Anda di halaman 1dari 18

HUKUM ISLAM

DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM


INDONESIA
Disampaikan Pada Kuliah Agama
Islam Pada Perguruan Tinggi
Umum

I. Sumber Hukum Islam


Secara umum keberadaan sumber hukum
Islam dapat digambarkan dalam diagram
berikut :
Kalam atau Firman Allah SWT yang

Sumber
Hukum Islam
(QS. AnNisa59)

Al-Quran

diturunkan kepada nabi Muhammad SAW


melalui perantaraan malaikat Jibril yang
membacanya merupakan suatu ibadah

Hadis

Merupakan segala perkataan, perbuatan,


dan ketetapan yang disandarkan pada
Rasulullah SAW.

Ijtihad

Merupakan usaha sungguh-sungguh yang


dilakukan seorang mujtahid dalam rangka
mengetahui hukum-hukum syariat

Keberadaan tiga sumber hukum Islam di atas dijelaskan


dalam al-Quran Surat an-Nisa: 59 yang berbunyi :
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa:59)
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa sumber hukum
Islam adalah al-Quran, al-Hadis, dan ulil amri (para
penguasa). Keterkaitan dengan ijtihad, ulil amri adalah
orang-orang yang telah memenuhi syarat untuk melakukan
ijtihad (mujtahid) seperti memahami bahasa arab,
memahami ulumul Quran, Kaidah fiqih serta beberapa
persyaratan yang lain.

II. Fungsi Hukum Islam dalam kehidupan


bermasyarakat

Hukum Islam merupakan seperangkat aturan


yang digali dari al-Quran dan al-Hadis sebagai
sumber pokoknya. Keberadaannya sangat penting
dalam mengawal kehidupan manusia agar selaras
dengan tujuan penciptaan manusia yang dalam alQuran Surat adz-Dzariyat ayat 56 dikatakan
hanya untuk menyembah dan beribadah kepada
Allah SWT semata
Dalam pandangan para ulama, makna ibadah
dalam ayat di atas terkadung dua maksud. Hal ini
sebagimana Musthofa al-Mara>ghi dalam Tafsi>r
Maraghi nya menyatakan bahwa ibadah dalam
konsepsi Islam mengacu pada ayat di atas terdiri
atas dua macam, yakni ibadah mahdoh dan
ibadah ghoiru mahdoh.

Ibadah

Mahdloh
()

Hubungan vertical
antara manusia
dengan Allah SWT.
(Hablum Minallah).
Contoh :sholat,
zakat puasa

Ghoiru Mahdloh
()
Hubungan
horizontal antara
manusia dengan
sesamanya (hablum
minan nas)

Di lihat dari segi isinya, hukum Islam dapat


diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yakni berisi
perintah, larangan dan pilihan. Ketiga hal
tersebut bila diperinci lebih lanjut nampak dalam
penjelasan bagan berikut :
Isi Hukum Islam

Perintah

Larangan

Pilihan

Keras

Biasa

Keras

Biasa

Wajib

Sunah

Haram

Makruh

Mubah

Seiring dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, muncul berbagai macam


persoalan yang dihadapi manusia. Berbagai permasalahan tersebut harus dikelolah
dengan baik untuk dicarikan solusinya dengan tetap berpatokan pada ketentuanketentuan yang telah digariskan dalam al-Quran dan al-Hadis. Dari hal tersebut,
hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat memiliki fungsi yang dapat dijabarkan di
bawah ini :
Fungsi Hukum Islam
Fungsi Ibadah
Fungsi Ibadah
merupakan
kewajiban pokok
yang harus dilakukan
oleh setiap manusia
sebagai bagian dari
perintah agama

Amar maruf nahi


munkar

Fungsi Zawazir

Tanzin wa islah alummah

Merupakan perintah dan


larangan yang harus
dijalankan oleh setiap
manusia dalam rangka
untuk mencapai
kemaslahatan
(kebaikan) dan menjauhi
kemadlaratan
(keburukuan) di dunia
dan akhirat

