Anda di halaman 1dari 71

SOP INSTALASI BEDAH SENTRAL

dr. Samsul Huda, Sp.B

Operating Room ( Kamar Operasi ) Merupakan area restriksi merupakan lingkungan yang terkontrol secara steril dan teknik aseptik Ukuran 20 x 20 x 10 feet ( 6 x 6 x 3 m ) 400 square feet ( 37 m2 ) Ukuran kusus Laser Microskop Peralatan video Alat portable / permanen lain

Ruang Sub sterile

Bersebelahan dengan operating room


Berisi
Lemari penyimpanan barang

Alat sterilisasi
Tempat cuci tangan

Pintu OK
Lebar 4 feet : memudahkan pasien masuk dengan

bed tranfernya
Ideal sliding door

Jangan sering terbuka microorganisme

Ventilasi : Sistem filter air ( HEPA = High Efficiency Particular Air ) Sirkulasi udara : fresh dan mencegah akumulasi gas anesthesi dalam ruangan 15x cirkulasi udara dalam 1 jam, 3x udara fresh Possitive air pressures Suhu kamar 20-23C temperatur kontrol tergantung pada pasien tertentu (pediatri, pasien tua, combustio). Lantai : Polyvinyl cloride (not conductive) Tidak berpori-pori

Dinding dan atap Tidak berpori-pori Fire resistant Water proof Stain proof Tidak berkerut Tidak memantulkan cahaya Mudah dibersihkan Atap minimum 3m tingginya

Lampu operasi Cegah kelelahan mata Illuminasi area operasi tergantung Sumber lampu Kain draping Jaringan operasi Warna kain drapping untuk mencegah kelelahan mata - Biru,hijau,abu-abu

Intense light : 2500-12,500 foot candles Dapat diatur diameter focus cahayanya Shadowless (multiple light sources/reflector) Blue white color of daylight Mudah diatur/digerakkan baik vertical/horizontal Tidak menghasilkan panas

Jam

Total arterial occlusi Pneumatic torniquet During cardiac arrest

Furniture /peralatan lain Bed operasi + matras Meja instrumen back tables Mayo stand Small table (gaun bedah,sarung tangan dll) Mesin anestesi Tiang cairan infus Suction dll

Komunikasi sistem

Memanggil (emergensi) Informasi Telephone,intercom Komunikasi sistem bisa berhubungan


Customer cervis Perawat manager Ruang tunggu keluarga Departement lain (bank darah, CSSD)

Measurements Excess Staffing Costs Start-time tardiness (mean tardiness for elective cases/day) Case cancellation rate Post Anesthesia Care Unit (PACU) admission delays (% workdays with at least one delay in PACU admission) Contribution Margin (mean) per operating room hour

poor performance >10% >60 min >10% >20%

medium performance 5-10% 45-60 min 5-10% 10-20%

high performance <5% <45 min <5% <10%

<$1,000/hr

$12,000/hr 25-40 min

>$2,000/hr <25 min

Turnover Time (for all cases mean >40 min time from previous patient out of the OR to next patient in the OR including setup and cleanup) Prediction Bias (bias in case duration estimates per 8 hours of operating room time) Prolonged turnover (% turnovers lasting more than 60 minutes) >15 min

5-15 min

<5 min

>25%

10-25%

<10%

- Banyak perubahan STANDART KEBERSIHAN DALAM LINGKUNGAN KAMAR OPERASI Rekomendasi AORN Semua pasien yang menjalani prosedur pembedahan dalam lingkungan yang bersih Semua kontaminan dapat dikendalikan dan dibatasi selama prosedur pembedahan Diantara dua sesi operasi harus dilakukan pembersihan/dekontaminasi Pembersihan tiap hari Sanitasi merupakan polecy dan prosedur tetap

Kebijakan surgical environment

Persiapan awal Perawat circulating dan perawat scrub Ruangan OK dibersihkan sebelum alat dimasukkan Persiapan operasi ronde I : Keluarkan alat atau meja yang tidak diperlukan Atur forniture sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalannya pasien masuk Bersihkan semua debu dari lampu operasi,furniter,dinding/lantai. Dimulai dari level yang tinggi kelevel yang rendah Inspeksi ulang apa masih ada kotoran/debu

Persiapan operasi diantara 2 pasien Masing masing pasien ada yang diketahui status infeksinya tapi ada yang tidak diketahui Sehingga masing2 pasien dianggap potensial untuk menulari, maka perlu untuk mencegah dan membatasi penularannya. Setelah pasien meninggalkan OK, ruangan dipersiapkan kembali Hal-hal yang dapat mengkontaminasi pasien berikutnya Gaun bedah,sarung tangan,topi,masker dan bungkus sepatu yang telah dipakai Semua forniture,peralatan dan lantai bawah meja operasi dan lantai sekitar meja operasi. Peralatan anestesi stretchers

Lakukan dekontaminasi : Forniture Lampu operasi Alat-alat anestesi (reusable anestesia mask dan selang) Laryngoskope Pembuangan sampah Lantai 3-4 feet sekitar meja operasi dapat diperluas bila area cairan bekas operasi melebar Dinding bila ada darah/cairan didekontaminasi 10-15 menit (turn over time : cleaning up + setting up)

Perawatan harian OK pada akhir operasi OK baik digunakan maupun tidak digunakan seharusnya dibersihkan setelah akhir skedul operasi Pada akhir skedul harian harus dilakukan pembersihan A. Dalam kamar operasi Furniture Roda-roda meja Peralatan lain yg ada Lantai Dinding Cabinet Pintu B. Luar kamar operasi Sub steril room Tempat cuci tangan Tempat sabun Kereta barang

Perawatan mingguan OK

Dinding
Langit-langit Lantai Grill AC Rak-rak lemari/kabinet

Alat sterilisator

FUNGSI KEPERAWATAN INTRA OPERATIVE


Perawat Circulating:

Mengatur ruang operasi Melindungi keselamatan dan kebutuhan selama proses operasi Kebersihan ruangan,suhu yang tepat Kelembapan dan pencahayaan Menjaga peralatan tetap berfungsi

Ketersediaan perbekalan material


Memantau praktik asepsis Memantau pasien

Perawat Scrub Mengatur meja steril Menyiapkan alat Mengantisipasi instrumen yang dibutuhkan selama operasi Memantau pasien Saat pembedahan akan berakhir,memastikan bahwa peralatan atau material telah dihitung secara lengkap Membutuhkan Pengetahuan anatomi Prinsip asepsis Optek bedah Mengerti tujuan pembedahan

Tugas dan Tanggungjawab Perawat Perioperative


Menilai status fisiologik dan psikologik pasien sebelum, selama dan sesudah operasi Indentifikasi prioritas kebutuhan pasien Profesional sebagai perawat perioperatif

Mengkoordikasikan semua team yang terlibat


Selalu berperilaku / berpengatahuan tentang tehnik dan prinsip aseptic Mengikuti Continuing education program Partisipasi dalam organisasi profesional dan aktifitas research

Peran Perawat Perioperative

Berfungsi sebagai scrub nurse atau circulating nurse


Menyiapkan pasien dan keluarga menghadapi operasi Memberikan rasa nyaman dan mensupport pasien dan keluarga Merencanakan asuhan keperawatan dan tehnik problem solving

Aktifitas Perawat Circulating


Provide standard of excellence in the care of the patient before, during and after surgery Koordinating dengan semua departemen yang terlibat ( X-Ray, patologi, bank darah, laborat, bank jaringan, mammografi, radiasi onkologi ) Memanage jauh sebelum datang ke IBS sampai sesudah kembali ke ruangan perawatan

Tugas lain : Membantu dan menyiapkan ruangan Transport pasien Membantu anestesi selama induksi Memposisikan pasien untuk operasi Melakukan disinfeksi kulit area operasi Mencetak dan mendokumentasikan aktifitas perawat Menyiapkan kebutuhan alat dan obat saat berjalannya operasi Mempertahankan aseptik dan keamanan selama prosedur operasi Mengestimasi kehilangan cairan dan darah Menjaga peralatan tetap berfungsi Memantau pasien

Aktifitas Perawat Scrub


Membantu dan menyiapkan ruangan Menyiapkan instrumen yang dibutuhkan sesuai prosedur pembedahan Mensetting alat pada meja steril Dressing ahli bedah dan personal bedah lainnya Membantu draping penderita Mensuplai kebutuhan alat selama operasi Mengawasi lapangan operasi dan mempertahankan sterilitas

Mengantisipasi kebutuhan dokter bedah dan kalau perlu menanyakan item yang diperlukan sebelum diminta
Melakukan proses sterilisasi alat sebelum di kirim ke CSSD

Klasifikasi trauma Fisik Radiasi Electric Terjatuh kebakaran Chemical Gas Anesthesi Obat-obat sitotoksik Zat-zat dekontaminasi Biologic Microorganisme patogen latex sensitivity

Regulasi trauma

Standart,guidelines,recommend practices
ACGIH (The American conference of Govermental lndustrial Hygienist : Standart threshold limit for expossure to toxic material.

ANSI (the American National Standart Institute) : Set standart to limit exposures to devices that emit

ligh or sound, such as lasers, ultraviolet light, and


nonionizing radiation

NFPA (The National Fire Protection Association ) : Set standart for electrical codes and fire safety JCAHO (The Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization): Set standart of patients care of accreditation CDC (The center of Disease Control and Prevention : Set standart of infection control NIOSH (The National Institute for Occupational Safety and Health): Set standart for ventilation systems and environmental protection in the workplace

EPA (The environmental protection egency ): Set standart for the disposal of infectiuos and hazardous waste FDA (The U.S. Food and Drug Administration): Set standart and control for the use of drugs,biologics,devices,and chemical in the patien care CDRH ( The Center for Devices and Radiologic Health ): Set standart for the management and monitoring of radiation in the patient care NPSF (The National Patient Safety Foundation ) Set goals for patient safety in healt care organization

Personal protektif yang harus tersedia dalam OK


Barrier ( sarung tangan, gaun bedah, masker, kaca mata )

Penanganan benda tajam


Penanganan expose radiasi Penanganan zat-zat khemoterapi

Managemen perioperative environment


Standar keprofesionalan Program management environment dan managemen resiko Patient safety

Program Management Environment dan Managemen Resiko

OK merupakan area resiko terhadap pasien dan staf, sehingga diperlukan management kamar operasi dan protap Manager kamar operasi perlu mengidentifiaksi resiko dalam kamar operasi, menetapkan pencegahan terhadap resiko operasi Sebagai contoh

Peralatan yang rusak

Perilaku yang salah


Hal-hal lain : obat, tehnik aseptik yang kurang baik

PATIENT SAFETY Prosedur admisi Prosedur transfer patien yang aman Pencegahan terhadap trauma Jatuh Luka bakar Ulcus decubitus Surgical posision Cegah medication error Pencegahan terhadap infeksi Electrical hazard

Guideline Infeksi kontrol dalam kamar operasi


Surveillance

( ILO )

Pencegahan
Pakaian Penutup

Infeksi

bedah kepala

Masker
Perhiasan Kuku

Pembersihan
Standard Antibiotik

kamar operasi

Precaution profilaksiss

Guideline Infeksi kontrol dalam kamar operasi


MRSA management Kontrol environment


Temperatur, kelembaban Flow udara Filter Traffic pattern

Kesehatan staf

Hepatitis
Infeksi respirasi Latex sensibility

Praktek yang aman dalam kamar operasi Kamar Operasi Resiko bagi pasien dan staf Instrumen penyebab trauma terbanyak Darah dan cairan tubuh : HIV, HBV, HCV Surgical infection prevention practices Trauma disebabkan oleh Instrumen Trauma tajam Scalpel Jarum jahit Jarum hipodermic Wire suture Trocar drain Mata bor Gunting dll

Trauma scalpel sering terjadi ketika Memasang atau melepas Menyerahkan scalpel dari tangan ke tangan Cutting ( menggunakan tangan saat memegang atau menarik jaringan, atau tangan sebagai bantalan jaringan ) Meletakkan scalpel pada posisi yang salah pada meja instrumen Trauma jarum terjadi ketika Saat memasang jarum pada nalfoder Saat memasang benang pada jarum Menyerahkan dari tangan ke tangan Memegang jaringan dengan jari-jari saat menjahit Saat menyimpul benang

Beberapa contoh cara mencegah trauma Gunakan mayo forceps ( bukan jari ) saat memasang / melepas pisau scalpel, jarum Selalu menggunakan forceps jaringan (bukan jari-jari / tangan) ketika memegang jaringan saat menggunakan scalpel atau saat menjahit Gunakan Hands free technique saat menyerahkan / menerima instrumen tajam Penetapan safe or netral zone pada lapangan operasi

Reducing the Risk of Exposure

FUNCTION
Skin incision

SAFER
cautery

LESS SAFE
disposable scalpel

LEAST SAFE1
scalpel with removable blade scalpel

Cutting

scissors, blunt tip or cautery probe blunt suture needles staples or cautery surgeon does sponging; assistant only retracts blunt retractor Neutral Zone

scissors, sharp tip

Hemostasis

sharp suture needles

wire sutures

Sponging with gauze while using a scalpel

assistant sponges but only by request

assistant sponges spontaneously (no communication)

Retraction Sharps transfer

sharp retractor hand-to-hand (communication) single pair of gloves or double gloving with reprocessed gloves purse-string closure using tissue forceps to grasp needle

fingers or hands hand to hand (no communication) single pair of reprocessed gloves,

Surgical gloves

double gloving

Closing peritoneum (small, 23 cm incision)

do not close

purse-string closure using fingers to grasp needle

1 Should be avoided if at all possible.

Protap Informed Consent

Prosedur :

Rincian Tugas
Dijelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan kepada pasien oleh

dokter yang akan mengoperasi atau yang akan mengerjakan kepada pasien dan keluarganya
Pada saat memberikan penjelasan harus ada saksi dari keluarga/pasien dan

dari petugas atau pihak rumah sakit


Harus ada formulir khusus dari rumah sakit tentang Informed Consent yang

disediakan oleh Sub Bag.Perlengkapan


Setiap pasien harus selalu memiliki lembar Informed Consent yang sudah

terisi lengkap disertai dengan tandatangan dokter serta tandatangan pasien & keluarganya sebagai tandatangan persetujuan
Petugas harus memberikan penjelasan dengan sopan, senyum serta

manusiawi terhadap penderita


Kelengkapan formulir Informed Concent harus sudah dibuat sebelum pasien

dikirim ke kamar operasi, bisa di ruangan / poliklinik

Protap Cuci Tangan Prosedur : Rincian Tugas Persiapan Alat Bahan antiseptik yang berisi larutan chlorhexidine gluconate 10% Sikat steril pada tempat steril Persiapan Personil Kulit dan kuku harus terjaga kebersihannya dan dalam kondisi baik serta tidak ada luka Kuku tidak boleh panjang dan harus dipotong karena akan merusak sarung tangan persis di ujung jari Tidak diperkenankan menggunakan cat kuku Lepas semua perhiasan di jari karena perhiasan merupakan media yang baik mikroorganisme Yakinkan seluruh rambut kepala tertutup rapi dan daun telinga juga harus tertutup oleh penutup kepala sebab bila tidak rambut akan menjadi benda asing pada luka operasi.Pasang masker menutupi mulut dan hidung Pasang kaca mata yang menempel pada masker

Protap Cuci Tangan

Prosedur :

Pelaksanaan
Lepas semua perhiasan yang ada ditangan (jam tangan, gelang, cincin) Basahilah tangan sampai siku dengan menggunakan air bersih yang mengalir

(tempat cuci tangan khusus)


Teteskan bahan antiseptik di telapak tangan
Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri, kemudian

diulangi dengan sebaliknya yaitu tangan kiri diatas punggung tangan kanan
Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari

disilangkan
Gosok punggung jari-jari tangan berhadapan dengan telapak tangan, jari-jari

saling terkunci
Putar dan gosok jempol tangan kanan dengan tangan kiri berurutan sampai

kelingking dan sebaliknya

Protap Cuci Tangan Prosedur : Pelaksanaan Bilas dengan air bersih yang mengalir Ambil sikat steril dan ditetesi larutan antiseptik Sikat ujung kuku , setelah itu telapak tangan kemudian secara berurutan sikat setiap jari, diantara jari dan punggung tangan, lanjutkan menyikat lengan atas sampai sedikit dibawah siku selama 30 detik, jangan kembali ke tangan atau daerah pergelangan tangan yang sudah selesai disikat Pindahkan menyikat pada tangan yang belum disikat dengan cara seperti diatas Bilas kedua tangan pada air bersih yang mengalir Ulangi lagi mencuci tangan dengan menetesi bahan antiseptik di telapak tangan Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri kemudian diulangi dengan sebaliknya, yaitu tangan kiri diatas punggung tangan kanan

Protap Cuci Tangan Prosedur : Pelaksanaan Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari disilangkan Gosok punggung jari-jari tangan kanan berhadapan dengan telapak tangan jari-jari saling terkunci Putar dan gosok jempol tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya Putar dan gosok ujung jari-jari dan jempol tangan kanan ke depan dan kebelakang pada permukaan talapak tangan kiri dan sebaliknya Bilas dengan air bersih yang mengalir dan posisi jari tangan lebih tinggi dari posisi siku Hindarkan tangan yang sudah dicuci tersentuh dengan benda disekitarnya Setelah selesai mencuci tangan, keringkan dengan handuk steril satu persatu dari ujung jari menuju ke lengan dengan cara memutar pada tangan kanan dan sebaliknya, kemudian handuk dipisahkan dari benda steril Posisi tangan setelah cuci tangan harus lebih tinggi dari siku tangan saat masuk ke dalam kamar operasi

Protap Cuci Tangan Prosedur : Catatan Cuci tangan dilakukan di Ruang khusus cuci tangan Mengeringkan tangan setelah cuci tangan dilakukan di Ruang Cuci Tangan

Gambar Tahapan Cara Cuci Tangan Pembedahan


1 2

8 7

10 9

11

12

13

14

15

16

MEMAKAI GAUN BEDAH STERIL SECARA SENDIRI Prosedur : Rincian Tugas Setelah cuci tangan pembedahan Buka bungkusan steril yang berisi baju steril oleh perawat sirkulasi Ambil baju steril secara aseptik yaitu pegang baju pada garis leher bagian dalam dengan menggunakan tangan kiri dan posisi tangan kanan tetap setinggi bahu Buka lipatan baju dengan cara melepaskan gaun bedah yang terjepit tangan dan jangan sampai terkontaminasi Tangan kiri tetap memegang bagian leher baju kanan dan masukkan tangan kanan ke lubang lengan baju kanan, diikuti dengan tangan kiri dimasukkan ke lengan kiri Perawat sirkulasi berdiri dibelakangnya untuk membantu mengikat tali baju dengan menarik bagian belakang leher baju (pada bagian tali atas dengan sistem silang dan pada bagian punggung sesuai pasangan talinya) Setelah memakai sarung tangan steril, buka tali ikat pinggang, berikan salah satu ujung tali tersebut pada perawat sirkulasi atau dengan cara menggunakan korentang tali tersebut terjepit, orang yang memakai baju memutarkan badannya, kemudian mengambil tali dari jepitan serta mengikat tali tersebut. Pada saat memutar tidak boleh terjadi kontaminasi

MEMAKAIKAN GAUN BEDAH STERIL KE ORANG LAIN Prosedur : Rincian Tugas Persiapan

Gaun bedah steril dalam bungkusan set steril. Perawat instrument yang sudah memakai gaun bedah steril Perawat sirkulasi untuk membantu mengikat tali gaun bedah Setelah perawat instrument memakai gaun bedah dan sarung tangan steril, mengambil gaun bedah steril untuk operator dan atau asisten dengan menggunakan bagian luarnya Buka lipatan gaun dengan hati-hati dengan memegang pada leher Buka lubang masuk tangan dengan sisi dalam menghadap pada yang akan dipasang, lakukan dengan hati hati sehingga tidak menyentuh tangan Pertahankan tangan perawat instrument pada area luar gaun dengan lindungan lengan gaun, hadapkan sisi gaun pada yang dipasang, operator atau asisten akan memasukkan tangannya pada gaun bedah tersebut

Pelaksanaan

MEMAKAIKAN GAUN BEDAH STERIL KE ORANG LAIN Prosedur : Pelaksanaan

Setelah tangan kanan dan kiri masuk, sambil diangkat kedua lengan dirinetangkan supaya gaun bedah masuk. Perawat sirkulasi membantu dari sisi dalam dan kemudian mengikat tali gaun bedah tersebut Setelah memakaikan sarung tangan steril, buka ikat pinggang lalu berikan salah satu pada yang dipasang dan diminta untuk berputar dan berikan dan diikat

MEMAKAIKAN SARUNG TANGAN STERIL KE ORANG LAIN

Prosedur :

Rincian Tugas Persiapan Sarung tangan steril pada tempatnya Pelaksanaan Setelah perawat instrument memakai gaun bedah dan sarung tangan steril, kemudian menyiapkan sarung tangan steril kepada operator dan asisten operator setelah memakaikan gaun bedah steril Buka bagian lengan tangan kanan operator/asisten operator sebatas jari tangan saja Buka pangkal sarung tangan bagian kanan tersebut secara melebar dengan posisi sarung tangan sesuai posisi pemakai Masukkan sarung tangan tersebut ke tangan pemakai, sampai ujung jari tangan pemakai tanpa sentuh Untuk memakaikan sarung tangan bagian kiri, caranya seperti pada memakaikan sarung tangan bagian kanan juga tanpa sentuh Catatan Ukuran sarung harus sesuai dengan ukuran tangan pemakai

PEMBERSIHAN INSTRUMEN PASCA OPERASI

Prosedur :

Rincian Tugas Persiapan Larutan desinfektan (chlorin 0,5% atau sejenisnya) Larutan antiseptik 0,5% (Chlorhexidine gluconate) dalam tempat penampung Sikat penggosok Peralatan instrument yang akan dibersihkan Bak penampung Sarung tangan Lap pengering Cara Kerja Proses dekontaminasi a. Pasang sarung tangan handschoen sebelum bekerja b. Buat larutan desinfektan chlorin 0,5% ke dalam bak penampung c. Buka peralatan instrument yang berengsel

PEMBERSIHAN INSTRUMEN PASCA OPERASI Prosedur : Proses dekontaminasi d. Rendam peralatan instrumen tersebut ke dalam larutan desinfektan chlorin 0,5% selama 10 menit e. Selama menunggu rendaman tampung air pada bak penampung pencucian dan pembilasan f. Setelah 10 menit angkat peralatan instrument yang direndam tersebut ke dalam bak penampung pencucian Proses pencucian a. Masukkan peralatan instrumen ke dalam bak penampung pencucian b. Masukkan sikat penggosok ke dalam larutan antiseptik dalam penampung c. Setelah basah, gosokkan ke peralatan instrumen yang sudah direndam tersebut, mula-mula pada bagian engselnya, kemudian pada bagian ujung yang diakhiri pada bagian lain d. Apabila sudah selesai dibersihkan, selanjutnya peralatan instrumen tersebut masukkan ke dalam bak penampung pembilasan, begitu juga selanjutnya sampai peralatan instrumen sudah habis pada bak penampung pencucian

PEMBERSIHAN INSTRUMEN PASCA OPERASI Prosedur : Proses pembilasan


a. b.

Bilas peralatan instrument tersebut satu demi satu Apabila peralatan instrument tersebut berengsel, bilas dengan menggerakkan engsel tersebut ke dalam bak penampung pembilasan Bila sudah bersih tampung peralatan instrument tersebut ke dalam penampung lap pengering Lakukan proses pengeringan peralatan instrument tersebut dengan mengelap satu demi satu dan masukkan ke dalam bak penampung peralatan instrument Apabila peralatan instrument tersebut berengsel, tutup kembali engsel tersebut seperti semula Apabila sudah selesai dikeringkan, bawa peralatan instrument tersebut ke tempat basket instrument semula

c.

Proses pengeringan
a.

b.

c.

PEMBERSIHAN INSTRUMEN PASCA OPERASI Prosedur : Proses pengesetan


a.

Atur kembali peralatan instrument tersebut sesuai dengan tempatnya

b.

Selama mengatur, hitung kembali jumlah peralatan instrument apakah


sudah sesuai dengan pada etiket peralatan instrument tersebut

c.

Apabila sudah selesai beriu indikator sterat pada basket instrument tersebut kemudian dibungkus, pada pembungkus pertama diberi indikator, demikian juga pada lapisan pembungkus kedua, sedangkan pada lapisan pembungkus ketiga tidak usah diberi indikator

d. e.

Apabila peralatan instrument dibungkus dengan kontainer beri indikator Pasang etiket peralatan instrument sesuai dengan isinya

PEMBERSIHAN INSTRUMEN PASCA OPERASI Prosedur : Catatan


Selama proses pengesetan atur peralatan instrument secara baik Selama proses dekontaminasi sampai pengeringan tetap menggunakan sarung tangan

Apabila ada peralatan instrument yang kurang informasikan kepada

petugas kamar operasi lainnya untuk segera dicari peralatan instrument


yang kurang tersebut

Apabila peralatan instrument tersebut tidak ada laporkan kepada

penanggungjawab sub OK untuk segera diteruskan kepada


penanggungjawab perawat bedah tiap lantai, dengan menulis pada buku

PEMBERSIHAN RUANGAN MINGGUAN


Prosedur : Pelaksanaan Semua peralatan yang ada di kamar operasi dibersihkan dan dikeluarkan Semua permukaan dinding dibersihkan dengan lap basah. Semua peralatan yang ada di kamar operasi dibersihkan dan dikeluarkan. Permukaan lantai disikat dan dibersihkan dengan mempergunakan larutan desinfektan. Kemudian dibilas dan dikeringkan Bila sudah kering , semua peralatan dimasukkan dan diatur kembali. Semua lampu penerangan kamar operasi dimatikan. Alat-alat dibereskan. Ruangan di sterilisasi Catatan Selama mengerjakan harus memakai sarung tangan

PEMBUANGAN SAMPAH

Prosedur :

Pelaksanaan
Syarat

Kantong plastik berwarna kuning untuk sampah medis Kantong plastik berwarna hitam untuk sampah non medis Diberi tanda label Sampah dari tiap-tiap kamar operasi yang sudah dibungkus dan diikat serta diberi label, untuk sampah medis diberi label tanda Sampah Medis dan untuk sampah non medis diikat dan diberi label Sampah Non Medis Sampah dikumpulkan dan dimasukkan kedalam tempat sampah penampung berwarna hijau di Ruang Disposle Untuk pemilahan sampah di kamar operasi oleh petugas kamar operasi Selama mengerjakan harus memakai sarung tangan

Pelaksanaan

Keterangan

MEMINDAHKAN PASIEN DARI RUANG PRE OPERASI KE KAMAR OPERASI Prosedur : Pelaksanaan

Cek ulang data pasien khususnya fungsi vital A.B.C.D Cek alat-alat monitor, infus, jangan sampai ada yang tertarik/ terlepas/ putus Selimuti pasien dengan benar Di atas kereta dorong, jaga jalan nafas, didorong dengan kepala pasien di belakang Beritahu keluarga, dan anjurkan keluarga menunggu di luar

KEGIATAN DI RECOVERY ROOM Prosedur : Pelaksanaan

Pasien pasca anestesi diantar dari OK ke RR oleh transporter (perawat anestesi yang bertugas di OK)

Perawat RR menerima dan melakukan serah terima pasien


Perawat RR menempatkan pasien di daerah perawatan yang tersedia Perawat RR melakukan observasi dan melakukan tindakan tertentu yang dibutuhkan oleh pasien (Contoh: usaha membebaskan jalan nafas, memberikan oksigen, memberikan selimut hangat) Bila ada jaringan tertentu untuk pemeriksaan PA segera diserahkan dan dicatat pada lembar catatan

Perawat RR melakukan pencatatan di buku register RR


Pasien berada di RR dilakukan perawatan pasca anestesi dan pembedahan sampai memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat dipindahkan ke-ruangan atau pulang

PERILAKU BERADA DALAM KAMAR OPERASI

Prosedur :

Pelaksanaan Petugas yang ada di kamar operasi pada saat tindakan pembedahan berjumlah paling banyak 10 orang, antara lain:
a.
b. c. d. e. f. g. h.

Dokter operator (1 orang) Dokter / perawat asisten (2 orang) Dokter enestesi (1 orang) Perawat instrument (1 orang) Perawat sirkulasi (1 orang) Perawat anestesi (1 orang) Petugas tambahan apabila diperlukan (misalkan: petugas PA/IPS) 1 orang Mahasiswa (2 orang )

PERILAKU BERADA DALAM KAMAR OPERASI Prosedur : Pelaksanaan

Apabila masuk ke kamar operasi petugas harus mengganti pakaian dengan baju dasar kamar operasi

Setiap petugas harus menggunakan penutup kepala, masker dan alas kaki
Petugas yang berhubungan dengan tindakan pembedahan harus menggunakan gaun bedah steril dan sarung tangan steril antara lain:

operator, asisten dan perawat instrument


Setiap petugas harus mematuhi peraturan yang ada di kamar operasi Selama di kamar operasi petugas harus menjaga ketenangan

Kecelakaan Kerja Prosedur : Pelaksanaan


Semua personil yang bekerja di kamar operasi harus sesuai dengan protap Sebelum dan sesudah bekerja semua alat harus dicek kelayakannya dan jumlahnya Bila terjadi sesuatu yang timbul dalam tindakan harus segera lapor pada penanggung jawab operasi dan Ka IBS

Bila terjadi kecelakaan yang menimpa pasien ataupun petugas segera


ditangani sesuai dengan protap dan dicatat pada lembar pelaporan Bila kecelakaan yang berunsur kelalaian dari petugas terulang lagi maka

akan diberi peringatan sampai 3 kali dan bila masih mengulangi kesalahan
lagi, maka akan diberikan sanksi

Kecelakaan Kerja Prosedur : Catatan Untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasien semua anggota tim bedah meneliti kembali :

Identitas pasien Rencana tindakan Jenis pemberian anestesi Faktor alergi Respon pasien selama peri operatif Menghindari dari bahaya fisik akibat penggunaan alat atau kurang teliti

MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL SENDIRI Prosedur :


Pelaksanaan Persiapan

Sarung tangan steril pada tempatnya Handuk / tissue / kain pengering Perawat instrument melakukan cuci tangan lalu dikeringkan dengan handuk Pengeringan dengan handuk harus hati hati untuk menghindari kontaminasi degan bagian lengan / baju yang tidak tercuci Dimulai dari jari jari lalu telapak tangan dan punggung tangan berlanjut

Pelaksanaan

ke pergelangan tangan, lengan sampai siku tanpa bolak- balik


Pakai gaun operasi sesuai prosedur Kedua jari tangan tetap berada di dalam lengan gaun operasi

MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL SENDIRI

Prosedur :

Pelaksanaan

Hentangkan sarung tangan, periksa label kanan / kirinya dan letakkan pada ujung tangan kanan lalu jari tangan kanan mulai memasuki sarung tangan. Selama proses ini tangan kiri bisa digunakan untuk membantu asalkan tetap berada dalam lengan gaun operasi

Setelah tangan kanan memakai sarung tangan, ambil lipatan dalam sarung tangan kiri dan pasangkan pada tangan kiri

Benahi / rapikan batas antara sarung tangan dan lengan gaun operasi
Ukuran sarung harus sesuai dengan ukuran tangan pemakai Gunakan tehnik tanpa singgung

Catatan

Anda mungkin juga menyukai