Anda di halaman 1dari 6

AHMAD RIZAL IBRAHIM / 410013176 / GEOLOGI 03

BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan. (Pettjohn, 1975)
Berdasarkan ada tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen dapat dibedakan
menjadi 2 macam :
1. Batuan Sedimen Klastik Yaitu batuan sedimen yang terbentuk berasal dari
hancuran batuan lain. Kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya mengalami
diagenesa.
2. Batuan Sedimen Non Klastik Yaitu batuan sedimen yang tidak mengalami proses
transportasi. Pembentukannya adalah kimiawi dan organis.
Sifat sifat utama batuan sedimen :
1. Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses
sedimentasi.
2. Sifat klastik yang menandakan bahwa butir butir pernah lepas, terutama pada
golongan detritus.
3. Sifat jejak adanya bekas bekas tanda kehidupan (fosil).
4. Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit, dolomite dan
rijing.
Proses diagenesa antara lain :
A. Kompaksi Sedimen
Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari
berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir
yang satu dengan yang lain menjadi rapat.
B. Sementasi
Yaitu turunnya material material di ruang antar butir sedimen dan secara
kimiawi mengikat butir butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif
bila derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.
C. Rekristalisasi
Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang
berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya.
Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.
D. Autiqenesis
Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya
mineral tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini
yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dll.
E. Metasomatisme
Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa
pengurangan volume asal.
2. Batuan Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari
kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau

reaksi organik. Menurut R.P. Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan


menjadi enam golongan yaitu :
A. Golongan Detritus Kasar
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam
golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir.
Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan
danau atau laut.
B. Golongan Detritus Halus
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan
laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini
adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal.
C. Golongan Karbonat
Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska,
algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan
rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu
tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai
neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik
sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya
tergantung pada material penyusunnya.
D. Golongan Silika
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik
dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini
rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini
tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.
E. Golongan Evaporit
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki
larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di
lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan
terjadi pengayaan unsur unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga
adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari
larutan tersebut. Batuan batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah
gip, anhidrit, batu garam.
F. Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur unsur organik yaitu dari
tumbuh tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan
cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak
akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya
batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan
sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat
tersebut.
Tekstur Batuan Sedimen
Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir
serta susunannya. Butiran tersusun atau terikat oleh semen dan masih adanya rongga di antara
butirnya. Pembentukannya di kontrol oleh media dan cara transportasinya. Pembahasan
tekstur meliputi :

1. Ukuran Butir (Grain Size)


Pemilahan ukuran butir
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Butir
Bongkah
Berangkal
Kerakal
Pasir Sangat Kasar
Pasir Kasar
Pasir Sedang
Pasir Halus
Pasir Sangat Halus
Lanau
Lempung

didasarkan

pada

skala

Wenworth,

1922

Besar Butir (mm)


>256
256 64
64 4
42
21
1
-
- 1/8
1/16 1/256
< 1/256

2. Pemilahan (Sorting)
Adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan sedimen, artinya
bila semakin seragam ukurannya dan besar butirnya maka pemilahan semakin baik.
Ada 3 macam pemilahan yaitu :
A. Well sorted : terpilah baik
B. Medium sorted : terpilah sedang
C. Poor sorted : terpilah buruk
3. Kebundaran
Adalah nilai membulat atau meruncingnya butiran dimana sifat ini hanya bisa
di amati pada batuan sedimen klastik kasar. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk
batuan yang terdapat dari batuan tersebut. Tentunya terdapat banyak sekali variasi
dari bentuk batuan, akan tetapi untuk mudahnya dipakai perbandingan sebagai berikut
:
1. Wellrounded (membundar baik)
Semua permukaan konveks, hamper equidimensional, sferoidal.
2. Rounded (membundar)
Pada umumnya permukaan permukaan bundar, ujung ujung dan
tepi -tepi butiran bundar.
3. Subrounded (membundar tanggung)
Permukaan umumnya datar dengan ujung ujung yang membundar.
4. Subangular (menyudut tanggung)
Permukaan umumnya datar dengan ujung ujung yang tajam.
5. Angular (menyudut)
Permukaan konkaf dengan ujungnya yang tajam.
4. Shape
Adalah bentuk daripada butiran itu sendiri dan dapat dibedakan menjadi 4
macam yaitu :
A. Oblate / lobular
B. Equent / equiaxial

C. Bladed / traxial
D. Prolate / rod shaped
5.Porositas
Adalah perbandingan seluruh permukaan pori dengan volume dari batuan.
6.Permeabilitas
Permeabilitas sukar ditentukan tetapi dapat dikira kira melalui porositas.
Salah satu metoda pendekatan untuk mengetahui permeabilitas adalah dengan
menempatkan setetes air pada sekeping yang kering dan mengamati kecepatan air
merembes. Istilah yang biasa dipergunakan adalah :
- Fair : 1 10 md
- Good : 10 100 md
- Very good : 100 1000 md
7. Matrix
Adalah semacam butir (klastik), tetapi sangat halus sehingga aspek geometri
tak begitu penting, terdapat di antara butiran sebagai massa dasar.
8. Semen
Adalah bukan butir, tapi material pengisi rongga antar butir, biasanya dalam
bentuk amorf atau kristalin. Bahan bahan semen yang lazim adalah :
- Klasit
oksida
- Solomit
silica
- Sulfat
Siderit
9. Kemas (fabric)
Di dalam batuan sedimen klastik dikenal 2 macam kemas, yaitu :
A. kemas terbuka : Butiran tidak saling bersentuhan.
B. kemas tertutup : Butiran saling bersentuhan.
Struktur Batuan Sedimen
Struktur sedimen merupakan suatu kelainan darim perlapisan normal batuan sedimen
yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya.
Pembentuknya dapat terjadi pada waktu pengendapan maupun segera setelah proses
pengendapan. Dengan kata lain, struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam
dimensi yang lebih besar
1. Struktur sedimen berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya struktur sedimen yang terbentuk dapat dikelompokan menjadi 3
macam:
A. Struktur sedimen primer
Terbentuk karena proses sedimentasi dengan demikian dapat merefleksikan
mekanisasi pengendapannya.
B. Struktur sedimen sekunder
Terbentuk sesudah sedimentasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga
merefleksikan keadaan lingkungan pengendapannya.
C. Struktur organic
Terbentuk oleh keadaan organisme seperti molusca, cacing atau bintang
lainnya.

Faktor faktor yang mempengaruhi kenampakan adanya struktur perlapisan adalah :


1. Adanya perbedaan warna mineral.
2. Adanya perbedaan ukuran besar butir.
3. Adanya perbedaan warna komposisi mineral.
4. Adanya perbedaan macam batuan.
5. Adanya perbedaan struktur sedimen.
6. Adanya perbedaan kekompakan.

KESIMPULAN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan. (Pettjohn, 1975)
Berdasarkan ada tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen dapat dibedakan
menjadi 2 macam :
1. Batuan Sedimen Klastik Yaitu batuan sedimen yang terbentuk berasal dari
hancuran batuan lain. Kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya mengalami
diagenesa.
2. Batuan Sedimen Non Klastik Yaitu batuan sedimen yang tidak mengalami proses
transportasi. Pembentukannya adalah kimiawi dan organis.

Anda mungkin juga menyukai