FLUOR ALBUS
Ny. F, ibu rumah tangga, 25 tahun, mengeluh menderita keputihan terus-menerus. Keputihan tidak berbau tetapi terasa gatal di daerah kemaluan. Ibu muda yang cantik ini sudah berobat ke Puskesmas dan sembuh tetapi beberapa minggu kemudian keputihannya kambuh lagi. Hari ini ia ke Puskesmas lagi. Keluhan keputihan dan gatal masih ada. Bahkan kini kemaluannya bengkak dan sakit sekali saat berjalan. Dari anamnesis diketahui bahwa suaminya sering keluyuran dimalam hari, walaupun istrinya masih muda dan cantik, dan pulangnya di pagi hari. Beberapa minggu yang lalu pernah keluar nanah dari kemaluan si suami. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan adanya lesi pada vulva wanita itu berupa pembengkakan kemerahan dan sakit pada pintu vagina. Dokter menganjurkan pemeriksaan sekret vagina dan cerviks. Disamping memberikan obat, dokter memberi advis dan menganjurkan suaminya untuk berobat juga.
Step 3. Brainstorming
1. Karena terinfeksi oleh bakteri, jadi sekret nya keluar terusmenerus 2. Karena baru infeksi primer 3. Karena dia terinfeksi ulang oleh suaminya 4. Karena terdapat pembesaran kelenjar bartholini 5. Karena nanah kemaluan suami dapat menular ke istri 6. Karena perjalanan patogenesis dari bakteri tersebut 7. Untuk menentukan jenis penyakitnya atau penyebab fluor albus 8. Neisseria gonorheae 9. Agar tidak terjadi infeksi berulang pada istri 10.Gonore (GO)
EPIDEMIOLOGI
Data epidemiologi per 1 Januari 1998 - 31 Desember 2002 terjadi terbanyak pada wanita muda dengan usia reproduksi sehat dan aktifitas seksual yang tinggi. Diagnosis terbanyak Vaginitis (54,9%) penyebabnya mikroorganisme non-patologis (36,6%), mikroorganisme patologis tunggal antara lain Candida (31,6%), Gardnerella (17,6%), Trichomonas (5,7%), dan Gonoccocus (0,9%).
ETIOLOGI
No Mikroorganisme Penyakit
Bakteri
Gardnerella vaginalis Neisseria gonorrheae Vaginosis Bakterialis Gonore
2 3 4
Jamur Candida albicans Parasit Trichomonas vaginalis Virus Virus Herpes Simpleks tipe II (VHS)
Kandidosis Vulvovaginalis
Trikomoniasis Vaginalis
Herpes Simpleks
pH vagina
Degenerasi sel
Amin
Bau khas
Haid, kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral, antiseptik vagina Hub.seksual, pakaian, handuk, dll Pertumbuhan T. vaginalis Invasi jar. Epitel & subepitel Inflamasi pd dinding saluran urogenital
pH Vagina Pertumbuhan C. Albicans Inflamasi vulva & vagina pruritus & Iritasi hebat pada vulva & vagina
Herpes Simpleks
Proktitis: Nyeri hebat, sekret berdarah atau mukopurulen, konstipasi, demam & malese
Kontak langsung VHS-mukosa/lesi kulit Infeksi primer (3 mgu) Invasi ke sel pejamu replikasi Menghancurkan sel pejamu
gejala pada servisitis: Timbul sekret vagina & perdarahan intermiten Serviks tampak merah, rapuh, & ulserasi
Lesi kulit : vesikel berkelompok, dasar eritem, vesikel mudah pecah erosi multipel
asimtomatik
MANIFESTASI KLINIS
Gejala & tanda Sekret Gonore Vaginosis Bakterialis Kandidosis Vulvovaginalis Cair, berwarna kekuningan + gumpalan putih susu. Trikomoniasis vaginalis Warna kuning kehijauan, berbusa Bau amin Herpes Simpleks sekret berdarah Purulen Abu-abu kuninghomogen kehijauan Khas bau amis Gatal, rasa terbakar -
Bau
Gatal Disuria
Sangat gatal +
+ +
Dispare unia
DIAGNOSIS
a) Anamnesis
Usia Jumlah, warna, bau dari sekretnya Masa inkubasi/lama terjadinya Pemakaian antibiotik Siklus Menstruasi Ovulasi, kehamilan Penyakit sistemik Pemakaian kontrasepsi Pemakaian pembersih vagina Penggunaan baju dalam sempit/ketat
b) Pemeriksaan fisik
Inspeksi kulit : perubahan warna, perineum, anus Inspeksi rambut pubis Inspeksi & palpasi genitalia eksterna Pem. Spekulum utk vagina & serviks Pem. Bimanual pelvis Palpasi KGB inguinal & femoral
c) Pemeriksaan Penunjang
NO 1 PENYAKIT Gonore PEMERIKSAAN Pewarnaan Gram Kultur Thayer Martin Rx oksidasi HASIL Gonokokus Gram (-) intra & ekstrasel Positif (+) Warna merah lembayung
Vaginosis bakterialis
Pem. Sediaan basah Tes Sniff/tes Amin Pem. pH vagina Biakan agar Casman
Clue cells Bau amis pH vagina 4,5-5,5 Koloni sebesar 0,5-2 mm, licin, opak dg tepi jelas, dikelilingi zona hemolitikbeta.
Pem. Sediaan basah Pseudohifa, yeast buds Biakan agar dekstrosa Yeast like colony glukosa Sabouraud Pem. Sediaan basah Kultur media Feinberg Whittington Tzanck test Trikomonad Positif (+) Sel datia berinti banyak
Diagnosis Banding
Kriteria Normal diagnosis Keluhan - Tidak ada gejala klien Sekret Putih, jernih, flokulen Ph vagina 3,8-4,2 Bau Tidak ada amina Sediaan basah Candidiasis vulvovaginosis Gatal, rasa terbakar, sekret, disuria Putih, seperti keju, meningkat < 4,5 Tidak ada Vaginosis bakterialis Bau tidak sedap, gatal, sekret Encer, putih abu-abu, meningkat >4,5 Busuk, seperti ikan Trichomoniasis Sekret kuning-hijau, bau, gatal Berbusa, kuninghijau >4,5
Sel epitel, Pseudohifa, laktobasill yeast buds, us, sdikit leukosit positif leukosit
Mgkn memperlihatkan bau busuk/bau seperti ikan Clue cells, whiff Trikomonad, whiff (+), sedikit mungkin (+), leukosit leukosit (+)
Penatalaksanaan
No 1 Penyakit Gonore Pengobatan Seftriakson 125 mg im dosis tunggal Siprofloksasin 500 mg oral + doksisiklin 2x100 mg/hr (7 hr).
2 3
Krim sulfonamid tripel : penyembuhan 14 Vaginosis Bakterialis 86%, Metronidazol : 2 x 500 mg/hari (7 hari) oral.
Kandidosis vulvovaginalis Trikomoniasis vaginalis Kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, Itrakonazol 2x100 mg/hari (3 hari) Metronidazol 2 gr oral dosis tunggal, Atau Metronidazol 3 x 500 mg/hari (7 hari).
Herpes Simpleks
Komplikasi
Gonore (komplikasi diseminata): Artritis Miokarditis Endokarditis Perikarditis Meningitis dermatitis
Prognosis
Kandidosis vulvovaginalis umunya baik, bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi. Herpes simpleks Pengobatan dini dan tepat prognosis lebih baik, masa penyakit berlangsung lebih singkat dan masa rekurens lebih jarang. Trikomoniasis Umumnya baik, Sembilan puluh lima persen penderita yang diobati sembuh Gonore bila didiagnosis dini dan diobati tepat dan segera akan memberikan hasil prognosis yang baik. Vaginosis bakterialis Dengan pengobatan adekuat prognosis baik, tetapi sering terjadi kekambuhan.
Kesimpulan
Berdasarkan kasus maka dapat disimpulkan bahwa Ny. F menderita penyakit Gonore, karena dari manifestasi klinis yaitu adanya keputihan (fluor albus), gatal, bengkak, kemerahan pada kemaluannya. kemungkinan besar Ny. F tertular penyakit tersebut dari suaminya, karena sebelumnya pernah keluar nanah dari kemaluan suami, serta dari anamnesis didapatkan bahwa suaminya sering keluyuran malam hari. Penatalaksanaannya yaitu dengan menggunakan antibiotik yang adekuat serta memberikan edukasi kepada pasien, dan dianjurkan suaminya pun ikut berobat.
Refferensi
Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Jilid 2. Editor: Huriawati Hartanto. EGC. Jakarta 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Cetakan ke-5. Editor: Adhi Djuanda, M. Hamzah, S. Aisah. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010. Ramayanti. Pola mikroorganisme fluor albus patologis Yang disebabkan oleh infeksi pada penderita rawat jalan di klinik ginekologi rumah sakt umum dr. Kariadi semarang. Tesis. Bagian obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang, 2004.
Terima Kasih