Anda di halaman 1dari 18

Disusun oleh: Devi Handayani (J500100080) Ratih Kusuma Dewi (J500100100) Dede Chrisna Fe.

H (J500100101)

Membuktikan efek obat beta blocker dan obat dopaminergik terhadap heart rate

Terdapat berbagai macam gangguan jantung antara lain : hipertensi,gagal jantung,IHD,aritmia,dll. Penanganan kelainan tersebut sesuai dengan penyakitnya. Terdapat golongan obat-obat jantung yang mempunyai pengaruh terhadap denyut jantung, antara lain beta blocker maupun obat-obatan dopaminergik.

Beta blockers adalah obat-obatan yang digunakan untuk berbagai indikasi, tetapi terutama untuk pengelolaan aritmia jantung, cardioprotection setelah infark miokard (serangan jantung), dan hipertensi. Sebagai beta adrenergik reseptor antagonis, mereka mengurangi efek adrenalin (adrenalin) dan hormon stres lainnya.

Beta blockers dapat juga disebut sebagai memblokir beta-adrenergic agen, antagonis beta-adrenergic atau beta antagonis. Contoh beta-blockers: acebutolol, betaxolol, bisoprolol, esmolol, propanolol, atenolol, labetalol, carvedilol, metoprolol, dan nebivolol.

Propanolol merupakan obat non selektif beta blocker yang memblok aksi epinefrin pada reseptor adrenergic beta-1 maupun beta-2. Selain aksi tersebut, propanolol mempunyai efek penghambatan terhadap norepinefrin transporter,menstimuli pelepasan nor epinefrin dan merupakan antagonis parsial pada reseptor serotonin.

Propranolol digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, irama jantung yang tidak normal, penyakit jantung, pheochromocytoma (tumor pada kelenjar kecil di dekat ginjal), dan beberapa jenis tremor. Obat ini juga digunakan untuk mencegah angina (nyeri dada) dan sakit kepala migrain. Propranolol juga digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup setelah serangan jantung. Propranolol berada dalam kelas obat yang disebut beta blockers. Ia bekerja dengan memperlambat denyut jantung untuk meningkatkan aliran darah dan penurunan tekanan darah.

Sifat farmakokinetik propanolol adalah diabsorbsi secara cepat dan sempurna,kadar puncak plasma tercapai setelah 1-3 jam peroral. Pemberian bersama makanan akan meningkatkan bioavabilitasnya. Kerusakan hati juga akan meningkatkan bioavabilitasnya. Propanolol mempunyai sifat high lipofilic dan dapat mencapai sirkulasi otak.

Jantung: bradikradi, gagal jantung kongestif, penurunan sirkulasi perifer, hipotensi, sakit dada, kontraksi miokardial, raynauds syndrom, menseterik trombosis, syncope. SSP: depresi mental, amnesia, halusinasi, dizziness, insomia. Gastrointestinal: diare, muntah, mual, konstipasi dan anoreksia. Hematologi: agraniulositosis trombositopenia, trombositopenia purpura. Neuromuskular: rasa lemah, carpal tunnel syndrome, paresthesis, arthropathy.

Hipertensi, angina pektoris, pheochromocytoma, essensial tremor, tetrallogy of fallot, aritmia, cyanotic spell,infark myocard, migraine, pengobatan gejala hypertropi C sub aortic stenosis,cluster head ache.

Hipersensitif terhadap propranolol, bloker atau beberapa komponen lain dalam sediaan, tidak boleh digunakan untuk gagal jantung kongestif, syok kardiogenik, bradikardi, udem pulmoner, penyakit hiperaktif pernafasan (asma atau COPD), raynaulds disease, kehamilan (trimester 2 dan 3),sick sinus syndrome,AV block,hipotensi berat.

Dopamin (DA) adalah neurotransmitter yang berfungsi sebagai prekursor adrenalin. Di jaringan perifer terdapat 2 jenis reseptor dopamine,yaitu DA1 dan DA2. stimulasi reseptor ini oleh dopaminergik berakibat efek yang sama dengan khasiat dopamine. Reseptor DA1 terdapat pada otot polos jantung,otak,ginjal. Reseptor DA2 terdapat pada saraf,ganglia simpatis,jantung,kulit.

Dopamin dapat diberikan sebagai obat yang bekerja pada sistem saraf simpatik, menghasilkan efek seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Namun, karena dopamin tidak dapat menyeberangi penghalang darah-otak, dopamin diberikan sebagai obat tidak langsung mempengaruhi sistem saraf pusat. Untuk meningkatkan jumlah dopamin dalam otak pasien dengan penyakit seperti penyakit Parkinson dan dopa-responsif distonia, L-dopa, yang merupakan prekursor dopamin, dapat diberikan karena dapat melintasi penghalang darah-otak.

Dopamin maupun dobutamin merupakan obat dopaminergik yang biasa digunakan pada keadaan shock,terutama setelah infark miokard atau bedah jantung terbuka. Dosis rendah bekerja langsung pada reseptor DA1 dengan efek vasodilatasi. Dosis sedang menstimuli reseptor alpha 1 adrenergik dengan efek inotropik + dan peningkatan vol. sekuncup. Dosis tinggi,efek vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah.

Sering : denyut ektopik, takikardia, sakit karena angina, palpitasi, hipotensi, vasokonstriksi, sakit kepala, mual, muntah, dispnea. Jarang : bradikardia, aritmia ventrikular (dosis tinggi), gangrene, hipertensi, ansietas, piloereksi, peningkatan serum glukosa, nekrosis jaringan (karena ekstravasasi dopamin), peningkatan tekanan intraokular, dilatasi pupil, azotemia, polyuria.

Syok kardiogenik pada infark miokard atau bedah jantung.

Hipersensitif terhadap sulfit (sediaan yang mengandung natrium bisulfit), takiaritmia, phaeochromocytoma, fibrilasi ventrikular.

http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index.ph p/informasi-obat/249-dopamin.html http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index.ph p/informasi-obat/350-propanolol.html http://www.news-medical.net/health/Whatis-Dopamine-%28Indonesian%29.aspx http://www.news-medical.net/health/BetaBlockers-What-are-Beta-Blockers%28Indonesian%29.aspx http://ff.unair.ac.id/diu/?mode=vdrug&drug id=101

Anda mungkin juga menyukai