Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA RISET DAN INOVASI DENGAN KETERKAITANNYA

DALAM KEGIATAN DI KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK


Disusun untuk Tugas

Matakuliah:
Riset dan Inovasi Teknologi Informasi
Dosen:
Dr.-ing, Ir. Suhardi
Disusun Oleh :
Sawung Murdha A (23514056)





PROGRAM STUDI INFORMATIKA
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA (STEI)
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014



1. Definisi Riset/Penelitian

Referensi mengenai definisi riset adalah sebagai berikut :
a. Hopkins WG (2002)
Research is all about addressing an issue or asking and answering a question or solving
problem.

b. Burns (1994)
Research is a systematic investigation to find answers to a problem.

c. Kerlinger (1986)
Scientific research is a systematic, controlled empirical and critical investigation of
propositions about the presumed relationship about various phenomena.

d. The Advanced Learners Dictionary of Current English (1961)
Penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam
cabang ilmu pengetahuan.

e. Fellin, Tripodi, dan Meyer (1969)
Suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan
mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji
(diverifikasi) oleh peneliti lain.

f. True (1907)
Usaha-usaha ilmiah untuk mencari jawaban-jawaban masalah tertentu.

g. F. Rumawas (1973-1974)
Suatu usaha manusia untuk mengisi kekosongan ilmu pengetahuan.

h. National Science Foundation (1956)
Usaha pencarian secara sistematik dan mendalam untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan yang lebih luas dan lebih sempurna tentang subyek yang sedang
dipelajari.

i. Sutrisno Hadi (1978)
Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah.

j. Keputusan SA-ITB no.032/SK/K01-SA/2002
Penelitian (Riset) adalah kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu dan
pengetahuan baru yang dilakukan menurut kaidah dan metodologi yang absah untuk
memperoleh informasi, teori, model melalui eksperimen, ekspedisi, proses penemuan
(discovery & invention)

Berdasarkan referensi diatas dapat disimpulkan bahwasanya riset memiliki artian usaha
untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang
memiliki kaidah dan metodologi, langkah-langkah yang sistematik, dan melalui suatu
eksperimen, ekspedisi, maupun proses penemuan untuk menghasilkan jawaban-jawaban atau
ilmu pengetahuan yang lebih luas/sempurna mengenai subyek yang dipelajari.

Cakupan atau kriteria dalam riset berdasarkan definisi yang disebutkan di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengujian kebenaran suatu pengetahuan atau penggalian ilmu dan pengetahuan baru.
2. Memunculkan pertanyaan atas pengetahuan tersebut dan mencari pemecahannya.
3. Memiliki kaidah dan metodologi yang absah/ilmiah
4. Memiliki langkah-langkah yang sistematik
5. Dilakukan melalui eksperimen, ekspedisi, dan proses penemuan
6. Investigasi kritis, memiliki artian bahwa peneliti juga harus memberikan kritik terhadap
hasil penelitiannya dengan harapan nantinya peneliti mencari sumber-sumber lain
sebagai bahan pembanding yang mendukung hasil penelitiannya.

Pada dasarnya riset dapat dikatagorikan menjadi dua jenis: basic research/penelitian
dasar mengembangkan suatu teori atau konsep dalam bidang tertentu dan applied
research/penelitian terapan berkaitan dengan suatu penerapan teori untuk mendapatkan
perbandingan, hasil kinerja atau menghasilkan suatu produk yang membantu manusia.

Dalam kedua jenis riset tersebut, adalah penting untuk menentukan permasalahan yang
akan dibahas dan diselesaikan. Permasalahan tersebut biasanya berupa pertanyaaan yang
jawabannya memberikan hal baru yang berbeda dan permasalahan tersebut mengembangkan
pengetahuan tentang sesuatu misalnya cara berpikir yang baru tentang sesuatu, kemungkinan
baru dalam penerapan atau membuka jalan bagi penelitian selanjutnya. Permasalahan untuk riset
haruslah mengandung interpretasi data yang merupakan hasil pemikiran si peneliti dalam
mencari jawaban dari permasalahan dalam penelitiannya.

