Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam perkembangan perubahan ekonomi global yang terjadi dari tahun ke tahun menimbulkan berbagai dampak terhadap hubungan makro dan mikro lingkungan ekonomi tak sampai disini perubahan ini mempengaruhi kesinambungan elemen lain seperti demographi,social,politik,dan ideology.Secara global elemen mengubah berbagai aturan dan mekanisme yang seharusnya bekerja secara terpola menjadi terfragmentasi yang berarti aturan atau kebijakan yang telah dibuat dan diimplementasikan secara kaedah berubah pada pemusatan permasalah akibat dampak tersebut. Tak hayal hal ini pun berpengaruh dalam dunia bisnis.kompetensi dan prioritas busnis yang dimiliki harus kembali diatur dan dikelola sesuai dengan keadaan yang semakin complex.tentunya hal ini membutuhkan suatu keputusan dan kemampuan para pengusaha untuk mencari celah atau kesemapatan baru yang terkait dengan bisnisnya karena hal ini akan berpengaruh terhadap kelangsungan bisnisnya dimasa depan.Bagi yang sudah menjalani dan memiliki bisnis yang sudah berjalan dan berkembang bukan merupakan hal sulit untuk melakukan koreksi terhadap intensif maupun mekanisme bisnisnya. Dari sinilah timbul suatu pertanyaan,bagaimana jika seoarang sedang berusaha membangun binis baru?.pada dasaraya semua pengusaha maupun calon pengusaha sudah memiliki kebranian dan kemampanan untuk membangun sebuah project plan binis namun disatu pihak hal ini kadang tidak terintegrasi dengan ketersediaan sumber daya dan support system untuk merealisasikan project paln tersebut.jika memang yang dibutuhkan adalah sebuah wujud ketersediaan yang menghasilkan sebuah pemikiran,apa seorang calon pengusaha memiliki bekal dan ketersediaan tersebut dalam membangun bisnisnya?.Dalam sebuah pemahaman seoarang calon bisnis hal ini mungkin bukan merupakan sebuah kendala yang signifikan terhadap keterealisasikan bisninya ada banyak pepatah mengatakan akan kutempuh banyak cara untuk mencapai tujuanku meskipun membutuhkan pengorbanana yang tidak setimpal Membangun sebuah bisnis dengan Modal Dengkul inilah jawaban atas keterbatasan dari suatu ketersediaan.disini pengusah dituntut unutk peka dan raktif terhadap keterbatasan yang dia miliki,setiap rankaian hubungan yang terjadi dalam kegiatan bisnisnya harus diberikan response yang positif,guna menarik suatu benefit baru yangb bias saja saling menguntungkan kelak nanti ketika bisnisnya berkembang.Tentu saja hal ini tidak serupa membalik sebuah tangan.dari sebuah pribadi dan mimpi hal ini akan terwujud,kemmapuan menganalisis peluang,kemampuan stratgi bisnis hingga keterlibatan pengusaha untuk banting tulang pun sangat dibutuhkan.belajar dari pengalamana ini kadang kemampuan dan jiwa survivor seorang pengusaha akan benar benar diuji dimulai

Entrepreneurship I

Page 1

dari kegagagalan,kerugian hingga bisnisnya yang hamper failed inilah kenadala untuk memulai bisnis dengan modal ini. Kepemimpinan,ketegasan dan pemikiran yang kritis adalah daya tarik tersendiri unutk menjadi pengusaha yang sukses dengan latar belakang seperti ini.jiwa pengusaha adalah sebuah anugerah yang terbaik untuk mempertahankan hidupya.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisis Critical Issue
Mencari pekerjaan sulit di zaman ini. Jumlah angkatan kerja tidak sesuai dengan ketersediaan formasi pekerjaan. Angka pengangguran meningkat setiap tahun. Data tentang pengangguran terbuka dari tahun 1996 ke 2000 meningkat, yaitu sebesar 4,228,115 orang (4,9%) tahun 1996 menjadi 5,965,795 orang (6,1%) pada tahun 2000. (Pengukuran pengangguran terbuka dalam sakernas, laporan # 35 paper statistik # 7, uzair suhaimi, yahya jammal, 2001).Usaha sektor non formal menjadi pilihan mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan. Ironinya, kesempatan mendirikian usaha kecil tidak menarik bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan relatif tinggi. Membangun usaha ataupun menjaring uang dengan modal dengkul bukanlah suatu alasan pebisnis untuk memulai usahanya.disini kita juga dituntut untuk fleksibel dan antusias terhadap perkembangan bisnis yang kita akan dirikan.pada sdasarnya seorang bisnis ingin membangun bisnisnya bukan didasarkan atas hasil yang diberikan ketika usahanya nanti mulai berkembang. Pandangan para pebisnis melakukan bisnis dengan modal dengkul Menjaring uang bukan metode untuk memulai bisnis. Dalam seni berbisnis tidak semua usaha bisnis harus dimulai dengan uang yang banyak.keterbatasana modal adalah isyarat bahwa sang calon bisnis harus mampu memiliki prospek yang luas terhadap sumber-sumber lain untuk menunjang bidangnya.hal ini semata buka untuk memperoleh kekayaan atau kemakmuran tapi juga sebgai upaya untuk merealisasikan kemampuan kita kepada bidang yang lebih menguntungkan.baru setelah bisnisnya berkembang kita berupaya untuk mengoptimalkan perolehan ytelah kita terima kepada iklim social yang mungkin akan mengembangkan sayap bisnis kita Mskipun bisnis dilakukan dengan modal dengkul harus diprioritas

Entrepreneurship I

Page 2

Dalam kegiatan bisnis meskipun bisnis yang dimulai dengan modal yang seadanya kita harus menjaga konsistensi keutuhan bisnis kita,jangan samapai bisnis kita berhenti di tengah jalan kareana kinerja kita yang serin tidak konsisten terhadap situasi binis kita mulai dari masalah keuangan hingga stategi untuk mempertahankan bisnis BIsnis modal dengkul adalah tahapan awal dari sebuah kesuksesan yang tak terbayarkan Yang diharapkan dari suatu permulaan bisnis adalah kelangsungan bisnis ini di masa depan,tentunya semua diawali dengan usaha yang tak bernilai meskipun usaha tersebut tidak dihargai untuk sebuah pengorbanan yang besar.sikap pribadi yang menerima dan konsekuen terhadap intensitas pengorbanannya adalah bentuk awal yang akan menuai kesukseanya kelak.karena dia melakukan ha ini dengan menetapkan nilai nilai binis ini sendiri

2.2 Issu Membangun Bisnis dengan modal dengkul


Kegagalan dalam ditengah perjalaanan bisnis denga modal dengku Tidak semuanya sukses untuk membangun bisnis dengan modal ini.banyak isu isu menyatakan bahwa membangun modal ini juga membutuhkan kesetiaan terhadap bisnis yang kita miliki.kegagalan ini dimulai ketika timbulnya kendala minat dan keseriusan terhadap kelangsungan hidup bisnisnya.banyak pebisnis yang memulai dengan modal ini berpikir bahwa akan memperoleh hasil yang berlimapah dan besar ha ini karena karakterr pribadi para bisnis yang memiliki pemikiran hanya memperoleh penghasilan dengan pengorbanan yang sedikit Bisnis modal dengkul tersebut memiliki sifat yang virtual Dalam membangun bisnis modal dengkul biasanya segi bisnisnya bergerak dibidang yang cenderung kecil semisal e-book atau website hal ini tentunya hanya dibutuhkansedikit modal oleh karena itu akan berpengaruh terhadap intensitas pebisnis dalam mengamati bisnisnya itu atau dengan kata lain bisnis modal dengkul ini paling banyak terrealisasi pada bidang atau dunia maya yang hanya berprioritas atas kebutuhan yang sifatnya simple mudah dan cepat semisal menjual hosting atau flash project Kendala yang dihadapi sangat besar Perispan unutk membangun bisnis memang tak lepas dari ketersediaan modal.tentunya modal ini tidak hanya untuk memmuali bisnis tetapi untuk membackup bisnis ketika binis tersebut mengalami masa masa kritis.oleh karena itu kendala akan menjadi

Entrepreneurship I

Page 3

besar ketika kita tak mampu menjaga agar binis ini berjalan atau bertahan

2.3 problem membangun bisnis dengan modal dungkul


Kompetensi Saja Sudah Cukup? Idealnya lulusan perguruan tinggi memiliki kemampuan melakukan analitis, yaitu merubah persoalan yang rumit menjadi sederhana. Kemampuan analitis dapat digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan resiko dan peluang pendirian sebuah usaha. Sayangnya kebanyakan lulusan perguruan tinggi lebih menonjolkan aspek munculnya dampak negatif daripada peluang bisnis itu sendiri. Sehingga mereka tidak memiliki keberanian untuk memulai usaha. Bagaimana mungkin cukup bagi penyelenggara program studi hanya dengan mengandalkan mata kuliah kewirausahaan (2 sks) untuk dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi teknologi dan spirit kewirausahaan (technopreneurship). Apalagi sistem perkuliahaan kewirausahaan lebih banyak di ruang kelas.

Modal Usaha sebagai Penghambat? Selanjutnya aspek permodalan adalah salah satu faktor penghambat lahirnya wirausahawan muda. Modal dianggap segala-galanya. Perhitungan investasi, operasional, dan tingkat pengembalian modal menjadi begitu rumit dan menakutkan. Sehingga mereka lebih memilih sebagai sosok pencari kerja daripada membuka usaha dan lapangan kerja. Modal usaha penting tetapi bukan dijadikan alasan untuk tidak memulai usaha. Modal merupakan sumberdaya kekayaan perusahaan. Pemodal berarti pemilik modal. Sedangkan Modal tidak selalu dalam wujud uang. Sehingga Pemodal adalah pemilik sumberdaya yang bukan selalu uang.

Keberanian = Faktor Kunci Jadi bagi seseorang yang tak memiliki uang terbuka peluang untuk menjadi pemilik usaha bussines owner. Pernyataan banyak orang bahwa modal non uang adalah modal dengkul. Dengan bermodalkan dengkul kaki sendiri, seseorang dapat menahan beban dan berjalan serta beraktivitas usaha. Artinya tanpa diawali modal uang sebuah usaha dapat berdiri dan

Entrepreneurship I

Page 4

berjalan serta tumbuh dan berkembang membawa harapan pemiliknya. Kalau seseorang tidak memiliki dengkul sendiri, gunakan dengkul orang lain. Orang lain tidak akan pernah marah sepanjang ada konpensasi yang menarik dan fleksibel. Membangun kemitraan permodalan merupakan kombinasi yang rasional dan menjadi kekuatan lebih besar daripada modal dengan dengkul sendiri. Keberanian mengambil resiko adalah syarat utama untuk menjadi pebisnis. Keberanian memulai usaha dengan modal dengkul menandakan kapasitas, kekuatan dan daya saing pebisnis itu sendiri. Semua orang memiliki potensi menjadi pebisnis modal dengkul. Perbedaan menyolok satu dengan yang lain adalah keberanian bertindak. Sikap berani bertindak mampu mengeliminir hambatan terbesar merintis bisnis, yaitu permodalan. Hambatan ketidaktersediaan modal hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak memulai, tetapi sebaiknya memicu lahirnya kreatifitas dan gagasan yang gemilang. Setiap gagasan atau ide yang lahir dari rahim seorang tak beruang memiliki daya tahan untuk bertahan dan berpotensi tumbuh berkembang. Beranikah anda menjadi Pebisnis modal dengkul?

REKOMENDASI
Tiap usaha berasal dari sebuah gagasan. Begitu juga dengan usaha mendirikan perusahaan kecil. Bagi seseorang yang sudah mempunyai gagasan untuk mendirikan usaha kecil dan belum memutuskan untuk memulainya, cermati tips Langkah-langkah Memulai Usaha Sendiri yang dikutip dari milis UKM. Semoga bermanfaat.

1. Start with a dream Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan.A dream is where it all started: Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk. Cara

Entrepreneurship I

Page 5

pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata tidak bisa ataupun tidak mungkin.

2. Love the productks or services Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan mmbuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa masa sulit. Enthusiatism and Persistence: Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.

3. Learn the basic of business. Pelajarilah fundamental business. Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuaan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah guru yang baik.

4. Willing to take calculated risks Ambillah resiko. Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan entreprenneur dengan manager. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan dalam mengatur perusahaan yang telah maju.

5. Seek advice, but follow your belief Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditanngannya dan dapat diputuskan dengan indera keenamnya. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.

6. Work hard 7 day a week, 18 hours a day

Entrepreneurship I

Page 6

Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya. Pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bisnisnya.

7. Make friend as much as possible Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kualitas yang sama orang membeli dari temannya. Tapi pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.

8. Deal with failures Hadapi kegagalan sebab merupakan vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak mematikan. Setiap usaha selalu akan mempunyai risiko kegagalan dan bila itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah.

9. Just do it, now! Bila Anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manajer selalu melakukan, readyaim-shoot, tapi entrepreneur sejati akan melakukan ready-shoot-aim! Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita.

Kisah Sukses - Kebab Turki February 7th, 2009 No comments

Entrepreneurship I

Page 7

Satu lagi anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar. Dia adalah Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa? Wajah dan penampilannya masih layaknya anak muda. Siang itu, dia berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan. Itulah penampilan sehari-hari Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun! Wow, masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia. Dengan ramah, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983, tersebut mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya di Ruko Manyar Garden Regency, kawasan Nginden Semolo. Biasanya saya masuk kantor agak siang. Tapi, karena hari ini ada janji dengan Anda, saya agak meruput datang ke kantor, ujar Hendy mengawali perbincangan. Ketika itu, jarum jam sudah menunjuk pukul 11.00. Bagi Hendy, pukul 11.00 masih terbilang pagi karena biasanya dirinya baru masuk kantor lebih dari pukul 12.00. Dia lalu menceritakan awal mula bisnis kebab yang digelutinya tersebut. Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya. Namun, kata Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan trade mark Turki untuk menarik calon pelanggan.

Entrepreneurship I

Page 8

Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Selama di negeri yang baru sukses melaksanakan Asian Games itu, dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. Ternyata, rasanya sangat enak. Saya tak menduga rasanya seperti itu, ungkap sulung dua bersaudara pasangan Ir H Bambang Sudiono dan Endah Setijowati tersebut. Tak hanya perutnya kenyang, saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota. Orang Indonesia juga banyak yang naik haji atau umrah. Biasanya, mereka pernah merasakan kebab di Makkah atau Madinah. Nah, mereka bisa bernostalgia makan kebab cukup di outlet saya, jelasnya. Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya, jelas Hendy yang beristri Nilamsari, 23, dan kini sudah dikaruniai dua anak, Rafi Darmawan, 3, dan Reva Audrey Zahifa, 2, tersebut. Begitu tiba kembali di Surabaya, dia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya. Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, kami memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia, katanya. September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya. Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah, ujarnya. Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial, katanya lalu tergelak. Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.

Entrepreneurship I

Page 9

Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar, ungkapnya. Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup. Wah, itu pengalaman pahit yang selalu kami kenang, ujarnya. Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha, tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS tersebut. Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis itu. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil, jelasnya. Yang luar biasa, kesuksesan bisnis Hendy tak perlu waktu lama. Hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha saya tersebut. Setelah itu, ada orang yang menawari saya membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja, jelasnya. Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIAs Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia. Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.

Entrepreneurship I

Page 10

Apa yang akan dilakukan Hendy selain mengembangkan usahanya ke mancanegara? Tampaknya, dia ingin seperti raja komputer, Bill Gates. Saya belajar dari para pengusaha sukses. Salah satunya, Bill Gates. Dia bisa mendirikan kerajaan Microsoft, meski tidak tamat sekolah. Jadi, intinya, untuk menjadi orang sukses, tidak harus memiliki gelar akademis dan indeks prestasi (IP) tinggi, tegasnya lalu tertawa. Sumber : Jawa Pos

Entrepreneurship I

Page 11

Anda mungkin juga menyukai