Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual


berkembang pesat. Masa ini merupakan masa keemasan atau golden period
dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta
pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.
(Depkes. RI, 2009).
Pada masa balita terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistim syaraf.
Petumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi
perkembangan anak selanjutnya. (Depkes. RI, 2007).
Keadaan kesehatan gizi tergantung dari tingkat komsumsi yaitu kualitas
hidangan yang mengandung semua kebutuhan tubuh. Pada tingkatan kesehatan
gizi yang tidak baik, dapat timbul penyakit gizi. Umumnya penyakit yang diderita
oleh anak balita adalah penyakit gizi kurang dan gizi lebih yang disebut gizi
salah (malnutrisi). (Santoso, dan Ranti,2004).
Masalah gizi anak secara garis besar merupakan dampak dari ketidak
seimbangan antara asupan dan keluaran zat gizi (nutritional imbalance ), yaitu
asupan yang melebihi keluaran atau sebaliknya, disamping kesalahan dalam
memilih bahan makanan untuk disantap.Buah dari ketergantungan ini utamanya
berupa penyakit kronis, berat badan lebih atau kurang, karies dentis,serta alergi.
(Arisman, 2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah
:lingkungan,keluarga,media,teman sebaya dan penyakit. (Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 2002 ).
Pada usia enam bulan bayi mulai diberikan Makanan Pendamping Air
Susu Ibu ( MP-ASI ), Sebagian besar anak tidak mendapat MP-ASI dalam
jumlah yang cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Jika bayi dan anak
usia 6-24 bulan tidak memperoleh cukup gizi dari MP-ASI, maka akan
mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kurang gizi. ( Kemenkes, 2010 ).
Makanan tambahan ASI adalah makanan yang diberikan kepada
bayi/anak disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


2

diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlahnya. Hal ini dimaksudkan untuk
menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI. (Depkes.
RI,2004).
Untuk memperoleh MP-ASI yang baik secara kuantitas dan kualitas
maka diperlukan peranan petugas kesehatan untuk memberi informasi tentang
praktik pemberian makanan yang baik untuk anak dibawah 2 tahun kepada
ibu,pengasuh dan keluarga.( Kemenkes, 2010).
Pemantauan pertumbuhan (Growth Monitoring) merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) dan teratur.
Dengan pemantauan partumbuhan maka setiap ada gangguan keseimbangan gizi
pada seorang anak dapat dideteksi gangguan gizi secara dini sehingga tindakan
penangguangannya dapat dilakukan dengan segera, agar keadaan gizi yang
memburuk dapat di cegah. (Depkes.RI, 2009).
Pada dasarnya semua informasi atau data yang di perlukan untuk
pemantauan pertumbuhan balita,bersumber dari data berat badan hasil
penimbangan balita setiap bulan yang diisikan ke dalam KMS untuk dinilai naik
(N) atau turun (T) berat balita tersebut. (DepkeS. RI. 2009)
Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global for Strategy
Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal
penting yang harus dilakukan: pertama memberikan air susu ibu kepada bayi
segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air
susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia
6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak
bayi berumur 6 bulan atau lebih.Dan Keempat meneruskan pemberian ASI
sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.
Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya MP-ASI
hendaknya dibuat dari bahan pangan yang mudah diperoleh didaerah setempat
( indigenous food ). ( Depkes. RI, 2006 ).
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling
sering digunakan. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai
pertimbangan : parameter yang paling baik, memberikan gambaran status gizi,
merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum,alat pengukur
mudah di peroleh. ( Supariasa, dan Bakri, Bachyar, 2002 ).

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


3

Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang


telah lalu dan sekaranga,jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu
tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena dapat
menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan. ( Supariasa, dan Bakri,
Bachyar, 2002 ).
Dalam menentukan status gizi harus ada ukuran baku. Berdasarkan baku
Harvard status gizi dapat dibagi menjadi 4 yaitu : gizi lebih, gizi baik, gizi kurang
dan gizi buruk. ( Supariasa, dan Bakri, Bachyar, 2002 ).
Hasil cakupan penimbangan balita triwulan 1 tahun 2010 untuk wilayah
kerja Puskesmas Narmada: D/S: 95,43 %, N/D: 58,75%, K/S: 100%, T2 : 5,07%.
Sedangkan untuk Desa Lembuak: D/S: 100%, N/D: 63,9%, K/S: 100%, T2:
4.6%.
Angka kejadian gizi kurang dan gizi buruk triwulan 1 tahun 2010
cakupan wilayah kerja Puskesmas: menurut BB/U kriteria gizi kurang: 372 orang
(10,4%), gizi buruk: 89 orang (2,5%). Sedangkan menurut BB/TB kriteria gizi
kurang: 75 0rang (2,15), gizi buruk: 9 orang (0,2%).
Untuk wilayah desa Lembuak angka kejadian gizi kurang dan gizi buruk
adalah: menurut BB/U gizi kurang 137 orang (17,5), gizi buruk: 89
orang(11,4%), menurut BB/TB gizi kurang: 75 0rang (9,6%), gizi buruk 9 orang
(1,2%). (sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Narmada Triwulan 1, 2010).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Balita Tentang MP-ASI Dengan
Status Gizi Balita di Posyandu Kenanga Dusun Lembuak Kebon Desa Lembuak
Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


4

1.2. Rumusan Masalah


Apakah ada hubungan pengetahuan ibu balita tentang makanan
pendamping ASI dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga Dusun
Lembuak Kebon Desa Lembuak Kecamatam Narmada Lombok Barat.
1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang


makanan pendamping ASI dengan status gizi di pos yandu
dusun Lembuak Kebon Desa Narmada Kecamatan Narmada
Lombok Barat.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu balita tentang MP-ASI di


Posyandu Kenanga Dusun Lembuak Kebon Desa Lembuak
Kecamatan Narmada Lombok Barat.

b. Mengidentifikasi status gizi balita di Posyandu Kenanga


Dususn Lembuak Kebon Desa Lembuak Kecamatan Narmada
Lombok Barat.

c. Menganalisa hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-


ASI dengan ststus gizi balita di Posyandu Kenanga Dusun
Lembuak Kebon Desa Lembuak Kecamatan Narmada Lombok
Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Instansi


Diharapkan dapat menjadi masukan dalam menurunkan
angka kejadian gizi kurang maupun gizi buruk di wilayah kerjanya.
1.4.2. Bagi Institusi pendidikan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


5

Hasil penelitian ini dapat menambah literatur mata kuliah gizi


dan kesehatan.
1.4.3. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pemberian makanan pendamping ASI.
1.4.4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat di jadikan pengalaman dan pengetahuan
tentang permasalahan yang ada di lapangan.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


6

BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1. Kerangka Teori.


2.1.1. Pengetahuan.
Adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu.Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia,yakni
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. (Notoatmodjo, 2003).
KMS adalah alat untuk mencatat dan mengamati
perkembangan kesehatan anak yang mudah dilakukan oleh para
ibu. Dengan membaca garis perkembangan berat badan anak dari
bulan kebulan pada KMS. seorang ibu dapat menilai dan berbuat
sesuatu untuk berusaha memperbaiki dan meningkatkan
perkembangan kesehatan anaknya. ( Supariasa, dan Bakri,
Bachyar.2002 ).
2.1.2. Ibu balita.
Adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita umur 6-24
bulan. dalam program gizi terdapat selogan yaitu “anak sehat
bertambah umur bertambah berat “. Ibu-ibu diharapkan selalu
memantau pertumbuhan anaknya. Oleh karena itu, semua yang
berhubungan dengan kesehatan dari sejak lahir sampai berusia 5
tahun perlu dicatat dalam KMS. ( Supariasa, dan Bakri, Bachyar.
2002 ).
Kebutuhan dan pemenuhan gizi balita sangat tergantung
pada ibu dan keluarga, pengetahuan tentang gizi harus dikuasai
oleh ibu/ keluarga melalui penyuluhan gizi. ( Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 2002 ).

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


7

2.1.3. Makanan Pendamping ASI


2.1.3.1. Pengertian
Adalah makanan yang diberikan kepada bayi/ anak
disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-
ASI diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan
makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Pengenalan dan pemberian makanan MP-ASI harus
dilkukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya.
Hal ini di maksudkan untuk menyesuaikan kemampuan
alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI. ( Depkes RI,
2004 ).
Adalah makanan atau minuman yang mengandung
zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan
guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. (Depkes
RI,2006 ).

2.1.3.2. Umur yamg tepat untuk memulai pemberian MP-ASI


Sampai umur 6 bulan, kebutuhan energi bayi masih
dapat di penuhi dari ASI. Mulai usia 6 bulan kebutuhan
energi bayi tidak dapat dipenuhi dari ASI saja sehingga
perlu tambahan energi dari MP-ASI. Mulai usia 6 bulan,
bayi perlu mendapat MP-ASI berupa makanan lumat
seperti bubur nasi saring, kentang rebus yang dihaluskan,
pisang dan biscuit. di haluskan.Makanan lumat dapat
memenuhi kekurangan energi pada usia ini karena jenis
makanan lumat mengandung energi yang lebih tinggi
disbanding makanan cair. ( Kemenkes, 2010 ).

2.1.3.3. Keuntungan pemberian MP-ASI pada usia 6 bulan


keatas.
a. Bayi sudah mulai memeperhatikan orang yang
sedang makan dan berusaha meraih makanan.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


8

b. Bayi suka memasukan apa saja yang dipegang


kemulut.

c. Bayi sudah dapat menggerakkan lidah dengan lebih


baik untuk memindah-mindahkan makanan di dalam
mulut.

d. Bayi mulai menunjukkan kemampuan


menggerakkan rahang naik turun layaknya mengunyah
makanan.

Di samping itu pada usia ini,alat pencernaan bayi


sudah cukup siap untuk mencerna berbagai makanan.
Pemberian MP-ASI berarti memberikan makanan
lain sebagai pendamping ASI yang diberikan pada bayi
dan anak usia 6 sampai 24 bulan. MP-ASI yang tepat dan
baik merupakan makanan yag dapat memenuhi kebutuhan
gizi sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang
dengan optimal. MP-ASI diberikan secara bertahap sesuai
dengan umur anak,mulai dari MP-ASI jenis lumat,lembik
sampai anak menjadi terbiasa dengan makanan
keluarga.Disamping MP-ASI,pemberian ASI harus di terus
di lanjutkan sebagai sumber zat gizi dan factor pelindung
penyakit hingga anak mencapai usia 2 tahun atau lebih.
( Kemenkes,tahun 2010 ).

2.1.3.4. Resiko Pemberian MP- ASI Terlalu Dini


a. Menggantikan ASI,sulit memenuhi kebutuhan gizi
anak.
b. MP-ASI yang encer ( bubur/sup encer ) dengan
alasan agar lebih mudah memakannya mengandung zat
gizi yang rendah.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


9

c. Meningkatkan resiko diare karena MP-ASI yang


diberikan tidak sebersih ASI atau mdah dicerna seperti
ASI.
d. Mudah menderita sakit karena lebih sedikit
konsumsi zat anti infeksi yang berasal dari ASI.
e. Meningkatkan resiko alergi karena bayi belum dapat
mencerna dan menyerap makanan denga baik
f. Meningkatkan resiko ibu untuk hamil lagi bila ASI
lebih jarang diberikan. ( Kemenkes, 2010)

2.1.3.5. Resiko Terlambat Memberikan MP-ASI


a. Anak tidak mendapatkan tambahan makanan yang
mencukupi kebutuhan untuk pertumbuhannya.
b. Pertumbuhan dan perkembangannya terlambat.
c. Tidak mendapatkan zat – zat gizi yang cukup untuk
mencegah kekurangan gizi lain seperti anemia Karena
tidak cukup zat gizi besi.
d. Anak menolak ketika diberi MP-ASI karena tidak
mengenal aneka ragam makanan.

2.1.3.6. Menu MP-ASI Bervariasi


Pada umumnya orang dewasa dan anak yang sudah
besar,mengkomsumsi makanan yang beraneka ragam
bahan makanan yang terdapat dalam menunya,Hal ini
sama perlu juga diberikan pada anak yang lebih muda agar
mengkomsumsi berbagai macam bahan MP-ASI.Makanan
keluarga umumnya semua zat gizi yang dibutuhkan anak
dalam MP-ASI.
Untuk meningkatkan asupan energi, anjurkan
keluarga memberikan makanan tambahan ( selingan ) di
antara waktu makan.Tetapi makanan selingan tersebut
merupakan makanan yang mudah disiapkan dan porsi kecil
sehingga tidak menjadi pengganti makana utama.makanan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


10

selingan akan memberikan tambahan energi dan gizi


lainnya.

2.1.3.7. Pola makan/menu makanan MP-ASI

Usia Bentuk Makanan Berapa kali sehari Jumlah makan setiap


kali makan

6-8 *ASI *Teruskan pemberian 2-3 sendok makan


bulan *Makanan ASI sesering mungkin. secara bertahap
lumat,syuran,daging *Makanan lumat 2-3 x bertambah hingga
dan buah yang di sehari mencapai ½ gelas
lumatkan,makanan *Makanan selingan 1-2 atau 125 cc setiap
yang di lumatkan. x sehari hari
9-11 * ASI * Teruskan pemberian * 1/2 gelas
bulan * Makanan lembik ASI sesering mungkin /mangkuk atau 125
atau di cincang * Makanan lembik 2-3 cc
* Makanan selingan x sehari
yang dapat di * Makanan selingan 1-
pegang anak 2 x sehari
12-24 * Makanan keluarga *Makanan keluarga 3- * 3/4 gelas
bulan * Makanan yang 4x sehari nasi/penukar (200 cc
dihaluskan atau * Makanan selingan 2 )
dicincang x sehari * 1 potong kecil ikan
* ASI *Teruskan pemberian /daging /ayam/telur
ASI * 1 potong kecil
tempe /tahu atau 1
sdm kacang-
kacangan
* 1/4 gelas sayur
* 1 potong buah
* 1/2 gelas bubur/1
potng kue/1 potong
buah

2.1.3.8. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian


MP-ASI
a. MP-ASI diberikan sedikit demi sedikit.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


11

b. Pemberian MP-ASI dilakukan di sela-sela


pemberian ASI.
c. Tepung beras sangat baik di gunakan sebagai bahan
MP-ASI.
d. Pengenalan sayuran di dahulukan daripada
pengenalan buah.
e. Hinadari penggunaan garam dan gula.Utamakan
memberikan MP-ASI dengan rasa yang asli makanan.
f. Jangan terlalu banyak mencampur bahan makanan.
g. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi
pemicu alergi.
h. Jangan terlalu banyak mencampur bahan makanan.
i. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi
pemicu alergi.

2.1.3.9. Kriteria MP-ASI


a. Nilai gizi dan kandungan proteinnya tinggi.

b. Memiliki nilai suplementasi yang baik,mengandung


vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup.

c. Dapat diterima dengan baik.

d. Tersedia secara lokal.

e. Bersifat padat gizi.

2.1.4. Status Gizi


Adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu,atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu.
Penilaian status gizi secara langsung salah satunya dengan
antropometri.
2.1.4.1. Antropometri

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


12

Artinya ukuran tubuh manusia. Di tinjau dari sudut


pandang gizi,maka antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidak seimbangan asupan protein dan energi.Ketidak
seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan
proporsi jaringan tubuh seperti lemak,otot dan jumlah air
dalam tubuh. (Supariasa, dan Bakri, Bachyar, 2002).
Dalam prakteknya,ukuran antropometrik yang bermanfaat
dan sering dipakai adalah:berat badan,tinggi (panjang).
Badan, lingkaran kepala, lingkaran lengan atas, tebal
lipatan kulit. (Ikatan Dokter Anak Indonesia,2002).

2.1.4.2. Berat badan


Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang
terpentimg,dipakai pada setiap kesempatan memeriksa
anak pada setiap kelompok umur.merupakan hasil
keseluruhan peningkatan jaringan–jaringan tulang, otot,
lemak, cairan tubuh dn lainnya. Merupakan indikator
tunggal yang terbaik pada waktu ini untuk keadaan gizi
dan keadaan gizi dan keadaan tumbuh kembang. Di
Indonesia pengukuran berat badan telah memasyarakat
dengan digunakannya kartu menuju sehat (KMS) untuk
monitoring pertumbuhan. (Ikatan Dokter Anak Indonesia,
2002).

2.1.4.3. Tinggi badan


Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik
kedua yang penting, keistimewaan adalah nilai tinggi
badan meningkat terus, walaupun laju tumbuh berubah
dari pesat pada masa bayi muda kemudian melambat dan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


13

menjadi pesat lagi pada masa remaja.( Ikatan Dokter Anak


Indonesia, 2002 ).

2.1.4.4. Klasifikasi Status Gizi.


Menurut tabel Berat Badan/Tinggi Badan
Direktorat Gizi Masyarakat 2002. (lihat lampiran).
Klsifikasinya adalah: normal, kurus, kurus sekali atau
gemuk.

2.1.4.5. Gizi Buruk


Adalah kekurangan energy dan protein (KEP)
tingkat berat akibat kurang mengkomsumsi makanan yang
bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama.
Ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB
terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis
menunjukkan gejala marasmus, kwaskiorkor atau
marasmik kwaskiorkor.
Gizi buruk dapat diketahui dengan menimbang
berat badan, mengukur tinggi badan, mengatahui umur
kemudian dibandingkan menggunakan tabel bisa juga
diketahui secara klinis dengan melihat tanda-tanda pada
tubuh penderita. (Proyek Perbaikan Gizi Masyarakat Prop
NTB, 2002).

2.1.4.6. Penyebab Gizi Buruk


a. Balita tidak mendapat asi eksklusif, atau mendapat
makanan selain ASI sebelum 6 bulan.
b. Balita disapih sebelum umur 6 bulan.
c. Balita tidak mendapat MP-ASI pada umur 6 bulan
atau lebih.
d. MP-ASI kurang dan tidak bergizi.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


14

e. Setelah 6 bulan balita jarang disusui.


f. Balita menderita sakit dalam waktu lama, seperti
diare, campak, TBC, batuk pilek.
g. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
(http//www.bayisehat.com)

2.1.4.7. Pengaruh kasus gizi buruk


a. Menyebabkan kematian bila tidak segera ti
tanggulangi.
b. Kecerdasan anak akan berkurang.
c. Berat dan tinggi pada umur dewasa lebih rendah
dari anak normal.
d. Sering sakit infeksi kronis seperti: batuk, pilek,
diare TBC dan lain-lain. (http//www.bayisehat.com)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


15

2.2. Kerangka Konsep

IBU BALITA

Pekerjaan / ekonomi
Pendidikan
keluarga

Penyuluhan Budaya

Pengetahua
n

Status Gizi
Balita

Keterangan :

Yang diteliti

Tidak diteliti

Sumber :

Supariasa, dan Bakri, Bachyar, 2002

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


16

2.3.Hipotesis.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teori, dapat dirumuskan


hipotesis penelitian “ ada hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang MP-
ASI dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga Dusun Lembuak Kebon Desa
Lembuak Kecamatan Narmada Lombok Barat “

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


17

Tabel Berat Badan/Tinggi Badan (Direktorat Gizi Masyarakat 2002)

Berat badan anak laki-laki (kg) Tinggi Berat badan anak perempuan (kg)
Gemuk Normal Kurus Kurus badan Kurus Kurus Normal Gemuk
> 2 SD -2 SD s/d < - SD s/d sekali (cm) sekali < - SD -2 SD > 2 SD
2 SD -3 SD <-3 <-3 s/d -3 s/d 2
SD SD SD SD
6.8 --> 2.8-6.7 2.0-2.7 <--1.9 55.0 <--2.2 2.3-2.9 3.0-6.7 6.8-->
7.0--> 2.9-6.9 2.2-2.8 <--2.1 55.5 <--2.3 2.4-3.0 3.1-6.9 7.0-->
7.2--> 3.1-7.1 2.3-3.0 <--2.2 56.0 <--2.4 2.5-3.1 3.2-7.1 7.2-->
7.4--> 3.2-7.3 2.4-3.1 <--2.3 56.5 <--2.5 2.6-3.3 3.4-7.3 7.4-->
7.5--> 3.4-7.4 2.6-3.3 <--2.5 57.0 <--2.6 2.7-3.4 3.5-7.4 7.5-->
7.7--> 3.5-7.6 2.7-3.4 <--2.6 57.5 <--2.7 2.8-3.5 3.6-7.6 7.7-->
7.9--> 3.7-7.8 2.8-3.6 <--2.7 58.0 <--2.9 3.0-3.7 3.8-7.8 7.9-->
8.0--> 3.8-7.9 3.0-3.7 <--2.9 58.5 <--3.0 3.1-3.8 3.9-7.9 8.0-->
8.2--> 4.0-8.1 3.1-3.9 <--3.0 59.0 <--3.1 3.2-3.9 4.0-8.1 8.2-->
8.5--> 4.3-8.4 3.4-4.2 <--3.3 60.0 <--3.3 3.4-4.2 4.3-8.2 8.5-->
8.7--> 4.4-8.6 3.5-4.3 <--3.4 60.5 <--3.4 3.5-4.3 4.4-8.6 8.7-->
8.8--> 4.5-8.7 3.6-8.4 <--2.6 61.0 <--3.5 3.6-4.4 4.5-8.7 8.8-->
9.0--> 4.7-8.9 3.6-4.4 <--3.7 61.5 <--3.6 3.7-4.5 4.6-8.9 9.0-->
9.1--> 4.8-9.0 3.9-4.7 <--3.8 62.0 <--3.8 3.9-4.7 4.8-8.0 9.1-->
9.3--> 4.9-9.2 4.0-4.8 <--3.9 62.5 <--3.9 4.0-4.8 4.9-9.2 9.3-->
9.4--> 5.1-9.3 4.1-5.0 <--4.0 63.0 <--4.0 4.1-4.9 5.0-9.3 9.4-->
9.6--> 5.2-9.5 4.3-5.1 <--4.2 63.5 <--4.1 4.2-5.0 5.1-9.4 9.5-->
9.7--> 5.3-9.6 4.4-5.2 <--4.3 64.0 <--4.2 4.3-5.1 5.2-9.6 9.7-->
9.9--> 5.5-9.8 4.5-5.4 <--4.4 64.5 <--4.3 4.4-5.3 5.4-9.7 9.8-->
10.0-- 5.6-9.9 4.6-5.5 <--4.5 65.0 <--4.4 4.5-5.4 5.5-9.8 9.9-->
>
10.2-- 5.7-10.1 4.7-5.6 <--4.6 65.5 <--4.5 4.6-5.5 5.6- 10.1--
> 10.0 >
10.3-- 5.8-10.2 1.9-5.7 <--4.8 66.0 <--4.6 4.7-5.6 5.7- 10.2--
> 10.1 >
10.5-- 6.0-10.4 5.0-5.9 <--4.9 66.5 <--4.7 4.8-5.7 5.8- 10.3--
> 10.2 >
10.6-- 6.1-10.5 5.1-6.0 <--5.0 67.0 <--4.9 5.0-5.8 5.9- 10.5--
> 10.4 >
10.8-- 6.2-10.7 5.2-6.1 <--5.1 67.5 <--5.0 5.1-6.0 6.1- 10.6--
> 10.5 >
10.9-- 6.3-10.8 5.3-6.2 <--5.2 68.0 <--5.1 5.2-3.1 6.2- 10.7--
> 10.6 >
11.0-- 6.4-10.9 5.5-6.3 <--5.4 68.5 <--5.2 5.3-6.2 6.3- 10.8--
> 10.7 >
11.2-- 6.6-11.1 5.6-6.5 <--5.5 69.0 <--5.3 5.4-6.3 6.4- 11.0--
> 10.9 >
11.3-- 6.7-11.2 5.7-6.6 <--5.6 69.5 <--5.4 5.5-6.4 6.5- 11.1--
> 11.0 >
11.5-- 6.8-11.4 5.8-6.7 <--5.7 70.0 <--5.5 5.6-6.5 6.6- 11.2--
> 11.1 >
11.6-- 3.9-11.5 5.9-6.8 <--5.8 70.5 <--5.6 5.7-6.6 6.7- 11.3--
> 11.2 >
11.7-- 7.0-11.6 6.0-6.9 <--5.9 71.0 <--5.7 5.8-6.7 6.8- 11.5--

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


18

> 11.4 >


11.9-- 7.1-11.8 6.1-7.0 <--6.0 71.5 <--5.8 5.9-6.8 6.9- 11.6--
> 11.5 >
12.0-- 7.2-11.9 6.3-7.1 <--6.2 72.0 <--5.9 6.0-7.0 7.1- 11.7--
> 11.6 >
12.1-- 7.4-12.0 6.4-7.3 <--6.3 72.5 <--6.0 6.1-7.1 7.2- 11.8--
> 11.7 >
12.3-- 7.5-12.1 6.5-7.4 <--6.4 73.0 <--6.1 6.2-7.2 7.3- 11.9--
> 11.8 >
12.4-- 7.6-12.3 6.6-7.5 <--6.5 73.5 <--6.3 6.4-7.3 7.4- 12.0--
> 11.9 >
12.5-- 7.7-12.4 6.7-7.6 <--6.6 74.0 <--6.4 6.5-7.4 7.5- 12.2--
> 12.1 >
12.6-- 7.8-12.5 6.8-7.7 <--6.7 74.5 <--6.5 6.6-7.5 7.6- 12.3--
> 12.2 >
12.8-- 7.9-12.7 6.9-7.8 <--6.8 75.0 <--6.6 6.7-7.6 7.7- 12.4--
> 12.3 >
12.9-- 8.0-12.8 7.1-7.9 <--6.9 75.5 <--6.7 6.8-7.7 7.8- 12.5--
> 12.4 >
13.0-- 8.1-12.9 7.1-8.0 <--7.0 76.0 <--6.8 6.9-7.8 7.9- 12.6--
> 12.5 >
13.1-- 8.2-13.0 7.2-8.1 <--7.1 76.5 <--6.9 7.0-7.9 8.0- 12.7--
> 12.6 >
13.3-- 8.3-13.2 7.3-8.2 <--7.2 77.0 <--7.0 7.1-8.0 8.1- 12.8--
> 12.7 >
13.4-- 8.4-13.3 7.4-8.3 <--7.3 77.5 <--7.1 7.2-8.1 8.2- 12.9--
> 12.8 >
13.5-- 8.5-13.4 7.5-8.4 <--7.4 78.0 <--7.2 7.3-8.2 8.3- 13.1--
> 13.0 >
13.6-- 8.6-13.5 7.6-8.5 <--7.5 78.5 <--7.3 7.4-8.3 8.4- 13.2--
> 13.1 >
13.7-- 8.7-13.6 7.7-8.6 <--7.6 79.0 <--7.4 7.5-8.4 8.5- 13.3--
> 13.2 >
13.9-- 8.8-13.8 7.8-8.7 <--7.7 79.5 <--7.5 7.6-8.5 8.6- 13.4--
> 13.3 >
14.0-- 8.9-13.9 7.9-8.8 <--7.8 80.0 <--7.6 7.7-86 8.7- 13.5--
> 13.4 >
14.1-- 9.0-14.0 8.0-8.9 <--7.9 80.5 <--7.7 7.8-8.7 8.8- 13.6--
> 13.5 >
14.2-- 9.1-14.1 8.1-9.0 <--8.0 81.0 <--7.8 7.9-8.8 8.9- 13.7--
> 13.6 >
14.3-- 9.2-14.2 8.2-9.1 <--8.1 81.5 <--7.9 8.0-8.9 9.0- 13.9--
> 13.8 >
14.4-- 9.3-14.3 8.3-9.2 <--8.2 82.0 <--8.0 8.1-9.0 9.1- 14.0--
> 13.9 >
14.6-- 9.4-14.5 8.4-9.3 <--8.3 82.5 <--8.1 8.2-9.1 9.2- 14.1--
> 14.0 >
14.7-- 9.5-14.6 8.5-9.4 <--8.4 83.0 <--8.2 8.3-9.2 9.3- 14.2--
> 14.1 >
14.8-- 9.6-14.7 8.6-9.5 <--8.5 83.5 <--8.2 8.3-9.3 9.4- 14.3--
> 14.2 >
14.9-- 9.7-14.8 8.7-9.6 <--8.6 84.0 <--8.3 8.4-9.4 9.5- 14.4--
> 14.3 >
15.0-- 9.8-14.9 8.8-9.7 <--8.7 84.5 <--8.4 8.5-9.5 9.6- 14.5--
> 14.4 >
15.1-- 9.9-15.0 8.9-9.8 <--8.8 85.0 <--8.5 8.6-9.6 9.7- 14.7--

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


19

> 14.6 >


15.2-- 10.0-15.1 8.9-9.9 <--8.8 85.5 <--8.6 8.7-9.7 9.8- 14.8--
> 14.7 >
15.4-- 10.1-15.3 9.0-10.0 <--8.9 86.0 <--8.7 8.8-9.8 9.9- 14.9--
> 14.8 >
15.5-- 10.2-15.4 9.1-10.1 <--9.0 86.5 <--8.8 8.9-9.9 10.0- 15.0--
> 14.9 >
15.6-- 10.3-15.5 9.2-10.2 <--9.1 87.0 <--8.9 9.0-10.0 10.115. 15.2--
> 1- >
15.7-- 10.4-15.6 9.3-10.3 <--9.2 87.5 <--9.0 9.1-10.1 10.2- 15.3--
> 15.2 >
15.8-- 10.5-15.7 9.4-10.4 <--9.3 88.0 <--9.1 9.2-10.2 10.3- 15.4--
> 15.3 >
15.9-- 10.6-16.8 9.5-10.5 <--9.4 88.5 <--9.2 9.3-10.3 10.4- 15.5--
> 15.4 >
16.1-- 10.7-16.0 9.6-10.6 <--9.5 89.0 <--9.2 9.3-10.4 10.5- 15.7--
> 15.6 >
16.2-- 10.8-16.1 9.7-10.7 <--9.6 89.5 <--9.3 9.4-10.5 10.6- 15.8--
> 15.7 >
16.3-- 10.9-16.2 9.8-10.8 <--9.7 90.0 <--9.4 9.5-10.6 10.7- 15.9--
> 15.8 >
16.4-- 11.0-16.3 9.9-10.9 <--9.8 90.5 <--9.5 9.6-10.6 10.7- 16.0--
> 15.9 >
16.5-- 11.1-16.4 9.9-11.0 <--9.8 91.0 <--9.6 9.7-10.7 10.8- 16.2--
> 16.1 >
16.6-- 11.2-16.5 10.0-11.1 <--9.9 91.5 <--9.7 9.8-10.8 10.9- 16.3--
> 16.2 >
16.8-- 11.3-16.7 10.1-11.2 <-- 92.0 <--9.8 9.9-10.9 11.0- 16.4--
> 10.0 16.3 >
16.9-- 11.4-16.8 10.2-11.3 <-- 92.5 <--9.8 9.9-11.0 11.1- 16.6--
> 10.1 16.5 >
17.0-- 11.5-16.9 10.3-11.4 <-- 93.0 <--9.9 10.0- 11.2- 16.7--
> 10.2 11.1 16.6 >
17.1-- 11.6-17.0 10.4-11.5 <-- 93.5 <-- 10.1- 11.3- 16.8--
> 10.3 10.0 11.2 16.7 >
17.3-- 11.7-17.2 10.5-11.6 <-- 94.0 <-- 10.2- 11.4- 17.0--
> 10.4 10.1 11.3 16.9 >
17.4-- 11.8-17.3 10.6-11.7 <-- 94.5 <-- 10.3- 11.5- 17.1--
> 10.5 10.2 11.4 17.0 >
17.5-- 11.9-17.4 10.7-11.8 <-- 95.0 <-- 10.4- 11.6- 17.3--
> 10.6 10.3 11.5 17.2 >
17.6-- 12.0-17.5 10.8-11.9 <-- 95.5 <-- 10.5- 11.7- 17.4--
> 10.7 10.4 11.6 17.3 >
17.8-- 12.1-17.7 10.9-12.0 <-- 96.0 <-- 10.6- 11.8- 17.6--
> 10.8 10.5 11.7 17.5 >
17.9-- 12.2-17.8 11.0-12.1 <-- 96.5 <-- 10.7- 11.9- 17.7--
> 10.9 10.6 11.8 17.6 >
18.0-- 12.4-17.9 11.0-12.3 <-- 97.0 <-- 10.7- 11.0- 17.9--
> 10.9 10.6 11.9 17.8 >
18.2-- 12.5-18.1 11.1-12.4 <-- 97.5 <-- 10.8- 11.1- 18.0--
> 11.0 10.7 12.0 17.9 >
18.3-- 12.6-18.2 11.2-12.5 <-- 98.0 <-- 11.9- 12.2- 18.2--
> 11.1 10.8 12.1 18.1 >
18.5-- 12.7-18.4 11.3-12.6 <-- 98.5 <-- 11.0- 12.3- 18.3--
> 11.2 10.9 12.2 17.2 >
18.6-- 12.8-18.5 11.4-12.7 <-- 99.0 <-- 11.1- 12.4- 18.5--

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


20

> 11.3 11.0 12.3 18.4 >


18.7-- 12.9-18.6 11.5-12.8 <-- 99.5 <-- 11.2- 12.6- 18.6--
> 11.4 11.1 12.4 18.5 >
18.9-- 13.0-18.8 11.6-12.9 <-- 100.0 <-- 11.3- 12.7- 18.8--
> 11.5 11.2 12.6 18.7 >
19.0-- 13.1-18.9 11.7-13.0 <-- 100.5 <-- 11.4- 12.8- 18.9--
> 11.6 11.3 12.7 18.8 >
19.2-- 13.2-19.1 11.8-13.1 <-- 101.0 <-- 11.5- 12.9- 19.1--
> 11.7 11.4 12.8 19.0 >
19.3-- 13.3-19.2 11.9-13.2 <-- 101.5 <-- 11.6- 13.0- 19.2--
> 11.8 11.5 12.9 19.1 >
19.5-- 13.4-19.4 12.0-13.3 <-- 102.0 <-- 11.7- 13.1- 19.4--
> 11.9 11.6 13.0 19.3 >
19.6-- 13.6-19.5 12.1-13.5 <-- 102.5 <-- 11.8- 13.2- 19.6--
> 12.0 11.7 13.1 19.5 >
19.8-- 13.7-19.7 12.2-13.6 <-- 103.0 <-- 11.9- 13.3- 19.7--
> 12.1 11.8 13.2 19.6 >
20.0-- 13.8-19.9 12.3-13.7 <-- 103.5 <-- 12.0- 13.4- 19.9--
> 12.2 11.9 13.3 19.8 >
20.1-- 13.9-20.0 12.4-13.8 <-- 104.0 <-- 12.1- 13.5- 19.1--
> 12.3 11.0 13.4 20.0 >
20.3-- 14.0-20.2 12.6-13.9 <-- 104.5 <-- 12.2- 13.7- 20.2--
> 12.5 12.1 13.6 20.1 >
20.5-- 14.2-20.4 12.7-14.1 <-- 105.0 <-- 12.3- 13.8- 20.4--
> 12.6 12.2 13.7 20.3 >
20.6-- 14.3-20.5 12.8-14.2 <-- 105.5 <-- 12.4- 14.9- 20.6--
> 12.7 12.3 13.8 20.5 >
20.8-- 14.4-20.7 12.9-14.3 <-- 106.0 <-- 12.5- 14.0- 20.8--
> 12.8 12.4 13.9 20.7 >
21.0-- 14.5-20.9 13.0-14.4 <-- 106.5 <-- 12.6- 14.1- 21.0--
> 12.9 12.5 13.0 20.9 >
21.2-- 14.7-20.1 13.2-14.6 <-- 107.0 <-- 12.7- 14.3- 21.1--
> 13.0 12.6 14.2 21.0 >
21.4-- 14.8-21.3 13.2-14.7 <-- 107.5 <-- 12.8- 14.4- 21.3--
> 13.1 12.7 14.3 21.2 >
21.5-- 14.9-21.4 13.4-14.8 <-- 108.0 <-- 13.0- 14.5- 21.5--
> 13.3 12.9 14.4 21.4 >
21.7-- 14.0-21.6 13.5-14.9 <-- 108.5 <-- 13.1- 14.6- 21.7--
> 13.4 12.0 14.5 21.6 >
21.9-- 15.2-21.8 13.6-15.1 <-- 109.0 <-- 13.2- 14.8- 21.9--
> 13.5 13.1 14.7 21.8 >
22.1-- 15.3-21.0 13.7-15.2 <-- 109.5 <-- 13.3- 15.9- 22.1--
> 13.6 13.2 14.8 21.0 >
22.3-- 15.4-22.2 13.8-15.3 <-- 110.0 <-- 13.4- 15.0- 22.3--
> 13.7 13.3 14.9 22.2 >
22.5-- 15.6-22.4 14.0-15.5 <-- 110.5 <-- 13.6- 15.2- 22.5--
> 13.9 13.5 15.1 22.4 >
22.7-- 15.7-22.6 14.1-15.6 <-- 111.0 <-- 13.7- 15.3- 22.7--
> 14.0 13.6 15.2 22.6 >
22.9-- 15.9-22.8 14.2-15.8 <-- 111.5 <-- 13.8- 15.5- 22.9--
> 14.1 13.7 15.4 22.8 >
23.2-- 15.0-23.1 14.4-15.9 <-- 112.0 <-- 14.0- 15.6- 23.1--
> 14.3 13.9 15.5 23.0 >
23.4-- 16.1-23.3 14.5-16.0 <-- 112.5 <-- 14.1- 15.7- 23.3--
> 14.4 13.0 15.6 23.2 >
23.6-- 16.3-23.5 14.6-16.2 <-- 113.0 <-- 14.2- 15.9- 23.5--

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


21

> 14.5 14.1 15.8 23.4 >


23.8-- 16.4-23.7 14.8-16.3 <-- 113.5 <-- 14.4- 16.0- 23.7--
> 14.7 14.3 15.9 23.6 >
24.1-- 16.6-24.0 14.9-16.5 <-- 114.0 <-- 14.5- 16.2- 23.9--
> 14.8 14.4 16.1 23.8 >
24.3-- 16.7-24.2 15.0-16.6 <-- 114.5 <-- 14.6- 16.3- 24.2--
> 14.9 14.5 16.2 24.1 >
24.5-- 16.9-24.4 15.2-16.8 <-- 115.0 <-- 14.8- 16.5- 24.4--
> 15.1 14.7 16.4 24.3 >

• Interpretasi :
Normal : -2 SD s/d SD atau Gizi baik
Kurus : < -2 SD s/d – 3 SD atau gizi kurang
Kurus sekali : < -3 SD atau gizi buruk

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


22

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Usulan Proposal Skripsi berjudul:

Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dengan Status


Gizi Balita di pos yandu Kenanga dusun Lembuak
Kebon desa Lembuak,Kecamatan Narmada Lombok
Barat.

Telah mendapat persetujuan pada tanggal


Oktober 2010.

Menyetujui

Pembimbing Utama Pembimbing


Pendamping

Rante Allo
Sambara,SH.,SST.,MM Drs.I Nyoman Loka,Msi.

Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknis Kesehatan Kemenkes Mataram

Rante Allo Sambara,SH.,SST.,MM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


23

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

Anda mungkin juga menyukai