Anda di halaman 1dari 7

Hubungan antara Obesitas pada Anak terhadap Prestasi Belajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 drg.Purwani Tirahiningrum, M.

Pd*, dr. Dian Hasanah, M.Biomed**, Zahrosofi Ahmadah*** ABSTRAK Obesitas anak didefinisikan sebagai indeks massa tubuh yang berada pada atau lebih besar dari persentil ke-95 terhadap umur dan jenis kelamin. Obesitas anak membawa berbagai dampak bagi anak, salah satunya adalah prestasi belajar yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara obesitas anak dengan prestasi belajar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Malang. Teknik pengambilan sampel adalah proportionate stratified simple random sampling. Terdapat 145 responden yang kemudian digolongkan pada anak yang mengalami obesitas dan tidak obesitas berdasarkan IMT dengan menggunakan kriteria grafik pertumbuhan WHO. Prestasi akademik ditentukan dengan menggunakan rata-rata raport siswa dikatakan baik jika diatas nilai rata- rata kelas dan kurnag jika di bawah rata rata kelas. Terdapat 35 siswa yang mengalami obesitas dan 110 siswa tidak mengalami obesitas. Berdasarkan analisis data dengan SPSS 16.0, peringkat hasil uji spearman menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,000 (< 0,05) dengan nilai korelasi -0,457. Berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan prestasi akademik siswa. Studi ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara obesitas siswa dengan prestasi akademik. Dalam hal ini, siswa obesitas cenderung memiliki nilai yang kurang dari anak yang tidak obes dengan nilai efektivitas adalah 45,7%. Kata kunci: obesitas pada anak, prestasi belajar.

* Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat FKUB ** Laboratorium Faal FKUB *** Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKUB

A Relationship between Childhood Obesity with Students Academic Achievement in Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 drg.Purwani Tirahiningrum, M.Pd*, dr. Dian Hasanah, M.Biomed**, Zahrosofi Ahmadah*** ABSTRACT

Childhood obesity is defined as having the Body Mass Index (BMI) greater or equal to the 95th percentile toward age and sex. The childhood obesity causes many impacts, including lack of academic achievement. The study aim to know a relationship between students obesity with academic achievement. A cross-sectional study was conducted into Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Malang students. The sampling technique was proportionate stratified simple random sampling. There are 145 samples which is appropriate with inclusion criteria of this research. The nutritional status was classified as obese and nonobese students based on Body Mass Index (BMI) using the WHO growth chart standard criteria. Academic achievement was determined by using mean of students school outcomes. The relationship between childhood obesity and students achievement were analyzed using Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16 for Windows and rank spearman was counted. There was 35 obese students and 110 non-obese students. Based on data analysis by SPSS 16.0, the result rank spearman test shows that significant value is 0,000 (< 0,05) with correlation value is -0.457 . It means that there is a significant relationship between childhood obesity with students academic achievement. The study shows that there is a significant relationship between students obesity with academic achievement. In this case, obese students tend to have less point than non obese one with effectiveness value is 45,7%. Keywords : childhood obesity, academic achievement.

* Laboratory of Public Health Medical Faculty of Brawijaya University ** Laboratory of Physiology Medical Faculty of Brawijaya University *** Medical Student of Brawijaya University

LATAR BELAKANG Proses modernisasi dan restrukturisasi ekonomi di negara berkembang dan negara maju telah membawa sejumlah konsekuensi yang mempengaruhi pola gizi dan aktivitas fisik yang berkontribusi terhadap peningkatan obesitas. Saat ini terdapat bukti bahwa prevalensi kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia yang mencapai tingkatan yang membahayakan 1 . Kejadian obesitas di negara negara maju seperti di negara negara Eropa, USA, dan Australia telah mencapai tingkatan epidemi. Di beberapa negara berkembang obesitas justru telah menjadi masalah kesehatan yang lebih serius2. Di Indonesia, akibat dari perkembangan teknologi dan sosial ekonomi terjadi pula perubahan pola makan dari pola makan tradisional ke pola makan barat seperti fast food yang banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol. Keadaan ini menjadi salah satu faktor penyebab kejadian obesitas meningkat. Berdasarkan SUSENAS, prevalensi obesitas (>120% median baku WHO/NCHS) pada balita mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan. Di perkotaan pada tahun 1989 didapatkan 4,6% laki-laki dan 5,9% perempuan, meningkat menjadi 6,3% laki-laki dan 8% perempuan pada tahun 1992 dan di pedesaan pada tahun 1989 didapatkan 2,3% laki-laki dan 3,8% perempuan, meningkat menjadi 3,9% laki-laki dan 4,7% perempuan pada tahun 19923. Pada anak obesitas sering dijumpai Obstruktive sleep apnea dengan kejadian 1/100 dengan gejala mengorok. Pada saat tidur terjadi penurunan tonus otot dinding dada yang disertai penurunan saturasi oksigen dan peningkatan CO2 serta pergerakan lidah yang jatuh kearah faring yang mengakibatkan obstruksi intermiten dan menyebabkan tidur gelisah, sehingga keesokan harinya anak cenderung mengantuk dan hipoventilasi4. Obesity Hypoventilation Syndrome (OHS) yang terjadi pada orang obesitas menyebabkan gangguan bernafas dan hiperkarbia selama tidur, rasa mengatuk yang berlebihan disiang hari, performa

yang buruk di sekolah dikarenakan kesulitan menyelesaikan tugas dan gangguan memori, hipoksia dan tanda cor pulmonale5. Penelitian baru-baru ini menunjukkan anak SD yang mengalami obesitas cenderung memiliki nilai yang kurang pada beberapa mata pelajaran dibandingkan dengan anak yang memiliki berat badan normal. Nilai yang kecil juga ditemui diantara anak perempuan yang mengalami obesitas. Hal ini merupakan bukti nyata adanya pengaruh dari obesitas terhadap prestasi belajar6. Penelitian yang dilakukan Crosnoe dan Muller (2004) menyebutkan bahwa siswa dengan resiko obesitas akan mempunyai prestasi akademis yang lebih rendah dibandingkan siswa lainnya, terutama di sekolah yang mana status berat badan berlebih menjadi pandangan yang negatif. Tidak dijelaskan secara pasti bagaimama hubungan obesitas dengan prestasi akademis. Namun, ini erat kaitannya dengan masalah psikososial pada siswa obesitas7. TUJUAN UMUM Untuk mengetahui hubungan antara obesitas anak dengan prestasi belajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara obesitas anak dengan prestasi belajar pada anak dan dapat menjadi satu pertimbangan dalam penatalaksanaan obesitas anak terkait dengan penurunan prestasi belajar METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1. Pengambilan Sampel dilakukan dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Didapatkan sebanyak 145 responden yang dikelompokkan pada dua kategori yakni obesitas dan non obesitas. Dari kedua

kelompok dilihat nilai rata-rata raport terakhir dan kemudian di analisis menggunakan rank Spearman untuk mencari hubungan antara kedua variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah obesitas sedangkan variabel tergantung dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Data yang digunakan berasal dari data primer dan sekunder. Data primer diambil dari pengukuran berat badan dan tinggi badan siswa. Data sekunder diambil dari rata-rata nilai raport semester ganjil TP 2012/2013. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 yang berlokasi di Jalan Bandung No. 7C Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang Jawa Timur. Dari total 1238 siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1, didapatkan sebanyak 145 anak sebagai subyek penelitian. Pada 145 responden dilakukan pengambilan data primer berupa pengukuran berat badan dan tinggi badan serta data sekunder berupa nilai rata rata raport satu semester terakhir. Sebagai awal proses analisis dalam hasil penelitian ini, dilakukan analisis terhadap karakteristik responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Tabel 5.1 Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin N % Laki laki 57 39.3 Perempuan 88 60.7 145 100.0 Berdasarkan data diatas diperoleh responden perempuan sebanyak 60.7% atau 88 orang. Sedangkan responden laki-laki sebanyak 36,67% atau 55 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perempuan.

Tabel 5.2 Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) N % 7 31 21.4 8 63 43.4 9 43 29.7 10 8 5.5 145 100.0 Berdasarkan tabel diatas didapatkan distribusi responden berusia 7 sampai 10 tahun. Sebanyak 21.4% atau 31 anak berusia 7 tahun. Responden yang berusia 8 tahun sebanyak 43.4% atau 63 anak. Responden yang berusia 9 tahun sebanyak 29.7% atau 43 anak. Sedangkan untuk responden yang berusia 10 tahun sebanyak 5.5% atau 8 anak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setengah dari responden adalah kelompok anak usia 8 tahun. Tabel 5.3 Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Obesitas N % Obesitas 35 24,2 Tidak obesitas 110 75,8 145 100.0 Berdasarkan tabel 5.3 tentang distribusi dan frekuensi responden berdasarkan status gizi didapatkan 24,2% atau 35 anak yang mengalami obesitas sedangkan 75,8% atau 110 anak tidak mengalami obesitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil responden yang mengalami obesitas. Data hasil prestasi belajar diperoleh dari data sekunder yaitu nilai rata rata raport satu semester terakhir (semester ganjil TP 2012/2013). Perolehan data hasil belajar kemudian dibedakan menjadi 2 kategori yaitu baik untuk di atas nilai rata rata kelas dan kurang jika di bawah nilai rata rata kelas.

Tabel 5.4 Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Prestasi Belajar Prestasi N % belajar Kurang 42 29.0 Baik 103 71.0 145 100.0 Berdasarkan tabel di atas didapatkan sebanyak 29% atau 42 anak yang mempunyai nilai kurang. Dan sebanyak 71% atau 103 anak memiliki nilai yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki hasil prestasi belajar yang baik. Tabel 5.5 Distribusi dan Frekuensi Responden yang Mengalami Obesitas Berdasarkan Usia Usia (tahun) N (%) 7 6 19.3 8 18 28.5 9 10 23.2 10 1 12.5 Berdasarkan tabel diatas, didapatkan prosentase tertinggi anak obes pada distribusi umur 8 tahun yaitu sebesar 28,5%, dan prosentase terkecil adalah pada distribusi umur 10 tahun sebesar 12,5%. Tabel 5.6 Distribusi dan Frekuensi Responden yang Mengalami Obesitas Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin N (%) Laki laki 22 38,5 Perempuan 13 14,7 Dari hasil penelitian didapatkan jumlah obesitas pada anak laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan. 5.7 Hubungan Obesitas dengan Prestasi Belajar Prestasi Kurang Baik belajar Total (N) (N) Obesitas Tidak obesitas 19 91 110 Obesitas 23 12 35 Total 42 103 145 Dari tabel diatas kemudian dilakukan uji korelasi rank spearman Tabel

dengan menggunakan program SPSS 16.0 maka diperoleh hasil analisis korelasi sebagai berikut: Tabel 5.8 Hasil Uji Hipotesis Std. Value Sig. Error R -.457 .083 .000

Ket.

H0 ditolak Dari perhitungan dengan menggunakan uji statistik rank spearman menghasilkan p=0,000 ( 0,05) yang berarti signifikan, dengan nilai korelasi 0.457, adapun tanda negatif pada hasil mengindikasikan hubungan yang berlawanan arah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anak yang obesitas cenderung memiliki nilai yang kurang dibandingkan dengan anak yang tidak obesitas dengan nilai efektivitas 45,7% sedangkan sisanya di pengaruhi oleh faktor lain. PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan upaya penelusuran kepustakaan mengenai angka kejadian obesitas pada anak-anak terutama pada anak SD dalam kaitannya dengan prestasi belajar. Menurut penelitian Himpunan Obesitas Indonesia (Hisobi) di sejumlah SD favorit di Jakarta Selatan menunjukkan prevalensi obesitas pada anak tahun 2007 mencapai 20%8. Penelitian yang dilaksanakan di SD Cemara Dua Surakarta pada tahun 2007 menunjukkan prevalensi anak obesitas dari kelas 4 kelas 5 sebesar 22.2%9. Dan pada penelitian kali ini didapatkan prevalensi anak obesitas di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 sebesar 24,2%. Berdasarkan Tabel 5.6 tentang distribusi dan frekuensi jenis kelamin responden berdasarkan anak yang mengalami obesitas , didapatkan hasil bahwa prevalensi obesitas pada anak laki-laki lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan. Hal ini sesuai dengan Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS) yang menunjukan bahwa prevalensi anak usia 6-14 tahun yang mengalami obesitas sebesar 9,4% pada anak laki-laki dan 6,4% pada anak perempuan. Pada penelitian Himmah (2005) yang dilakukan di Yogyakarta, didapatkan prevalensi

obesitas pada anak usia sekolah dasar sebesar pada anak 7,9% perempuan dan 12,6% pada anak laki laki. Penelitian Ratu (2011) yang dilakukan di Jakarta menunjukkan prevalensi anak yang mengalami obesitas usia 5-15 tahun sebanyak 16,4% pada anak laki-laki dan 12,3% pada anak perempuan10. Beberapa penelitian mendapatkan hasil yang berbeda, pada penelitian yang dilakukan oleh Ministry of social development didapatkan prevalensi obesitas pada anak usia 5-14 tahun lebih banyak perempuan dibandingkan lakilaki. Hasil penelitian berbeda juga dinyatakan oleh Malik dan Bakir, proposi kelebihan berat badan pada anak perempuan (5-17 tahun) lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) pada tahun 2003-2006 tidak didapatkan perbedaan yang signifikan prevalensi anak obesitas menurut jenis kelamin pada usia 6-11 tahun11. Sesuai dengan analisis perhitungan statistik yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka hipotesis penelitian diterima. Dari perhitungan dengan menggunakan uji statistik rank Spearman menghasilkan nilai signifikansi 0,000, yang berarti signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada anak obesitas di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 cenderung memiliki nilai yang kurang dibandingkan dengan anak yang tidak obesitas. Beberapa faktor seperti kepercayaan diri yang rendah (minder), mengantuk dan ketidakhadiran di sekolah karena alasan kesehatan yang merupakan dampak dari anak yang mengalami obesitas menjadi faktor yang berpengaruh terhadap hasil prestasi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang ditulis oleh Gable (2008), yaitu menunjukkan bahwa anak SD yang mengalami obesitas cenderung memiliki nilai yang kurang pada beberapa mata pelajaran dibandingkan dengan anak yang memiliki berat badan normal, dan merupakan bukti nyata adanya pengaruh dari obesitas terhadap prestasi belajar. Penelitian Datar (2004) menyebutkan bahwa telah diketahui bahwa anak dengan obesitas mempunyai kepercayaan diri yang rendah, rata-rata

kecemasan, depresi, dan penyakit psikis yang lebih tinggi sehingga kondisi kesehatan mental ini yang menjadi salah satu faktor bagi anak obesitas mempunyai nilai yang jelek di sekolah. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan kedua penelitian di atas. Selain itu, disebutkan juga bahwa gangguan psikososial pada anak obesitas dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari anak itu sendiri yang berupa keinginan untuk menguruskan badan dan merasa dirinya berbeda dengan anak yang lain, menyebabkan anak dengan obesitas mempunyai rasa percaya diri rendah dan mudah untuk terjadinya depresi. Faktor eksternal yang berasal dari lingkungan memberikan stigma pada anak obesitas sebagai anak yang malas, bodoh dan lamban. Dapat pula karena ketidakmampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan oleh kegemukannya 12. Disamping obesitas, prestasi belajar anak dipengaruhi juga oleh kemungkinan faktor-faktor lain. Kelemahan Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara obesitas anak dengan prestasi belajar, tetapi hubungan sebab akibat ini masih belum jelas karena penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Beberapa faktor yang menjadi variabel perancu pada hubungan obesitas terhadap prestasi belajar siswa tidak diteliti pada penelitian ini. Penelitian menggunakan desain cross sectional dilakukan dengan satu kali waktu dalam pengambilan data, sehingga tidak dapat menilai hubungan sebab akibat. Kekurangan penelitian ini juga terdapat pada tempat pengambilan sampel, yakni di Madrsah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 dimana nilai standar ketuntasan pada setiap mata pelajaran lebih tinggi dari sekolah sekolah pada umumnya dan kualitas siswa-siswi yang lebih unggul karena telah dilakukan proses seleksi masuk yang ketat

sehingga untuk mengeneralisasikan hasil diperlukan penelitian lebih lanjut di tempat yang berbeda. KESIMPULAN Terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas terhadap prestasi belajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1, yaitu anak yang obesitas cenderung memiliki nilai yang kurang dengan nilai efektivitas 47,5%. DAFTAR PUSTAKA 1. Martnez-Gonzlez MA, Martnez JA, Hu FB, Gibney MJ, Kearney J. 1999. Physical inactivity, sedentary lifestyle and obesity in the European Union. nt J Obes Relat Metab Disord. Nov;23(11):1192-201 2. Hadi,H. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. http://search.who.int. 3. Satoto. 1997. Fitrah dan Tumbuh Kembang Anak. Pidato pengukuhan FK Undip. 4. Syarif, D.R. Childhood Obesity: Evaluation and Management, Dalam Naskah Lengkap National Obesity Symposium II, Editor: Adi S., dkk. Surabaya, 2003; 123 139. 5. Calleto, Marry. 2011. Pediatric Obesity-Hypoventilation Syndrome. http://emedicine.medscape.com/articl e/1002703-overview. 6. Gable, S., Britt-Rankin, J., and Krull, J. L. .2008. Ecological predictors and developmental outcomes of persistent childhood overweight. Contractor and Cooperator Report No. 42, Economic Research Services. Washington, D. C.: United States Department of Agriculture. 7. Crosnoe,R. and Muller,C. 2004. Body Mass Index, Academic Achievement, and School Context: Examining the Educational Experience of Adolescent at risk of Obesity. Journal of Health and Social Behavior. 45(4):393-407. 8. Riza,M. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan psikososial pada anak obes usia sekolah dasar di Kotamadya Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta. (Thesis).

9. Sartika, Ratu. 2011. Faktor Risiko Obesitas pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia. Makara, Kesehatan, Vol. 15, No. 1, Juni 2011: 37-43. 10. Malik M, Bakir A. 2006. Prevalence of Overweight and Obesity among Children in the United Arab Emirates. Obes. Rev. 8(1):15-20. 11. Lestari,E.D., Hidayah,D. and Karini,S.M. 2006. Social Maturity among Obese Children in Surakarta Indonesia. Paediatrica Indonesiana. vol.46. No.7-8 July-Agustus. 12. Datar,A. and Sturm,R. 2006. Childhood Overweight and Elementary School Outcomes. International Journal of Obesity, 30:1449-60.

Menyetujui, Pembimbing I

drg. Purwani Tirahiningrum, M.Pd NIP.19480402 197903 2 002

Anda mungkin juga menyukai