Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN TEKNIK MEMIJAT BAYI

DI RUANG BAKUNG TIMURR RSUP SANGLAH


TANGGAL 5 DESEMBER 2013

OLEH:
NI MADE SUKMA VERIANTINI

(PO7120011008)

I MADE ADI GUNAWAN

(PO7120011009)

I GEDE SURYA SASTRAWAN

(PO7120011010)

KADEK ENITA NOPITA

(PO7120011011)

PUTRI DIANTARI

(PO7120011012)

NI KADEK PRATIWI NARAYANI

(PO7120011013)

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA

(PO7120011014)

NI KETUT PUSPAWATI

(PO7120011015)

PUTU DEWI PRADNYANI

(PO7120011016)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN TEKNIK MEMIJAT BAYI


DI RUANG BAKUNG RSUP SANGLAH
TANGGAL 5 DESEMBER 2013

I.

LATAR BELAKANG
Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang

tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Tercapainya pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang
berguna. (Dasuki, 2003).
Ikatan batin yang sehat (secure attachment) sangat penting bagi anak terutama
dalam usia 2 tahun pertama yang akan menentukan perkembangan kepribadian anak
selanjutnya. Selain faktor bawaan yang dianugerahkan Tuhan sejak lahir, stimulus dari
luar juga berperan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional anak. (Mayke,
1999)
Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat
bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan diwariskan
secara turun temurun. Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan
jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman
pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus Ebers,
yaitu catatan kedokteran zaman Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran tertua di India
(sekitar 1800 SM) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga sebagai cara
penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari
Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari 4 teknik pengobatan
penting. (Roesli, 2001).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para pakar telah
membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang

menguntungkan berupa peningkatan pertumbuhan, peningkatan daya tahan tubuh, dan


kecerdasan emosi yang lebih baik. (Roesli, 2001).
Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi sentuhan
dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila dilakukan sendiri oleh
orang tua bayi. Penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi
memperoleh hasil bahwa pada kelompok kontrol kenaikan berat badan sebesar 6,16%
sedangkan pada kelompok yang dipijat 9,44%. (Dasuki, 2003). Dewasa ini penelitian di
Australia yang diungkapkan oleh Lana Kristiane F. Flores membuktikan bahwa bayi yang
dipijat oleh orang tuanya akan mempunyai kecenderungan peningkatan berat badan,
hubungan emosional dan sosial yang lebih baik. . Pijat bayi menjadi sangat berarti dan
bermanfaat apabila dilakukan oleh ibu atau ayah, disertai dengan penyaluran kasih sayang
pada bayinya (Roesli, 2001).
Namun Ilmu Kedokteran tentang pijat bayi masih belum banyak diketahui oleh
masyarakat. Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang
peranannya oleh dukun bayi. Selama ini pemijatan tidak hanya dilakukan bila bayi sehat
tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah
lahir. (Sari, 2004).
Dari latar belakang masalah diatas maka kami merasa tertarik untuk melakukan
penyuluhan mengenai cara/teknik memijat bayi yang baik dan benar yang akan ditujukan
kepada ibu-ibu yang bayinya mendapat perawatan di ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Denpasar.
II.

TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, peserta dapat memahami dan
melakukan teknik pijat bayi dengan benar dan dapat mempraktikannya setiap
hari.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti ceramah, demonstrasi dan tanya jawab diharapkan peserta
mampu:

1) Memahami pengertian pijat bayi dengan benar


2) Menyebutkan manfaat pijat bayi dengan benar
3) Memahami kapan bayi boleh dipijat
4) Memahami persiapan sebelum memijat bayi dengan benar
5) Memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik pijat bayi
dan tips pijat bayi dengan benar
6) Mempraktikan teknik pijat bayi dengan benar

III.

MATERI
1. Pengertian pijat bayi
2. Manfaat pijat bayi
3. Kapan bayi boleh dipijat
4. Persiapan sebelum memijat bayi dengan benar
5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik pijat bayi dan tips pijat bayi
6. Teknik pijat bayi yang benar

IV.

V.

METODE
1.

Ceramah

2.

Diskusi

3.

Tanya jawab

4.

Demonstrasi

ALAT/MEDIA/SUMBER
a) Alat

b) Media

: leaflet dan lembar balik

c) Sumber

:
Dasuki, Mohammad Shoim, 2003. Pengaruh Pijat Bayi
terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 4 Bulan. Tesis
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Gizi dan
Kesehatan. UGM, Yogyakarta.
Hogg, Tracy, 2002. Secrets Of The Baby Whisperer-Cara
Efektif Menenangkan dan Berkomunikasi dengan Bayi Anda.
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Roesli,U. (2001). Pedoman Pijat Bayi Prematur dan Bayi Usia
0-3 Bulan. Trubus Agriwidya. Jakarta.

Sutini,S. (2004). Agar Bayi Cepat Jalan: Pijat Yang Tepat


Banyak Manfaat. Jawa Pos. 30 Maret.
http://carapijatbayi.blogspot.com/search/label/Tentang
%20Pijat(diakses pada tanggal 20 Mei 2013)
VI.

STRATEGI PELAKSANAAN/PROSES BELAJAR MENGAJAR

No Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Pembukaan :

3 menit

Kegiatan Klien

a. Memberi salam

Menjawab salam

b. Menjelasakan tujuan penyuluhan

Mendengarkan dan memperhatikan

c. Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang akan


2

15 menit

disampaikan
Pelaksanaan

Menyimak dan memperhatikan

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur


Materi :
1. Pengertian pijat bayi
2. Manfaat pijat bayi
3. Kapan bayi boleh dipijat
4. Persiapan sebelum memijat bayi dengan benar
5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik pijat bayi
dan tips pijat bayi
6. Teknik pijat bayi yang benar
3

7 menit

Evaluasi
a. Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya

Merespon dan bertanya


Merespon

b. Memberi kesempatan kepada klien untuk memjawab

dengan

pertanyaan

pertanyaan yang dilontarkan


4

5 menit

Penutup :
a. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan

Menyimak

b. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktuMenjawab salam


yang diberikan kepada penyuluh
c. Menyampaiakn maaf apabila dalam menyampaikan
penyuluhan ada kesalahan
d. Mengucapkan salam penutup

menjawab

VII.

SASARAN
Ibu-ibu pasca melahirkan di ruang Bakung RSUP Sanglah

VIII.

IX.

WAKTU
Hari

: Kamis

Tanggal

: 5 Desember 2013

Jam

: 10.00-10.30 WITA

TEMPAT
Ruang Bakung RSUP Sanglah

X.

RENCANA EVALUASI
1. Struktur
a) Persiapan media/alat
Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah leaflet dan bisa
digunakan dengan baik saat ceramah dan tanya jawab.
b) Persiapan materi
Materi disiapkan dengan ringkas, menarik, lengkap dan mudah
dimengerti oleh sasaran
2. Proses penyuluhan
a.

Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan


dengan lancar dan sasaran memahami tentang materi yang diberikan

b.

Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara


penyuluh dan sasaran

c.

Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan

d.

Sasaran diharapakan tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat


penyuluhan berlangsung

3. Hasil penyuluhan
a. Jangka pendek
1) Sasaran mengerti sekitar 60% dari materi yang diberikan
2) Sasaran mampu menjawab dengan benar 50% dari jumlah
pertanyaan yang diberikan
b. Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman sasaran mengenai cara
memijat bayi yang baik dan benar

LAMPIRAN MATERI PIJAT BAYI

1.

PENGERTIAN PIJAT BAYI


Pijat bayi biasa juga disebut dengan stimulus touch. Sejak dilahirkan, bayi memiliki
tiga kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua, yaitu; kebutuhan fisik-biologis yang
berguna untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik serta motoriknya. Kebutuhan emosi
kasih sayang untuk kecerdasan emosi, inter dan intrapersonalnya. Serta kebutuhan
stimulasi untuk merangsang semua kerja sistem sensorik dan motoriknya
Pijatan pada bayi merupakan rangsangan/stimulus taktil-kinestetik, komunikasi verbal
dan perwujudan rasa cinta kasih orang tua terhadap bayi. Pijatan berpengaruh positif
terhadap tumbuh kembang bayi sehingga stimulasi pijat seharusnya dilakukan oleh ibu
ataupun ayah dari bayi.
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenal sejak awal
manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktekkan sejak berabad-abad tahun silam
secara turun temurun oleh dukun bayi. Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0-12
bulan.

2.

TUJUAN PIJAT BAYI


Tujuan pijat untuk bayi :

Meningkatkan pertumbuhan bayi

Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Meningkatkan konsentrasi bayi

Membuat bayi tertidur lebih lelap

Manfaat untuk Orang Tua

3.

Memberikan perhatian khusus dan mempererat keterdekatan dengan bayi

Membantu orang tua mengetahui bahasa (isyarat) non verbal bayi

Membuat rasa percaya diri dalam mengasuh bayi

Meningkatkan komunikasi orang tua dan bayi

Meningkatkan kemampuan orang tua membantu bayi untuk relaksasi

Meredakan stress orang tua

Membuat suasana yang menyenangkan

KAPAN BAYI BOLEH DIPIJAT


Dalam buku Pedoman Pijat Bayi, dr. Utami Roesli menyebutkan bahwa pijat bayi
dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Jadi, dapat dimulai kapan saja sesuai
keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan tiap hari
sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan. Pemijatan dapat dilakukan pagi hari
sebelum mandi. Bisa juga malam hari sebelum bayi tidur sehingga bayi dapat tidur lebih
nyenyak. Tindakan pijat dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia
enam bulan, pijat dua hari sekali sudah memadai.

4.

PERSIAPAN SEBELUM MEMIJAT BAYI


1) Tangan bersih dan hangat
2) Hindari goresan pada kulit bayi akibat kuku dan perhiasan
3) Ruang hangat dan tidak pengap
4) Bayi sudah selesai makan atau bayi sedang tidak lapar
5) Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain minimum 15 menit
untuk melakukan seluruh tahapan pemijatan

6) Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih
7) Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau baby oil/lotion
8) Minta izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambil mengajak bicara
9) Gunakan minyak ketika memijat untuk menghindari luka akibat gesekan yang
dapat terjadi karena kontak dengan kulit. Minyak yang cocok adalah minyak
zaitun, minyak telon, atau baby oil. Jangan menggunakan minyak aromaterapi
karena terlalu keras untuk kulit bayi. (Williams, 2003).

5.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MEMIJAT BAYI

Jangan memijat bayi setelah ia makan/disusui

Jangan membangunkan bayi hanya untuk dipijat

Jangan memijat saat bayi sakit

Jangan memijat dengan paksa

Jangn memaksakan posisi pijatan tertentu saat pemijatan

Tips-tips dalam melakukan pijat bayi

Lakukan kontak mata dengan bayi

Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut agar lebih rileks

Mulai dengan sentuhan ringan dan perlahan tingkatkan tekanan pijatan


saat bayi anda merasa nyaman. Tekanan disesuaikan dengan umur:
-

0-1 bulan : Gerakan atau tekanan lebih mendekati usapan halus


dan sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dilakukan
pemijatan daerah perut.

1-3 bulan : Tekanan lebih kuat dan gerakan lebih variatif.

3 bulan- 3 tahun : Dilakukan seluruh gerakan pemijatan sesuai

teknik pada seluruh tubuh

Perhatikan isyarat bayi (menangis, mengantuk, kehausan, rewel). Bila bayi


menangis

cobalah

untuk

menenangkannya

sebelum

melanjutkan

pemijatan. Bila bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan, karena


mungkin bayi minta digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan ingin
tidur.

Agar lebih memudahkan dan tidak melukai kulit bayi gunakan minyak
pada kedua telapak tangan kita sebelum memijat

Mandikan atau seka badan anak setelah pemijatan dengan air hangat, bila
masih di rumah. Jauhkan minyak dari jangkauan anak.

6. TEKNIK MEMIJAT BAYI


Prosedur:
a) Siapkan alat-alat yang diperlukan
b) Ibu mencuci tangan
c) Ibu menyiapkan bayi di atas meja memandikan bayi yang telah dialasi handuk
d) Ibu membersihkan bokong bayi bila bayi BAB/BAK
e) Ibu mencuci tangan kembali
f) Melumuri telapak tangan dengan minyak kelapa atau baby oil
g) Memijat bayi mulai dari kaki (kiri atau kanan), dari pangkal paha ke
pergelangan kaki dengan lembut seperti memerah susu, kemudian sebaliknya
dari pergelangan ke pangkal paha.
h) Mengusap kaki dengan minyak lalu pijat dengan ibu jari dari pangkal tumit ke
bagian yang mendekati ibu jari kaki, kemudian usap/ Tarik jari-jari kaki satu
per satu.

i) Memijat tangan (kiri atau kanan) bayi mulai dari pergelangan tangan atas
seperti memerah susu ke arah pergelangan tangan bawah, kemudian
sebaliknya dari pergelangan tangan bawah ke pergelangan tangan atas, lalu
usap telapak tangan bayi dan pijat. Kemudian Tarik/ usap jari-jari tangan satu
per satu.
j) Memijat dada dari ulu hati dengan kedua telapak tangan ke arah leher
kemudian ke samping seperti membuat gambar hati lalu ke arah bawah
bertemu di atas simpisis pubis
k) Memijat abdomen dengan membentuk I LOVE YOU yaitu huruf I pada kiri
abdomen, LOVE (L) terbalik (angka 7) dan YOU (U) terbalik (buat gunung)
l)

Memijat perut dari kanan bayi dengan menggunakan ujung jar-jari tangan
seperti jalan kepiting dari kanan bayi (searah jarum jam).

m) Memijat muka dengan kedua ujung jari telunjuk dan tengah mulai tengah
kening (ikuti arah alis) ke pelipis dan buat lingkaran-lingkaran di pelipis
kemudian menuju di hidung.
n) Memijat pipi dengan membuat lingkaran-lingkaran kecil lalu besar (searah
jarum jam) kea rah luar kemudian lepas seperti mencubit pipi.
o) Memijat daerah mulut dari atas tengah bibir mengikuti bentuk mulut bertemu
di dagu, lalu dari dagu kea rah pipi.
p) Memijat muka dengan kedua telapak tangan kea rah samping kanan-kiri
seperti permainan ciluk ba.
q) Memijat daerah kepala sambil menggaruk-garuk perlahan.
r) Membalik posisi bayi menjadi tengkurap, kemudian pijat punggung dengan
kedua telapak tangan seperti mengencangkan kertas/ baju yang kusut kea rah
samping, kemudian buatlah lingkaran-lingkaran mulai dari bahu kea rah
bawah (bokong), lalu gerakan naik turun seperti menyetrika, selanjutnya
letakkan telapak tangan secara terlintang (arah berlawanan) di atas punggung
dengan gerakan maju mundur secara bergantian. Terakhir gerakan mengetuk

pada daerah punggung (vibrasi) dengan uung jari-jari tangan seperto


menggaruk.
s) Masing-masing gerakan dilakukan minimal 5 kali.
t) Ibu memakaiakan bayi baju
u) Ibu membereskan alat-alat
v) Ibu mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai