Anda di halaman 1dari 12

Temulawak

Bunga temu lawak

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Spesies: Magnoliophyta Monocotyledonae Zingiberales Zingiberaceae Curcuma Curcuma xanthorrhiza Upadivisi: Angiospermae

Nama binomial Curcuma xanthorrhiza


Roxb.

Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae)[1]. Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina[2] tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temu labak[1]. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis[2]. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur[3].

Daftar isi

1 Ciri Morfologi 2 Pemanfaatan 3 Sentra penanaman 4 Aspek Budidaya o 4.1 Pertumbuhan 4.1.1 Iklim 4.1.2 Media tanam 4.1.3 Ketinggian 5 Hama dan penyakit o 5.1 Hama o 5.2 Penyakit 5.2.1 Gulma 5.2.2 Pengendalian hama/penyakit secara organik 6 Kandungan dan Manfaat 7 Referensi 8 Pustaka

[sunting] Ciri Morfologi


Terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1 m tetapi kurang dari 2 m. Batang semu merupakan bagian dari pelepah daun yang tegak dan saling bertumpang tindih[4], warnanya hijau atau coklat gelap. Rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berukuran besar, bercabang-cabang, dan berwarna cokelat kemerahan, kuning tua atau berwarna hijau gelap. Tiap tunas dari rimpang membentuk daun 2 9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31 cm 84 cm dan lebar 10 cm 18 cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 cm 80 cm, pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun agak panjang. Bunganya berwarna kuning tua, berbentuk unik dan bergerombol yakni perbungaan lateral,[1]. tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9cm 23cm dan lebar 4cm 6cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8mm 13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25cm 2cm dan lebar 1cm, sedangkan daging rimpangnya berwarna jingga tua atau kecokelatan, beraroma tajam yang menyengat dan rasanya pahit[4].

[sunting] Pemanfaatan

Rimpang temu lawak dijual di pasar. Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang temu lawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, antiinflamasi, anemia, antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba.

[sunting] Sentra penanaman


Tanaman ini ditanam secara konvensional dalam skala kecil dengan menggunakan teknologi budidaya yang sederhana, karena itu sulit menentukan letak sentra penanaman temulawak di Indonesia. Hampir di setiap daerah pedesaan, terutama di dataran sedang dan tinggi, dapat ditemukan temulawak terutama di lahan yang teduh.

[sunting] Aspek Budidaya


Bibit diperoleh dari perbanyakan secara vegetatif yaitu anakan yang tumbuh dari rimpang tua yang berumur 9 bulan atau lebih, kemudian bibit tersebut ditunaskan terlebih dahulu di tempat yang lembap dan gelap selama 2-3 minggu sebelum ditanam[1]. Cara lain untuk mendapatkan bibit adalah dengan memotong rimpang tua yang baru dipanen dan sudah memiliki tunas (setiap potongan terdiri dari 2-3 mata tunas), kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama 4-6 hari[2]. Temulawak sebaiknya ditanam pada awal musim hujan agar rimpang yang dihasilkan besar, sebaiknya tanaman juga diberi naungan[1]. Lahan penanaman diolah dengan cangkul sedalam 25-30 sentimeter, kemudian dibuat bedengan berukuran 3-4 meter dengan panjang sesuai dengan ukuran lahan, untuk mempermudah drainase agar rimpang tidak tergenang dan membusuk[5]. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 20 sentimeter x 20 sentimeter x 20 sentimeter dengan jarak tanam 100 sentimeter x 75 sentimeter, pada setiap lubang tanam dimasukkan 2-3 kilogram pupuk kandang[1]. Penanaman bibit dapat pula dilakukan pada alur tanam/ rorak sepanjang

bedengan, kemudian pupuk kandang ditaburkan di sepanjang alur tanam, kemudian masukkan rimpang bibit sedalam 7.5-10 sentimeter dengan mata tunas menghadap ke atas[5]. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiangan gulma sebanyak 2-5 kali, tergantung dari pertumbuhan gulma, sedangkan pembumbunan tanah dilakukan bila terdapat banyak rimpang yang tumbuh menyembul dari tanah[1]. Waktu panen yang paling baik untuk temu lawak yaitu pada umur 11-12 bulan karena hasilnya lebih banyak dan kualitas lebih baik daripada temu lawak yang dipanen pada umur 7-8 bulan[5]. Pemanenan dilakukan dengan cara menggali atau membongkar tanah disekitar rimpang dengan menggunakan garpu atau cangkul[1].

[sunting] Pertumbuhan
[sunting] Iklim

Secara alami temulawak tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang teduh dan terlindung dari teriknya sinar matahari. Di habitat alami rumpun tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan pohon bambu atau jati. Namun demikian temulawak juga dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang terik seperti tanah tegalan. Secara umum tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah beriklim tropis. Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman ini antara 19-30 oC Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan antara 1.000-4.000 mm/tahun.

[sunting] Media tanam Perakaran temulawak dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah baik tanah berkapur, berpasir, agak berpasir maupun tanah-tanah berat yang berliat. Namun demikian untuk memproduksi rimpang yang optimal diperlukan tanah yang subur, gembur dan berdrainase baik. Dengan demikian pemupukan anorganik dan organik diperlukan untuk memberi unsur hara yang cukup dan menjaga struktur tanah agar tetap gembur. Tanah yang mengandung bahan organik diperlukan untuk menjaga agar tanah tidak mudah tergenang air. [sunting] Ketinggian Temulawak dapat tumbuh pada ketinggian tempat 5-1.000 m/dpl dengan ketinggian tempat optimum adalah 750 m/dpl. Kandungan pati tertinggi di dalam rimpang diperoleh pada tanaman yang ditanam pada ketinggian 240 m/dpl. Temulawak yang ditanam di dataran tinggi menghasilkan rimpang yang hanya mengandung sedikit minyak atsiri. Tanaman ini lebih cocok dikembangkan di dataran sedang.

[sunting] Hama dan penyakit


[sunting] Hama
Hama temulawak adalah:

Ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp), Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn) dan

Lalat rimpang (Mimegrala coerulenfrons Macquart)

Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida Kiltop 500 EC atau Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.

[sunting] Penyakit

Jamur Fusarium disebabkan oleh fungus oxysporum Schlecht dan Phytium sp serta bakteri Pseudomonas sp yang berpotensi untuk menyerang perakaran dan rimpang temulawak baik di kebun atau setelah panen. Gejala Fusarium dapat menyebabkan busuk akar rimpang dengan gejala daum menguning, layu, pucuk mengering dan tanaman mati. Akar rimpang menjadi keriput dan berwarna kehitam-hitaman dan bagian tengahnya membusuk. Jamur Phytium menyebabkan daun menguning, pangkal batang dan rimpang busuk, berubah warna menjadi coklat dan akhirnya keseluruhan tanaman menjadi busuk. Cara pengendalian dengan melakukan pergiliran tanaman yaitu setelah panen tidak menanam tanaman yang berasal dari keluarga Zingiberaceae. Fungisida yang dapat dipakaikan adalah Dimazeb 80 WP atau Dithane M-45 80 WP dengan konsentrasi 0.1 - 0.2 %. Penyakit layu disebabkan oleh Pseudomonas sp, gejala berupa kelayuan daun bagian bawah yang diawali menguningnya daun, pangkal batang basah dan rimpang yang dipotong mengeluarkan lendir seperti getah. Cara pengendaliannya dengan pergiliran tanaman dan penyemprotan Agrimycin 15/1.5 WP atau grept 20 WP dengan konsentrasi 0.1 -0.2%.

[sunting] Gulma Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya. [sunting] Pengendalian hama/penyakit secara organik Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah sbb:

Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami

[sunting] Kandungan dan Manfaat


Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak atsiri yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin[2]. Kurkumin bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).

Temu lawak memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi[1]. Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah[2]. Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temu lawak juga dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan[6]. Di sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti[7].

Kembang sepatu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari ? Kembang sepatu

Hibiscus rosa-sinensis

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Magnoliophyta Magnoliopsida Malvales Malvaceae Hibiscus

Spesies: H. rosa-sinensis Nama binomial Hibiscus rosa-sinensis


L.

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan

hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.

Daftar isi

1 Deskripsi 2 Manfaat 3 Lihat pula 4 Daftar pustaka

Deskripsi
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur. Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Manfaat
Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh. Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut Gushnu hana (bunga kehidupan sesudah mati?) sehingga banyak ditanam di makam.

Pakai Bunga Sepatu Saja untuk Rambut

Anda bisa memanfaatkan tanaman bunga sepatu, dimana tanaman bunga sepatu ini yang berwarna pink cantik ternyata memiliki kandungan flavonoid yang bermanfaat baik untuk memunculkan warna dan kemilau alami rambut Anda. Kalian semua bisa membuat ramuan tradisional untuk rambut dengan menggunakan tanaman ini.

Resep Membuatnya
Cara membuatnya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cukup menumbuk halus beberapa lembar daun bunga sepatu. Kemudian campurkan dengan air dan kocok selama lima menit. Setelah itu, saring ampasnya. Tambahkan perasan jeruk nipis pada larutan air daun bunga sepatu tersebut. Usapkan pada rambut Anda sambil dipijat. Bilas dengan air dan keramas seperti biasa. Lakukan perawatan alami ini dua kali seminggu.

http://obatsakit2011.blogspot.com/2013/03/khasiat-tanaman-bunga-sepatu.html Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya. Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD) menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan. Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya resistensi perifer. Hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah. WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi yaitu: 1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg

2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg 3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 85-89 4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg 5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg 6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah 180/110 7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila tekanan darah sistolik 140 dan tekanan darah diastolik 90 mmHg. Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu: 1. Laki-laki, usia 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darah 130/90 mmHg 2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darah 145/95 mmHg 3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah 160/95 mmHg Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark (penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi. Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita, keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik, dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-tekanan-darah.html

Klasifikasi Nilai Tekanan Darah

Berikut ini klasifikasi tekanan darah berlaku bagi orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih. Ini didasarkan pada rata-rata pembacaan tekanan darah yang diukur dengan baik selama 2 atau lebih kunjungan kantor. Klasifikasi tekanan darah untuk orang dewasa Kategori Hypotensi Normal Prahipertensi Tahap 1 hipertensi Tahap 2 hipertensi systolic, mmHg < 90 90 119 120 139 140 159 160 diastolic, mmHg atau < 60 Dan 60 79 atau 80 89 Atau 90 99 or 100

Tabel Klasifikasi tekanan Darah untuk Dewasa di Atas 18 Tahun

Kategori Pada masa bayi Pada masa anak-anak Selama masa remaja Dewas muda Umur lebih tua

Diastolic 50 60 60 60 sampai 70 80 sampai 90

Sistolik 70 sampai 90 80 sampai 100 90 sampai 110 110 sampai 125 130 sampai 150

Tabel Klasifikasi Tekanan Darah Normal Sesuai pada Rentang Usia G. Penyakit penyakit Tekanan Darah 1. Tekanan darah tinggi Tekanan darah tinggi atau Hipertensi adalah kondisi medis diman terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempengaruhi sekurang kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat, diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.(11) Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

- Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya - Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. - Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.(12) Gambar. Penyempitan pembuluh darah 2. Anemia Anemia berarti kekurangan hemoglobin dalam darah, yang dapat disebabkan oleh salah satu sel darah merah terlalu sedikit atau terlalu sedikit hemoglobin dalam sel. Beberapa jenis anemia dan penyebab fisiologis mereka adalah sebagai darah rugi anemia. Setelah perdarahan cepat, tubuh bagian daklam menggantikan cairan plasma dalam satu sampai tiga hari, tapi ini meninggalkan konsentrasi rendah sel darah merah, jika perdarahan yang kedua tidak terjadi, konsentrasi sel darah merah biasanya kembali normal dalam waktu 3 sampai 6 minggu.(13) 3. Aterosklerios Aterosklerios adalah salah satu penyebab jantung iskemik disebabkan pengendapan kolesterol dan zat lainnya pada dinding arteri, yang membentuk plak yang mempersempit arteri. Hal ini terkait dengan beberapa kebiasaan kesehatan yang buruk,seperti merokok dan diet lemak tinggi. Kedua faktor merupakan parameter penting untuk psikolog kesehatan dan menjelaskan mengapa ada begitu penekanan di lapangan pada perubahan perilaku kesehatan yang buruk.(2) 4. Angina Pektoris Angina Pektoris adalah nyeri jantung pada sebagian orang dengan kontraksi arteri koronaria yang progresif dan mulai muncul bila beban jantung menjadi terlampau dengan aliran darah koroner yang tersedia.(1) 5. Infark Miokardium

Infark Miokardium yaitu perubahan irreversibel dan kematian sel sel otot yang disebabkan suplai darah ke bagian miokardium terganggu. Infark miokardium sering berkomplikasi dengan aritmia ventrikel yang serius dengan ancaman fibrilasi ventrikel dan kematian.(6)
http://gudangardhy.blogspot.com/2012/09/tekanan-darah.html

Anda mungkin juga menyukai