Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BRONKIAL

A. Pengertian Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society . !. "lasifikasi !erdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi # tipe, yaitu $ %. &kstrinsik (alergik 'itandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. (leh karena itu jika ada faktor-faktor pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan asma ekstrinsik. ). *ntrinsik (non alergik 'itandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya +aktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. !eberapa pasien akan mengalami asma gabungan. #. Asma gabungan !entuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik. ,. &tiologi Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan Asma bronkhial. %. -aktor predisposisi .enetik 'imana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. "arena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial

jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan. ). -aktor presipitasi a. Alergen 'imana alergen dapat dibagi menjadi # jenis, yaitu $ % . *nhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan e/$ debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi ) . *ngestan, yang masuk melalui mulut e/$ makanan dan obat-obatan # . "ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit e/$ perhiasan, logam dan jam tangan b. Perubahan cuaca ,uaca lembab dan ha+a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. "adang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti$ musim hujan, musim kemarau, musim bunga. 0al ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu. c. Stress Stress1 gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. 'isamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress1gangguanemosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. "arena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati. d. 2ingkungan kerja 3empunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. 0al ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. 3isalnya orang yang bekerja di laboratorium he+an, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. .ejala ini membaik pada +aktu libur atau cuti. e. (lah raga1 aktifitas jasmani yang berat Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. 2ari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut. '. Patofisiologi Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. 4eaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut $ seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody *g & abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama

melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. !ila seseorang menghirup alergen maka antibody *g & orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam 5at, diantaranya histamin, 5at anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient , factor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. &fek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat. Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi dari pada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. "arena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. 0al ini menyebabkan dispnea. "apasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. 0al ini bisa menyebabkan barrel chest. &. 3anifestasi "linik !iasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. .ejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( +he5ing , batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. .ejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan. Pada serangan asma yang lebih berat, gejala-gejala yang timbul makin banyak, antara lain $ silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada, tachicardi dan pernafasan cepat dangkal . Serangan asma seringkali terjadi pada malam hari. -. Pemeriksaan laboratorium %. Pemeriksaan sputum Pemeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya$ a. "ristal-kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinopil. b. Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan dari cabang bronkus. c. ,reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus. d. 6etrofil dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya bersifat mukoid dengan viskositas yang tinggi dan kadang terdapat mucus plug.

). Pemeriksaan darah a. Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula terjadi hipoksemia, hiperkapnia, atau asidosis. b. "adang pada darah terdapat peningkatan dari S.(T dan 2'0. c. 0iponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas %7.8881mm# dimana menandakan terdapatnya suatu infeksi. Pencetus $ Allergen, (lahraga, ,uaca, &mosi *mun respon menjadi aktif Pelepasan mediator humoral 0istamine, S4S-A, Serotonin, "inin, !ronkospasme &dema mukosa, Sekresi meningkat, inflamasi, Penghambat kortikosteroid Pada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan dari *g & pada +aktu serangan dan menurun pada +aktu bebas dari serangan. .. Pemeriksaan penunjang %. Pemeriksaan radiologi .ambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada +aktu serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut$ !ila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah. !ila terdapat komplikasi empisema (,(P' , maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah. !ila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrate pada paru 'apat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal. !ila terjadi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada paru-paru. ). Pemeriksaan tes kulit 'ilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma. #. &lektrokardiografi .ambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi # bagian, dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru yaitu $ Perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right a/is deviasi dan clock +ise rotation. Terdapatnya tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya 4!! (4ight bundle branch block . Tanda-tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus tachycardia, S9&S, dan 9&S atau terjadinya depresi segmen ST negative.

:. Scanning paru 'engan scanning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bah+a redistribusi udara selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru. 7. Spirometri ;ntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas reversible, cara yang paling cepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodilator. Pemeriksaan spirometer dilakukan sebelum dan sesudah pamberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebuli5er golongan adrenergik. Peningkatan -&9% atau -9, sebanyak lebih dari )8< menunjukkan diagnosis asma. Pemeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan. !anyak penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan spirometrinya menunjukkan obstruksi. 0. "omplikasi !erbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah $ %. Status asmatikus ). Atelektasis #. 0ipoksemia :. Pneumothoraks 7. &mfisema =. 'eformitas thoraks >. .agal nafas *. Penatalaksanaan Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah $ %. 3enghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara. ). 3engenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma #. 3emberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan penngobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau pera+at yang mera+atnnya. Pengobatan pada asma bronkhial terbagi ), yaitu$ %. Pengobatan non farmakologik$ 3emberikan penyuluhan 3enghindari faktor pencetus Pemberian cairan -isiotherapy !eri () bila perlu. ). Pengobatan farmakologik $ Bronkodilator $ obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam ) golongan $ a. Simpatomimetik1 andrenergik (Adrenalin dan efedrin 6ama obat $ - (rsiprenalin (Alupent - -enoterol (berotec - Terbutalin (bricasma

(bat-obat golongan simpatomimetik tersedia dalam bentuk tablet, sirup, suntikan dan semprotan. ?ang berupa semprotan$ 3'* (3etered dose inhaler . Ada juga yang berbentuk bubuk halus yang dihirup (9entolin 'iskhaler dan !ricasma Turbuhaler atau cairan broncodilator (Alupent, !erotec, brivasma serts 9entolin yang oleh alat khusus diubah menjadi aerosol (partikel-partikel yang sangat halus untuk selanjutnya dihirup. b. Santin (teofilin 6ama obat $ - Aminofilin (Amicam supp - Aminofilin (&uphilin 4etard - Teofilin (Amile/ &fek dari teofilin sama dengan obat golongan simpatomimetik, tetapi cara kerjanya berbeda. Sehingga bila kedua obat ini dikombinasikan efeknya saling memperkuat. ,ara pemakaian $ !entuk suntikan teofillin 1 aminofilin dipakai pada serangan asma akut, dan disuntikan perlahan-lahan langsung ke pembuluh darah. "arena sering merangsang lambung bentuk tablet atau sirupnya sebaiknya diminum sesudah makan. *tulah sebabnya penderita yang mempunyai sakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ini. Teofilin ada juga dalam bentuk supositoria yang cara pemakaiannya dimasukkan ke dalam anus. Supositoria ini digunakan jika penderita karena sesuatu hal tidak dapat minum teofilin (misalnya muntah atau lambungnya kering . Kromalin "romalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat pencegah serangan asma. 3anfaatnya adalah untuk penderita asma alergi terutama anakanak. "romalin biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang lain, dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian satu bulan. Ketolifen 3empunyai efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin. !iasanya diberikan dengan dosis dua kali %mg 1 hari. "euntungnan obat ini adalah dapat diberika secara oral. Asuhan Keperawatan %. Pengkajian 0al-hal yang perlu dikaji pada pasien asma adalah sebagai berikut$ a. 4i+ayat kesehatan yang lalu$ "aji ri+ayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya "aji ri+ayat reaksi alergi atau sensitifitas terhadap 5at1 faktor lingkungan. "aji ri+ayat pekerjaan pasien. b. Aktivitas "etidakmampuan melakukan aktivitas karena sulit bernapas.

melakukan

Adanya penurunan kemampuan1peningkatan kebutuhan bantuan aktivitas sehari-hari. Tidur dalam posisi duduk tinggi.

c. Pernapasan 'ipsnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan. 6apas memburuk ketika pasien berbaring terlentang ditempat tidur. 3enggunakan obat bantu pernapasan, misalnya$ meninggikan bahu, melebarkan hidung. Adanya bunyi napas mengi, Adanya batuk berulang. d. Sirkulasi Adanya peningkatan tekanan darah. Adanya peningkatan frekuensi jantung. @arna kulit atau membran mukosa normal1 abu-abu1 sianosis, "emerahan atau berkeringat.

e. *ntegritas ego Ansietas, "etakutan, Peka rangsangan, .elisah d. Asupan nutrisi "etidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan. Penurunan berat badan karena anoreksia. e. 0ubungan sosal "eterbatasan mobilitas fisik. Susah bicara atau bicara terbata-bata. Adanya ketergantungan pada orang lain. f. Seksualitas Penurunan libido ). 'iagnosa dan *ntervensi "epera+atan a. Tak efektif bersihan jalan nafas b/d bronkospasme. Tujuan $ mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi bersih dan jelas. Intervensi $ 3andiri Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, e/$ mengi "aji 1 pantau -4ekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi 1ekspirasi.

,atat adanya derajat dispnea, ansietas, distress pernafasan, penggunaan otot bantu. Tempatkan posisi yang nyaman pada pasien, contoh $ meninggikan kepala tempat tidur, duduk pada sandara tempat tidur Pertahankan polusi lingkungan minimum, contoh$ debu, asap dll Tingkatkan masukan cairan sampai dengan #888 ml1 hari sesuai toleransi jantung, memberikan air hangat. "olaborasi !erikan obat sesuai dengan indikasi bronkodilator. 4asionalisasi !eberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dan dapat1tidak dimanifestasikan adanya nafas advertisius. Tachipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stress1 adanya proses infeksi akut. 'isfungsi pernafasan adalah variable yang tergantung pada tahap proses akut yang menimbulkan pera+atan di rumah sakit. Peninggian kepala tempat tidur memudahkan fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi. Pencetus tipe alergi pernafasan dapat mentriger episode akut. 0idrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, penggunaan cairan hangat apat menurunkan kekentalan sekret, penggunaan cairan hangat dapat menurunkan pasme bronkus. !ronkhodilator membantu erelaksasikan otot halus dan menurunkan spasme jalan nafas, mengi, dan puroduksi mukosa. b. Malnutrisi b/d anoreksia Tujuan $ menunjukkan peningkatan berat badan menuju tujuan yang tepat. Intervensi $ 3andiri "aji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini. ,atat derajat kerusakan makanan. Sering lakukan pera+atan oral, buang sekret, berikan +adah khusus untuk sekali pakai. "olaborasi !erikan oksigen tambahan selama makan sesuai indikasi. 4sionalisasi $ Pasien distress pernafasan akut sering anoreksia karena dipsnea. 4asa tak enak, bau menurunkan nafsu makan dan dapat menyebabkan mual1muntah dengan peningkatan kesulitan nafas. 3enurunkan dipsnea dan meningkatkan energi untuk makan, meningkatkan masukan. c. Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan suplai oksigen (spasme bronkus) Tujuan $ perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan edukuat. Intervensi $

