Anda di halaman 1dari 2

Apa diharap pada jerami, Habis padi jerami dibuang; Apa diharap kepada kami, Muka buruk budi

kurang. Apa guna berkain batik, Kalau tidak berbaju kasa; Apa guna memandang cantik, Kalau tidak berbudi bahasa. Asam kandis mari dihiris, Manis sekali rasa isinya; Dilihat manis dipandang manis, Lebih manis hati budinya. Bunga pandan jauh ke tengah, Pulau Sari bercabang dua; Buruk badan dikandung tanah, Budi baik dikenang juga. Bagaimana kalau tak ikat, Kait dengan duri-durinya; Bagaimana aku tak ingat, Orang baik hati budinya. Bulan puasa memetik kelapa, Hendak menyambut Aidilfitri; Budi kami tidak seberapa, Kenangan diberi kekal abadi. Bagaimana nak tanam selasih, Tanamlah mari di rumpun keladi; Bagaimana hati nak kasih, Kasih bercampur denganlah budi. Baju kebaya disulam kelimkan, Dipakai mari dara berdandan; Miskin kaya jangan bezakan, Budi jadi satu ujian. Banyak duri perkara duri, Duri mana duri yang tajam; Banyak budi perkara budi, Budi yang mana dikenang orang? Banyak saya menabur padi, Padi habis dimakan merang; Banyak saya menabur budi, Budi tidak dikenang orang.

Apa diharap pada jerami, Habis padi jerami dibuang; Apa diharap kepada kami, Muka buruk budi kurang. Apa guna berkain batik, Kalau tidak berbaju kasa; Apa guna memandang cantik, Kalau tidak berbudi bahasa. Asam kandis mari dihiris, Manis sekali rasa isinya; Dilihat manis dipandang manis, Lebih manis hati budinya. Bunga pandan jauh ke tengah, Pulau Sari bercabang dua; Buruk badan dikandung tanah, Budi baik dikenang juga. Bagaimana kalau tak ikat, Kait dengan duri-durinya; Bagaimana aku tak ingat, Orang baik hati budinya. Bulan puasa memetik kelapa, Hendak menyambut Aidilfitri; Budi kami tidak seberapa, Kenangan diberi kekal abadi. Bagaimana nak tanam selasih, Tanamlah mari di rumpun keladi; Bagaimana hati nak kasih, Kasih bercampur denganlah budi. Baju kebaya disulam kelimkan, Dipakai mari dara berdandan; Miskin kaya jangan bezakan, Budi jadi satu ujian. Banyak duri perkara duri, Duri mana duri yang tajam; Banyak budi perkara budi, Budi yang mana dikenang orang? Banyak saya menabur padi, Padi habis dimakan merang; Banyak saya menabur budi, Budi tidak dikenang orang.

Apa diharap pada jerami, Habis padi jerami dibuang; Apa diharap kepada kami, Muka buruk budi kurang. Apa guna berkain batik, Kalau tidak berbaju kasa; Apa guna memandang cantik, Kalau tidak berbudi bahasa. Asam kandis mari dihiris, Manis sekali rasa isinya; Dilihat manis dipandang manis, Lebih manis hati budinya. Bunga pandan jauh ke tengah, Pulau Sari bercabang dua; Buruk badan dikandung tanah, Budi baik dikenang juga. Bagaimana kalau tak ikat, Kait dengan duri-durinya; Bagaimana aku tak ingat, Orang baik hati budinya. Bulan puasa memetik kelapa, Hendak menyambut Aidilfitri; Budi kami tidak seberapa, Kenangan diberi kekal abadi. Bagaimana nak tanam selasih, Tanamlah mari di rumpun keladi; Bagaimana hati nak kasih, Kasih bercampur denganlah budi. Baju kebaya disulam kelimkan, Dipakai mari dara berdandan; Miskin kaya jangan bezakan, Budi jadi satu ujian. Banyak duri perkara duri, Duri mana duri yang tajam; Banyak budi perkara budi, Budi yang mana dikenang orang? Banyak saya menabur padi, Padi habis dimakan merang; Banyak saya menabur budi, Budi tidak dikenang orang.

Anda mungkin juga menyukai