Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

APLIKASI TURUNAN
4.1 Nilai Hampiran
Notasi
dx
dy
yang menyatakan turunan pertama dari y = f(x)
merupakan notasi Libniz.
dx
dy
merupakan operator yang menyatakan
turunan dari peubah yang mengikutinya terhadap x. Notasi lain untuk
dx
dy
adalah D
x
.
Untuk memulai suatu definisi tentang hampiran, andaikan f(x) suatu
fungsi yang dapat diturunkan, dan andaikan P(x
o
,y
o
) sebagai titik
tetap dalam y=f(x).
Karena f(x) dapat diturunkan maka
x
x f x x f
Lim x f
x
o


) ( ) (
) ( '
0
Jadi jika x sangat amat kecil
x
x f x x f
o o

+ ) ( ) (
akan semakin dekat
dengan
f(x
o
), sehingga:
dy y
x x f y
x x f x f x x f
x f
x
x f x x f
o
o
o o


+

+
) ( '
) ( ' ) ( ) (
) ( '
) ( ) (
Definisi Diferensial
Andaikan y = f(x) adalah fungsi yang dapat diturunkan dari peubah
bebas x

x Adalah kenaikan Sebarang dalam peubah bebas
dx, disebut diferensial peuah bebas x, sama dengan x
y
adalah peubah aktual dalam peubah y pada saat x berubah dari x
ke x+ x yaitu
) ( ) ( x f x x f y +
.
dy disebut diferensial peubah tak bebas y yang didefinisikan oleh
dy = f(x) dx
Berdasarkan definisi hampiran di atas, didapatkan
Jika y = f(x) dengan x diberikan suatu perubahan/pertambahan x
maka y menerima tambahan yang berpadanan dengan
y
yang
dapat dihampiri dengan dy. Jadi f(x+ x ) dihampiri dengan
dx x f x f dy x f x x f ) ( ' ) ( ) ( ) ( + + +
Contoh:
Dengan menggunakan hampiran, tentukan
1. 99 , 35
Penyelesaian
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
100
Pilih fungsi yang sesuai dengan 99 , 35 dan didapatkan
Y = x , dan dengan memilih x = 36 dan
01 , 0 x
Diperoleh
x
y
2
1
'

Atau
x
dx
dy
2


Dengan menggunakan humus diferensial
dx x f x f dy x f x x f ) ( ' ) ( ) ( ) ( + + +
Diperoleh

2400
1
6
12 . 2
01 , 0
6 99 , 35
) 01 , 0 (
36 2
1
36 99 , 35
) ( ' ) ( ) ( ) (

+
+ + + dx x f x f dy x f x x f

= 6- 0,000417
= 5,999583
Sehingga didapat
999583 , 5 99 , 35

2. Sin 44
0
Penyelesaian
Pilih fungsi yang sesuai dengan sin 44
o
dan didapatkan
Y = sin x, dan dengan memilih x = 45
0
dan
0
1 x
Diperoleh x y cos
'

Atau
dx x dy cos

Dengan menggunakan humus diferensial
dx x f x f dy x f x x f ) ( ' ) ( ) ( ) ( + + +
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
101
Diperoleh

,
_

,
_

+
+ + +
180
2
2
1
2
2
1
44 sin
180
1
) 1 ( 45 cos 45 sin 44 sin
) ( ' ) ( ) ( ) (
0
0
0 0 0

sehingga
Karena
dx x f x f dy x f x x f
o

Soal-soal
1) Carilah dy untuk setiap fungsi berikut ini.
a. y = sin (
1
3
+ x
)
b. y = e ) 1 (
2 1 2
x
x

c. y =
) 3 ( 1 2
1
x x
d. 2 0 3
3 2
+ xy y x
2) Gunakan diferensial untuk menentukan pendekatan dari
a.
4
17
b.
5
1020
c. cos 59
0
d. tan 44
0
3) Suatu keping terbuat dari baja, karena panas memuai sehingga
jar-jarinya yang semula 12,5 cm bertambah menjadi 12,65 cm.
Dengan menggunakan diferensial carilah pertambahan luas yang
terjadi.
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
102
4) Suatu bola es berjari-jari 10 cm, karena suhu panas jari-jarinya
menyusut menjadi 9,8 cm. Taksirlah perubahan volume dan luas
permukaannya.
5) Buatlah hampiran (nilai pendekatan) nilai volume material dalam
tempurung bola yang berjari-jari 5 cm dan jari-jari luarnya 5,125
m.
6) Keenam sisi sebuah kotak baja berbentuk kubus tebalnya 0,25 cm
dan volume sebelah dalam kotak 40 cc. Gunakan diferensial untuk
menentukan hampiran volume baja yang digunakan untuk
membuat kotak tersebut.
7) Garis tengah luar sebuah tempurung bola tipis adalah 12 dm. Jika
tebal tempurung 0,3 dm, gunakan diferensial untuk membuat
hampiran volume daerah sebelah dalam tempurung.
8) Bagian dalam sebuah tangki berbentuk tabung terbuka dan
bergaris tengah 12 m dengan kedalaman 10 m. Alasnya terbuat
dari tembaga dan sisinya dari baja. Gunakan diferensial untuk
menaksir berapa galon cat air yang digunakan untuk melapis
setebal 0,05 cm bagian baja dari bagian dalam tangki (catatan: 1
galon = 231 cc)

4.2 Kelajuan
Misal y = f(x) suatu fungsi yang terdefinisi pada suatu selang
tertentu, maka f(x) dapat diturunkan (differentiable) pada suatu titik
tertentu dalam selang tersebut jika memenuhi definisi

x
x f x x f
Limn
dx
dy
x

+


0 ( ) (
0
asalkan berlimit.
Selanjuntya jika y = f(t) t adalah waktu, dengan cara yang sama
dapat ditentukan
dt
dy
. Bentuk
dt
dy
disebut laju sesaat perubahan.
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
103
Dengan demikian jika y menyatakan jarak (s), maka
dt
ds
menyatakan
kecepatan. Hal-hal yang berkaitan dengan kelajuan dapat
dikembangkan untuk konsep yang lebih komplek.
Contoh
1. Rusuk suatu kubus bertambah panjang dengan kelajuan 0,3
cm/det. Seberapa cepat volume kubus bertambah pada saat
panjang rusuk 12 cm
Jawab
Misal panjang rusuk x maka volume rusuk (V) = x
3
dan
dt
dx
x
dt
dv
2
3
Pada saat panjang rusuk 12 cm maka perubahan pertambahannya
dapat dinyatakan dengan
dt
dx
x
dt
dv
2
3
= 3 (12 cm)
2
(0,3 cm/dt)
= 12,96 cm det /
3
= 12,96 cc/det.
2. Seorang mahasiswa menggunakan sedotan meminum es dari
gelas berbentuk kerucut yang sumbunya tegak dengan kelajuan 3
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
104
x
cc/det. Jika tinggi gelas 10 cm dan garis tengahnya 6 cm. Seberapa
cepatkan menurunnya permukaan es dalam gelas jika tinggi es 5
cm.
Jawab
Pada gambar di
samping diperoleh

3
10
10
3
y
x
y
x

Misal tinggi kerucut y dan jari-jarinya x, maka volume kerucut


V =
3
1
y x
2

= y
y
2
3
10
3
1

,
_

=
9
100
3
y
Dengan mendiferensilkan terhadap t, diperoleh:
dt
dy y
dt
dV
9
300
2

2
300
9
y
dt
dV
dt
dy

Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-


105
3
x
10
y
Sehingga pada saat tinggi es dalam 5 cm diperoleh
2
) 5 ( 300
det) / 3 ( 9

cc
dt
dy

3. Sebuah tangga panjangnya 5 m bersandar pada dinding, Jika ujung


bawah tangga ditarik menjauhi dinding dengan kecepatan 0,02
m/det. Seberapa cepat ujung atas tangga bergeser menuruni
dinding pada saat ujung tangga sejauh 1 meter dari dinding.
Jawab
Misal panjang tangga r, tinggi dinding y dan jarak ujung bawah
tangga dengan dinding. Maka menurut teorema Pitgoras:
2 2 2
r y x +
dengan mediferensialkan masing-masing bagian terhadap t,
diperoleh:
dt
dr
r
dt
dy
y
dt
dx
x 2 2 2 +
Karena 0
dt
dr
maka:
dt
dy
y
dt
dx
x sehingga
Karena panjang tangga 5 m dan jarak ujung tangga dengan
dinding 1 m, maka
2 2 2
r y x +

