Anda di halaman 1dari 6

BAB II RUANG LINGKUP SENI BUDAYA

Hakekat fungsi pendidikan seni di sekolah umum adalah untuk menumbuhkembangkan potensi estetis yang bertujuan memberikan pengalaman kreatif dan apresiatif yang sekaligus akan memberikan wawasan pengetahuan tentang seni. Pemahaman terhadap fungsi pendidikan seni tersebut akan memudahkan pendidik seni dalam mengidentifikasi dan memetakan ruang lingkup pendidikan seni meliputi aspek pengetahuan seni, apresiasi seni, pengalaman

berkarya seni, dan pengalaman penyajian seni.

TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan tipe bahan ajar seni; 2. menjelaskan lingkup bahan ajar pengetahuan seni; 3. menjelaskan lingkup bahan ajar apresiasi seni; dan 4. menjelaskan lingkup bahan ajar pengalaman berkarya seni. A. Tipe Bahan Ajar Seni Dalam mengembangkan strategi pembelajaran seni seorang guru seni budaya perlu memahami karakteristik tipe bahan ajar seni. Wickiser (1974), mengklasifikasi orientasi bahan ajar seni menjadi 3, yaitu: a. Orientasi subjek dibagi menjadi: subjek terpisah dan subjek terkoreasi. b. Orientasi kegiatan merupakan kegiatan individu; dan c. Orientasi cara hidup kreatif merupakan kegiatan sosial. Lebih lanjut Wickiser (1974) secara garis besar membagi tipe bahan ajar pendidikan seni terdiri atas dua karakteristik, yakni bahan ajar tipe subyek dan bahan ajar tipe kegiatan. Bahan ajar tipe subyek adalah bahan ajar yang merupakan bagian dari keilmuan dan teknologi seni artinya memandang seni sebagai ilmu seni yang dipelajari. Cakupan bahan ajar tipe subyek meliputi seperangkat pengetahuan tentang fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam bidang seni. Misalnya: gambar ilustrasi, gambar ekspresi, unsur seni rupa, tari tradisi dan sebagainya. Tipe subjek terbagi menjadi subjek terpisah dan subjek terkorelasi. Subjek terpisah merupakan bahan ajar seni yang terpisah antar cabang seni,

sedangkan subjek terkorelasi maksudnya bahan ajar seni berisi materi antar cabang seni yang dihubungkan atau bisa juga dihubungkan dengan bahan ajar mata pelajaran lain. Bahan ajar subjek seni meliputi ilmu seni berupa teori dan bisa ilmu seni berupa praktek apresiasi dan praktek produksi seni. Bahan ajar tipe kegiatan adalah bagian dari pengalaman artistik yang bertolak dari impuls. Artinya bahan ajar seni dipandang sebagai unjuk kerja seni yang bertolak dari pengalaman pribadi siswa. Bahan ajar berorientasi kegiatan terbagi menjadi bahan ajar kegiatan seni individu dan bahan ajar ajar kegiatan seni terintegrasi. Bahan ajar kegiatan seni individu merupakan bahan ajar berupa kegiatan seni yang bersifat mempribadi, sedangkan bahan ajar kegiatan seni terintegrasi merupakan bahan ajar kegiatan seni yang dihubungkan dengan kegaiatan sosial dan budaya dilingkungan siswa. Cakupan bahan ajar tipe kegiatan meliputi kegiatan ekspresi/kreasi dan kegiatan apresiasi. Misalnya: menggambar bentuk, melukis, mematung, menari dan sebagainya. Wickiser membagi kegiatan seni menjadi 4 kegiatan: 1. Kegiatan ekspresi 2. kegiatan konstruksi 3. Kegiatan apresiasi; dan 4. kegiatan sosial Kegiatan seni eskpresi dan konstruksi merupakan kegiatan seni mempribadi; kegiatan seni apresiasi merupakan kegiatan pengamatan dan perseponan yang mempribadi; sedangkan kegiatan seni sosial maksudnya kegiatan seni mensosial baik dari kegiatan ekspresi, konstruksi maupun aparesiasi. Ditinjau dari segi bentuknya, bahan ajar pendidikan seni terdiri dari bahan ajar pengetahuan seni, apresiasi, dan pengalaman kreatif/ berkarya seni. Dikaitkan dengan dua tipe bahan ajar dimuka, bahan ajar pengetahuan seni termasuk tipe subyek, sedangkan bahan ajar apresiasi seni dan bahan ajar pengalaman berkarya seni termasuk tipe kegiatan. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan KTSP, bahwa seluruh pembelajaran pendidikan seni budaya dilaksanakan dengan bertolak dari karya seni, meliputi dua materi kegiatan seni yaitu kegiatan berekspresi/berkreasi seni dan kegiatan berapresiasi seni. Gambaran petunjuk tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar yang bersifat pengetahuan seni tidak diberikan secara terpisah, melainkan secara integratif menyatu dengan bahan ajar kegiatan. Sehingga dapat dikatakan bahan ajar tipe subyek menyatu dengan bahan ajar tipe kegiatan. Jika dirinci bahan ajar kegiatan berekspresi/berkreasi seni meliputi kegiatan berkarya seni

dan kegiatan penyajian karya seni, sedangkan kegiatan apresiasi seni meliputi kegiatan apresiasi itu sendiri dan kegiatan kritik seni. B. Bahan Ajar Pengetahuan Seni Lingkup bahan ajar pengetahuan seni mencakup pembahasan tentang karakteristik masing masing cabang seni yang berkenaan dengan jenis seni, bahan, alat, teknik, unsur, prinsip desain, komposisi, corak, sejarah perkembangannya, dan proses pembuatan karya seni. Sesuai dengan petunjuk KTSP, pembelajaran bahan ajar pengetahuan seni diintegrasikan dengan kegiatan apresiasi dan/atau kegiatan berkarya seni. Misalnya ketika menyajikan pembelajaran menggambar bentuk, maka penyajian yang bersifat pengetahuan tentang bahan apa saja yang bisa digunakan, obyek apa saja yang dapat digambar, teknik apa saja yang dapat di gunakan dan sebagainya dapat diberikan mendahului kegiatan menggambar bentuk. Sebaliknya bahan ajar pengetahuan juga dapat diberikan setelah kegiatan eksperimen menggambar bentuk. Siswa mencoba berbagai teknik dan berbagai bahan untuk mewujudkan obyek yang akan digambar. Kemudian siswa melakukan kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis tentang bahan, alat dan teknik yang digunakan. Hal ini berarti pengetahuan yang dapat diserap dari hasil eksperimen. C. Bahan Ajar Apresiasi Seni Kegiatan apresiasi seni merupakan suatu aktivitas yang menjadi salah satu ciri khas bahan ajar seni. Apresiasi seni dapat dimaknai sebagai kegiatan memahami dan menyadari guna meningkatkan sensitivitas penghayatan seseorang sehingga mampu menikmati, menilai dan menghargai karya seni. Secara umum dapat dikatakan apresiasi mengandung makna kemampuan mengamati/mencerap dan menanggapi bentuk visual atau tekstual yang ada pada karya seni/objek estetik, dimana proses tersebut mulai dari sekedar kemampuan mencari atau mengidentifikasi ciri-ciri yang ada pada objek hingga kesanggupan menemukan kandungan simbol/makna isi objek estetik; mulai sekedar menikmati melalui rasa hingga menikmati yang didukung oleh pemahaman. Di sekolah aspek apresiasi berkenaan dengan respon siswa terhadap karya yang dihadapi, baik itu berupa karyanya sendiri, karya orang lain, karya seniman atau dapat berupa fakta objek estetik. Dalam kurikulum KTSP cakupan bahan ajar apresiasi seni amat luas, karena berisi pengenalan dalam konteks berbagai kebudayaan. Secara garis besar dapat digolongkan menjadi jenis bahan ajar apresiasi berdasarkan wilayah dan coraknya untuk masing-masing

cabang seni. Berdasarkan wilayah budaya apresiasi terhadap karya seni meliputi: lokal/setempat, nusantara dan manca negara; sedangkan berdasarkan coraknya meliputi apresiasi seni terhadap karya seni primitif, tradisional, klasik, modern dan kontemporer. Dalam pembelajaran bahan ajar apresiasi seni dapat dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan dasar proses apresiasi seni meliputi: (1) penginderaan berupa aktivitas mengidentifikasi/mendeskripsikan elemen karya seni, (2) penanggapan berupa aktivitas memberi komentar, interpretasi, atau mengadakan hepotesa terhadap gagasan ide dan teknik karya, dan (3) penghayatan/perenungan merupakan aktivitas menikmati atau mengungkap nilai-nilai, sikap penghargaan atau bahkan sikap menentukan penilaian terhadap objek karya seni (adaptasi dan modifikasi dari Madeja, 1977; Dickie, 1971; Munro, 1970; dan Stolnitz, 1960; dan konsep kurikulum 2006). Kegiatan apresiasi seni dapat dilakukan di sekolah atau di dalam kelas ketika ada kegiatan pagelaran atau pameran seni, pemajangan karya seni, pemutaran kaset, video, TV, mendatangkan nara sumber atau seniman di kelas. Kegiatan apresiasi seni juga dapat dilakukan di luar kelas, misalnya dengan kunjungan pameran, museum, monumen, candi, tempat-tempat peninggalan bersejarah, pusat seni, pusat industri kerajinan, menonton pertunjukan dan sebagainya. D. Bahan Ajar Pengalaman Berkarya Seni Bahan ajar pengalaman berkarya seni merupakan suatu kegiatan mencipta atau membuat karya seni. Bentuk bahan ajar ini berupa kegiatan pengalaman berkarya seni meliputi: kegiatan mencipta karya seni rupa, mencipta lagu, aktivitas menyanyi, bermain musik, mengarasemen musik, aktivitas menari, menciptakan tarian, bermain drama dan sejenisnya. Dalam berkarya seni siswa akan mengalami bagaimana menuangkan gagasan, memanfaatkan dan menguasai media maupun bagaimana menguasai teknik berkarya seni. Pengalaman berkarya seni sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan tema yang

disenangi dan disesuaikan dengan bahan yang dimanfaatkan. Oleh karena itu aktivitas pembelajaran perlu diupayakan agar siswa dapat memunculkan gagasan-gagasan baru. Rangsangan bisa dilakukan melalui melihat lukisan, bercerita tentang pengalaman seharihari, pengalaman liburan, melihat video, atau langsung mengamati objek di lingkungan. Aktivitas mengidentifikasi tema gagasan dan teknik merupakan proses eksplorasi dalam tahapan berkarya seni. Jika kebiasaan bereksplorasi dan mengungkapkan gagasan baru ini dipupuk terus bisa mendorong imaginasi dan kreativitas siswa. Media yang digunakan akan menuntut penguasaan teknik, dan hal ini akan terkuasai bila sering dilakukan kegiatan

eksperimentasi. Dengan melakukan eksperimen siswa juga akan menemukan cara atau prosedur yang paling dianggap bagus dan cocok. Akan tetapi semua itu harus dengan pengawasan guru. Eksperimen yang gagal bila tidak segera terdeteksi dapat mengakibatkan siswa menjadi frustasi dan tidak mau lagi berkarya. Oleh karena itu pengetahuan tentang prosedur mengolah bahan atau teknik menggunakan bahan perlu juga diberikan. Pada tahapan siswa sudah terbiasa bereksplorasi dan bereksperimentasi dalam berkarya seni bisa dilanjutkan dengan siswa untuk melakukan aktivitas mencipta karya seni yang disebut sebagai tahapan menginvensi. E. Ringkasan 1. Tipe bahan ajar pendidikan seni terdiri atas dua karakteristik, yakni bahan ajar tipe subyek dan bahan ajar tipe kegiatan. 2. Bahan ajar pengetahuan seni mencakup pembahasan tentang karakteristik masing masing cabang seni yang berkenaan dengan jenis seni, bahan, alat, teknik, unsur, prinsip desain, komposisi, corak, sejarah perkembangannya, dan proses pembuatan karya seni. 3. Jenis bahan ajar apresiasi berdasarkan masing-masing cabang seni meliputi apresiasi terhadap karya seni: lokal/setempat, nusantara dan manca negara; sedangkan berdasarkan coraknya meliputi apresiasi seni terhadap karya seni primitif, tradisional, klasik, modern dan kontemporer. 4. Bentuk bahan ajar pengalaman berkarya seni meliputi: kegiatan mencipta karya seni rupa, mencipta lagu, aktivitas menyanyi, bermain musik, mengarasemen musik, aktivitas menari, menciptakan tarian, bermain drama dan sejenisnya F. Latihan Untuk memantapkan penguasaan anda tentang ruang lingkup pembelajaran seni budaya maka lakukanlah kegiatan berikut. 1. Jelaskan perbedaan bahan ajar tipe subjek dan bahan ajar tipe kegiatan, serta berilah contohnya. 2. Bagaimanakah cara menyajikan bahan ajar pengetahuan seni menurut KTSP, dan berilah contohnya. 3. Sebutkan cakupan bahan ajar apresiasi seni, kemudian berilah contoh peta kompetensi dari satu KD yang ada dalam KTSP Seni Budaya. 4. Jelaskan bagaimana sebaiknya bahan ajar berkarya seni disajikan dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai