Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI KALA II TAK MAJU DAN HISTEREKTOMI DENGAN INDIKASI ATONIA UTERI

Ruang Rawat Tanggal Pengkajian Jam Pengkajian

: Ruang Melati RSUD Saras Husada Purworejo : 27 Mei 2013 : 11.00 WIB

Pengkajian A. Identitas 1. Identitas klien Nama Umur Alamat Status Perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Diagnosa Medis Tanggal Masuk RS No. RM : Ny. S : 31 Tahun : Cangkrep Kidul RT/RW 1/7 Purworejo : Menikah : Islam : Tamat SD : Ibu Rumah Tangga : Post Operasi Sectio Caesarea hari ke 0 : 25 Mei 2013 : 209886

2.

Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat Hubungan dengan klien : Tn.S : 36 Tahun : Laki-laki : Swasta : Cangkrep Kidul RT/RW 1/7 Purworejo : Suami

B. Keluhan Utama Klien mengatakan nyeri pada abdomen di daerah luka post op sectio caesarea

C. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien masuk rumah sakit pada tanggal 25 Mei 2013 dengan alasan air ketuban rembes sejak kemarin, dengan usia kehamilan 40+2 minggu. Pada tanggal 27 Mei 2013 dilakukan sectio caesarea emergency pada klien atas indikasi kala II tak maju dan syarat vacum ekstraksi tak terpenuhi. Klien mengatakan saat ini yang dirasakannya adalah nyeri pada abdomen, di sekitar daerah luka post operasi sectio caesarea jika bergerak atau berpindah posisi dengan skala nyeri 6, nyeri sedang. Klien mengatakan nyeri membuat klien sulit untuk melakukan ADL nya. Nyeri dirasakan perih, dengan durasi sekitar 1-2 menit.

D. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan selama masa kehamilan, tidak pernah dirujuk atau dirawat di rumah sakit. Klien juga mengatakan selama ini tidak memiliki riwayat alergi makanan atau alergi pada obat yang pernah dikonsumsi.

E. Riwayat Persalinan Dan Kelahiran Saat Ini Pada tanggal 26 Mei 2013, pukul 08.00 WIB diberikan terapi induksi oksitosin 5 IU/500 ml cairan infus RL, mulai dari 8 tetes/menit sampai dengan his adekuat, DJJ 146 x/menit. Pada pukul 18.00 diberikan terapi induksi oksitosin 5 IU/500 ml cairan infus RL botol kedua, His 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 35-40 detik, DJJ 148 x/menit. Pukul 22.00 ibu tampak ingin mengejan, pembukaan lengkap, kepala janin sudah turun, 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40-45 detik, DJJ 152 x/menit. Pukul 23.00 telah dipimpin mengejan 1 jam bayi belum lahir, His 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40-45 detik, DJJ 160 x/menit. Pada tanggal 27 Mei 2013 pukul 01.00 dilakukan sectio caesarea emergency atas indikasi kala II tak maju dan syarat VE tak terpenuhi, dan dilakukan histerektomi atas indikasi atonia uteri. Posisi bagian terbawah janin adalah prsentasi kepala

F. Riwayat Penyakit Keluarga Klien mengatakan tidak memiliki penyakit menurun seperti diabetes mellitus, hipertensi atau asma.

Genogram

Keterangan :

= Laki-laki

= Wanita

= Klien

= Tinggal serumah

G. Riwayat Ginekologi Klien mengatakan menarche usia 14 tahun, siklus menstruasi teratur dengan karakteristik menstruasi darah berwarna merah dan tidak ada gumpalan darah Klien mengatakan memiliki riwayat abortus tahun 2012 pada usia kehamilan 2 bulan, tindakan yang dilakukan adalah curretage. Klien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

H. Riwayat Obstetric Klien dengan G2P0A1, HPHT klien pada tanggal 10 Agustus 2012. Taksiran persalinan pada tanggal 17 Mei 2013. Keluhan selama kehamilan trimester I adalah mual, pada trimester II dan III kehamilan klien normal dan tidak ada keluhan. Selama kehamilan klien melakukan kunjungan ANC di bidan 4 kali, melakukan imunisasi TT 1 kali.

I.

Pemeriksaan Fisik Ibu Keadaan Umum : Klien tampak lemah BB/TB Kesadaran GCS Tanda Vital : 72 kg / 155 cm : Composmentis :E =4 : TD HR RR T V=5 : 130/80 mmHg : 88 x/menit : 19 x/menit : 37,1C M= 6

1.

Kepala Bentuk kepala bulat, kulit kepala tidak ada lesi, tidak terdapat hematoma, distribusi rambut merata, keadaan rambut sedikit berminyak, lurus dan berwarna hitam.

2.

Mata Kedua mata simetris antara kiri dan kanan,tidak terdapat edema pada palpebra, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, pupil isokor, reflek pupil +/+, kornea berwarna hitam, tidak ada strabismus, klien tidak menggunakan kontak atau kacamata.

3.

Telinga Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak terdapat serumen dan tidak terdapat pembengkakan, fungsi pendengaran baik, klien dapat mendengar suara perawat dan mahasiswa.

4.

Hidung dan sinus Bentuk hidung simetris dengan wajah, posisi septum nasal berada di tengah, tidak terdapat cairan yang keluar, tidak terdapat lesi dan tidak ada sumbatan.

5.

Mulut dan Tenggorokan Mukosa mulut klien berwarna merah muda dan lembab, tidak ada stomatitis. Klien tidak mengalami kesulitan dalam menelan dan mengunyah. Gigi klien lengkap berjumlah 32 dan berwarna putih.

6.

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, tidak ada kaku kuduk, leher dapat bergerak bebas.

7.

Dada Thorak a. Inspeksi Thoraks simetris, klien tidak menggunakan otot bantu nafas, dan tidak terdapat retraksi dinding dada, Respiratory Rate 19 x/menit. b. Palpasi Gerakan dada simetris, tidak terdapat massa, tidak terdapat fraktur pada daerah thorak. c. Perkusi Perkusi paru resonan. d. Auskultasi Tidak terdapat suara tambahan di paru-paru, bunyi nafas vesikuler Jantung a. Inspeksi Tidak terdapat palpitasi, ictus cordis tidak terlihat. b. Palpasi Heart Rate 88 x/menit, capillary refill selama 2 detik c. Perkusi Perkusi jantung terdengar pekak. d. Auskultasi Tekanan darah 130/80 mmHg, bunyi jantung S1 dan S2 dengan irama reguler, tidak terdapat bunyi jantung tambahan murmur, gallop.

8.

Payudara Bentuk payudara bulat dan simetris, areola berwarna coklat tua, putting susu menonjol, payudara teraba kencang. Tidak terdapat benjolan pada aksila.

9.

Abdomen Bentuk abdomen simetris, terdapat linea nigra. Terdapat luka insisi post operasi sectio caesarea dengan panjang 15 cm, lebar 0,5 cm, luka tertutup kassa dan tidak ada rembesan darah/pus pada kassa. Klien mengatakan tidak merasa gatal dan panas pada daerah sekitar luka. Kulit disekitar luka tidak berwarna kemerahan. Bising usus 6 x/menit, tidak terdapat distensi kandung kemih.

10. Genitalia dan Perineal Tidak terdapat hematoma pada genitalia, terdapat lokhea rubra dengan darah berwarna merah 50 cc, tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada perineal.

11. Ekstrimitas Bawah Tidak terdapat edema, tidak ada fraktur. Kedua kaki simetris, kekuatan otot : 5 5

12. Keadaan psikologis ibu Klien mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya karena sudah 2 tahun menunggu kehadiran bayi di keluarga nya. Klien juga mengatakan merasa sedih karena dilakukan tindakan histerektomi, karena klien tidak dapat memiliki anak lagi dan tidak bisa menstruasi seperti wanita yang lain, akan tetapi klien tetap bersyukur atas kelahiran bayinya saat ini.

J.

Data Bayi BB TB : 3000 gram : 47 cm : 128 x/menit : 34 x/menit : 36,8C :+ Swallow :+ Rooting :+

Tanda-tanda vital : HR RR T Refleks : Sucking

Saat lahir bayi dapat bernapas spontan, menangis kuat dan kulit bayi berwarna kemerahan.

K. Pengkajian Pola sistem 1. Pola Persepsi dan Manajemen Terhadap Kesehatan Keadaan kesehatan klien secara umum tampak baik, klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi rokok, alcohol. Klien mengatakan berusaha menjaga kesehatannya sewaktu hamil 2. Pola Nutrisi Sebelum dirawat di rumah sakit frekuensi makan klien 3x sehari, habis 1 porsi, jenis makanan yang dimakan adalah nasi, lauk pauk dan sayur. Sewaktu hamil trimester I selera makan klien seperti biasanya hanya terkadang merasa mual, kehamilan trimester II dan III klien makan 3 kali sehari. Klien minum susu untuk ibu hamil 1 gelas sehari pada trimester I dan mengonsumsi tablet penambah darah. Klien minum air putih 1700 ml sehari. Klien mengatakan tidak merasa Sakit saat menelan makanan. 3. Pola Eliminasi Sebelum dirawat di rumah sakit frekuensi BAK normal 5-7 kali sehari atau dengan warna kuning, saat dirawat di rumah sakit klien terpasang kateter dengan warna urine kuning pekat dengan jumlah 500 cc. Frekuensi BAB klien 1 kali sehari dengan karakter feses lembek, berwarna kecoklatan. Klien mengatakan tidak memiliki

masalah dalam mengontrol BAB/BAK. Klien mengatakan sudah flatus setelah operasi. 4. Pola Aktivitas dan Latihan Klien belum dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, klien baru dapat bergerak miring kanan dan kiri secara perlahan. Klien mengatakan jika berlatih untuk bergerak, klien merasa nyeri di abdomen, pada daerah luka post operasi. Klien dibantu dalam melakukan ADL dan berpindah posisi. Klien tampak berbaring saja di tempat tidur. 5. Pola Istirahat/Tidur Klien mengatakan pada saat di rumah sakit tidur tidak menentu karena terkadang bangun untuk mengurusi bayinya. Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat untuk tidur dan tidak mempunyai kebiasaan untuk tidur siang. 6. Pola Kognitif dan Persepsi Klien tidak mengalami kesulitan dalam mendengar dan melihat, dan tidak menggunakan alat bantu. Klien mengatakan untuk mengatasi nyerinya klien bergerak perlahan-lahan.

7.

Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri Klien mengatakan terdapat perubahan fisik dan perubahan peran. Perubahan fisik klien karena tindakan histerektomi sehingga mengakibatkan klien tidak dapat memiliki anak lagi dan tidak dapat menstruasi. Klien mengatakan awalnya merasa cemas dan takut, namun suami klien mengerti keadaan klien, sehingga cemas klien berkurang.

8.

Pola Peran Hubungan Klien mengatakan tinggal serumah dengan mertua dan adik suami klien. Selama ini klien mengatakan masih dapat menyelesaikan masalah yang ada. Klien memiliki hubungan yang baik dengan perawat atau dokter yang ada di ruangan.

9.

Pola Seksual dan Reproduksi Klien memiliki riwayat abortus dan pernah dilakukan tindakan curratage sekitar 1 tahun yang lalu. Klien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

10. Pola Koping dan Toleransi Terhadap Stress Klien mengatakan jika menghadapi masalah, klien berusaha untuk

menyelesaikannya. Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obatan untuk mengatasi masalah yang ada. Klien mengatakan kelahiran tidak mempengaruhi stress, karena kehadiran bayi sangat diharapkan klien dan suami nya. 11. Pola Nilai Kepercayaan Klien mengatakan biasanya melakukan ibadah di rumah saja, selama di rumah sakit klien belum menjalankan ibadah secara penuh karena kondisinya.

L. Pemeriksaan Laboratorium 25 Mei 2013 Pemeriksaan WBC RBC Hasil 8,37 4,24 Satuan 103/UL 106 /UL Nilai normal 4,8-10,8 P : 4,7 6,1 W : 4,2-5,4 HGB 11,4 gr/dl P : 14-18 gr/dl W : 12-16 gr/dl HCT 36,1 % 103/UL P : 42-52 % W : 37-47% PLT 217 150-400

HbsAg Golongan Darah Masa Perdarahan Masa Pembekuan

O 2`20`` 4`10``

Negatif

Negatif

1-3 menit 2-6 menit

27 Mei 2013 Pemeriksaan Hb Hasil 10,09 Satuan % Nilai normal L : 13-16 P : 12-15

M. Terapi Nama obat Komposisi 27 Mei 2013 Cefotaxime Injeksi Cefotaxime Infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi intra abdominal termasuk peritonitis. Metronidazole infus Ketorolac injeksi Alinamin F injeksi Alinamin fulsurtiamine Ketorolac Metronidazole Pengobatan infeksi karena bakteri anaerob, Amubiasis glardiasis Pengobatan jangka pendek nyeri akut sedang s/d berat pasca op Suplemen untuk kebutuhan harian vitamin B1 dan B2 28 Mei 2013 Cefadroxil tablet Asam Mefenamat tablet Asam mefenamat Meredakan nyeri ringan hingga sedang dan nyeri traumatik otot dan pasca operasi 3 x 500 mg Cefadroxil Infeksi kulit dan jaringan lunak 2 x 500 mg 2 x 25 mg 3 x 30 mg 3 x 500 mg 2 x 1 gram Indikasi Dosis

N. Analisa Data Analisa data Data Subyektif : a. Palliative Klien mengatakan nyeri dirasakan saat bergerak atau berpindah posisi b. Quality Klien mengatakan skala nyeri 6, nyeri sedang. Nyeri dirasakan perih c. Region Nyeri dirasakan pada abdomen Etiologi Agen injury fisik Problem Nyeri akut

daerah luka post operasi sectio caesarea d. Severity Nyeri mengganggu klien untuk

melakukan ADL sehari-hari e. Time Nyeri dirasakan dengan durasi 1-2 menit Data Obyektif : a. Terdapat luka insisi post operasi sectio caesarea dengan panjang 15 cm, lebar 0,5 cm b. Klien tampak meringis dan perlahan dalam berpindah posisi Data Subyektif : a. Klien mengatakan nyeri jika bergerak atau berpindah posisi b. Klien mengatakan sudah mencoba miring kanan dan kiri tetapi masih merasakan nyeri pada luka insisi post operasi Nyeri Hambatan Mobilitas Fisik

Data Obyektif : a. Klien tampak lemah dan berbaring b. Klien tampak meringis saat mencoba miring c. Klien dibantu dalam melakukan ADL dan dalam berpindah posisi Data Subyektif : a. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi jika bergerak b. Klien mengatakan tidak merasa gatal di daerah sekitar luka Luka Insisi Resiko Infeksi

Data Obyektif : a. Luka tertutup kassa b. Tidak terdapat rembesan darah atau pus pada kassa c. Kulit di sekitar luka tidak berwarna kemerahan d. T : 37,1

O. Diagnosa Keperawatan 1. 2. 3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi

P. Intervensi Keperawatan No 1 Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik NOC Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: a. Klien mengatakan nyeri berkurang dalam skala 2, nyeri ringan b. Tanda vital dalam batas normal TD : 110/70 130/80 mmHg HR : 60 100 x/menit RR : 15 20 x/menit T : 36 37,5C NIC a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan c. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan d. Kurangi faktor presipitasi nyeri e. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, f. Berikan analgetik sesuai program untuk mengurangi nyeri g. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang h. Monitor vital sign

c. Klien mampu mengontrol nyeri dengan teknin nonfarmakologis yang telah diajarkan

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan gangguan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil: a. Klien meningkat dalam aktivitas fisik b. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas

a. Monitoring vital sign b. Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi c. Latih klien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan d. Dampingi dan Bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADL. e. Ajarkan klien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi b. Tanda vital dalam batas normal TD : 110/70 130/80 mmHg HR : 60 100 x/menit RR : 15 20 x/menit T : 36 37,5C

a. Pertahankan teknik aseptik b. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah

tindakan keperawatan
c. Tingkatkan intake nutrisi d. Berikan terapi antibiotik sesuai program e. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik

dan lokal
f. Inspeksi kulit dan membran mukosa

terhadap kemerahan, panas,


g. Monitor adanya luka

Q. Implementasi Keperawatan No Diagnosa Keperawatan Implementasi 28 Mei 2013 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik 08.00-14.00 WIB a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif b. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan c. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam dan distraksi d. Memberikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang e. Monitor vital sign f. Memberikan analgetik sesuai program untuk mengurangi nyeri : Asam mefenamat tablet 3 x 500 mg O: TD : 120/70 mmHg HR : 84 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,4C S: Klien mengatakan masih merasa nyeri pada daerah insisi post operasi sectio caesarea, skala nyeri 5 nyeri sedang. Nyeri dirasakan perih dengan durasi 1-3 menit. Evaluasi

Klien tampak mencoba untuk duduk secara perlahan dan tampak meringis jika bergerak. Klien mengikuti untuk mencoba nafas dalam saat merasakan nyeri

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan : 1. Anjurkan terapi nonfarmakologis yang telah diajarkan 2. Monitor vital sign 3. Berikan terapi analgesic sesuai program 2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri a. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan mobilisasi b. Membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan c. Mengajarkan klien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan O: Klien tampak dapat duduk dengan mandiri dan untuk melakukan ADL masih dibantu oleh keluarga atau perawat ruangan S: Klien mengatakan sudah bisa duduk tetapi masih perlahan dan merasakan nyeri pada daerah luka. Klien mengatakan ADL dibantu dengan keluarga klien.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan : 1. Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi 2. Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan ADL 3 Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi
a. Mempertahankan teknik aseptik b. Mencuci tangan setiap sebelum dan

S: Klien mengatakan tidak merasakan panas dan gatal di daerah luka post operasi

sesudah tindakan keperawatan


c. Mengobservasi tanda dan gejala

infeksi

O:

d. Memberikan terapi antibiotik sesuai Keadaan luka tertutup kassa, tidak terdapat

program : Cefadroxil tablet 2 x500 mg

rembesan darah atau pus pada kassa, kassa tampak kering.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan 1. Pertahankan teknik aseptik 2. Kaji tanda dan gejala infeksi

3. Berikan antibiotik sesuai program 29 Mei 2013 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik 14.00-21.00 WIB a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif b. Menganjurkan teknik non farmakologi: napas dalam dan distraksi c. Monitor vital sign d. Mengontrol lingkungan dengan meminimalkan pengunjung saat jam istirahat pasien e. Memberikan analgetik sesuai program untuk mengurangi nyeri: Asam mefenamat tablet 3 x 500 mg S: Klien mengatakan nyeri masih dirasakan pada daerah insisi post operasi sectio caesarea, tetapi berkurang dari hari sebelumnya. skala nyeri 4 nyeri sedang. Nyeri dirasakan perih saat abdomen mendapatkan tekanan. O: TD : 130/70 mmHg HR : 80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,7C

Klien tampak sudah dapat berjalan dan tidak menunjukkan ekspresi nyeri

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan :

1. Monitor vital sign 2. Berikan terapi analgesic sesuai program 2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri a. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan mobilisasi S: Klien mengatakan sudah dapat berjalan dan melakukan perpindahan posisi dan ADL secara mandiri.

O: Klien tampak dapat berjalan dan melakukan ADL secara mandiri

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan 3 Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi


a. Mempertahankan teknik aseptik b. Mencuci tangan setiap sebelum dan

S: Klien mengatakan tidak merasakan panas dan gatal di daerah luka post operasi. Klien menanyakan intake yang adekuat untuk proses penyembuhan luka.

sesudah tindakan keperawatan


c. Mengobservasi tanda dan gejala

infeksi

d. Menganjurkan klien untuk

O: Keadaan luka tertutup kassa, tidak terdapat

meningkatkan intake nutrisi

e. Memberikan terapi antibiotik sesuai rembesan darah atau pus pada kassa, kassa

program : Cefadroxil tablet 2 x500 mg

tampak kering. Belum dilakukan penggantian perban post sectio caesarea

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan 1. Pertahankan teknik aseptik 2. Kaji tanda dan gejala infeksi 3. Berikan antibiotik sesuai program 30 Mei 2013 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik 14.00-21.00 WIB a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif b. Menganjurkan teknik non farmakologi: napas dalam dan distraksi S: Klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 3, nyeri ringan. Nyeri pada insisi post operasi sectio caesarea dirasakan saat klien bangun secara tiba-tiba. Klien mengatakan nyeri dapat diatasinya.

c. Monitor vital sign d. Memberikan analgetik sesuai program untuk mengurangi nyeri: Asam mefenamat tablet 3 x 500 mg

O: TD : 120/80 mmHg HR : 88 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,2C

Klien tidak menunjukkan ekspresi nonverbal dari ketidaknyamanan karena nyeri

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan : 1. Monitor vital sign 2. Berikan terapi analgesic sesuai program 2 Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi
a. Mempertahankan teknik aseptik b. Mencuci tangan setiap sebelum dan

S: Klien mengatakan tidak merasakan panas dan gatal di daerah luka post operasi.

sesudah tindakan keperawatan


c. Mengobservasi tanda dan gejala

infeksi
d. Menginspeksi keadaan luka

O: Luka jahit tampak bersih dan kering, tidak

e. Melakukan penggantian perban pada

terdapat pus atau darah, tidak terdapat kemerahan disekitar luka, tidak terdapat

luka insisi post operasi

f. Memberikan terapi antibiotik sesuai pembengkakan di sekitar luka.

program : Cefadroxil tablet 2 x500 mg A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan 1. Pertahankan teknik aseptik 2. Kaji tanda dan gejala infeksi 3. Berikan antibiotik sesuai program

Anda mungkin juga menyukai