Permasalahan adalah pangkal (titik tolak) penelitian, tidak akan ada riset kalau tidak ada
masalah. Permasalahan adala segala sesuatu yang dihadapi atau dirasakan oleh seseorang yang
menimbulkan kebutuhan untuk dibahas dan dicari jawabanya. Sumber permasalahan adalah
sesuatu yang objektif, akan tetapi permasalahan selalu bersifat subjektif. Kejadian yang sama
dapat menimbulkan persoalan yang berbeda dalam diri pengamat yang berbeda.

2. Definisi I novasi/Pembaharuan
Referensi mengenai definisi inovasi adalah sebagai berikut :
a. Everett M. Rogers (1983)
Suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai
suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

b. Stephen Robbins (1994)
Suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu
produk atau proses dan jasa.

c. Van de Ven, Andrew H
Pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam
jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu
tatanan organisasi.

d. Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon), melainkan suatu
proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan
keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya
di pasar.

e. UU No. 18 tahun 2002
Kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru,
atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam
produk atau proses produksi.

f. Donald P. Ely. (1982, An Educational Change Seminar)
An idea for accomplishing some recognize social end in a new way or for a means of
accomplishing some new social end.
Berdasarkan referensi di atas dapat disebutkan bahwa inovasi adalah suatu kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang panjang dan kumulatif serta meliputi
banyak aspek pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mendapatkan suatu ide, gagasan,
praktek, atau objek/benda yang baru untuk selanjutnya diterapkan ke dalam suatu produk atau
proses produksi.
Sementara Robbins sendiri memfokuskan inovasi pada tiga aspek utama yaitu :
a. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang
terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari
suatu gagasan pemikiran, ide, sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang
mengkristal.

b. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak-
lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan
konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan
dimplementasikan.

c. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan
perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan
manfaatnya.
Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
a. Memiliki kekhasan/kekhususan tertentu dalam ide, program, tatanan, sistem, termasuk
kemungkinan hasil yang diharapkan.
b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik
sebagai sebuah karya yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan.
c. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, tidak tergesa-gesa, dan
matang.
d. Inovasi yang digulirkan harus memiliki tujuan termasuk arah dan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut.

3. Hubungan antara Riset dan I novasi
Riset/penelitian dan inovasi/pembaharuan memiliki hubungan yang erat satu sama lain.
Menurut Cholichul Hadi, penelitian dan pengembangan merupakan salah satu sumber
pembentukan sebuah inovasi. Sebuah perusahaan maju atau berskala besar umumnya
mempunyai satu divisi khusus untuk melakukan penelitian dan pengembangan terhadap
produknya. Usaha ini akan menghasilkan produk yang inovatif melalui kaidah-kaidah ilmiah.
Inovasi yang terus menerus melalui penelitian dan pengembangan merupakan prinsip bagi
sebuah perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Suatu riset/penelitian yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan dapat didasarkan
pada sebuah masalah/pertanyaan yang timbul terhadap ilmu pengetahuan yang ada. Selain itu
kebutuhan masyarakat/perusahaan, kebijakan perusahaan, maupun persaingan pasar juga bisa
menjadi factor lain yang mendorong dilakukannya riset. Riset tersebut diharapkan dapat
menemukan sebuah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam yang bisa memicu sebuah bentuk
gagasan/ide baru dan penerapannya dalam proses produksi.
Secara sederhana kaitan antara riset dan inovasi dapat digambarkan sebagai berikut :


Permasalah
an/
pertanyaan
Penelitian/
Riset
Gagasan/
ide
Inovasi
4. Riset dan I novasi dalam Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Sebagai sebuah organisasi pemerintah yang bergerak demi pelayanan masyarakat dan
abdi Negara, Badan Pusat Statistik memiliki visi sebagai Pelopor data statistik terpercaya untuk
semua. Kegiatan riset dan inovasi yang dilakukan di BPS merupakan sebuah proses vital untuk
semakin memperkuat kedudukan BPS sebagai organisasi pelopor di bidang perstatistikan.
Dengan artian lain, BPS diharapkan menjadi garda terdepan dalam kegiatan perstatistikan di
Indonesia. Untuk mewujudkan visi ini, kebutuhan akan riset dan inovasi di bidangnya tentu
menjadi sebuah sorotan utama.

Riset dan inovasi yang diterapkan di BPS tentunya berbeda dengan apa yang diterapkan
di sebuah perusahaan. BPS sebagai organisasi di bawah pemerintah tidak melakukan riset dan
inovasi berdasarkan kebutuhan pasar atau pencarian keuntungan semata. BPS melakukan riset
dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang dituangkannya dalam Rencana
Strategis (Renstra) BPS. BPS sendiri memiliki tugas untuk menyediakan data dan informasi
statistik yang berkualitas: lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan, dan relevan bagi pengguna
data. Baik itu pengguna data dari pihak pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Data dan informasi statistik yang berkualitas selanjutnya akan menjadi rujukan bagi
upaya perumusan kebijakan di sebuah tatanan pemerintahan atau organisasi dalam menyusun
perencanaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi program-program agar sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat, sehingga tujuan yang diharapkan dapat dicapai
dengan efektif.

Berdasarkan rancangan Rencana Strategis BPS, BPS memiliki tujuan-tujuan strategis
dimana kegiatan riset dan inovasi dilakukan untuk mendukung tujuan strategis tersebut. Di
bawah ini adalah tabel yang menunjukkan contoh-contoh bagaimana riset dan inovasi dapat
diterapkan oleh BPS dalam rangka mewujudkan sasaran strategis BPS.

No. Sasaran strategis BPS
yang tercantum dalam
Renstra BPS
Contoh riset yang
dilakukan
Contoh inovasi yang
dihasilkan
(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatkan ketersediaan
data dan informasi statistik
yang berkualitas.
Bagaimana data bisa sampai
lebih cepat tanpa
menghilangkan keakuratan
data.
Membuat aplikasi SMS ke
server di pusat untuk
menyampaikan data-data
utama hasil survey/sensus
dengan melakukan

2. Meningkatkan pelayanan
prima dalam rangka
mewujudkan Standar
Statistik Nasional.
Bagaimana mengelola
website yang saat ini masih
disusun tanpa melalui
standarisasi umum yang
dapat dikendalikan/diatur
secara langsung oleh Pusat.
Membuat sebuah website
engine system yang
terstandarisasi yang dapat
diakses oleh BPS daerah dan
memenuhi semua kebutuhan
penyajian data tanpa harus
kehilangan control oleh Pusat.

3. Penguatan teknologi
informasi dan komunikasi
serta sarana kerja.
Bagaimana membuat
kegiatan survey/sensus dapat
diawasi secara sekaligus
dalam sebuah mekanisme
yang sudah distandarisasi.
Membuat sebuah aplikasi
monitoring yang mencakup
semua kegiatan sensus/survey
dalam sebuah kesatuan aplikasi
yang sudah distandarisasi.

4. Peningkatan kapasitas SDM
dan penataan kelembagaan.
Bagaimana cara menjaga
pencapaian laporan keuangan
BPS di tahap WTP (Wajar
Tanpa Pengecualian).
Peraturan baru seperti
penetapan waktu pengumpulan
laporan keuangan pada tanggal
tertentu dan tidak boleh
terlambat.


5. Sumber

Badan Pusat Statistik, Rencana Kinerja Tahunan Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran
2013, Badan Pusat Statistik, 2013
http://cholichul-fpsi.web.unair.ac.id/ , diakses tanggal 04 September 2014
http://omdermanus.wordpress.com/2011/05/09/riset-definisi-ruang-lingkup-
karateristiknya, diakses tanggal 04 September 2014
http://www.bps.go.id/, diakses tanggal 04 September 2014
http://xerma.blogspot.com/2014/02/pengertian-inovasi-menurut-para-ahli, diakses
tanggal 04 September 2014

Anda mungkin juga menyukai