Sebab-sebabnya dapat dibagi dalam 3 golongan, yakni: Kelainan tenaga (kelainan his) Kelainan janin Kelainan jalan lahir
- Inersia uteri sekunder: timbul setelah berlangsungnya his kuat untuk waktu yang lama.
- Distosia servikalis primer: serviks tidak membuka karena tidak mengadakan relaksasi berhubung dengan incoordinate uterine action. - Distosia servikalis sekunder: kelainan organik pada serviks, misal karena jaringan parut atau karsinoma.
Etiologi
- Herediter - Emosi - Kelainan letak janin atau pada disproporsi sefalopelvik - Peregangan rahim yang berlebihan pada kehamilan ganda maupun hidramnion - Gangguan dalam pembentukan uterus pada masa embrional
- Mekanisme Persalinan: Kepala mencapai dasar panggul dan ubun-ubun besar berada di bawah simfisis dan sebagai hipomoklion, oksiput akan lahir melalui perineum diikuti bagian kepala yang lain. Regangan yang besar pada vagina dan perineum
- Prognosis: kematian perinatal lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan ubunubun kecil di depan.
- Penanganan: Persalinan spontan. Tindakan percepat jalan persalinan dilakukan apabila Kala II terlalu lama atau ada tanda-tanda bahaya terhadap janin. Ekstraksi vakum atau cunam pada posisi lintang tetap rendah.
PRESENTASI MUKA
- Diagnosis: Pemeriksaan luar, dada akan teraba seperti punggung. Bagian kepala terdapat di sebelah yang berlawanan dengan letak dada. Pada pemeriksaan dalam, dapat teraba dagu, mulut, hidung dan pinggir orbita.
- Etiologi:
Keadaan-keadaan yang memaksa terjadinya defleksi kepala atau yang menghalangi terjadinya fleksi kepala. Panggul sempit dan janin besar, anensefalus dan tumor di leher bagian depan.
- Mekanisme Persalinan
Persalinan tidak akan maju pada posisi mento posterior. Kepala dalam defleksi maksimal sehingga kepala dan bahu terjepit dalam panggul. - Prognosis Berlangsung tanpa kesulitan. Kurang baik jika adanya kesempitan panggul, janin yang besar dan dagu berada di belakang.
- Penanganan Persalinan spontan, jika tidak ada disproporsi sefalopelvik dan dagu berada di depan.
Jika dagu berada di belakang, diberi kesempatan pada dagu untuk memutar ke depan. Putaran bagian dalam terjadi setelah muka mencapai dasar panggul. Dilakukan pemutaran dagu ke depan dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina. Perasat Thorn
PRESENTASI DAHI
- Diagnosis Pemeriksaan luar: seperti pada presentasi muka tetapi bagian belakang kepala tidak seberapa menonjol. Pemeriksaan dalam: teraba sutura frontalis, yang diikuti, teraba ubun-ubun besar pada ujung yang satu dan pangkal hidung dan lingkaran orbita pada ujung lain.
- Etiologi Sama dengan sebab terjadinya presentasi muka. Semua presentasi muka biasanya melewati fase presentasi dahi lebih dahulu.
- Prognosis Janin dengan berat dan besar normal tidak dapat lahir spontan pervaginam. - Penanganan Dilakukan seksio sesarea, kecuali bila janin kecil dan panggul luas, persalinan menunjukkan kemajuan, dan ada harapan presentasi dahi dapat berubah menjadi presentasi belakang kepala atau muka.
LETAK SUNGSANG
- Definisi: Janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
Jenis letak sungsang : presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna presentasi kaki.
- Diagnosis Anamnesis : kehamilan terasa penuh di bagian atas dan gerakan terasa lebih banyak di bagian bawah. Pemeriksaan luar: di bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat, dan kepala teraba di fundus uteri. Denyut jantung janin setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.
Pemeriksaan dalam: teraba adanya bokong yang ditandai dengan adanya sakrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat teraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan.
- Etiologi Multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, panggul sempit, kelainan uterus dan kelainan bentuk uterus, implantasi plasenta di kornu fundus uteri.
- Mekanisme Persalinan
- Prognosis Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi dibandingkan dengan letak kepala, menurut Eastman sebesar 12-14%.
- Penanganan Dalam Kehamilan Hendaknya diusahakan melakukan versi luar menjadi presentasi kepala, sebaiknya pada kehamilan antara 34 - 38 minggu.
Dalam Persalinan Perasat Bracht: bokong dan pangkal paha janin yang telah lahir dipegang dengan 2 tangan, kemudian dilakukan hiperlordosis tubuh janin ke arah perut hidup, sehingga lambat laun badan bagian atas, bahu, lengan dan kepala janin dapat dilahirkan.
Perasat Bracht
Bila kepala dan bahu tidak dapat dilahirkan dengan perasat Bracht, lakukan manual aid secara klasik, Mueller, atau Loevset. Dan kepala janin dapat dilahirkan dengan cara Mauriceau (Veit Smellie) atau cunam Piper.
LETAK LINTANG
- Definisi: Keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu bahu berada pada pintu atas panggul.
- Etiologi Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek, kehamilan prematur, hidramnion, dan kehamilan kembar, panggul sempit, tumor di daerah panggul, plasenta previa, dan kelainan bentuk rahim (uterus akuartus, uterus subseptus).
Diagnosis Pemeriksaan luar: lebih melebar fundus uteri lebih rendah dan kosong. kepala janin di samping& di atas simfisis juga kosong,kecuali bila bahu sudah turun ke dalam panggul. DJJ ditemukan di sekitar umbilikus.
Pemeriksaan dalam: teraba bahu dan tulang-tulang iga/ketiak/punggung (teraba skapula dan ruas tulang belakang)/dada (teraba klavikula). Kadang teraba tali pusat yang menumbung.
- Mekanisme Persalinan Tidak dapat terjadi persalinan spontan. Adanya letak lintang kasep. Dapat berlangsung spontan bila janin kecil, sudah meninggal dan menjadi lembek. Lahir dalam kondukplikasio korpore atau evolusio spontanea menurut cara Denman atau Douglas.
- Prognosis Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian janin kemungkinan terjadinya letak lintang kasep dan ruptura uteri, akibat adanya tali pusat menumbung serta trauma akibat versi ekstraksi untuk melahirkan janin.
- Penanganan Pada antenatal sebaiknya diusahakan mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi luar. Pada permulaan persalinan masih dapat diusahakan mengubah letak lintang janin menjadi presentasi kepala. Sectio sesarea pada primigravida. Pada multipara dapat dilakukan versi ekstraksi.
PRESENTASI GANDA
Keadaan di mana di samping kepala janin di dalam rongga panggul dijumpai tangan, lengan atau kaki, atau keadaan di mana di samping bokong janin dijumpai tangan.
Pintu atas panggul tidak tertutup sempurna oleh kepala atau bokong. Pemeriksaan luar saja sulit ditentukan. Pemeriksaan dalam, di samping kepala atau bokong dapat diraba tangan, lengan atau kaki. Dapat teraba juga tali pusat menumbung. Persalinan dapat spontan per vaginam dan sectio sesarea.
B. KELAINAN DALAM BENTUK JANIN PERTUMBUHAN JANIN YANG BERLEBIHAN Berat badannya >4000 gram. Diabetes mellitus, postmaturitas, grande multipara. Diagnosis:
- Adanya disproporsi sefalopelvik perlu dilakukan. - Alat ultrasonik.
Prognosis Kesukaran terjadi karena kepala yang besar atau lebih keras (pada post maturitas) atau karena bahu yang lebar sulit melalui rongga panggul. Penanganan Seksio sesarea. Episiotomi mediolateral yang cukup luas, kepala ditarik curam ke bawah secara hati-hati dengan kekuatan yang terukur.
HIDROSEFALUS Penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun. Diagnosis Pada palpasi (presentasi kepala) ditemukan kepala yang jauh lebih besar daripada biasa serta menonjol di atas simfisis.
Denyut jantung terdengar paling jelas pada tempat yang paling tinggi. Pada pemeriksaan dalam teraba sutura-sutura dan ubun-ubun yang melebar dan tegang, sedangkan tulang kepala sangat tipis dan mudah ditekan.
Prognosis Ruptura uteri pada hidrosefalus dapat terjadi. Penanganan Pada pembukaan 3 cm cairan cerebrospinalis di pungsi pada kepala. Pada letak sungsang, dilakukan pungsi atau perforasi melalui foramen oksipitalis magnum atau sutura temporalis.
KELAINAN BENTUK JANIN YANG LAIN Janin kembar-melekat (double monster) Janin dengan perut besar Tumor-tumor lain pada janin
PROLAPSUS FUNIKULI Keadaan di mana tali pusat berada di samping atau melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Etiologi: letak lintang dan sungsang, disproporsi sefalopelvik, kehamilan prematur.
Diagnosis Teraba dengan dua jari, tali pusat berdenyut menandakan janin masih hidup. Pada pemeriksaan dalam dilakukan pada saat ketuban pecah bila bagian terendah janin belum masuk ke dalam rongga panggul. Penanganan Reposisi tali pusat Seksio sesarea.
Mekanisme Persalinan
Kesempitan pada pintu atas panggul Konjugata vera kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm. Kesempitan panggul tengah Distansia interpinarum kurang dari 9,5 cm dan diameter sagitalis posterior pendek. Kesempitan panggul bawah Ukuran distansia tuberum lebih kecil dari biasa, bersama dengan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm.
Prognosis Bahaya pada ibu: Dehidrasi serta asidosis dan infeksi intrapartum Ruptura uteri. Fistula vesikoservikalis, vesikovaginalis atau rektovaginalis.
Bahaya pada janin: Kematian perinatal dan infeksi intrapartum. Prolapsus funikuli Moulage, terjadi sobekan pada tentorium serebeli dan perdarahan intrakranial. Perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin, fraktur os parietalis.
Penanganan Seksio sesarea Dapat dilakukan elektif atau primer dan sekunder. Persalinan percobaan Merupakan suatu tes terhadap kekuatan his dan daya akomodasi, termasuk moulage kepala janin.
DISTOSIA KARENA KELAINAN TRAKTUS GENITALIS VULVA: edema, stenosis dan tumor.
VAGINA: stenosis vagina kongenital,t umor vagina. SERVIKS UTERI: distosia servikalis, konglutinasio orifisii eksternii, karsinoma servisis uteri. UTERUS: mioma uteri. VARIUM: tumor ovarium
TERIMA KASIH