Anda di halaman 1dari 11

DIANA IKA S.

P 10 PBS

Investasi Syariah, Program Sun Life Syariah Yang Menguntungkan, Bagi Hasil Yang Adil, Transparan dan Tolong Menolong

Investasi Syariah adalah produk keuangan yang semakin hari berkembang semakin pesat , baik di Indonesia maupun di luar negeri. Pilihan investasi keuangan baru ini memberikan peluang hasil menguntungkan serta merupakan trend baru di dunia keuangan dengan konsep sama-sama menguntungkan dan bersifat universal.

Manfaat investasi Syariah Investasi Syariah Apa Itu Syariah? Undang-undang, ketetapan atau hukum yang bersumber dari kitab suci Al-Quran dan Sunah yang mengatur segala bidang kehidupan manusia. Apa Landasan dan Tujuan Syariah? Yakni, berbuat baik, saling tolong menolong secara sukarela, saling bertanggung jawab, kerjasama, saling melindungi, tidak mementingkan diri sendiri, sejahtera dan makmur bersama. Jenis Investasi Syariah : 1. Pasar uang (cash dan deposito) 2. Sukuk / obligasi / SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) 3. Reksadana Syariah dan 4. Saham Syariah

Jenis Dana Investasi Syariah Sunlife


Apa Pilihan Jenis Dana Investasi Syariah Sun Life ? 1. Salam Equity Fund Dana Investasi syariah akan ditempatkan di saham syariah (>80%) dan pasar uang syariah (<20%). Dengan komposisi ini, Salam Equity Fund merupakan pilihan tepat untuk Anda yang menginginkan hasil investasi yang tinggi sesuai dengan tingkat risiko yang akan ditanggung. 2. Salam Balanced Fund Dana Investasi syariah ini ditujukan untuk Anda yang menginginkan hasil investasi optimal melalui penempatan alokasi investasi di berbagai instrumen investasi syariah. Salam Balanced Fund Anda ditempatkan pada saham (<75%) dan / atau pendapatan tetap (<100%).

Apa Bentuk Produk Investasi Syariah Sunlife?


1. Brilliance Hasanah Protection Plus (BHPP) Adalah produk asuransi unit link kontribusi tunggal yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan investasi dan perlindungan jiwa yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Briliance Hasanah Protecion Plus Apa Keunggulan Brilliance Hasanah Protection Plus?

Pembayaran Kontribusi hanya 1 (satu) kali atau Kontribusi Tunggal Diperbolehkan melakukan penambahan Dana Investasi (Top Up) setiap saat, minimum besarnya adalah Rp1.500.000,Memberikan perlindungan hingga usia 88 tahun Tersedia dalam mata uang Rupiah Minimum Uang Pertanggungan adalah 125% dari Kontribusi Tunggal atau Rp15.000.000, mana yang lebih besar Tersedia fasilitas Layanan Medis Darurat Domestik dan Internasional dari SOS International yang diberikan secara gratis untuk Kontribusi Tunggal mulai dari Rp100.000.000,Pembagian Surplus Underwriting (jika ada) untuk semua Peserta sesuai syarat dan ketentuan berlaku

2. Brilliance Hasanah Sejahtera (BHS) Adalah produk asuransi jiwa dan investasi dengan pembayaran berkala untuk membantu Anda mencapai kebutuhan keuangan di masa depan seperti biaya pendidikan, modal usaha, ibadah, pernikahan anak, dana hari tua dan lainnya yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Briliance Hasanah Sejahtera Apa Keunggulan Brilliance Hasanah Sejahtera?


Perlindungan asuransi hingga usia 88 tahun Minimum Kontribusi yang terjangkau dengan mata uang Rupiah dan pilihan pembayaran secara bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan Dapat melakukan penambahan Dana Investasi (Kontribusi Top Up Tunggal) untuk meningkatkan hasil investasi setiap saat dengan minimum besarnya Rp1.500.000,Bebas menentukan Kontribusi dan Uang Pertanggungan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda Bebas menentukan pilihan investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda Fleksibel, Anda dapat melakukan Penarikan (withdrawal) dan Pengalihan Dana Investasi (switching) kapan saja * Gratis 3x Pengalihan Dana Investasi dalam setahun * Anda dapat memilih Asuransi Tambahan yang sesuai dengan kebutuhan kondisi Anda Mendapatkan perlindungan tambahan otomatis untuk Pihak Yang Diasuransikan, berusia antara 15-70 tahun, yaitu berupa Asuransi Kematian karena Kecelakaan dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp100.000.000,Dikelola secara syariah, di mana setiap Peserta saling tolong menolong dan melindungi dengan Peserta lainnya dalam menghadapi risiko dan penempatan investasi Mendapatkan Surplus Underwriting yang dihitung setiap akhir tahun, apabila ada dan sesuai dengan ketentuan berlaku *Untuk bulanan hanya berlaku untuk debit otomatis, Kartu Kredit dan tabungan

Contoh A. Rencana Umroh / Haji (Kebutuhan Spiritual) Bapak Andi (45 thn) berencana naik haji pada usia 50 tahun. Biaya naik haji saat ini adalah Rp.35 juta. Dengan asumsi tingkat inflasi 8% dan tingkat pengembalian investasi 12%, maka 5 tahun yad biaya Naik Haji atau dana yang perlu dipersiapkan menjadi Rp.51.5 juta. Solusi Pilihan Investasi Syariah Untuk Anda : 1. Menabung sekaligus Rp.29,5 juta 2. Menabung per tahun Rp.8 juta 3. Menabung per bulan Rp.700 ribu

B. Rencana Kepemilikan Rumah (Mortgage) Bapak Badu (32 thn) membeli rumah idamannya pada harga Rp.200 juta dengan uang muka Rp.40 juta. Cicilan yang harus dibayar adalah Rp.160 juta. Untuk melindungi ahli warisnya, Badu disarankan memberli asuransi dengan premi Rp.8 juta per tahun dengan Uang Pertanggungan 20 kali (Rp.160 juta : 20 = Rp.8 juta). Solusi Pilihan Yang dapat diberikan : 1. Menabung per tahun Rp.8 juta 2. Menabung per bulan Rp.667ribu Bagaimana Prinsip dan Karateristik Bertransaksi dalam Sun Life Syariah?

Universal -siapa saja bisa ikut program Investasi dan atau Brilliance Hasanah Sejahtera tanpa membedakan keyakinan, golongan, kelompok dan ras. Kepercayaan perusahaan Sun Life Financial Indonesia adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana para peserta dengan aman dan sebaik-baiknya sesuai prinsip Syariah Aman perusahaan Sun Life Financial Indonesia adalah organisasi yang kredibel dan memiliki kekuatan keuangan jangka panjang. Lihat artikel Desember 2010 yang menyatakan Sun Life Financial mendapat penghargaan sebagai salah satu perusahaan dunia berkelanjutan Adil setiap pihak yang bertransaksi mendapatkan kesempatan atau pembagian surplus underwriting dengan syarat apabila dalam setahun ybs tidak melakukan klaim Transparan pengelolaan dana para peserta dilakukan secara transparan dan ketentuan-ketentuannya dimuat dalam polis Menguntungkan Sun Life Indonesia memiliki fund manajer yang professional untuk mengelola dana peserta melalui investasi dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan hasil yang optimal

Apakah Bapak Ibu serta para sahabat termasuk orang yang suka tolong menolong dan tertarik investasi syariah ? Jika Ya, jangan lewatkan kesempatan barokah Anda dengan ikut segera program Sun Life Syariah. Lakukanlah yang sesuai, konsultasi gratis wilayah Jakarta dan seluruh Indonesia. Hubungi Yendy Wijaya (0813) 11 33 88 32 / email & YM yendy28@yahoo.com

DEVITA WYDYA OKTAVIA 10 P.B.S


TABUNGAN SYARIAH oleh: Lisna Nety Herawati & Nur Imamah 1. Pengertian Jenis simpanan yang kedua adalah tabungan (saving deposit). Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Nasabah jika hendak mengambil simpanannya dapat datang langsung ke bank dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui fasilitas ATM. Dalam hal ini terdapat dua prinsip perjanjian Islam yang sesuai diimplementasikan dalam produk perbankan berupa tabungan, yaitu wadiah dan mudharabah. A. Tabungan Wadiah Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, Bank Syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak dititipi dana atau barang yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut. Sebagai konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja pemiliknya menghendaki. Disisi lain, bank juga berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang tersebut. Dari pembahasan diatas, dapat disarikan beberapa ketentuan umum tabungan berdasarkan prinsip wadiah sebagai berikut:

1. Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan murni yanga haris dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call) sesuai dengan kehendak pemilik harta. 2. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau pemanfaatan barang menjadi milik atau tanggungan bank, sedangakan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. 3. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta sebagai sebuah insentif selama tidak diperjanjikan dalam akad pembukaan rekening. Dalam hal bank berkeinginan untuk memberikan bonus wadiah, beberapa metode yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Bonus wadiah atas dasar saldo terendah, yakni tarif bonus wadiah dikalikan dengan saldo terendah bulan yang bersangkutan. Tarif bonus wadiah x saldo terendah bulan yang bersangkutan 2) Bonus wadiah atas dasar saldo rata-rata harian, yakni tarif bonus wadiah dikalikan dengan saldo rata-rata harian bulan yang bersangkutan. Tarif bonus wadiah x saldo rata-rata harian bulan yang bersangkutan 3) Bonus wadiah atas dasar saldo harian, yakni bonus wadiah dikalikan dengan saldo harian yang bersangkutan dikali hari efektif. B. Tabungan Mudharabah Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Seperti yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, mudharabah mempunyai dua bentuk, yakni mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Bank syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan

berbagai

macam

usaha

yang

tidak

bertentangan

dengan

prinsip

syariah

serta

mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Namun, di sisi lain, Bank Syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya. Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank Syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap penuh terhadap kerugian tersebut. Dalam mengelola harta mudharabah, bank menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. Disamping itu, bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah penabung tanpa persetujuan yang bersangkutan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, PPH bagi hasil tabungan mudharabah dibebankan langsung ke rekening tabungan mudharabah pada saat perhitungan bagi hasil. Perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah dilakukan berdasarkan saldo rata-rata harian yang dihitung ditiap akhir bulan dan di buku awal bulan berikutnya. Rumus perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah adalah sebagai berikut: Hari bagi hasil x saldo rata-rata harian x tingkat bagi hasi Hari kalender yang bersangkutan Dalam memperhitungkan bagi hasil tabungan mudharabah tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Hasil perhitungan bagi hasil dalam angka satuan bulat tanpa mengurangi hak nasabah Pembulatan ke atas untuk nasabah Pembulatan kebawah untuk bank Hasil perhitungan pajak dibulatkan ke atas sampai puluhan terdekat.

Dalam hal pembayaran bagi hasil, Bank Syariah menggunakan metode end of month, yaitu: Pembayaran bagi hasil tabungan mudharabah dilakukan secara bulanan, yaitu pada tanggal tutup buku setiap bulan. Bagi hasil bulan pertama dihitung secara proporsional hari efektif termasuk tanggal tutup buku, tapi tidak termasuk tanggal pembukaan tabungan. Bagi hasil bulan terakhir dihitung secara proporsional hari efektif. Tingkat bagi hasil yang dibayarkan adalah tingkat bagi hasil tutup buku bulan terakhir. Jumlah hari sebulan adalah jumlah hari kalender bulan yang bersangkutan (28 hari, 29 hari, 30 hari, 31 hari) Bagi hasil bulanan yang diterima nasabah dapat diafiliasikan ke rekening lainnya sesuai permintaan nasabah. Dari pembahasan diatas, dapat disarikan beberapa ketentuan umum tabungan berdasarkan prinsip mudharabah sebagai berikut: Dalam transaksi ini, nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagi macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam bentuk akad pembukaan rekening. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadsi haknya.

Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. Perbandingan Tabungan Wadiah dan Mudharabah No 1 2 Sifat Dana Penarikan Tabungan Mudharabah Tabungan Wadiah Investasi Titipan

Hanya dapat dilakukan Dapat dilakukan setiap pada tertentu periode/waktu saat

3 4

Insentif Pengembalian Modal

Bagi hasil Tidak

Bonus (jika ada) dijamin Dijamin 100% dikembalikan

dikembalikan 100% Sumber: Rafa Consulting (2004)

2. Landasan hokum Tabungan Wadiah dan Tabungan Mudharabah dalam Praktik Perbankan Syariah Dasar hokum terhadap produk bank syariah berupa tabungan ini dapat kita jumpai dalam Islam maupun dalam hokum positif. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a) Landasan Syariah Dasar hokum dari akad wadiah sudah dikemukakan di atas, sedangkan dasar hokum dari akad mudharabah dapat kita jumpai dalam Al-Quran, Hadits, dan Ijma o Al-Quran Ketentuan hokum tentang mudharabah dalam Al-Quran tertuang dalam surat alMuzzamil ayat 20 yang artinya: dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT..

Di samping itu juga dapat kit abaca dalam Surat al-Jumuah ayat 10 yang artinya: Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT.. Dari kedua ayat Al-Quran di atas pada intinya adalah berisi dorongan bagi setiap manusia untuk melakukan perjalanan usaha. Dalam dunia modern seperti sekarang ini siapa saja, akan menjadi lebih mudah untuk melakukan investasi yang benar-benar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, antara lain melalui mekanisme tabungan mudharabah ini. o Hadits Ketentuan hokum dalam hadits dapat kita jumpai dalam hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani yang artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullahpun membolehkannya . 3. Implementasikan Prinsip Wadiah dan Mudharabah dalam Produk Tabungan Perbankan Syariah Produk funding bank syariah dalam bentuk tabungan dapat memilih konsep wadiah maupun mudharabah. Aplikasi akad wadiah dan mudharabah secara teknis dapat kita baca dalam pasal 3 dan 5 PBI No. 7/46/PBI/2005, yaitu sebagai berikut: Tabungan yang menggunakan akad wadiah (pasal 3)

a. Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana titipan; b. Dana titipan disetor penuh kepada Bank dan dinyatakan dalam jumlah nominal; c. Dana titipan dapat diambil setiap saat; d. Tidak diperbolehkan menjanjikan pemberian imbalan atau bonus kepada nasabah; e. Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah. Untuk jenis tabungan mudharabah memang ditujukan untuk memenuhi keinginan nasabah yang mengharapakan keuntungan atas uang yang disimpan di bank. Besarnya keuntungan yang akan diterima oleh nasabah penabung telah ditentukan dalam nisbah tertentu di awal perjanjian. Secara yuridis dengan memilih tabungan mudharabah nasabah mempunyai peluang mendapatkan keuntungan, namun ia juga akan menanggung risiko kehilangan modal jika bank selaku mudharib mengalami kerugian. 4. Prospek Tabungan

Banyak masyarakat yang ingin menyimpan maupun menginvestasikan uang mereka di produk-produk berlabel halal. Memiliki produk tabungan yang tidak rentan dengan krisis. Mempunyai fitur-fitur yang variatif, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

.Kendala-kendalaKurangnya dana dalam mempromosikan produk tabungan, terutama untuk media elektronik.Dibandingkan dengan sistem bunga, sistem bagi hasil tidak dapat diprediksikan keuntungannya karena tergantung pada pendapatan bank.Dibandingkan dengan produk lain, tabungan relatif lebih rendah nisbahnya.

Anda mungkin juga menyukai