PENDAHULUAN
konsep tujuan program dan perencanaan tindakan. Divisi Pelayanan Diet, yang
menyediakan makanan untuk para narapidana di Penjara Daerah,
mengidentifikasikan adanya potensi penghematan sebanyak $88.000 yang dapat
dilakukan. Para karyawan Pemeliharaan Tempat Rekreasi dan Taman
memperkirakan bahwa penghematan sebesar $126.000 dapat tercapai. Kedua
divisi menyerahkan perencanaan mereka kepada Manajemen Pemerintah Daerah
dan kemudian ke Dewan Kota Pemerintah Daerah.
Dengan persetujuan yang diberikan, program pembagian perolehan
tersebut diterapkan. Dengan rencana bahwa setengah dari penghematan yang
diperkirakan dalam setiap divisi diberikan kepada Pemerintah Daerah, sedangkan
setengah dari penghematan lainnya dibagi secara merata diantara para karyawan
divisi yang berpartisispasi sampai jumlah maksimum tertentu. Tahun pertama
rencana tersebut menghasilkan penghematan signifikan untuk kedua tersebut, dan
para karyawan yang berpartisipasi menerima insentif mereka dengan sesuai.
Keberhasilan dari program di Pemerintah Daerah Baltimore tampaknya
merupakan hasil dari fokus pada pemberian penghargaan secara langsung kepada
karyawan yang terlibat dalam penyampaian pelayanan pemerintah.
Tetapi, perencanaan pada bonus insentif untuk manajer tingkat eksekutif di
daerah San Dieogo, California menciptakan kontroversi yang dahsyat. Dibawah
rencana Pemerintah Daerah San Diego, kenaikan imbalan kerja di tingkat
eksekutif diseluruh dewan dihapuskan. Bonus bonus kinerja hanya dibayarkan
kepada para eksekutif yang mencapai tujuan kinerja tertentu. Secara keseluruhan
terdapat 180 eksekutif dan administrator menerima pembayaran bonus total
sebesar $1,34 juta tetapi sepertiga dari seluruh eksekutif tidak menerima bonus,
dan beberapa dari gaji pokok mereka dipotong karena gagal dalam mencapai
tujuan kinerja.
Ketika jumlah bonus diinginkan kepada publik, terjadi kehebohan. Serikat
pekerja lokal yang mewakili karyawan pemerintah daerah yang dibayar lebih
rendah memprotes bahwa para eksekutif - termasuk eksekutif puncak pemerintah
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Insentif
Setiap perusahaan selalu menginginkan hasil yang maksimum dalam
proses produksinya. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut perlu adanya
dukungan dari setiap unsur perusahaan termasuk di dalamnya karyawan bagian
produksi. Dalam usaha mencapai peningkatan produksi juga ditandai dengan
adanya dukungan yang kuat dari keuangan dan tunjangan tunjangan lain dalam
perusahaan.
Perusahaan akan memberikan suatu penghargaan bagi karyawan yang
berprestasi baik dan hal ini akan membuat karyawan bekerja sebaik mungkin agar
menerima penghargaan dan imbalan yang lebih besar disamping tunjangantunjangan lain yang telah disediakan oleh perusahaan. Bentuk pembayaran dan
penghargaan atas kerja karyawan yang tepat akan menghasilkan pencapaian
produktivitas yang lebih tinggi, hal itu mencakup sistem pemberian insentif yang
tepat serta usaha usaha lain untuk menambah semangat dan kepuasan kerja bagi
karyawan.
Menurut Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan (1984 : 1) : Insentif
adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang berbeda karena memang
prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima
insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasi. Insentif adalah suatu
bentuk dorongan finansial kepada karyawan sebagai balas jasa perusahaan kepada
karyawan atas prestasi karyawan tersebut. Insentif merupakan sejumlah uang yang
di tambahkan pada upah dasar yang di berikan perusahaan kepada karyawan.
Menurut Nitisemito (1996:165), insentif adalah penghasilan tambahan
yang akan diberikan kepada para karyawan yang dapat memberikan prestasi
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Menurut Pangabean (2002 : 93, Insentif
adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas. Insentif
merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang
dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.
Pada dasarnya cara pemberian insentif ini sama dengan Halsey Plan, tetapi
prosentase preminya adalah 100% dari waktu yang dihemat.
c). Bedaux Plan
Pemberian insentif yang diberikan pada karyawan adalah sebesar 75% dari
upah normal per jam dikalikan dengan waktu yang dihemat.
2. Premi didasarkan atas waktu pekerjaan
a). Rowan Plan
Pada sistem ini insentif didasarkan atas waktu kerja
b). Emerson Plan
Untuk menerapkan sistem insentif ini maka diperlukan suatu tabel indeks
efisiensi. Jadi insentif akan bertambah dengan naiknya efisiensi kerja karyawan
sesuai dengan naiknya efisiensi kerja sesuai dengan prosentase (tabel indeks
efisiensi ) yang telah ditetapkan.
3. Premi didasarkan atas waktu standar
Pada sistem ini premi diberikan sebesar 20% dari standar.
BAB III
PEMBAHASAN
1.