SISTEM SENSORIS SOMATIC

RASA RABA VIBRASI 2 POINT DISCRIMINATION RASA TEKAN PROPRIOSEPSI RASA NYERI PANAS DAN DINGIN Rangsangan mekanis Chemis Thermis Elektris Tissue ischemia Skeletal muscel spasm (cram) Smooth muscle spasm ( colic)

 RESEPTOR : KULIT SISTEM KONDUKSI : 1. COLUMNA DORSALIS, 2. LEMNISKUS MEDIALIS & SPINOTHALAMIKUS, KE2NYA THALAMUSNn.VENTROBASAL (VENTRAL POST. COMPLEX)
KEPALA : N.TRIGIMINUS Nn.TRIGIMINALIS

PUSAT PERSEPSI & INTERPRETASI : SSA I = SOMATIC SENSORY AREA I (GYRUS POST SENTRALIS AREA BRODMANN 3a, 3b, 1 & 2 EFEKTOR

FISIOLOGI NYERI
RESEPTOR NYERI : FREE NERVE ENDINGS / NAKED NERVE ENDINGS TERSEBAR DISELURUH TUBUH : KULIT, MUKOSA, ORGAN VISCERA, PERIOST, MENINGEN, DINDING PD, DENTAL PULP. = NOCICEPTOR = NOSISEPTOR SENSITIF PADA RANGSANGAN MEKANIS, THERMIS, CHEMIS NEURON TIPE A & TIPE C

FIBER TYPE

TIPE SERABUT SARAF

FUNGSI Propriosepsi, motorik somatik Raba, tekan Motorik, muscle spindel 12-20 5-12 3-6

DIAMETER KECEPATAN (m) (m/detik) 70-120 30-70 15-30

A A A

A
B

Nyeri, suhu, raba

Otonom preganglionic

2-5
<3

12-30
13-15

C dorsal root Nyeri, suhu, bebeapa : Pain mekanoreseptif, respon refleks

C. Sympathetic Simpatis postganglionic

0,4-1,2 0,5-2

0,3-1,3

0,7-2,3

 RANGSANGAN ADEKUAT MENINGKATKAN PERMEABILITAS MEMBRAN RESEPTOR TERBUKANYA SALURAN ION NATRIUM ION NA+ MASUK (INFLUX) DEPOLARISASI POTENSIAL AKSI DIKONDUKSIKAN KE ARAH PROXIMAL AXON SARAF SENSORIS A DAN C PUSAT

Reseptor nyeri & Substan yg merangsang

Trauma eflux ion K+, sintesa Pg dan Br.Kinin peningkatan permeabilitas nosiseptor influx Na Potensial Aksi

trauma

Pg kinin

nosiseptor

trauma

Jaringan radang, baik yang infeksi / tidak : Mengeluarkan substan P merangsang mast cell, platelet, kapiler pd mengeluarkan inflamotory agent.

Mast cell
P
Trombosit

bradikinin/serotonin/ histamin/platelet faktor

nosiseptor

A / C

Free nerve endings

Potensial aksi trauma
Medulla spinalis / batang otak

Neurolemma ( membran neuron )

axoplasma

Bahan atau substan yang dapat menimbulkan rasa nyeri :

Bradikinin Serotonin Histamin Prostaglandin Leukotrien Substance p Ensim proteolitik Ion K yang berlebihan Asam atau basa yang berlebihan Saraf yang terpotong discharge impuls / potensial aksi yang beruntun perambatan nyeri yang beruntun

Transmisi impuls nyeri

Impuls nyeri = impuls nosisepsi Reseptor = nosiseptor Dihantarkan oleh = A & C cornu dorsalis medulla spinalis lamina I (lamina marginalis), II (substansia gelatinosa), lamina V Meyilang kontralateral Impuls nosisepsi dihantarkan ke atas melalui trc. Spinothalamicus lateralis menuju thalamus gyrus

Transmisi impuls nyeri

Impuls sensoris somatik dari n. Trigiminus relay dengan n. ventro-posterior medialis thalamus Impuls nosisepsi dari wajah, hidung, cavum oris melalui n trigiminus ganglion trigiminalis (gaseri) dibatang otak sinaps di trigiminal brainstem complex
Principle nucleus (mekano sensoris) Spinal nucleus (rasa nyeri dan therimis / nosisepsi)

Menyilang kontralateral naik keatas sebagai trigiminal lemniscus (trigeminathalamic tract.) relay di n.ventro-posterior medialis thalamus. SSA I (somatic sensory area 1)

 Dilakukan terhadap transmisi impuls nyeri pada saraf sensoris perifer baik yang bermeylin (A) maupun tidak bermeilin (C) Menghambat konduksi impuls nosisepsi menutup saluran ion Chanel (closing transmembrane sodium chanel), tidak mempengaruhi RMP, tidak mempengaruhi metabolisme sel saraf. Mempunyai local

Anestesi lokal
Potensial aksi Anestesi lokal Penutupan saluran ion natrium

Impuls stop

Receptor binding site/ Anesthetic binding site Na+

Na+ Saluran ion natrium tertutup

Effendi Ch. 2003 Modifikasi dari Purves

Nyeri tajam Sharp / acute / fast pain Saraf tepi A : bermielin Medulla spinalis Lamina I ( marginalis ) & lamina V Neurotransmitter utama Glutamat Ascending tract Neospinothalamic tract Thalamic nuclei Ventro-basal ( ventro-posterior ) lateralis

Nyeri tumpul blunt / chronic / slow pain C : tak bermielin Lamina I & lamina II ( substantia gelatinosa ) Substant P

Paleospinothalamic tract

Ventro-posterior lateralis

Apabila berasal dari trigeminal nuclei, maka sinap di nuclei ventro-posterior medialis thalamus. Jenis rangsangan Trauma tajam, Trauma tumpul, elektris, tusuk luka bakar, nekrosis,

Pusat persepsi & Interpretasi

Gyrus poscentralis area brodmann 3a, 3b, 1 dan 2 / cortex sensoris primer atau SSA I Dalam menjalankan fungsinya dibantu SSAII serta SSAA (area brodman 5 & 7) pemahaman, analisa & interpretasi impuls sensoris somatik sensorik homunculus

4 tahap agar rasa nyeri dapat dipersepsi dan di interpretasi 1. Transduksi rangsanan nyeri di nosiseptor 2. Modulasi di substansia grisea cornu dorsalis medulla spinalis dan medula oblongata, serta penyilangan impuls ke sisi kontra lateral 3. Relay impuls nyeri di nuklei ventrobasal lateralis dan medialis thalamus kortek sensoris somatik 4. Persepsi dan interpretasi oleh SSA I, SSA II, dibantu SSAA, serta respon yang mengacu pada memory

Transduction
TRAUMA
Mechanical Thermal chemical

Overall effect is increased nociceptor activation

r epto c noci

Mediators
Bradykinin Histamine Serotonin Acetylcholine Potassium ions Prostaglandins (PGE2, PGI2) Substance P

Transmission by primary A-delta and C-fibres

Grey matter of Dorsal horn
inaIII II I lamIV V

A-Delta or C fibre

Secondary neuron

Cephalgi
Cephalgi ? Ekstrakranial : Pusing = vertigo ? Spasme otot-otot gangguan vestibular leher & kepala Cephalgi bisa intrakranial / Sinusitis /obstuksi ekstrakranial nasi Intrakranial : Akomodasi mata yg Menigitis, enchepalitis berlebihan Trauma kepala Kelainan gigi Tumor otak Penyakit infeksi Perubahan tekanan csf Febris Migrain idiopatic headache Gangguan psikis dan Akut alkohol emosi

Referred Pain
Nyeri pada bagian tubuh, yg penyebabnya bukan bagian tubuh tsb. Nyeri teralih akibat adanya dual sinap di neuron saraf pusat yg mendapat impuls nyeri dari organ otonomic

Contoh : 1. Angina pectoris 2. Ureter Colic 3. Apendicitis acute 4. Ectopic pregnancy