Anda di halaman 1dari 1

Bilateral asymmetrical mucoceles dari sinus paranasal dengan komplikasi orbita yang unilateral.

Abstract Kami melaporkan kejadian yang jarang dari bilateral asymmetrical mucoceles dari sinus paranasal yang menghasilkan komplikasi orbita unilateral. Pasien yang dipartisipasikan dalam penelitian ini yaitu wanita berumur 47 tahun yang mengalami gejala diplopia, pandangan kabur, dan penonjolan keluar dari mata sebelah kanan yang sudah berlangsung beberapa bulan diikuti dengan infeksi saluran napas atas. Gambaran CT scan mendeteksi adanya dua mucoceles yang asimetris dan berukuran cukup besar. Lesi di bagian kanan melibatkan sinus frontal dan etmoid, dan pada sisi kiri melibatkan sinus etmoid. Mucoceles meluas secara lokal dan sudah mengikis struktur tulang di daerah kanan. Perluasan alami dari massa di sebelah kanan sudah menembus rongga orbita bagian kanan, yang mengakibatkan gangguan penglihatan. Pembedahan endoskopi transnasal dilakukan untuk mengeksisi dan memarsupialisasikan mucoceles. Modalitas ini lebih dipilih dibandingkan bedah konvensional karena visualisasinya lebih baik, lebih aman, dan risiko morbiditasnya lebih rendah. Pemulihan pasien berlangsung lancar dan pasien dipulangkan tiga hari setelah operasi. Pada follow-up selanjutnya, penglihatan pasien sudah membaik, tekanan intraokular sudah normal kembali, dan orbitanya sudah kembali dalam posisi normal. Berdasarkan literatur, tidak pernah dilaporkan kasus dimana bilateral frontal dan etmoid sinus mucoceles terjadi bersamaan. Introduksi Mucoceles dari sinus paranasal berkembang dengan lambat, biasanya mengekspansi lesi epitel dengan fitur osteolytic yang melibatkan struktur sekitar seperti rongga orbit dan ruang intrakranial. Pasien dengan sinus paranasal mucoceles kadang-kadang berkunjung ke klinik mata untuk mengevaluasi komplikasi pada mata seperti diplopia, penurunan visus, dan kelainan letak organ-organ dalam orbita. Tanda dan gejala klinis lain bisa disertai nyeri pada wajah dan/atau pembengkakan, sakit kepala, obstruksi nasal, abses serebral, pneumoencephaloceles, dan bahkan meningitis, tergantung area mana yang terkena. Kebanyakan sinus paranasal mucoceles melibatkan sinus frontal atau etmoid. Diagnosis ini ditegakkan dengan pencitraan radiografi; standar emas untuk pemeriksaan ini yaitu Computed Tomography (CT) walaupun magnetic resonance imaging (MRI) cukup membantu dalam beberapa kasus. Metode yang dipilih yaitu bedah endoskopi transnasal

Anda mungkin juga menyukai