Anda di halaman 1dari 17

USULAN PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM TERAPI DI POLIKLINIK INTERNA RSUP SANGLAH

TAHUN 2013
NI PUTU RISKA AGUSTINA PADMASARI PUTU DEWI PRADNYANI GST. A.A. KD. DWI PRADNYAWATI I PUTU ARIS ADI SOSIAWAN KADEK AGUS DIVA RAMANA I NYOMAN SWANDIPA

OLEH:

(P07120011002) (P07120011016) (P07120011017) (P07120011021) (P07120011025) (P07120011036)

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN DENPASAR 2013

BAB I LATAR BELAKANG


Hipertensi merupakan kelainan kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg, atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang (Kuswardhani, 2005). Menurut Khancit (2011), WHO mencatat ada satu miliar orang yang terkena hipertensi. Di Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai 32 persen pada 2008 dengan kisaran usia di atas 25 tahun. Jumlah penderita pria mencapai 42,7 persen, sedangkan 39,2 persen adalah wanita. (Kompas, 2013).

Menurut Katzung & Bertram (2007), ada dua terapi yang dilakukan untuk mengobati hipertensi yaitu terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan antihipertensi yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah, sedangkan terapi non farmakologis atau disebut juga dengan modifikasi gaya hidup yang meliputi berhenti merokok, mengurangi kelebihan berat badan, menghindari alkohol, modifikasi diet serta yang mencakup psikis antara lain mengurangi stress, olahraga, dan istirahat (Astawan, 2002). Kepatuhan mencakup kombinasi antara kontrol tekanan darah dan penurunan faktor risiko yang dilakukan pasien. Keberhasilan dalam mengendalikan tekanan darah tinggi merupakan usaha bersama antara pasien dan dokter yang menanganinya. Kepatuhan seorang pasien yang menderita hipertensi tidak hanya dilihat berdasarkan kepatuhan dalam meminum obat antihipertensi tetapi juga dituntut peran aktif pasien dan kesediaannya untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter sesuai dengan jadwal yang ditentukan serta perubahan gaya hidup sehat yang dianjurkan (Burnier, 2001).

Rumusan Masalah Bagaimanakah gambaran tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam pelaksanaan program terapi di Poliklinik Interna RSUP Sanglah Tahun 2013? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam pelaksanaan program terapi di Poliklinik Interna RSUP Sanglah Tahun 2013. Tujuan Khusus Mengidentifikasi karakteristik pasien hipertensi yang menjalani program terapi yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Mengidentifikasi kepatuhan pasien hipertensi yang menjalani program terapi yang meliputi kepatuhan pada aktivitas, diet, obat dan ketiga program terapi hipertensi.

Manfaat Penelitian Segi Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan dalam khususnya dalam masalah hipertensi dan bermanfaat untuk memberikan materi tentang pelaksanaan program terapi kepada pasien. Segi Praktis Perawat dalam pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien hipertensi tentang pentingnya kepatuhan dalam menjalankan program terapi yang dianjurkan oleh tim medis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. KONSEP HIPERTENSI 1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
2. Etiologi Hipertensi dibagi menjadi dua golongan berdasarkan penyebabnya yaitu: Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial Faktor resiko terjadinya hipertensi primer adalah : 1. Faktor Keturunan (Genetik) 2. Usia, Ras dan Jenis Kelamin

3. Berat Badan 4. Asupan Garam 5. Stres 6. Gaya hidup yang kurang sehat Hipertensi Sekunder/Hipertensi Renal Beberapa gejala atau penyakit yang menyebabkan hipertensi jenis ini antara lain : 1. Coarcoctation aorta 2. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal 3. Penggunaan kontrasepsi hormonal (esterogen) 4. Gangguan endokrin 5. Kegemukan (obesitas) dan gaya hidup yang tidak aktif 6. Stres 7. Kehamilan 8. Luka bakar 9. Peningkatan volume intravaskular 10. Merokok

3. Klasifikasi Hipertensi

Menurut The Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (1998), klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, normal tinggi, hipertensi derajat 1, derajat 2, derajat 3 dan derajat 4. 4. Patofisiologi Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriksi. Pada saat yang bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

5. Tanda dan Gejala Hipertensi Sebagian tanda dan gejala yang timbul setelah penderita mengalami hipertensi selama bertahun-tahun. Gejalanya berupa nyeri kepala saat terjaga, penglihatan kabur, ayunan langkah lemah, nokturia (sering berkemih di malam hari), edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. 6. Penatalaksanaan Hipertensi Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis penatalaksanaan yaitu penatalaksanaan non farmakologi yang terdiri dari aktivitas/olahraga dan diet makanan dan penatalaksanaan farmakologi. 7. Komplikasi Hipertensi Komplikasi dari penyakit hipertensi adalah : a. Stroke b. Infark miokardium c. Gagal ginjal d. Ensefalopati e. Disfungsi ereksi

B. KONSEP KEPATUHAN

1. Definisi Kepatuhan Kepatuhan adalah istilah yang menggambarkan penggunaan terapi obat kita persis sesuai dengan petunjuk pada resep. Ini mencakup penggunaan obat pada waktu yang benar dan mengikuti aturan makan tertentu (misalnya harus dipakai dengan perut kosong). 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan Faktor-faktor tersebut antara lain : a. Pendidikan b. Akomodasi c. Modifikasi faktor lingkungan dan sosial d. Perubahan model terapi e. Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien f. Pengetahuan g. Usia h. Dukungan keluarga 3. Kepatuhan Dalam Melaksanakan Program Terapi a. Kepatuhan terhadap olahraga b. Kepatuhan terhadap diet hipertensi c. Kepatuhan terhadap obat-obatan hipertensi

BAB III KERANGKA KONSEP


A.KERANGKA KONSEP

a. Variabel penelitian Variabel pada penelitian ini adalah Tingkat kepatuhan pasien Hipertensi dalam menjalankan program terapi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kuta Utara Tahun 2013.
B. Definisi Operasional

BAB IV METODE PENELITIAN


1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dimana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini. Dalam penelitian ini tidak diperlukan adanya hipotesis karena peneliti hanya menyajikan fenomena secara apa adanya dan tidak mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi.

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Poliklinik Interna RSUP Sanglah. Tempat ini dipilih karena memenuhi kriteria sampel penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober tahun 2013. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian Semua pasien Hipertensi yang berkunjung di Poliklinik Interna RSUP Sanglah. Sampel Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang. Jumlah tersebut diperoleh melalui hasil perhitungan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005).

Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling yaitu Consecutive Sampling, di mana sampel yang dipilih adalah setiap pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai sampel penelitian sampai kurun waktu tertentu hingga jumlah responden yang diperlukan terpenuhi.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer berupa data kepatuhan pada terapi olahraga, diet hipertensi, dan obat-obatan yang diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden. Cara Pengumpulan Data Pendekatan formal kpd petugas Puskesmas pemilihan kriteria inklusi pendekatan informal kpd sampel memberikan lembar persetujuan pemberian kuesioner Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu memuat tentang karakteristik responden dan daftar pertanyaan yang memuat tentang kepatuhan terhadap program terapi.

Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data.. * Editing * Coding * Entry * Cleaning Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif. Jawaban dari responden pada kuesioner tingkat kepatuhan terapi dilakukan scoring. Pemberian skor dari tingkat kepatuhan untuk masing-masing pertanyaan tersebut berdasarkan skala Guttman yaitu: Kepatuhan terhadap terapi olahraga memuat 8 pertanyaan positif : 1. Skor 0 : bila responden menjawab tidak 2. Skor 1 : bila responden menjawab ya Kepatuhan terhadap diet hipertensi memuat 8 pertanyaan positif : 1. Skor 0 : bila responden menjawab tidak 2. Skor 1 : bila responden menjawab ya Kepatuhan terhadap pengobatan memuat 4 pertanyaan negatif : 1. Skor 0 : bila responden menjawab ya 2. Skor 1 : bila responden menjawab tidak

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai