Anda di halaman 1dari 9

Nilai-Nilai Politik:

Pendekatan, Konteks dan


Perkembangannya

Pendekatan Budaya Politik


Sebuah pola orientasi yg khusus yg mengarah pada

tindakan politik dan tindakan politik tsb memiliki


implikasi yg besar kepada bgm sistem politik dan
ekonomi bekerja, termasuk pada stabilitas dan
efektivitasnya
Pendekatan ini lahir dan berkembang pesat pada tahun
50-60an
Contoh penerapan pendekatan ini: Almond dan Verba
dengan Civic Culture mereka, Max Weber dengan
Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, dan Alexis
de Tocqueville dengan Democracy in America

Pendekatan ini masih banyak digunakan oleh

ilmuwan, terutama dalam menjelaskan normanormas sosial seperti altruism, reciprocity, dan
trust
Sebagian ilmuwan yakin bhw pembeda utama dlm
dunia modern saat ini adalah bukan lagi pada
persoalan ideologi, ekonomi, dan politik, tapi pada
persoalan perbedaan budaya
Contoh: Clash of Civilization-nya Huntington

Pendekatan Rasional
Tindakan sosial adalah hasil dari kalkulasi rasional yg

dibuat atas dasar kepentingan pribadi yg bertujuan


utk memaksimalkan kepuasan individual
Individu punya satu set pilihan tindakan dan memilih
tindakan tertentu atas dasar kalkulasi untung dan rugi
Wildavsky (1987): orientasi dasar manusia,
preferensinya, kepercayaannya dan kepentingannya
adalah faktor penentu terjadinya tindakan manusia
Pendekatan ini lahir dan berkembang pada tahun 6070an

Nilai-Nilai Politik
Nilai adalah sesuatu yg lbh mendasar ketimbang

sikap, kepercayaan, opini dan orientasi2 yg lain


Nilai-nilai politik adalah fondasi bagi perilaku politik
manusia atau orientasi manusia menuju tujuan2
politik shg memungkinkannya membuat keputusan2
politik

Nilai-nilai politik selalu berkembang shg dinamis


Nilai2 politik lama kebebasan vs otoritarianisme,

persamaan vs ketimpangan, dan konflik kelas (pemodal


vs buruh), kiri vs kanan, atau perbedaan antara
konservatifme, liberalisme dan sosialisme
Fokus sentral dari nilai2 lama ini adalah terkait dengan
pertumbuhan ekonomi, ketertiban umum, keamanan
nasional, gaya hidup tradisional, taat hukum dan otoritas
Nilai2 ini bergeser seiring dengan terjadinya
modernisasi, privatisasi, sekularisasi, globalisasi dan
tuntutan atas negara kesejahteraan
Nilai2 politik baru dimensi post-materialis
Fokus sentral dari nilai2 baru ini adalah kebebasan
individu, persamaan sosial, kualitas kehidupan yg baik,
ekspresi-diri

Modernisasi melalui pendidikan, masyarakat

memiliki perspektif yg luas


Ekonomi pasar (privatisasi) menumbuhkan
nilai2 rasional
Sekularisasi menumbuhkan nilai2
individualisme dimana orang makin enggan
terlibat dalam tindakan2 civic (menurunnya trust,
social engagement, dan solidaritas)
Globalisasi melahirkan nilai2 yg bersifat global
Tuntutan atas negara kesejahteraan melahirkan
kesadaran masyarakat sebagai warganegara

Manusia di masy pasca-industri tidak lagi dibatasi

pilihan2nya dan mereka lebih suka otonomi


personal, kebebasan individu, kemandirian-diri,
orientasi pada kualitas hidup dan orientasi pada
hal2 yg bersifat subyektivitas
Konteks ini melahirkan nilai2 politik seperti
emansipasi, ekpresi diri, pascamaterial, persamaan
gender, lingkungan, feminisme, ekologisme, dll

Pertanyaan
Konteks seperti apa yg sekarang terjadi di

Indonesia?
Nilai2 politik apa yg sekarang sedang berkembang di
Indonesia?
Apakah Indonesia masih menganut nilai2 politik
lama? Atau sudah menganut nilai2 politik yg baru?
Atau seperti apa?

Anda mungkin juga menyukai