Anda di halaman 1dari 3

KOMPONEN - KOMPONEN PROTEKSI Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang di rancang

untuk mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antara keduanya. Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk membandingkan besarannya dengan besaran ambang-batas (threshold setting) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi setting ambang-batas peralatan proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa elemen yang dirancang untuk mengamati kondisi sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem yang diamatinya (gambar 2.7).

Gambar 2.6 Elemen proteksi sistem tenaga listrik

Waktu pemutusan gangguan merupakan waktu total yang dibutuhkan peralatan proteksi sampai terbukanya pemutus tenaga atau disebut juga fault clearing time [2]. Tc = TP + Td + Ta..............................................................................................(2.9) Keterangan : Tc = clearing time Tp = comparison time Td = decision time Ta = action time, including circuit breaker operating time Waktu pemutusan gangguan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan suatu skema proteksi. Hal ini dikarenakan suatu peralatan proteksi harus dikoordinasikan waktunya dengan peralatan proteksi yang lain agar hanya peralatan proteksi yang paling dekat dengan gangguan saja yang bekerja ( prinsip selektivitas).

Berikut adalah gambar sistematis dari komponen-komponen proteksi tenaga listrik:

CristofNaekHalomoa

_cq_

Page1

Wiring W

CT/PT
Gambar 2.7 Ko G omponen prote sistem tena listrik eksi aga

o n 1 Trafo instrumen a. Curr Transformer (CT) / Trafo Arus rent Curr rent Transfo ormer (CT) adalah suat perangkat listrik yan berfungsi menurunka tu t ng i an arus yang besar menjadi ar dengan ukuran yan lebih kecil. CT digunakan karen r rus ng na m ran ak n ada ban us dalam pengukur arus tida mungkin dilakukan langsung pa arus beb atau aru gang gguan, hal ini disebab bkan arus sangat besa dan ber ar rtegangan sangat tingg gi. Kara akteristik CT ditandai oleh Current Transfor T rmer Ratio (CTR) yang merupaka an perbandingan an ntara arus ya dilewatk oleh sisi primer deng arus yan dilewatka ang kan gan ng an oleh sisi sekunde er. b. Pote ential Transf former / Traf Tegangan fo n Pote ential Trans sformer ada alah suatu peralatan l listrik yang berfungsi menurunka g an tegan ngan yang tinggi menja tegangan yang lebih rendah ya sesuai d t adi n h ang dengan settin ng relay Trafo ini j y. juga memili angka pe iki erbandingan lilitan/tegan ngan primer dan sekunde er yang menunjukk kelasnya g kan a.

Rele R / Relay Rele / Relay berasal da teknik tel y ari legrafi, dima sebuah c di-energ oleh aru ana coil gize us

lemah, dan coil ini menarik arm d m mature untuk menutup k k kontak. Rele merupakan jantung da e n ari proteksi sistem Tena Listrik, dan telah berkembang menjadi per aga ralatan yang rumit. Rele g an a dibedaka dalam dua kelompok : 1. Kom mparator: M Mendeteksi d dan menguk kondisi abnormal, dan memb kur buka/menutu up kont (trip). tak 2. Auxi iliary relays dirancang untuk dipak di auxil s: kai liary circuit yang dikon ntrol oleh rele kom mparator, dan membuka/m n menutup kon ntak-kontak lain (yang umumnya ber rarus kuat).
CristofNa aekHalomoa a _cq_ Page2

Circuit Breaker (CB) Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna untuk

memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam kondisi terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal maupun saat terdapat gangguan. Berdasarkan media pemutus listrik / pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB sbb: 1. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara. 2. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media berupa vakum. 3. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas SF6. 4. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak. Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu peralatan untuk menjadi pemutus daya : a. b. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara kontinu. Mampu memutuskan atau menutup jaringan dalam keadaan berbeban ataupun dalam keadaan hubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri. c. Mampu memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi.

DC System Power Supply DC System Power Supply merupakan pencatu daya cadangan yang terdiri dari

Battery Charger, sebagai peralatan yang mengubah tegangan AC ke DC, dan Battery, sebagai penyimpan daya cadangan. Sebagai peralatan proteksi, DC System Power Supply merupakan peralatan yang sangat vital karena jika terjadi gangguan dan kontak telah terhubung, maka DC System Power Supply akan bekerja yang menyebabkan CB membuka. Charger sebenarnya adalah sumber utama dari DC power supply, karena charger adalah alat untuk merubah AC power menjadi DC power (rectifier).

CristofNaekHalomoa

_cq_

Page3

Anda mungkin juga menyukai