com
Prosedur untuk mendapatkan matriks eselon baris tereduksi disebut sebagai eliminasi Gauss-Jordan. Pada proses eliminasi tersebut digunakan OBD, yaitu: I. Mengalikan suatu baris dengan konstanta tak nol II. Mempertukarkan dua baris III. Menambahkan kelipatan suatu baris ke baris lainnya Dengan menggunakan operasi baris dasar, maka matriks eselon baris tereduksi yang didapatkan akan ekuivalen dengan matriks awalnya sehingga penyelesaian untuk matriks eselon baris tereduksi juga merupakan penyelesaian untuk matriks awalnya. Matriks awal yang dimaksud adalah matriks diperbesar. Sistem Persamaan Linear: a11x1 + a12 x2 + a13 x3 + + a1n xn = b1 a21x1 + a22 x2 + a23 x3 + + a2n xn = b2
am1x1 + am 2 x2 + am3 x3 + + amn xn = bm Dapat dinyatakan sebagai persamaan matriks AX = B a11 a1n x1 b1 A = ; X = ; B = a a x b mn n m m1 Matriks kolom atau matriks baris disebut juga sebagai vektor, sehingga SPL di atas dapat ditulis sebagai: Ax = b Matriks yang diperbesar SPL di atas dinotasikan sebagai A b
a11 a1n b1 A b = am1 amn bm
http://bbdwmath88.wordpress.com
x + 2 y + 3z = 1 2 x + 5 y + 3z = 6 x + 8 z = -6
1 0 0 2 0 1 0 1 adalah matriks eselon baris tereduksi. 0 0 1 -1 x = 2, y = 1 dan z = 1, sehingga penyelesaian SPL di atas adalah (2,1,1 )
http://bbdwmath88.wordpress.com
x1 + 2 x3 = 1 - x1 + x2 + x3 = 0 2 x1 + x2 + 5 x3 = 3
Penyelesaian: 1 0 2 1 1 0 2 1 1 0 2 1 A b = -1 1 -1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 2 1 5 3 0 1 1 1 0 0 0 0
Baris ke-3 tidak memiliki satuan utama, kolom ke-3 nol, jadi variabel x3 dapat diambil sembarang (parameter). Misal x3 = a x1 = 1 - 2a ; x2 = 1 - a Sehingga penyelesaian SPL di atas adalah (1 - 2a ,1 - a , a )
x1 + 2 x3 = 1 x1 = 1 - 2 x3 x2 + x3 = 1 x2 = 1 - x3
Penyelesaian: 2 0 2 4 1 0 1 2 1 0 1 2 A b = -2 1 0 -3 0 1 2 1 0 1 2 1 1 2 5 6 0 2 4 4 0 0 0 2 Perhatikan baris ketiga matriks eselon tereduksi terakhir. 0 x1 + 0 x2 + 0 x3 = 2 tidak nilai x1 , x2 dan x3 yang memenuhi. Jadi SPL di atas tidak konsisten.
Aljabar Linear |Eliminasi Gauss-Jordan 4
2 x1 + 2 x3 = 4 -2 x1 + x2 = -3 x1 + 2 x2 + 5 x3 = 6
http://bbdwmath88.wordpress.com
Bentuk khusus dari SPL Ax = b adalah jika b = 0 . Bentuk Ax = 0 dinamakan SPL homogen. Kolom terakhir pada A b selalu = 0, meskipun telah
dilakukan eliminasi Gauss-Jordan hingga terbentuk matriks eselon baris tereduksi. Eliminasi Gauss-Jordan dapat diakukan pada matriks A saja. Penyelesaian selalu ada: trivial (sejati), jika setiap kolom memiliki 1 utama dan tak trivial (tak sejati) jika selainnya. Contoh 5: Selesaikan SPL berikut dengan eliminasi Gauss-Jordan!
x1 + 2 x2 = 0 - x1 - 2 x2 + x3 = 0 2 x1 + 3 x2 + x3 = 0
http://bbdwmath88.wordpress.com
Penyelesaian: 1 -1 A b = 2 1 -1 2 3 0
x1 - x2 + 2 x3 2 x1 + x2 - 2 x3 - x1 + 2 x2 - 4 x3 + 3 x1 2 -2 -4 0
x4 2 x4 x4 3 x4
= = = =
0 0 0 0
-1 3 1 3 2 -6 -2 -6 -1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 -2 0 0 -1 0 0 0
0 0 0 0 Dua kolom tidak memiliki 1 utama SPL memiliki penyelesaian tak trivial dengan dua parameter. Misal x3 = s dan x4 = t , maka
-1 -2 1 -3
0 1 0 0 0 0 0 0
x1 x4 x1 t x2 2 x3 x2 2 s x = x x = s 3 3 3 x4 x4 x4 t
http://bbdwmath88.wordpress.com