Anda di halaman 1dari 2

Budaya, satu kata yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah negara terlebih untuk Indonesia yang dikenal

sebagai negara multikultural. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Seperti yang telah kita ketahui, bangsa timur terkenal dengan bangsa yang sopan, santun, lemah lembut, baik, bertoleransi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Namun saat ini banyak sekali dari kepribadian tersebut yang memudar, bahkan cenderung dilupakan. Hal ini pun terjadi pada bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari bangsa timur itu sendiri, saat ini rakyat Indonesia, khususnya yang tinggal dan bermukim di kota-kota besar, cenderung melupakan kebudayaan yang selama ini telah melekat pada kepribadian bangsa Indonesia. Saat ini kesopanan dan kesantunan yang kita miliki hanyalah sekedar formalitas. Kepribadian bangsa timur ini tidak lagi menjadi suatu keharusan karena kepribadian ini telah banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan kepribadian bangsa timur adalah era globalisasi dan kebudayaan bangsa barat. Memang, era globalisasi telah mempermudah kehidupan kita dilihat dari sekian banyak aspek. Namun sering juga era globalisasi ini membawa pengaruh negatif yang merugikan. Begitu pula dengan pengaruh budaya barat. Kedua faktor tersebut memang dapat menjadikan kehidupan lebih mudah dan terlihat modern. Di sisi lain keberadaan benda cagar budaya terancam punah karena semakin ramainya pemukiman penduduk dan pemukiman yang dibangun tersebut berada di sekitar benda cagar budaya (situs), bahkan ada beberapa anggota masyarakat yang mendirikan bangunan di atas tanah situs benda cagar budaya tersebut. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana partisipasi masyarakat setempat terhadap keberadaan benda cagar budaya tersebut di lingkungan tempat tinggalnya. Di samping itu, pemukiman penduduk yang makin padat mengkhawatirkan

keberadaan benda cagar budaya karena banyak perumahan yang dibangun berdampingan. Di dalam artikel sebelumnya diceritakan bahwa tempat bersejarah tersebut telah berubah menjadi tempat untuk menjemur pakaian yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar. Padahal sebelumnya, pemerintah daerah telah berjanji akan membebaskan lahan dan menginventarisasi daerah tersebut. Tempat tersebut merupakan saksi sejarah pada jaman kekejaman penjajahan. Para saksi sejarah jumlahnya semakin sedikit. Namun, cerita tentang kehebatan pahlawan daerah tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat di sekitar nya. Partisipasi masyarakat merupakan bentuk kemampuan menerima untuk melibatkan diri secara sukarela dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungannya dalam berbagai hal, khususnya kebudayaan. Keterlibatan secara sukarela ini biasanya lahir dari sikap keinginan adanya perubahan yang ditentukannya sendiri dan peka terhadap lingkungan mereka sendiri. Masyarakat jarang menyadari kalau kemerdekaan Indonesia muncul karena tersentuh oleh kesadaran budaya bangsa secara universal, khususnya para kaum terpelajar pada masa itu. Kesadaran berbudaya ternyata menjadi bekal untuk menggalang dan menanam semangat nasionalisme kepada semua elemen masyarakat. Budaya tradisional dan karakter sebagai identitas bangsa harus dipertahankan. Semua erat kaitannya dengan jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat. Semakin berkembangnya zaman yang diiringi dengan teknologi yang juga semakin canggih, masyarakat harus memiliki jiwa dan rasa nasionalime yang tinggi yang tertanam di dalam diri mereka. Rasa nasionalisme inilah yang nantinya menjadi benteng dan penyaring di dalam kehidupan yang mereka jalani agar mereka dapat mencegah masuknya ancaman dan gangguan yang dapat merusak budaya yang telah dimiliki sejak lama dan dengan rasa yang kuat ini pula masyarakat dapat terus melanjutkan pelestarian budaya-budaya yang ada sehingga budaya Indonesia dapat tetap di teruskan ke generasi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai