Anda di halaman 1dari 22

Nama Umur Alamat Agama Pekerjaan Tanggal Pemeriksaan

: : : : : :

Ny. S 77 tahun Rawalo, Banyumas Islam Ibu Rumah Tangga 29 April 2013

KU: Nyeri dan sulit berkemih (BAK) AK: Sejak 10 hari SMRS, penderita mengeluh sering nyeri saat BAK. Sakit pertama kali dirasakan sejak 16 tahun lalu yang hilang timbul dan sekarang dirasakan terus-menerus. selain keluhan di atas, pasien juga harus mengejan saat BAK. Penderita merasa BAK tidak puas dan lebih sering merasa ingin BAK. Keluhan disertai dengan nyeri pinggang di sebelah kiri yang hilang timbul. Mual (-) RPD: 16 tahun yang lalu pasien pernah mengeluarkan batu saat BAK

Status Generalis
KU/KES: sedang/CM VS:
TD: 140/90 N: 80 x/mnit RR: 18 x/mnit S: 36,5 0

Kepala:
Mata: konjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-) THT: simetris, disc (-) Mulut: sianosis (-), T0/T0 Leher: Tyroid: dbn Thorax: Paru: SD Ves +/+, suara tambahan (-) Jantung: S1>S2 reg, suara tambahan (-) Abd: dinding abdomen: datar, supel, NT(+), timpani Hepar/lien: ttb usus: BU (+) N

Punggung:
C.vertebra: dbn Ginjal: perabaan ginjal -/-, nyeri tekan -/-, nyeri ketok CV
-/-

Genitalia externa: meatal stenosis (-) Px. Extremitas: Superior: s -/_, e -/_ Inferior: s-/_, e -/_ Lymphonoid: t.a.k Refleks: t.a.k Turgor kulit: < 2s Akral: hangat

IV. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Hematologi Hb 10,3 Hematokrit 32% Trombosit 546.000/ul MCH 30,1 pg SGPT 24 UI/L Kreatinin darah 1,53 mg/dl Natrium 144 mmol/l

Severe hidronefrosis kiri dan hidroureter proksimal kiri Peningkatan ekogenisitas korteks (sesuai kriteria brenbidge grade 2) dan atrofi ginjal kananproses kronis Vesikolithiasis ukuran 5,71 cm x 8,05 cm x 4,18 cm

Kesimpulan pemeriksaan: Tekanan darah: 140/90 mmHg R. Abdomen: palpasi ( NT+) di daerah suprapubik

Diagnosa Banding Urolithiasis


Diagnosa Kerja Vesicolithiasis Usulan Pemeriksaan - Urinalisis - foto rontgen BNO

Terapi - Minum banyak air putih - analgesik - Rencana Operasi: Vesicolithotomi/Sectio alta
Prognosa
Quo ad vitam: ad bonam Quo ad sanationam: ad bonam Quo ad functionam: ad bonam

Vesikolitiasis atau Batu Kandung Kemih adalah batu di bagian bawah traktus urinarius biasanya disebabkan oleh diet protein non hewani. Batu dapat berasal dari vesika urinari disebut batu primer, atau berasal dari ginjal disebut batu sekunder

RPD batu kandung kemih atau BSK serta ISK Adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih Usia 30-50 tahun Laki-laki > perempuan Vegetarian Masukan cairan < pengeluaran Seseorang dengan aktifitas kurang Penggunaan obat antasid, aspirin dosis tinggi dan vit. D terlalu lama.

Kelainan bawaan atau cedera, keadaan patologis yang disebabkan karena infeksi, pembentukan batu di saluran kemih dan tumor, keadaan tersebut sering menyebabkan bendungan. Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran kemih baik itu yang disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor serta kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyempitan atau struktur uretra sehingga terjadi bendungan dan statis urin. Jika sudah terjadi bendungan dan statis urin lama kelamaan kalsium akan mengendap menjadi besar sehingga membentuk batu.

1. Teori Supersaturasi Tingkat kejenuhan komponen-komponen pembentuk batu ginjal mendukung terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya agregasi kristal dan kemudian menjadi batu. 2. Teori Matriks Matriks merupakan mikroprotein yang terdiri dari 65 % protein, 10 % hexose, 3-5 hexosamin dan 10 % air. Adanya matriks menyebabkan penempelan kristal-kristal sehingga menjadi batu. 3. Teori Kurangnya Inhibitor Pada individu normal kalsium dan fosfor hadir dalam jumlah yang melampaui daya kelarutan, sehingga membutuhkan zat penghambat pengendapan. fosfat mukopolisakarida dan fosfat merupakan penghambat pembentukan kristal. Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.

4. Teori Epistaxy Merupakan pembentuk batu oleh beberapa zat secara bersama-sama. Salah satu jenis batu merupakan inti dari batu yang lain yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.
5. Teori Kombinasi Batu terbentuk karena kombinasi dari bermacammacam teori diatas.

Bisa asimptomatis Nyeri di daerah suprapubik Disuria Demam Mual dan muntah Retensio urin Hematuria Referred pain di bagian skrotum, perineum, punggung dan pelvis yang bertambah saat aktivitas dan berkurang dalam posisi telentang.

urinalisis, Darah lengkap Foto polos abdomen IVP (intra venous pylografi)menunjukkan prlambatan pengosongan kandung kemih dan melihat derajat obstruksi kandung kemih Pielogram retrogrademenunjukkan abnormalitas pelvis saluran ureter dan kandung kemih USGbila pasien tidak memungkinkan untuk menjalani IVP

Melakukan pencegahan sebelum terlanjur terkena batu kandung kemih 1. Menurunkan konsentrasi reaktan 2. meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentukan batu dengan mengkonsumsi jeruk nipis (mengandung sitrat) 3. Pengaturan diet
1. 2. 3. 4. Meningkatkan masukan cairan Hindari soft drink lebih dari 1 liter/minggu Kurangi masukan protein Membatasi masukan natrium

Medika mentosa pemberian obat disesuaikan dengan kelainan yang ada Pengambilan Batu - Vesikolitektomi (sectio alta). Mengangkat batu vesika urinari atau kandung kemih - litotripsi gelombang kejut ekstrakorpureal (ESWL), mrupakan prosedur non-invasive untuk menghancurkan batu - ureteroskopi (URS), mencakup visualisasi dan akses ureter dengan memasukkan alat ureteroskop melalui sistoskop

Aronson, M.D., Rose B.D. 2003. Diagnosis and Acute Management of Suspect Nephrolitiasis. Uptodate. 12.1. Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed.US : Saunders; 2006. Purnomo Basuki B. 2003. Dasar - dasar urologi. Edisi Kedua. Jakarta: Sagung Seto. Purnomo Basuki B. 2008. Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua. Jakarta: Sagung Seto. Sjamsuhidajat R, De Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Sjamsuhidajat R, De Jong W. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Ketiga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai