STEP 1
1. VARIABEL : sesuatu atau apa saja yg diteliti untk dipelajari sehingga diperoleh info tentang hal tersebut 2. HIPOTESIS : pernyataan sbg jwban sementara atas pertanyaan penelititan yg harus diuji validititasnya secara empirik 3. SKALA PENGUKURAN : suatu perbandingan yg digunakan untuk mengukur suatu data ; batasan dari observasi fenomena dgn maksud agar dianalisis menurut aturan yg sudah ada ; biasanya untuk mengukur variabel 4. KERANGKA TEORI : rgkuman berbagai aspek teoritis untuk mengembangkan kerangka konsep ; kerangka acuan yg disusun berdasarkan kajian berbagai aspek ; rencana dasar dari konsep satu dgn yg lain ; biasanya diambil dari tinjauan pustaka,pengamatan, teori, dgn kenyataan yg berbeda 5. TINJAUAN PUSTAKA : literatur atau data2 yg mendukung penyusunan proposal 6. KERANGKA KONSEP : suatu hub. atau kaitan antara konsep satu dgn yg lain dari mslh yg ingin diteliti ; merupakan model dari konseptual yg berkaitan dgn bagaimana seorg peneliti menyusun teori atau menghubungkan secra logis bbrp faktor yg danggap penting dan berhubungan dgn mslh yg sdg dikaji 7. DEFINISI OPERASIONAL : uraian ttg batasan variabel yg dimaksud atau apa yg diukur oleh variabel yg bersangkutan 8. DAFTAR PUSTAKA : suatu referensi yg digunakan dalam menjelaskan masalah2 yg akan diteliti
STEP 2 HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN BAB II
1. 1.
Ada 3 :
1. 1.
2. 2. Independent variabel : Variabel bebas, variabel yang mempengaruhi ; biasa disebut hasil atau akibatnya (antara variabel terikat dan bebas tidak bisa berdiri sendirisendiri)
Variabel Antara : menjembatani antara pengaruh suatu variabel bebas dengan variabel tergantung Variabel Pendahulu : Variabel bebas yang berpengaruh dengan variabel tergantung tetapi sekaligus berpengaruh juga
kepada variasi lain yang juga berperan sebagai variabel bebas Variabel Pra kondisi : Variabel yang keberadaanya merupakan persyaratan bagi bekerjanya suatu variabel bebas terhadap
1. 3. Pengganggu/confounding : Variabel yang mengganggu kedua variabel antara terikat dan bebas
Variabel kontrol : dikontrol peneliti untuk menetralkan pengaruhnya terhadap variabel tertentu
1. 2.
Memahami definisi macam2 variabel, dari situ dipahami bagaimana variabel2 yg sesuai fungsinya.
KERANGKA TEORI
1. 1.
Kerangka teori (merupakan penjabaran dari variabel bebas dan terikat) pasti ada di dalam tinjauan pustaka.
Cra penulisan di dalam kerangka teoi harus memiliki aturan keterkaitan yg jelas dan memperhatikan aturan tinjauan pustaka.
*Merupakan alur berfikir, dari konsep yg kita ingin buktikan, tinjauan pustaka merupakan dasar dalam menyusun kerangka teori.
1. 2.
Menentukan topik Mencari dan memeriksa pustaka Mencri dan membuat daftar variabel yg berpengaruh Menentukan hubungan antar variabel Membuat kerangka tujuan
KERANGKA KONSEP
1. 1.
Kerangka konsep biasanya mndahului kerangka teori karena kerangka teori merupakan penjabaran kerangka konsep Kerangka konsep merupakan gambaran tentang apa saja yang kita pertanyakan Kerangka teori merupakan penjabaran kerangka konsep Kerangka konsep dijelaskan dalam bentuk digram yg mnunjukkan jenis dan hubungan antar variabel yg diteliti dan variabel
lainya yg terikat Kerangka teori dijelaskan dalam bentuk bagan yang lebih kompleks
HIPOTESIS
1. 1.
Rumusan berupa kalimat deklaratif, mengekspresikan 2 variabel atau lebih,berhubungan dengan teori yang telah mapan atau penelitian sebelumnya Hipotesis harus sederhana dan terbatas(tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan dan tidak terlalu luas) Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian Buatlah daftar tipe-tipe atau kelompok-kelompok keterangan utama(teori-teori yang mendukung) untuk menjawab suatu masalah tertentu kemudian coba menjawab pertanyaan paling pnting mana yang dapat dijawab terlebih dahulu Harus tersirat jawaban sementara (ada gambaran hubungan dari variabel bebas dan tergantung) Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan dalam bentuk kalimat tanya Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti .hal ini berarti bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti Hipotesis harus dapat diuji, hal ini berarti bahwa suatu hipotesis harus mengandung atau terdiri dari variabel-variabel yang dapat diukur dan dapat disbanding-bandingkan.hipotesis yang tidak jelas pengukuran variabelnya akan sulit mencapai hasl yang objektif Hipotesis harus sederhana dan terbatas. Artinya hipotesis yang tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan , pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya
1. 2.
Unsur fakta yang telah ada atau diketahui dari pustaka atau hasil penelitian yang telah ada, bersifat konseptual
1. 3.
1. Hipotesis Nihil : kebalikan dari hipotesis kerja(contoh, tidak ada hubungan antyara...dan...), hingga rumusan nya klasik
1. Hipotesis Kerja : menghubungkan antar variabel yg klasik ada hubungan antar variabel
Contoh : Hubungan kerja klasik apabila...maka... ; ada hubungan antara...dan...; ada perbedaan antara...dengan...
Suatu rumusan hipotesis bertujuan untuk membuat ramalan suatu peristiwa yang akan terjadi bila gejala tersebut muncul (jika sesuatu terjadi maka akan timbul sesuatu). Akan dibuktikan kebenarannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
Menurut jenisnya : 1. Mayor : lebih bersifat umum, mengenai variabel dan subjek penelitian 2. Minor : menjelaskan dari hipotesis minor dan lebih bersifat khusus, mengenai pecahan dari hipotesis mayor
1. 4.
Tidak selalu menggunakan hipotesis, contoh : penelitian manuskrip sejarah kedokteran, penelitian eksploratif murni (survey,review program) Yang selalu menggunakan hipotesis, contoh : penelitian medik yang bersifat analitik dan sifatnya mutlak
1. 5.
Memperoleh sendiri dari sumber aslinya (rumah sakit, laboratorium, pengalaman langsung)
TINJAUAN PUSTAKA
1. 1.
Uptodate Faktual Mampu memberikan prediksi,kesimpulan untuk yang akan datang Sumber yang digunakan untuk penjabaran itu minimal 5-10 tahun
1. 2.
Menguraikan secara jelas kajian pustaka yang memunculkan gagasan dan mendasari penelitian Uraikan pula mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji Pemecahan yang masalah yang pernah dilakukan Mengkaji teori (induksi deduksi) Membangunhipotesis dan metode melalui analisis dan sintesis Pustakanya 5 tahun terakhir kecuali dalam kondisi khusus Relevan dengan judul topik Pustaka asli (sumber primer) Bukan hanya kumpulan pustaka
1. 3.
Untuk memperjelas arah penelitian Membantu dalam membuat suatu hipotesis yang baik Memperluas pandangan dari peneliti Menjaga originalitas penelitian Agar peneliti mempunyai wawasan yg luas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti Konstruksi teoritik sebagai dasar pedoman, tolok ukur, sumber hipotesis, sumber metode penelitian
DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional (Karakteristik Variabel) adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristikkarakteristik yang akan diteliti atau yang akan ditanggapi Yang terdapat di dalam DO : Skala pengukuran, cara pengukuran, Cara perlakuan untuk menimbulkan suatu gejala SKALA PENGUKURAN
1. 1.
Kategorikal
Nominal (Contoh : jenis kelamin, agama, golongan darah, usia, pekerjaan, suku) Hanya mampu mengklasifikasi variabel tidak bisa membandingkan, sifatnya bukan peringkat. Ordinal (Cont. Nyaman, sangat nyaman ,tidak nyaman; anak-dewasa; tingkat pendidikan SD-SMP-SMA; tingkat jabatan; peringkat juara I, II, III bertingkat) Bisa membandingkan, peringkat dengan interval yang tidak dapat diukur.
*Keduanya termasuk kualitatif Numerik
Interval (Contoh. Suhu 0 derajad , 0 pada OHIS, tidak mempunyai 0 absolut ; bernilai(sesuai kenyataan)) Rasio ( Contoh.panjang, berat,angka 0 rupiah, punya 0 absolut ; tidak bernilai (tidak sesuai kenyataan))<kuantitatif></kuantitatif>
Absolut menurut pencetus teori : adalah mutlak, bila sesuatu disebut 0 absolut maka dianggap tidak ada. Jadi, sesuai contoh di interval (yg tdk mempunyai 0 absolut) misal : yg ada 0 drajad C, ada dalam kenyataan.
Perbandingan yang sama : lebih besar dan kecil contoh : Jika ada 1 beras 1 kw, maka 5 beras ada 5 kw. *Keduanya termasuk kuantitatif
KARAKTERISTIK SKALA VARIABEL Skala Variabel Sifat Contoh Statistik Yang Lazim Kategorial a. Nominal
b. Ordinal
Bukan peringkat
Golongan darah, jenis kelamin, agama, suku. Derajat penyakit, status sosial.
b.Rasio
Peringkat dengan interval yang dapat diukur, namun tidak mempunyai titik 0 alamiah.
Sama dengan ordinal ditambah mean, simpang baku, uji t, anova regresi-korelasi. Sama dengan skala interval (Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi II, 2002, Prof. DR. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp. A(K), Dkk, Jakarta : CV.Sagung Seto) PERTANYAAN LAIN
1. 1.
Tinjauan pustaka (berisi variabel terikat, variabel bebas, dan hubungan keduany, berisi dengan permasalahan yang akan diteliti) Kerangka teori (Berupa poin-poin dari tinjauan pustakauntuk memperjelas arah penelitian kita)penjabaran tinjauan pustaka) Kerangka Konsep(diagram yg mnjelaskan antara variabel terikat dan bebas), Hipotesis
1. 2. Apakah konsistensi antara tinjauan pustaka, kerangka teori, kerangka konsep di dalam BAB II dengan BAB I ?
Penjabaran lebih lanjut dari latar belakang di BAB I(dari latar belakang, bisa diambil alasan kenapa diambil permasalahan tersebut) Langkah langkah penyusunan BAB II ?
1. Mengidentifikasi variabel 2. Menyususn kerangka teori 3. Menyusun kerangka konsep dan menyusun hipotesis
MAPPING
Sumber Pustaka : Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, Sudigdo S. Panduan Penelitian Dr.B. Sandjaja, MSPH dan Albertus Heriyanto,M. Hum Metodologi Penelitian Kedokteran, Sudigdo Sastroasmoro dkk Metodologi Penelitian Kesehatan, Dr. Soekidjo Notoatmodjo Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran Umum, UNDIP. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan, M.M., 2002 METODE RESEARCH PENELITIAN ILMIAH. Prof.Dr. S. Nasution, MA