3andiri "aji1a+asi secara rutin kulit dan membrane mukosa. Palpasi fremitus A+asi A tanda vital dan irama jantung "olaborasi !erikan oksigen tambahan sesuai dengan indikasi hasil A.'A dan toleransi pasien. 4asionalisasi Sianosis mungkin perifer atau sentral keabu-abuan dan sianosis sentral mengindikasi kan beratnya hipoksemia. Penurunan getaran vibrasi diduga adanya pengumplan cairan1udara. Tachicardi, disritmia, dan perubahan tekanan darah dapat menunjukan efek hipoksemia sistemik pada fungsi jantung. 'apat memperbaiki atau mencegah memburuknya hipoksia. d. Risiko tinggi terhadap infeksi b/d tidak adekuat imunitas. Tujuan $ 3engidentifikasikan intervensi untuk mencegah atau menurunkan resiko infeksi. Perubahan ola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang nyaman. Intervensi $ 3andiri A+asi suhu. 'iskusikan kebutuhan nutrisi adekuat "olaborasi 'apatkan specimen sputum dengan batuk atau pengisapan untuk pe+arnaan gram,kultur1sensitifitas. 4asionalisasi 'emam dapat terjadi karena infeksi dan atau dehidrasi. 3alnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahananterhadap infeksi ;ntuk mengidentifikasi organisme penyabab dan kerentanan terhadap berbagai anti microbial e. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi salah mengerti. Tujuan $ menyatakan pemahaman kondisi1proses penyakit dan tindakan. Intervensi $ Belaskan tentang penyakit individu 'iskusikan obat pernafasan, efek samping dan reaksi yang tidak diinginkan. Tunjukkan tehnik penggunaan inhakler. 4asioalisasi 3enurunkan ansietas dan dapat menimbulkan perbaikan partisipasi pada rencana pengobatan.

Penting bagi pasien memahami perbedaan antara efek samping yang mengganggu dan merugikan. Pemberian obat yang tepat meningkatkan keefektifanya.

DA TAR PUSTAKA %. !arata+idjaja, ". (%CC8 DAsma !ronchialeE, dikutip dari *lmu Penyakit 'alam, Bakarta $ -" ;*. ). !runner F Suddart ()88) D!uku Ajar "epera+atan 3edikal-!edahE, Bakarta $ A.,. #. ,rockett, A. (%CC> DPenanganan Asma dalam Penyakit PrimerE, Bakarta $ 0ipocrates. :. ,rompton, .. (%CG8 D'iagnosis and 3anagement of 4espiratory 'iseaseE, !lac+ell Scientific Publication. 7. 'oenges, 3. &., 3oorhouse, 3. -. F .eissler, A. ,. ()888 D4encana Asuhan "epera+atanE, Bakarta $ &.,. =. .uyton F 0all (%CC> D!uku Ajar -isiologi "edokteranE, Bakarta $ &.,. >. 0udak F .allo (%CC> D"epera+atan "ritis Pendekatan 0olistikE, 9olume %, Bakarta $ &.,. G. Price, S F @ilson, 2. 3. (%CC7 DPatofisiologi $ "onsep "linis Proses-proses PenyakitE, Bakarta $ &.,. C. Pullen, 4. 2. (%CC7 DPulmonary 'iseaseE, Philadelpia $ 2ea F -ebiger. %8. 4ab, T. (%CC= D*lmu Penyakit ParuE, Bakarta $ 0ipokrates. %%. 4ab, T. (%CCG DAgenda .a+at 'aruratE, Bakarta $ 0ipokrates. %). 4eeves, ,. B., 4ou/, . F 2ockhart, 4. (%CCC D"epera+atan 3edikal !edahE, !uku Satu, Bakarta $ Salemba 3edika. %#. Staff Pengajar -" ;* (%CC> D*lmu "esehatan AnakE, Bakarta $ *nfo 3edika. %:. Sundaru, 0. (%CC7 DAsma H Apa dan !agaimana PengobatannyaE, Bakarta $ -" ;*.

Anda mungkin juga menyukai