2 2 2
5 1 + y 24 1 25 y
Didapat
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
106
r
x
y
1(0,02) = -
dt
dy
24
det /
24
02 , 0
m
dt
dy

Soal-soal
1) Dengan menganggap bahwa gelembung sabun mempertahankan
bentuk bulatnya selama berkembang, seberapa cepat jari-jarinya
bertambah pada saat jari-jarinya 3 dm, jika udara ditiupkan
kedalam gelembung dengan laju 3 dm det /
3

2) Sebuah pesawat udara terbang mendatar pada keinggian 1 meter
melintas langsung di atas seorang pengamat. Jika laju pesawat
tetap yaitu 400 km/jam. Seberapa cepat jarak dari pengamat
bertambah 45 detik kemudian. (catatan: perhatikan bahwa dalam
45 detik pesawat menempuh jarak 5 km).
3) Dari sebuah pipa mengalir pasir dengan laju 16 dm
3
/det. Jika
tumpukan pasir yang keluar membentuk kerucut pada tanah yang
tingginya garis tengah alas, seberapa cepat tingginya
bertambah pada saat tinggi tumpukan 4 dm.
4.3 Maksmum dan Minimum
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
107
) (x f y
Y
X

S
Andaikan f(x) suatu fungsi dengan daerah definisi S seperti pada
gambar di atas, maka dapat dilihat bahwa f(x) memiliki nilai
maksimum dan minimum pada S tersebut. Dengan menganggap
bahwa nilai-nilai yang demikian itu ada, kita akan mengetahui dimana
nilai-nilai maksimum tersebut berada.
Definisi
Andaikan S daerah definisi suatu fungsi f(x) yang memuat titik c, kita
katakan bahwa:
1) f(c) adalah nilai maksimum f(x) pada S jika f(c)
) (x f
untuk setiap
x di S.
2) f(c) adalah nilai minimum f(x) pada S jika f(c)

f(x) untuk setiap x


di S.
3) f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika f(c) adalah nilai masksimum
atau minimum.
4) Fungsi yang ingin kita maskimumkan atau minimumkan adalah
fungsi objektif.
Contoh
1. f(x) = x
2
+ 4x + 4 pada interval S = [-2,0] mempunyai nilai
maksimum pada x = 0 yaitu f(0) = (0)
2
+ 4(0) + 4 = 4 dan nilai
minimum pada -2 = 0 yaitu f(-2) = (-2)
2
+ 4(-2)+ 4 = -8
2. g(x) =

'


<
3 2 , 2
2 1 ,
x untuk x
x untuk x
Pada S = [1,3], g(x) tidak mempunyai nilai maksimum, namun g(x)
mempunyai nlai minimum di x =2 yaitu g(2)= 2-2 = 0.
3. f(x) = 3 pada interval S = [-2,2] tidak mempunyai nilai maksimum
dan minimum pada S.
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
108
Pada umumnya fungsi-fungsi yang ingin kita maksimumkan akan
mempunyai suatu selang I sebagai daerah definisinya, Selang-selang
tersebut boleh berupa selang buka, setengah buka, atau tertutup
misalnya (a,b), [a,b), (a,b], [a,b], (-
) , a
, (
] , a
, (a,
)
, [a,
)
, atau (
) ,
Jika c sebuah titik tempat f(c) = 0, c disebut titik stasioner. Jika c
adalah titik di dalam I tempat f tidak ada, c disebut titik singuler. Titik
singuler berupa titik tempat garfik f(x) berpojok tajam, garis singgung
tegak, atau berupa loncatan-loncatan. Nilai ekstrim dapat terjadi di
titik stasioner.
Titik-titik ujung interval, titik stasioner dan titik singuler merupakan
kata kunci dalam menentukan nilai maksimum dan minimum.
Sebarang titik dalam daerah fungsi yang termasuk ketiga titik
dimaksud dinamakan titik kritis f(x).
Teorema
Andaikan f(x) terdefinisi pada selang I yang memuat titik c, jika f(c)
adalah nilai ekstrim maka c haruslah berupa titik kritis.Yakni c berupa
salah satu:
i. titik-titik ujung dari I
ii. titik stasioner dari f(f(c) = 0, atau
iii. titik singuler dari f(f(c) tidak ada)
Contoh
1. Tentukan titik kritis dari f(x) = x
2
+ x pada [-2,2]
Jawab
Titik kritis adalah ujung-ujung interval yaitu x = -2, x = 2, dan f(x)
= 0, sehingga diperoleh titik kritis yaitu x = -1/2.
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
109
2. Tentukan nilai maksimum dan minimum f(x) =
] 3 , 3 [ ) 12 3 2 (
5
1
2 3
+ pada x x x
Jawab
Titik kritis f(x) adalah
1) titik ujung interval yaitu x = -3 dan x = 3
2) f(x) = 0 ) 12 6 6 (
5
1
2
+ x x dan didapat x = 1 dan x = -2
3) untuk x = -3 didapat f(x) =
5
9
untuk x = -2 didapat f(x) = 4
untuk x = 1 didapat f(x) =
5
7

untuk x = 3 didapat f(x) =


5
36
Sehingga nilai maksimum tercapai pada x = 3 dan nilai
minimum tercapai pada x = 1.
Maksimum dan minimum suatu fungsi dapat juga diaplikasi dalam
masalah masalah praktis, yaitu masalah yang sering dan mungkin
timbul dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang demikian jarang
mempunyai titik singuler. Kenyataannya untuk masalah-masalah ini
nilai maksimum dan minimum biasanya terjadi pada titik stasioner
walaupun titik-titik ujung harus diperiksa.
Contoh.
1) Dua buah bilangan tidak negatip jumlahnya 10. Tentukan bilangan-
bilangan tersebut sehingga hasil kalinya maksimum.
Jawab
Misal bilangan pertama x ( x > 0) dan bilangan kedua y ( y > 0)
Sehingga x + y = 10 dan hasil kalinya H = xy.
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
110
Karena x + y = 10 maka y = 10 x sehingga hasil kalinya
H = x(10-x)
= 10x - x
2
Karena hasil kalinya maksimum maka H = 0 atau 10-2x = 0
Diperoleh x (bilangan pertama) adalah 5 dan y (bilangan kedua) =
5.
2) Ronaldo mempunyai kawat berduri yang akan digunakan untuk
membatasi kebun apel berbentuk persegi panjang. Kawat tersebut
sepanjang 200 meter. Tentukan ukuran kebun apel yang dipagari
sehingga luasnya maksimum.
Jawab
Misal panjang kebun x dan lebarnya y maka keliling kebun adalah
2x + 2y = 200.
Luas kebun L = xy. Karena 2x + 2y = 200 maka
L = x (
2
2 200 x
)
= 100x - x
2
L = 100 2x
Karena luas kebun maksimim maka 100 2x = 0 dan didapat x =
50, sehingga y = 100 50 = 50.
Soal-soal
1) Buktikan bahwa persegi panjang dengan keliling K yang luasnya
maksimum haruslah berupa persegi (bujur sangkar).
2) Bilangan apakah yang melebihi kuadratnya secara maksimum?
Mulailah dengan meyakinkan diri anda bahwa bilangan itu berada
pada interval [0,1].
3) Seutas tali panjangnya 16 sm dipotong menjadi dua bagaian,
bagian pertama ditekuk untuk membentuk sebuah bujursangkar
dan potongan lainnya ditekuk untuk membentuk sebuah lingkaran.
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
111
Dimana kawat seharusnya dipotong agar jumlah luas bujursangkar
dan lingkaran minimum? Maksimum?
4) Carilah volume terbesar dari kotak terbuka yang dibuat dari
selembar papan seluas 24 m
2
dengan cara memotong bujur
sangkar berukuran sama pada pojok-pojok dan melipat sisi-sisi ke
atas.
5) Seorang petani mempunyai kawat sepanjang 100 m yang akan
digunakan untuk memagari kandang seperti gambar di bawah ini. (
Catatan : pembatas kandang berupa tembok tidak memerlukan
kawat.
Tembok

Tentukan ukuran kandang sehingga luasnya maksimum.
6) Andaikan petani pada soal nomor 3 di atas mempunyai kawat
sepanjang 80 meter dan digunakan untuk memagari kandang
seperti gambar berikut:
Tembok


Tentukan ukuran kandang sehingga luasnya maksimum.
7) Sebuah segi empat harus dimasukkan dalam setengah lingkaran
dengan jari-jari r satuan seperti pada gambar berikut.
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
112
kandang

4.4 Kemotonan dan Kecekungan
Definisi
Andaikan f(x) suatu fungsi terdefinisi pada selang I yang terbuka,
tertutup, tidak keduanya maka dikatakan:
1) f(x) naik pada I, jika untuk setiap bilangan
2 1
x dan x dalam I dan

) ( ) (
2 1 2 1
x f x f x x < <
2) f(x) turun pada I, jika untuk setiap bilangan
2 1
x dan x dalam I dan

) ( ) (
2 1 2 1
x f x f x x > <

3) f(x) monoton murni pada I jika naik pada I atau turun pada I.
Teorema
Andaikan f(x) kontinu pada selang I dan terdiferensiasi pada setiap
titik dalam dari I.
1) Jika f(x) > 0 untuk semua titik dalam I, maka f(x) naik pada I
2) Jika f(x) < 0 untuk semua titik dalam I, maka f(x) turun pada I
Teorema di atas memperbolehkan kita untuk menentukan secara
persis dimana suatu fungsi yang terdiferensiasikan naik dimana
fungsi tersebut turun. Hal ini merupakan masalah penyelesaian dua
pertidaksamaan.
Contoh
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
113
Tentukan fungsi berikut dimana naik dan dimana turun
a. f(x) = x x x 12 9 2
2 3
+
Jawab
f(x) = 6x
2
- 18 x + 12
Untuk menentukan f(x) naik, maka f(x) > 0 dan untuk
menentukan f(x) turun maka f(x) < 0, sehingga
6x
2
- 18 x + 12 > 0
0 ) 4 2 ( 0 ) 3 3 (
0 ) 4 2 )( 3 3 (
> >
>
x atau x
x x
+++++++ - - - - - - - - - - - +++++++
Sehingga f(x) = x x x 12 9 2
2 3
+ naik pada (
) 1 .
dan (2,
)
dan f(x)
turun pada interval (1,2).
b. f(x) =
6
4
4
3 4
x x

Jawab
f(x) =
2 3
2x x
Untuk
2 3
2x x > 0 maka 0 ) 2 (
2
> x x
- - - - - - - - - - - - - - - - ++++++
Sihingga f(x) =
6
4
4
3 4
x x
naik pada (2,
)
dan turun pada (
) 2 , 0 ( ) 0 , dan
c. f(x) =
2
1
x
x
Jawab
f(x) =
4
2
) 1 ( ) 1 ( 2
x
x x x
=
4
2
2
x
x x
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
114
1
2

0 2

f(x) naik jika f(x) > 0 dan f(x) < 0, sehingga:
4
2
2
x
x x
> 0 dan
4
2
2
x
x x
< 0
- - - - - - - - - - - - - - - - ++++++
Sihingga f(x) =
2
1
x
x
naik pada (2,
)
dan turun pada (
) 2 , 0 ( ) 0 , dan
Teorema
Andaikan f(x) terdiferensiasikan dua kali pada selang buka I
1. Jika f(x) > 0 untuk semua x dalam I, maka f(x) cekung ke atas
pada I
2. Jika f(x) < 0 untuk semua x dalam I, maka f(x) cekung ke bawah
pada I
Contoh
Ditentukan f(x) = x x 18 3
3
. Dimana fungsi naik, turun, cekung ke atas,
dan cekung ke bawah.
Jawab
f(x) = x x 18 3
3
didapat
f(x) = 6x 18
2
dan
f(x) = 12 x
Sehingga fungsi naik jika f(x) > 0 dan fungsi turun jika f(x) < 0.
4.5 Teorema Nilai Rata-rata
Teorema nilai rata-rata adalah bagian lain dari Kalkulus yang
pembuktian teorema-teorema yang ada banyak menggunakan prinsip
dan kaidah turunan fungsi. Secara geometris, teorema nilai rata-rata
mudah dinyatakan dan dipahami. Teorema nilai rata-rata menyatakan
bahwa jika grafik suatu fungsi kontinu mempunyai garis singgung
tidak tegak pada setiap titik antara titik A dan B, maka terdapat
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
115
0 2

paling sedikit satu titik C pada grafik antara A dan B sedemikian
sehingga garis singgung di titik C secara dengan tali busur AB.
Gambaran secara geometri teorema nilai rata-rata adalah:
Teoream A
Jika f(x) kontinu pada I = [a,b] dan terdiferensiasikan pada titik-titik
dalam dari [a,b] maka terdapat paling sedikit satu bilangan c dalam
(a,b) dengan
) ( '
) ( ) (
c f
a b
a f b f


atau
f(b) f(a) = f(c)(b-a)
Bukti
Pembuktian teorema di atas berdasarkan analisis fungsi s(x) = f(x)-
g(x) seperti gambar berikut:
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
116
B
A
C
Y
X
) (x f y
B
A
C
X
) (x f y
) (x s
) (x g y
Berdasarkan gambar, g(x) adalah persamaan garis lurus yang melalui
titik (a,f(a)) dan (b,f(b)), sehingga gradiennya adalah
g(x) f(a) = ) (
) ( ) (
a x
a b
a f b f

bentuk ini menghasilkan rumus


s(x) = f(x) g(x)
= f(x) f(a) -
a b
a f b f

) ( ) (
(x-a)
Jika s(b) = s(a) = 0 dan x dalam (a,b)
s(x) = f(x) -
a b
a f b f

) ( ) (
Sekarang kita membuat pernyataan penting, Jika kita mengetahui
bahwa terdapat suatu bilangan c dalam (a,b) yang memenuhi s(c) =
0 sehingga persamaan di atas menghasilkan
0 = f(c) -
a b
a f b f

) ( ) (
Atau
f(c) =
a b
a f b f

) ( ) (
Contoh
Ditentukan f(x) 1
2 3
+ x x x pada [-1,2]. Carilah semuan bilangan c
yang mungkin dalam [-1,2] sehingga memenuhi teorema nilai rata-
rata.
Jawab
f(x) = 1
2 3
+ x x x menghasilkan f(x) = 3x
2
- 2x 1
sehingga menurut teorema nilai rata-rata
f(c) =
a b
a f b f

) ( ) (

3c
2
- 2c -1 =
) 1 ( 2
) 1 ( ) 2 (

f f
=
3
0 3
= 1
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
117
1 2 3
2
c c 1
2 2 3
2
c c 0
Dengan menggunakan akar persamaan kuadrat diperoleh c =
6
24 4 2 + t
atau
c =-0,55 dan c = 1,22. Keduanya terletak dalam [-1,2]
Teorema B
Jika F(x) = G(x) untuk semua x dalam (a,b), maka terdapat
konstanta c sedemikian sehingga F(x) = G(c) + c
Untuk semua x dalam (a,b)
Bukti
Andaikan H(x) = F(x) G(x) maka
H(x) = F(x) G(x) = 0
Untuk semua x dalam (a,b).
Selanjutnya pilih x
1
sebagai suatu titik yang tetap dalam (a,b) dan
andaikan x sebarang titik lain di sana. Fungsi H memenuhi hipotesis
teorema nilai rata-rata pada selang tertutup dengan titik ujung x
1
dan
x. Jadi, sebuah bilangan c diantara x
1
dan x sedemikian rupa
sehingga:
H(x) H(
1
x ) = H(c)(x-x
1
)
Tetapi menurut hipotesis H(c) = 0. Oleh karena itu H(x) H(x
1
) = 0
atau
H(x) = H(x
` 1
) untuk semua x dalam (a,b). Karena H(x) = F(x) G(x)
akhirnya dapat kita simpulkan bahwa F(x) G(x) = H(x
1
).
Andaikan H(x
1
) = C maka F(c) = G(x) + C
Soal-soal
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
118
Dalam setiap fungsi berikut, tentukan apakah teorema nilai rata-rata
dapat diterapkan terhadap fungsi yang diketahui pada selanga yang
diberikan, Jika dapat digunakan tentukan nilai c yang mungkin. Jika
tidak berikan alasannya.
1) f(x) =
x
pada [1,2].
2) f(x) = x
2
+ x pada [-2,2]
3) f(x) = x
2
+ 3x -1 pada [-3,1]
4) f(x) =
4
3
x
pada [-2,2]
5) f(x) = ] 2 , 0 [
3
pada
x
x

6) f(x) = x + ]
2
1
, 1 [
1
pada
x
7) f(x) = [ ] x pada [1,2]
8) f(x) = x +
x
pada [-2,1]
9) f(x) =
3
4

x
x
pada [0,4]
Kalkulus Diferensial : Dwi Purnomo-
119

Anda mungkin juga menyukai