Merupakan sanksi
yang akan diterima
manusia tatkala
melakukan tindakan
yang melanggar
hukum Islam, seperti
ketentuan qisas,
diyat, dan tazir

Fungsi ini untuk


memperlancar
interaksi dalam
kehidupan
masyarakat agar
terwujud masyarakat
yang harmonis,
aman dan sejahterah

III. Kontribusi umat Islam dalam Perumusan Sistem


Hukum Nasional

Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakan


hukum di Indonesa nampak jelas setelah Indonesia
merdeka. Walaupun demikian, bukan berarti pada fase
awal sebelum proklamasi kemerdekaan umat Islam tidak
memiliki kontribusi terhadap negara Indonesia. Banyak hal
yang telah dilakukan oleh umat Islam di Indonesia
termasuk salah satunya adalah lahirnya proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga merupakan hasil
perjuangan umat Islam dengan beberapa komponen
bangsa yang lainnya

Lahirnya pancasila dan UUD 1945


Dalam satu perspektif, Indonesia merupakan negara
bukan berideologikan Islam, namun kerangka acuan dalam
mengembangkan aturan hukum dan perekonomian banyak
mengacu pada nilai-nilai Islam. Pancasila yang pada awal
mulanya merupakan hasil perubahan dari piagam Jakarta
dengan menghilangkan tujuh kata pada sila pertama,
kelahirannya juga tidak bisa dilepaskan dari kontribusi
umat Islam. Kondisi demikian senada dengan pendapat
Dawam Rahardjo mengutip perkataan Kuntowijoyo, bahwa
ekonomi Indonesia yang basis pengembangannya
berdasarkan pancasila merupakan obyektivasi dari sistem
ekonomi Islam.
Argumentasi dasar ini dapat diidentifikasi melalui tujuan
dan misi negara Indonesia yang tercermin dalam
pembukaan UUD 1945 dan lima sila pancasila. Dalam
alinea tiga pembukaan UUD 1945 dirumuskan 4 tujuan
pokok bangsa Indonesia. Tujuan tersebut pertama
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, kedua memajukan kesejahteraan umum,
ketiga mencerdaskan kehidupan bangsa, dan keempat ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Lahirnya regulasi perundangundangan berkaitan hukum Islam


Kontribusi umat Islam dalam
perumusan dan penegakan hukum
dewasa ini semakin nampak jelas
dengan ditandai lahirnya beberapa
peraturan perundang-undangan yang
berkaitan langsung dengan Hukum
Islam. Beberapa regulasi
perundangan tersebut dapat di simak
dalam rumusan berikut ini :

peraturan perundangundangan

UU No. 1
Tahun
1974
merupakan
undangundang
yang
mengatur
perkawinan

UU No. 7
Tahun 1989
berkaitan
dengan
peradilan
agama

UU No. 38
Tahun 1999
tentang
pengelolaan
zakat

Instruksi
Presiden
RI No. 1
Tahun
1991
tentang
Kompilasi
Hukum
Islam

PP. No. 28
Tahun
1977
tentang
perwakafan
tanah milik

TUJUAN HUKUM ISLAM


UNTUK TERCAPAINYA
KEBAHAGIAAN DIDUNIA DAN
AKHERAT

Tujuan Hukum Islam Menutut Abu


Ishaq Al- Shatibi( w. 1388),Hukum
Islam memiliki Lima
Tujuan( maqashid al-khamsah)

Agama; sebab,
merupakan pedoman
hidup bagi manusia, maka
agama harus terpelihara
dari ancaman orangorang yang akan merusak
aqidah, syariah dan
akhlak

2. Memelihara jiwa; sebab ia


memelihara hak manusia untuk
hidup dan mempertahankan
kehidupannya.

Memelihara akal; karena


dengan mempergunakan
akal,manusia dapat berfikir
tentang Allah SWT.

Memelihara keturunan; agar


kemurnian darah dapat terjaga
dan kelanjutan umat manusia
dapat diteruskan

5. Memelihara harta, sebab itu


pemberian Tuhan kepada
manusia, agar manusia dapat
bertahan hidup dan
melangsungkan kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai