Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang
Sampai akhir abad ke 21 di Indonesia akan di jumpai sekitar 8 10 % lansia dan wanita lebih banyak di bandingkan dengan pria kesehatan mereka harus mendapat perhatian. Dalam pejalanan hidupnya seorang wanita yang mencapai umur 45 tahun mengalami penuaan indung telur sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen. Sistem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran pada kelenjar tiroid dengan hormone tiroksin untuk metabolism umum dan kemunduran kelenjar paratiroid yang mengatur metabolism kalsium. Terdapat peningkatan hormone FSH dan LH. Perubahan pengeluaran hormone menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis. Usia Lanjut yang dianggap lanjut usia ( lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual. (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Pengawasan wanita lansia memerlukan pengetahuan dan pendidikan khusus sehingga dapat menanganinya secara multidisiplin. Dengan demikian setiap klinik yang ingin memberikan pelayanan untuk lansia memerlukan kerjasama berbagai disiplin ilmu sehingga dapat melihat dan menanganinya bersama secara holistik.

Adapun data jumlah Lansia di Puskesmas Narmada sebagai berikut :


JUMLAH SASARAN 50-69 TH L 22 53 22 64 20 17 35 17 48 30 10 P 50 39 46 90 17 28 35 21 46 16 12 L 21 16 13 32 18 14 23 17 21 12 10

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

NAMA KELOMPOK TANAK BEAK BATU KUTA BADRAIN SEMBUNG NARMADA LEMBUAK KRAMA JAYA GERIMAK INDAH DASAN TERENG NYURLEMBANG MEKAR SARI

45-59 TH L 25 30 9 8 25 25 12 5 11 8 12 P 26 53 22 64 39 41 5 15 23 30 19

> 70 TH P 21 24 54 40 19 26 23 11 14 26 17

JUMLAH

170

337

338

403

280

290

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas tadi, maka alasan penulis melakukan asuhan kesehatan reproduksi di Puskesmas Narmada karena kesehatan reproduksi bukan hanya membahas masalah kehamilan atau persalinan tetapi mencakup seluruh siklus kehidupan wanita yang salah satunya adalah masa menopause yaitu suatu masa yang dimulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir pada masa senium ( Lanjut usia ), yaitu pada usia 40-65 tahun. Pada usia ini akan banyak muncul masalah kesehatan karena masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan peningkatan usia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi Untuk memperoleh gambaran tentang kesehatan reproduksi wanita usia lanjut

2. Tujuan Khusus

Untuk memahami pengertian kesehatan reproduksi usia lanjut dan faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan usia lanjut

Untuk memahami perubahan yang terjadi setiap tahap Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa tentang kesehatan reproduksi wanita usia lanjut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi


Klimakterium adalah dalam bahasa yunani tangga, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Masa hidup Fisiologi : : Klimakterium (46 50th) Fungsi ovarium turun, estrogen/

progesterone berfluktuasi. Menstruasi tidak teratur rangsangan Gambaran klinis normal : estrogen dominan. Gejala defisiensi hormone estrogen: Patologi : psikologis takut tua, tidak menarik, cepat marah, sukar tidur;

Kardiovaskuler: berdebar, semburat panas di pipi dan tengkuk; Degenerasi ganas: karsinoma porsio, keganasan payudara, karsinoma korpus. Jinak: mioma uteri, kista ovarii Menopouse adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir. Bagian klimakterium sebelum menopause di sebut pra menopause. Masa hidup Fisiologi : : Menopause (50 60)th Ovarium tak berfungsi, kadar estrogen makin menurun.

Menstruasi berhenti dispareunia. Gambaran klinis normal Patologi : : Gejala psikosomatik: alat kelamin

dapat mengalami kering tanpa lendir, pengecilan ukuran rahim.

Pasca menopause adalah suatu masa 12 bulan setelah menstruasi terakhir atau sebelum memasuki masa senium. Masa hidup Fisiologi Gambaran klinis normal Patologi : : : : Pasca menopause > 55 tahun 1 tahun setelah berhenti menstruasi Kadar estrogen sangat rendah Mulai adaptasi terhadap keadaan

estrogen rendah Senium adalah masa sesudah pasca menoupose, ketika telah tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetative maupun psikis. Masa hidup Fisiologi : : Senium (>60)th Beradaptasi terhadap hidup estrogen. Gejala psikosomatik menonjol. Gambaran klinis normal Patologi : Gejala oesteoporosis karena tulang : tipis dan keropos mudah terjadi patah tulang terutama tulang paha. Gejala pada IQ; cepat lupa, ingatan berkurang, tidak terasa bila berkemih atau devekasi sulit melakuakan
5

tanpa

aktivitas kerja Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4). Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni : a) Kelompok lansia dini (55 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia. b) Kelompok lansia (65 tahun ke atas) c) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun. B. Tanda Tanda Awal Dari Klimakterium Dan Menopause Tanda awal klimakterium Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif, yaitu : 1. Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks lalu berhenti haid. 2. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin

Tanda awal menopause 1. Perubahan Kejiwaan Perubahan kejiwaan yang di alami seorang wanita menjelang menopause meliputi merasa tua tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah tersinggung, mudah terkejut sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng, keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme). Mereka juga merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain. 2. Perubahan Fisik Pada perubahan fisik, seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendur. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam. Otot bawah kulit wajah mengendur sehingga jatuh dan lembek. Kelenjar kulit kurang berfungsi, sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Perubahan metabolisme tubuh di tandai dengan menurunnya hormone tiroksin dan insulin, pembakaran, dan keperluan tubuh menjadi menurun. Untuk dapat menyesuaikan penurunan metabolisme di lakukan penurunan pola makan dan di sesuaikan dengan kebutuhan. Bila pola makan, tetap bebas seperti usia sekitar 30 tahun, kelebihan bahan nutrisi akan di simpan dalam bentuk lemak dan gula. Akibatnya akan terjadi kegemukan, deposit lemak terdapat pada bokong, payudara, dan perut. Kelebihan gula (makanan yang mengandung banyak gula) dapat menyebabkan gangguan metabolism gula yang akan menjurus pada penyakit kencing manis (diabetes mealitus). Perubahan pola makanan di anjurkan kearah makanan yang mengandung banyak serat. Juga terjadi perubahan pada kerja usus halus dan usus besar. Menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat. Kemampuan merabsobpsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus dan besar yang lambat menimbulkan gangguan buang air besar. Berupa obstipasi (sembelit)
7

Perubahan system jantung dan pembuluh darah terjadi karena adanya perubahan metabolisme, menurunnya estrogen, menurunnya pengeluaran hormon paratiroid. Meningkatkan hormon FSH dan LH serta rendahnya estrogen dapat menimbulkan pembuluh darah. Melebarnya pembuluh darah pada wajah, leher dan tengkuk menimbulkan rasa panas yang disebut HOT FLUSES, bagian terasa panas. Penimbunan kolesterol pada pembuluh darah menimbulkan penyakit jantung koroner. Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama tersa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi kandung kemih dan liang senggama. Daerah sensitife makin sulit untuk di rangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri. Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormone paratiroid. Tulang mengalami pengapuran artinay kalium menurun sehingga tulang kropos dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada persendian paha. C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Usia Lanjut 1. Usia Lanjut a) Faktor hormone Hormone disini yang dimaksud adalah hormone estrogen terapinya adalah HRT (hormone repleasing teraphy) yang berfungsi : 1) Membuat awet muda 2) Mengencangkan kulit yang kendur 3) Mencegah osteoporosis 4) Membuat payudara menjadi kencang 5) Menjadikan hubungan pasutri menjadi harmonis

b) Kejiwaan Untuk mencapai hidup sehat bukan hanya kesehatan fisik saja yang harus diperhatikan, tetapi juga mental dan bathin. Cara cara yang dapat dilakukan untuk menjaga agar mental dan bathin tenang dan seimbang adalah: 1. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang. 2. Hindari stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak tubuh dan wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stres juga dapat menyebabkan atau memicu berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah tinggi, penyakit jantung dan lain-lain. Tersenyum dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan fisik secara alami. Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan lebih disukai orang lain. Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan juga terbukti memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa juga ampuh untuk mengendalikan emosi kita yang tinggi dan juga untuk melemaskan otak kita dari kelelahan. Tertawa dan senyum murah tidak perlu membayar tapi dapat menadikan hidup ceria, bahagia, dan sehat Untuk menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas selama seminggu maka dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan denga kondisi dan kemampuan. Rekreasi dapat dilakukan di pantai dekat rumah, taman dekat rumah atau halaman rumah jika mempunyai halaman yang luas bersama keluarga dan anak cucu, duduk bersantai di alam terbuka. Rekreasi dapat menyegarkan otak, pikiran dan melemaskan otot yang telah lelah karena aktivitas seharihari. Pertahankan hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman, karena hidup sehat bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga harus sehat sosial. Dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman dapat membuat hidup lebih berarti yang selanjutnya akan mendorong seseorang untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya karena ingin lebih lama menikmati kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai dan disayangi.

c) Lingkungan Yang dimaksud dengan menjaga kebersihan disini bukan hanya kebersihan tubuh saja, melainkan juga kebersihan lingkungan, ruangan dan juga pakaian dimana orang tersebut tinggal. Yang termasuk kebersihan tubuh adalah: mandi minimal 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum makan atau sesudah mengerjakan sesuatu dengan tangan, membersihkan atau keramas minimal 1 kali seminggu, sikat gigi setiap kali selesai makan, membersihkan kuku dan lubang lubang (telinga, hidung, pusar, anus, vagina, penis) memakai alas kaki jika keluar rumah dan pakailah pakaian yang bersih. Kebersihan lingkungan, dihalaman rumah, jauh dari sampah dan genangan air. Di dalam ruangan atau rumah, bersihkan dari debu dan kotoran setiap hari, tutupi makanan di meja makan. Pakain, sprei, gorden, karpet, seisi rumah, termasuk kamar mandi dan WC harus dibersihkan secara periodik. Namun perlu diingat dan disadari bahwa kondisi fisik perlu medapat bantuan dari orang lain, tetapi bila lansia tersebut masih mampu diusahakan untuk mandiri dan hanya diberi pengarahan. d) Pola makan 1. Makan Makanan yang Bergizi dan Seimbang Banyak bukti yang menunjukkan bahwa diet adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Dengan tambahnya usia seseorang, kecepatan metabolisme tubuh cenderung turun, oleh karena itu, kebutuhan gizi bagi para lanjut usia, perlu dipenuhi secara adekuat. Kebutuhan kalori pada lanjut usia berkurang, hal ini disebabkan karena berkurangnya kalori dasar dari kegiatan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya: untuk jantung, usus, pernafasan, ginjal, dan sebagainya. Jadi kebutuhan kalori bagi lansia harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Petunjuk menu bagi lansia adalah sebagai berikut (Depkes, 1991): a) Menu bagi lansia hendaknya mengandung zat gizi dari berbagai macam bahan makanan yang terdiri dari zat tenaga, pembangun dan pengatur.

10

b) Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi lansia 50% adalah hidrat arang yang bersumber dari hidrat arang komplex (sayur sayuranan, kacang- kacangan, biji bijian). c) Sebaiknya jumlah lemak dalam makanan dibatasi, terutama lemak hewani. d) Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah yang besar yang bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah bertahap. e) Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu non fat, yoghurt, ikan. f) Makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah besar, seperti kacang kacangan, hati, bayam, atau sayuran hijau. g) Membatasi penggunaan garam, hindari makanan yang mengandung alkohol. h) Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah. i) Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan bahan yang segar dan mudah dicerna. j) Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng gorengan. k) Makan disesuaikan dengan kebutuhan 2. Minum Air Putih 1.5 2 liter Manusia perlu minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang setelah melakukan aktivitasnya, dan minimal kita minum air putih 1,5 2 liter per hari. Air sangat besar artinya bagi tubuh kita, karena air membantu menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya berbagai penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain lain. Air juga sebagai pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan, maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang, terutama tulang kaki, tangan dan lengan. Padahal tulang adalah penopang utama bagi tubuh untuk melakukan aktivitas. Manfaat lain dari minum air putih adalah mencegah sembelit. Untuk mengolah makanan di dalam tubuh usus sangat membutuhkan air. Tentu saja tanpa air yang cukup kerja usus tidak dapat maksimal, dan munculah sembelit.
11

Dan air mineral atau air putih lebih baik daripada kopi, teh kental, soft drink, minuman beralkohol, es maupun sirup. Bahkan minuman-minuman tersebut tidak baik untuk kesehatan dan harus dihindari terutama bagi para lansia yang mempunyai penyakit-penyakit tertentu seperti DM, darah tinggi, obesitas dan sebagainya. e) Aktifitas fisik Olah raga teratur sesuai usia bertambah, tingkat kesegaran jasmani akan turun. Penurunan kemampuan akan semakin terlihat setelah umur 40 tahun, sehingga saat lansia kemampuan akan turun antara 30 50%. Oleh karena itu, bila usia lanjut ingin berolahraga harus memilih sesuai dengan umur kelompoknya, dengan kemungkinan adanya penyakit. Olah raga usia lanjut perlu diberikan dengan berbagai patokan, antara lain beban ringan atau sedang, waktu relatif lama, bersifat aerobik dan atau kalistenik, tidak kompetitif atau bertanding. Beberapa contoh olahraga yang sesuai dengan batasan diatas yaitu, jalan kaki, dengan segala bentuk permainan yang ada unsur jalan kaki misalnya golf, lintas alam, mendaki bukit, senam dengan faktor kesulitan kecil dan olah raga yang bersifat rekreatif dapat diberikan. Dengan latihan otot manusia lanjut dapat menghambat laju perubahan degeneratif. Istirahat, Tidur yang Cukup, Sepertiga dari waktu dalam kehidupan manusia adalah untuk tidur. Diyakini bahwa tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses penyembuhan penyakit, karna tidur bermanfaat untuk menyimpan energi, meningkatkan imunitas tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit juga pada saat tidur tubuh mereparasi bagian bagian tubuh yang sudah aus. Umumnya orang akan merasa segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat dan tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan. D. Ganguan Klimakterium dan Menopause 1. Gangguan pada Klimakterium

Gangguan neurovegetatif, yang di sebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas ( Hot Flushes ), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala,

12

desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus

Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pula kolpitis atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner, dan adipositas.

2. Gangguan Menopause a. Menopause premature


Terhentinya haid pada umur 40 tahun Terdapat gejala Hot Flushes, kenaikan gonadotropin

b. Menopause terlambat

Berhentinya haid setelah 55 tahun Terdapat gejala menopause

c. Kelainan Organik Masa Menopause Dengan rangsangan estrogen terus menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk : 1. perdarahan disfungsional semakin meningkat 2. terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak, mioma uteri, polip endometrial, polip servikal. 3. karsinoma korpus uteri 4. keganasan payudara d. Gangguan Masa Senium 1. Osteoporosis

Terjadi akibat reabsorbsi kalsium dari tulang.


13

Gejala klinik: sakit pinggang, kifosis, fraktur,dsb Terapi : Estrogen dapat mengurangi keluhan subyektif penderita

2. Atrofi Mukosa Vagina

Estrogen atrofi epitel vagina dgn hanya lapisan sel basal; vagina menjadi kering dispareunia

Mudah timbul infeksi dan vaginitis senilis dgn gejala fluor yg kadang becampur darah, rasa nyeri dan gatal.

Terapi : Estrogen: salep maupun oral

3. Uretritis dan Sistitis


Estrogen atrofi mukosa kandung kencing dan uretra timbul sistitis dan uretritis. Gejala klinik: rasa ingin kencing dan nyeri ketika miksi tanpa adanya piuria

E. Manajemen Kebidanan Klimakterium dan Menopause Bagaimana bidan menghadapi masalah klimakterium ditengah masyarakat. Seperti dikemukakan bahwa hanya sekitar 25% wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen tubuh dan memerlukan tambahan hormone sebagai substitusi. Pemberian substitusi hormone tanpa di ikuti pengawasan ketat adalah berbahaya, karena bidan dapat mengambil langkah : 1. Melakukan KIE sehingga wanita dengan keluhan menopause dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas. 2. Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli 3. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan 4. Bidan dapat merujuk penderita ke rumah sakit

14

F. Hak Hak Wanita Usia Lanjut Perlu Memperoleh : 1. Berhak untuk akses pelayanan kesehatan yang maksimal agar kesehatannya terjamin 2. Berhak untuk mendapatkan bimbingan tentang tuntutan agama untuk bekal di akhirat nanti 3. Berhak untuk mendapat dukungan moral dan perlakuan yang wajar dari keluarga dekat 4. Berhak untuk menjalani hari tua dengan tenang damai. Karena pada wanita usia lanjut mereka berhak untuk tidak bekerja mencari nafkah karena itu waktunya untuk istirahat total. Menata diri kejalan allah SWT.

15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


Usia Lanjut yang dianggap lanjut usia ( lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual. Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4).

B. Saran
Pada wanita yang sudah berusia lanjut sebaiknya tidak diharuskan untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya, seharusnya wanita lansia tersebut duduk manis istirahat di rumah dan lebih mendekatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk bekal di akhirat nanti. Dan lebih banyak mengikuti kegiatan keagamaan untuk mendapatkan siraman rohani.

16

17

Anda mungkin juga menyukai