Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS

PERJODOHAN
SEORANG lelaki mengetuk-ngetuk meja dengan kedua meja dengan kedua jarinya. Pandangannya sesekali ia lemparkan kea arah pengunjung restoran yang kebetulan ramai pada hari itu. Ia sedang mencari perempuan berumur dua puluh delapan,kulit putih, berparas manis, dan rambut indah dan tebal,lurus sebahu. Itu lah cirri-ciri perempuan yang ingin dikenalkan oleh teman kerjanya. Lelaki itu berumur tiga tahun lebih tua dari perempuan yg akan ditemuinya. Wajahnya cukup tampan dengan senyuman yang mempesona, pekerjaannya cukup baik, seorang konsultan di perusahaan swasta yang bergerak di bidang konstruksi gedung pencakar langit. Lelaki itu ingin menjalin hubungan yang lebih serius untuk kemudian berumah tangga. Meski mudah baginya mendapatkan perempuan untuk dijadikan pacar tapi sulit menemukan seseorang yang benar-benar tepat sebagai calon isteri. Perempuan yang ia inginkan tidak perlu yang sangat cantik, tapi cukup menarikyang bisa menggetarkan hatinya. Merasa tidak dapat menemukan perempuan yang tepat, dari orangorang yang ia kenal, ia memutuskan untuk mencari lewat perjodohan. Dan kemarin, rekan kerjanya menawarkan untuk bertemu seorang perempuan, yang sama-sama sedang mencari hubungan yang serius. Sudah dua jam lelaki itu menunggu. Tak ada tanda-tanda perempuan yang dimaksud. Sudah berulang kali ia menghubungi lewat telepon, dan tak ada jawaban. Ia menghubungi rekan kerjanya,menanyakan keberadaan perempuan itu. Rekan kerjanya pun tidak tahu mengapa perempuan itu tidak menjawab panggilan yang di ajukannya. Bosan menunggu, lelaki itu pergi. Padahal sejak tadi perempuan itu berada di restoran lain yg berada di seberang jalan dekat lelaki itu menunggu. Perempuan itu duduk memperhatikan gerak-gerik sang lelaki. Sambil mereguk perlahan secangkir susu coklat, ia terlihat tenang meski dalam hatinya sedang menimbang-nimbang sesuatu. Seorang teman semasa kuliahnya dulu membuat ia berada di restoran itu. Sang teman mengabulkan permintaanya untuk mencarikan seseorang laki-laki yang bisa dijadikan suami. Sang teman sudah pernah mengajukan beberapa nama untuk ia temui. Menurut sang teman, siapa tahu ada yang cocok dengan keinginannya. Tetapi sama halnya dengan kali ini hanya dengan memandang dari kejauhan saja, ia dapat merasakan bahwa lelaki A,atau B, atau C, dan bahkan si D yang sedang ia pandangi ini, bukanlah tipe lelaki yang ia inginkan sebagai suami. Saat akan bertemu si A dulu, ia juga memilih tempat ini untuk mengamati dari kejauha, sebelum akhirnya memutuskan akan menemui lelaki itu atau tidak. Ia mengamati A yang

gelisah menunggu di restoran sebrang sana.ternyata si A jauh dari tampan walaupun pekerjaanya mapan. Ia pun memutuskan tidak jadi menemui A. alasanya adalah ia tidak rela berduaan dengan lelaki itu pada malam pengantinnya kelak. harus ada ketertarikan fisik agar saya tidak merasa terpaksa melakukan hubungan itu denganya. Sang teman menerima alasan itu ,lalu menyodorkan B di restoran yang sama, ia pun hanya mengamati dari kejauhan. B tidak terlalu tampan tetapi ia kelihatan keren. Ketika ia memutuskan untuk menemui B, iseng-iseng ia melihat profil B di situs jejaring social. Ia pun kontan tidak mau bertemu dengan si B, ia menelpon temannya dan berkata, sebelum kau mengenalkan ku, apakah kau tau bahwa lelaki itu ternyata tidak mempunyai pekerjaan. Keren saja kan tidak cukup !! Meski kesal sang teman tetap memperkenalkan lelaki lain kepada sahabatnya. Kali ini sang teman meminta sahabatnya untuk bertemu dan berteman terlebih dahulu. Karena takut sang teman marah, perempuan itu pun menurut. Untuk pertama kali, ia mendatangi lelaki yang diperkenalkan kepadanya dan bicara satu-dua jam lamanya. Tetapi stelah pertemuan pertama, perempuan itu tak mau lagi bertemu dengan C. ia beralasan, C memang tidak jelek dan keluarganya kaya raya, tapi aku tidak mengerti apa yang ia katakan. Dia terlalu banyak bicara dan cerewet. Aku tidak suka lelaki yang selalu terlihat pintar. Dan untuk terahir kalinya sang teman memperkenalkan seorang lelaki bernama D, tetapi dengan D, perempuan itu pun seolah sudah kalah sebelum berperang. Beberapa jam setelah membatalkan sepihak pertemuan dengan D. perempuan itu menelpon sang teman ddan berkata kuakui D itu sangat tampan dan pekerjaannya lumayan. Tapi bagaimana jika ia tidak menyukaiku saat aku menemuinya ? dan bagaimana setelah menikah nanti, aku tidak bisa menjaga mata dan hatinya dari incaran perempuan yang lebih muda dan cantik? Aku tidak nyaman dekat dengan lelaki seperti itu. Aku cari yang lain saja, Sang teman akhirnya hanya tertawa terbahak-bahak sambil mengeluarkan aiirmata. Ditutupnya telepon dari perempuan sahabatnya itu. Ia berjanji tak akan pernah lagi memperkenalkan lelaki manapun di muka bumi ini. Mungkin benar orang bijak berkata sesungguhnya ada kecukupan di dunia ini bagi kebutuhan setiap orang tapi tidak bagi keinginan setiap orang.

IDENTITAS BUKU : Judul buku Nama pengaran Tebal buku Tahun cetak Penerbit Judul cerita : warna cinta (-mu apa) : nila A. Asrudian : 153 halaman : maret 2012 : bentara : perjodohan

Anda mungkin juga menyukai