Anda di halaman 1dari 19

Karya Tulis Geografi Pendekatan keruangan / spasial Pedagang kaki lima

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S. .T karena !erkat rahmat"Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis tentang pendekatan keruangan / spasial yang mem!ahas salah satu aktifitas ekonomi manusia yang pelakunya pedagang kaki lima# karya tulis ini diperuntukkan memenuhi persyaratan tugas di semester a$al ini dalam pelajaran geografi. %&apan terimakasih turut saya u&apkan pada '!u guru yang telah mem!eri kesempatan pada saya untuk meneliti permasalahan ini. Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan# mohon maaf apa!ila terdapat kekurangan. Semoga dapat !ermanfaat !agi semua pihak yang memerlukan.

(A( ). PEN*A+%,%AN

A. ,ATAR (E,AKANG

(anyak sekali fenomena"fenomena yang kita temui dalam kehidupan sehari"hari. -ungkin dalam hitungan detik jutaan fenomena yang !er!eda telah terjadi di seluruh dunia# dari mulai fenomena alam# hingga !erma&am"ma&am fenomena sosial. Pendekatan"pendekatan dalam geografi digunakan untuk menganalisis !er!agai gejala dan fenomena yang terjadi di permukaan !umi terdiri dari tiga pendekatan yaitu pendekatan keruangan# pendekatan ekologi dan pendekatan kompleks $ilayah. Pendekatan keruangan atau spasial yang !erhu!ungan dengan aktifitas ekonomi manusia# salah satunya terjadi pada pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima merupakan salah satu fenomena yang kita temui dalam kehidupan kita# sudahlah tidak jarang lagi masyarakat melakoni pekerjaan ini. .enomena pedagang kaki lima ini &ukup mendominasi daerah di 'ndonesia# terutama Pulau /a$a. Pada kesempatan kali ini# penulis akan mengkaji tentang keterkaitan pedagang kaki lima dalam aktifitas ekonomi manusia.

(. R%-%SAN -ASA,A+

(erdasarkan latar !elakang diatas# dapat dirumuskan masalah se!agai !erikut 0 " " Pedagang kaki lima dalam aktifitas ekonomi manusia Alasan se!agian !esar masyarakat mengam!il profesi se!agai PK,

1. T%/%AN

). -enanam!ah $a$asan 2. ,e!ih mengetahui !agaimana kondisi rakyat ke&il

3. -engkaji tentang pedagang kaki lima

*. -AN.AAT

-engingat !anyaknya fenomena pedagang kaki lima yang ditemukan di !umi perti$i kita 'ndonesia# !anyaknya kasus serta dampak yang ditim!ulkan oleh ke!eradaanya yang !erkaitan dengan kondisi sesungguhnya rakyat ke&il 'ndonesia yang kurang diperhatikan oleh pemerintah# pengkaji !erharap karya tulis ini dapat mem!erikan pandangan dan pengetahuan tentang salah satu aktifitas dalam suatu pendekatan spasial.

(A( 2. T'N/A%AN P%STAKA

A. KA/'AN TE4R'

Salah satu !idang aktifitas manusia yang men&akup keruangan atau spasial yaitu aktifitas ekonomi manusia. -anusia merupakan makhluk ekonomi yang memiliki !er!agai ke!utuhan

serta memiliki rasa puas yang tak ter!atas. %ntuk memenuhi ke!utuhanya se!agai makhluk hidup# manusia !erusaha untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah untuk mem!eli !er!agai ke!utuhanya. Namun profesi yang dijalani oleh seseorang terkadang kurang !aik dan melanggar !e!erapa aturan yang !erlaku# &ontohnya adalah profesi se!agai pedagang kaki lima# sesuatu yang sudah tidak ta!u lagi di mata masyarakat. -ereka !erjualan di trotoar jalan# di taman"taman kota# di jem!atan penye!rangan# !ahkan di !adan jalan. Pemerintah kota !erulang kali menerti!kan mereka yang diduga menjadi penye!a! kema&etan lalu lintas ataupun merusak keindahan kota. Kenyataanya se$aktu krismon 5krisis moneter6 dua !elas tahun lalu yang melumpuhkan seluruh aspek perekonomian 'ndonesia ke&uali sektor mikro ini yang mampu mempertahankan# ke!eradaan PK, di i!ukota dan kota"kota lainnya di negeri ini tetap masih !elum mendapat tempat yang selayaknya. (anyak kejadian mereka malah dikejar dan di!uru seperti kriminal. Namun pada dasarnya# masyarakat 'ndonesia mengam!il profesi ini karena motif yang sama# yaitu permasalahan ekonomi pada golongan masyarakat kelas menengah hingga ke!a$ah. -enurut sejarah ter!entuknya PK,# pada masa penjajahan kolonial peraturan pemerintahan $aktu itu menetapkan !ah$a setiap jalan raya yang di!angun hendaknya menyediakan sarana untuk Para pedestrian atau pejalan kaki yang sekarang ini dise!ut dengan trotoar. ,e!ar ruas untuk sarana !agi para pejalan kaki atau trotoar ini adalah 7 kaki atau 7 feet. ) kaki adalah sekitar sepertiga meter atau tepatnya 8#389: m. -aka 7 feet atau 7 kaki adalah sekitar satu setengah meter. Selain itu juga pemerintahan pada $aktu itu juga menghim!au agar se!elah luar dari trotoar di!eri ruang yang agak le!ar atau agak jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan taman se!agai penghijauan dan resapan air.*engan adanya tempat atau ruang yang agak le!ar itu kemudian para pedagang mulai !anyak menempatkan gero!aknya untuk sekedar !eristirahat sam!il menunggu adanya para pem!eli yang mem!eli dagangannya. Seiring perjalanan $aktu !anyak pedagang yang memanfaatkan lokasi terse!ut se!agai tempat untuk !erjualan sehingga mengundang para pejalan kaki yang ke!etulan le$at untuk mem!eli makanan# minuman sekaligus !eristirahat. (era$al dari situ maka Pemerintahan Kolonial (elanda menye!ut mereka se!agai Pedagang ,ima Kaki !uah pikiran dari pedagang yang !erjualan di area pinggir perlintasan para pejalan kaki atau trotoar yang mempunyai le!ar ,ima Kaki. Seiring perjalanan $aktu para

pedagang lima kaki ini tetap ada hingga sekarang# namun ironisnya para pedagang ini telah diangggap mengganggu para pengguna jalan karena para pedagan telah memakan ruas jalan dalam menggelar dagangannya. Namun !ila kita menengok kem!ali pada masa penjajahan !elanda dahulu# antara ruas jalan raya# trotoar dengan jarak dari pemukiman selalu mem!erikan ruang yang agak le!ar se!agai taman maupun untuk resapan air. hal ini !isa kita lihat pada $ilayah"$ilayah yang masih !ertahan dan tera$at sejak pemerintahan kolonial hingga sekarang seperti di daerah -alang terutama di daerah /alan (esar 'jen# dan lain se!againya.

+al ini sangat !er!eda dengan sekarang# dimana antara trotoar dengan pemukiman tidak ada jarak sama sekali# pem!uatan taman" taman yang ada di sisi pinggir jalan terkesan seadanya sehingga tidak mampu untuk meresap air apa !ila hujan. 'ni fakta !ukan fenomena# ini kenyataan dan !ukan rekaan. ,antas tidak sepenuhnya kesalahan itu teralamatkan pada Pedagang Kaki ,ima 5PK,6 yang nota!one memang dirasakan sangat mengganggu para pengguna jalan. Sungguh ironis memang# disatu sisi mereka men&ari nafkah# satu sisi mereka juga mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. *alam hal ini pemerintah harus le!ih jeli dalam mengam!il tindakan dan juga menegakkan peraturan. ,apangan pekerjaan yang sulit juga mendukung maraknya Pedagang Kaki ,ima 5PK,6 yang merupakan alih profesi aki!at P+K dan lain se!againya.

(A( 3. PE-(A+ASAN

A. PE-(A+ASAN

Semua fenomena yang ada di permukaan !umi# !aik yang !erupa gejala fisik 5alam6 maupun gejala manusia 5sosial6 merupakan ruang lingkup geografi. Karena ruang lingkupnya yang !egitu luas# maka untuk menganalisis !er!agai fenomena yang terjadi# perlu ada pendekatan. /ati diri atau identitas suatu ilmu menekankan pada sudut pandang. Sudut pandang yang !er!eda dapat menghasilkan kesimpulan yang !er!eda meskipun su!stansi yang dikaji sama. Sudut pandang ini dise!ut se!agai pendekatan. *alam hal ini# pendekatan geografi !erkaitan dengan o!jek yang dipelajari dalam geografi# yaitu o!jek material yaitu o!jek yang mempelajari fenomena geosfer dan o!jek formal# yaitu studi geografi yang merupakan pendekatan atau sudut pandang dalam menganalisis !er!agai sudut material. Pendekatan " pendekatan terse!ut terdapat tiga ma&am# seperti yang telah dise!utkan se!elumnya# yaitu pendekatan ekologi 5metode analisis yang menekankan pada interaksi antara manusia atau kegiatanya dengan lingkunganya6# pendekatan keruangan 5metode analisis yang menekankan analisisnya pada eksistensi ruang yang !erfungsi untuk mengakomodasi kegiata manusia6 dan pendekatan kompleks $ilayah yang merupakan integrasi dari pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. 4!jek dalam pendekatan keruangan antara lain yaitu pola# struktur# proses# topik# regional# asosiasi dan aktifitas masyarakat. Aktifitas masyarakat pun !eragam ma&amnya# terdapat aktifitas

masyarakat dalam !idang sosial# !udaya dan ekonomi. ;ang kita kaji merupakan aktifitas sosial dalam !idang ekonomi yang !erupa sektor ekonomi informal# yaitu pedagang kaki lima atau yang kerap kali dise!ut PK,. Konsep informalitas perkotaan mun&ul dari dikotomi antara sektor formal dan informal di!ahas pada a$al tahun )<=8. Sektor informal merupakan fenomena umum di negara"negara !erkem!ang. *i 'ndonesia# menurut data dari (adan Pusat Statistik 5(PS6 pada .e!ruari 288:# =3.738.888 dari !e!erapa )82.878.888 5=2 persen6 orang !ekerja di sektor informal. Sektor informal sering terpinggirkan di daerah perkotaan# meskipun sektor informal menyum!ang hingga =8 persen dari lapangan kerja perkotaan. PK, se!agai salah satu sektor informal sesungguhnya juga merupakan !agian pelaku ekonomi perkotaan yang tak dapat dipisahkan. Namun# karena posisinya yang kurang tepat# kurangnya displin dan komitmen para pedagang serta !er!agai dampak yang ditim!ulkanya# PK, dipandang se!elah mata. Pada dasarnya masalah utama yang terjadi pada PK, adalah kurangnya ruang perkotaan untuk tempat mereka mengelola !isnis.

(. ST%*' KAS%S

Sejumlah pedagang kaki lima mena$arkan aneka ragam !arang yang dijualnya di depan Pusat Grosir 1ire!on 5PG16. PK, terse!ut menjajakan !eragam !arang darimulai gorengan# hingga minuman dingin yang di taruh di dalam kotak pendingin. (e!erapa pengunjung pun menyempatkan diri untuk mem!eli dagangan mereka yang harganya sangat ekonomis. Salah satu PK, yang sering di&ari pengunjung untuk mengisi perut yaitu +asyim 529 tahun6 sang penjual gorengan# ia mengaku telah > tahun !erprofesi menjual gorengan dengan gero!aknya yang didominasi $arna !iru. 'a mem!uat gorenganya sendiri dan dijual mulai pukul < pagi hingga = malam di depan PG1. +asyim mengakui# penghasilanya se!agai PK, tidak tetap# selain itu tidak tenang. 'a sering ka!ur se&epat"&epatnya ketika diadakan penerti!an# ia sendiri menyadari !ah$a profesi yang dilakukanya merupakan salah satu penye!a! kema&etan# dan merusak keindahan kota# se!enarnya ia ke&e$a# namun ia pasrah karena tidak memiliki modal yang &ukup untuk memulai usaha !aru. ?Saya ke&e$a kepada pemerintah# seharusnya le!ih memerhatikan rakyat ke&il# orang"orang seperti saya ini

adalah rakyat ke&il yang mem!utuhkan !antuan# !ahkan segalanya dipersulit ketika ada penaikan harga sem!ako.@ tutur +asyim. 'a !erharap suatu saat kelak ada seorang pemerintah yang memerhatikan keadaan rakyat# meringankan harga !ahan makanan pokok untuk ke!utuhan sehari"hari dan mem!uatkanya kios sederhana agar ia tidak mengganggu jalanya lalu lintas dan merusak keindahan kota.

1. PEREK4N4-'AN 1'RE(4N

Sampai tahun 288) kontri!usi perekonomian untuk Kota 1ire!on adalah industri pengolahan 59)#32A6# kemudian diikuti oleh sektor perdagangan# hotel dan restoran 52<#:A6# sektor pengangkutan dan komunikasi 5)3#7>A6# sektor jasa"jasa 5>#8>A6. Sedangkan sektor lain"lainnya 5<#2>A6 meliputi sektor pertam!angan# pertanian# !angunan# listrik# dan gas rata"rata 2"3A. Salah satu $ujud usaha di sektor informal adalah pedagang kaki lima# Kota 1ire!on yang sering menjadi sasaran ur!anisasi memiliki jumlah PK, yang &ukup signifikan pada setiap tahunnya. .enomena ini di satu sisi menggem!irakan karena menunjukan dinamika ekonomi akar rumput# tapi di sisi lain jika tidak dikelola dengan !aik akan menim!ulkan persoalan yang serius di sektor keterti!an dan tata ruang. Perusahaan rokok multinasional# (ritish Ameri&an To!a&&o 5(AT6# merupakan salah satu produsen rokok yang pernah !erdiri di Kota 1ire!on. Namun pada tahun 28)8# guna mengefisiensikan produksinya# merelokasi pa!rik di Kota 1ire!on ke Kota -alang. Kota 1ire!on memiliki )2 kompleks ruko# )3 !angunan plaBa dan mall serta )2 pasar tradisional.

*. *A-PAK P4S'T'. PK,


Pada umumnya !arang"!arang yang diusahakan PK, memiliki harga yang tidak tinggi# tersedia di !anyak tempat# serta !arang yang !eragam# sehingga PK, !anyak menjamur di sudut"sudut kota#karena memang sesungguhnya pem!eli utama adalah kalangan menengah ke!a$ah yang memiliki daya !eli rendah. *ampak positif terlihat pula dari segi sosial dan ekonomi karena ke!eradaan PK, menguntungkan !agi pertum!uhan ekonomi kota karena sektor informal memiliki karakteristik efisien dan ekonomis. +al terse!ut#menurut Sethurahman selaku koordinator penelitian sektor informal yang dilakukan ',4 di delapan negara !erkem!ang# karena kemampuan men&iptakan surplus !agi inCestasi dan dapat mem!antu meningkatkan pertum!uhan ekonomi. +al ini dikarenakan usaha"usaha sektor informal !ersifat su!sisten dan modal yang digunakan ke!anyakan !erasal dari usaha sendiri. -odal ini sama sekali tidak mengha!iskan sum!er daya ekonomi yang !esar. Selain itu# sektor usaha informal merupakan !agian dari prekonomian perkotaan yang turut !erpengaruh pada kemajuan di sektor ekonomi.

E. *A-PAK NEGAT'. PK,

"Penggunaan ruang pu!lik !ukan untuk fungsi semestinya dapat mem!ahayakanorang lain maupun PK, itu sendiri. !. "Pen&emaran yang dilakukan sering dia!aikan oleh PK,. "Se!agian !esar PK, tidak mendapat perlindungan dari an&aman ji$a# kesehatanmaupun jaminan masa depan. Resiko sema&am itu !elum mendapat perhatiankarena perhatian masih tertuju pada pemenuhan ke!utuhan pokok. "Kemungkinan terjadinya persaingan tidak sehat antara pengusaha yang mem!ayar pajak resmi dengan pelaku ekonomi informal yang tidak mem!ayar pajak resmi5$alaupun mereka sering mem!ayar pajak tidak resmi6# &ontohnya ada dugaan !ah$a pemodal !esar dengan !er!agai pertim!angan memilih melakukan kegiatan ekonominya se&ara informal dengan menye!arkan operasinya melalui unit"unit PK, 5Pikiran Rakyat # 3/))/896. "Tidak adanya perlindungan hukum menye!a!kan pekerja di ekonomi informal rentan eksploitasi# !aik pelaku di PK, itu sendiri# rekanan usaha dari sektor formal maupun dari oknum tertentu !aik dari pemegang ke!ijakan lokal yang resmi maupun preman.

.. PENANGG%,ANGAN -ASA,A+ PK,


Pendekatan yang digunakan untuk penangangan PK, pada makalah ini menga&u padaaspek fisik dan non fisik. 'ntegrasi pendekatan ini dinamakan pendekatanpem!angunan !erkelanjutan. Pem!angunan !erkelanjutan adalah pem!angunan yangdilakukan untuk memenuhi ke!utuhan generasi sekarang tanpa menga!aikanke!utuhan generasi yang akan datang. Pendekatan Pem!angunan !erkelanjutan antara lain yaitu 0 a. Ketegasan dan Konsisten Pemerintah *aerah. *i ruas jalan yang jelas"jelas dise!utkan tidak !oleh ditempati PK, atau !e!as PK,#sejak dini harus dilakukan penga$asan se&ara terus" menerus. Se!elum jumlah PK,yang mangkal di daerah terlarang !ertam!ah !anyak# maka aparat disertai denganmasyarakat dapat segera mengam!il langkah"langkah penga$asan dan penindakan.*i $ilayah di mana jumlah PK, sudah telanjur !anyak# !iasanya upaya penindakan yangdilakukan akan jauh le!ih sulit dan mem!utuhkan energi

serta dana yang jauh le!ih!esar. Sistem deteksi dini ini tentu saja !aru dapat !erjalan dengan efektif jika pihak penduduk disekitar lokasi juga di!eri dukungan# !aik fasilitas fisik maupun sum!erdaya manusianya.*i $ilayah ke&amatan yang termasuk jalur ra$an dijejali PK, dan masih termasuk jalurutama yang dinyatakan !e!as PK,# maka jumlah Satuan Polisi Pamong Praja 5Satpol PP6yang diper!antukan !agi ke&amatan harus le!ih !esar daripada ke&amatan yangterletak di pinggiran kota.4leh karena itu# yang le!ih penting dilakukan adalah !agaimana mengkola!orasikanantara fungsi pem!inaan# penga$asan# dan fungsi preCentif# serta fungsi penindakan itusendiri untuk situasi khusus. ;ang dimaksud fungsi pem!inaan adalah !agaimana upayayang dikem!angkan pemda terhadap kelompok PK, !inaan tidak hanya sekadarmem!erikan !antuan modal usaha# tetapi juga difokuskan pada penataan PK, itusendiri ke lahan"lahan yang tidak mengganggu kepentingan pu!lik. Adapun yang dimaksud fungsi penga$asan adalah upaya pemda untuk terus"menerusmendata dan menga$asi pasang"surut perkem!angan PK, serta !angunan liar di !er!agai $ilayah kota. Tujuannya# supaya dapat diperoleh data akurat dan up to date tentang ke!eradaan PK,.Sementara yang dimaksud fungsi preCentif adalah upaya pemda untuk men&egah arusur!anisasi agar tidak kele$at !atas atau mele!ihi kemampuan daya tampung kota.Salah satu !entuk ketegasan yang !aik yaitu PK, di (angkok. PK, di (angkok tidak dipungut retri!usi# namun mereka di$aji!kan menjaga ke!ersihan lingkungan. -ereka yang melanggar# didenda antara Rp 78.888 dan Rp 288.888# untuk setiap kalipelanggaran. Seorang pedagang K"7 di ka$asan (anglamphu di pusat kota (angkok dapat di denda hanya karena menjatuhkan es !atu di jalan. *an petugas Pamong Praja5PP6 dilengkapi dengan peralatan kamera untuk mem!uktikan kelakuan PK,. Petugas juga tidak mengenal kompromi. %ang denda diperuntukkan !agi petugas PP se!agaitam!ahan insentif. !. Pendekatan Certikal Guna mengatasi persoalan PK,# upaya penataan yang dapat dilakukan dapat dilakukanse&ara Certikal. Se&ara Certikal antara lain menyangkut per!aikan dari segi perijinan#pem!inaan# dan pem!erian !antuan kepada para PK,. Perijinan !agi aktiCitas Pedagangkaki lima dalam melakukan usahanya didasari atas pertim!angan agar memudahkandalam pengaturan# penga$asan dan pem!atasan jumlahD mem!antu dalam penarikanretri!usi. Pem!erian surat ijin usaha ini telah diterapkan di negara tetangga seperti-alaysia# Singapura# Philipina. &. *aya dukung lingkungan

(etapa pun harus disadari !ah$a terjadinya ur!anisasi !erle!ih 5oCer ur!aniBation6 disuatu kota adalah im!as dari persoalan yang mun&ul di desa asal migran. Aki!atnya#sepanjang persoalan di daerah asal itu tidak ditangani dengan !aik# maka ke!ijakanEpintu tertutupE yang dikem!angkan kota !esar di mana pun tidak akan pernah mampumengurangi arus migrasi.(agi PK, yang !erada di ka$asan tertentu yang masih memungkinkan untuk ditoleransi# ke!ijakan penataan yang realistis adalah dengan program rom!ongisasi atautendanisasi.-eskipun program ini !ukan jalan keluar yang ter!aik !agi keterti!an kota# program ini paling realistis karena dapat mengompromikan kepentingan PK, agar tetap diper!olehkan !erdagang di ka$asan ramai. Sementara pada saat yang sama keindahan ka$asan itu tetap terjaga karena para PK, !ersedia diatur sedemikian rupa.Ke!eradaan PK, dirasakan perlu dengan syarat tidak mengganggu ruang pu!lik yaknifungsi !ahu jalan untuk pejalan kaki dan fungsi jalan !agi kendaraan !ermotor. Karenaitu perlu dihitung !erapa daya dukung !ahu jalan !agi PK, agar PK, tetap dapat !erdagang dan masyarakat tidak diganggu hak pu!liknya. d. 1orporate So&ial Responsi!ility51SR6 1SR merupakan metode yang saat ini sangat !erkem!ang untuk memintapertanggungja$a!an sosial kepada perusahaan terhadap pen&emaran lingkungan yangdilakukannya. -etode terse!ut dapat digunakan untuk melihat permasalahan PK, yangjuga !agian dari permasalahan lingkungan. -isalnya 0 "*eCeloper atau pengem!ang mem!erikan kesempatan kepada PK, untuk !erjualan di ka$asan pemukiman yang di!angunnya# dengan jam jualan yang di!atasi danjumlah pedagang yang juga di!atasi. "Penggunaan kantor"kantor s$asta# pemerintah dan lem!aga non profit lainnyauntuk PK, ketika kantor terse!ut sudah tutup. *engan &atatan setelah !erjualantempat harus !ersih dan rapi seperti sedia kala dan menggunakan desain tenda yang temporer. "Setiap mal menyediakan lahan khusus untuk pedagang kaki lima. "Setiap pom !ensin menyediakan tempat untuk alokasi sektor informal e. Aspiratif *alam peren&anaan tata kota# relokasi PK, seharusnya meli!atkan PK, mulai daritahap penentuan lokasi hingga kapan harus menempati. Rekomendasi ke!ijakannyaadalah pen&iptaan forum stakeholder pem!angunan perkotaan untuk meningkatkan partisipasi dan akses ke proses pengam!ilan

keputusan. Pemerintah mestinya seriusuntuk mendengarkan aspirasi para PK, melalui paguyu!an"paguyu!an PK, di lokasi masing"masing sehingga program"program penataan yang dilun&urkan tidak menjadisia"sia !elaka. f. Pem!erdayaan Ekonomi Arus uang illegal dari PK, ke preman# oknum PP# polisi atau tentara seharunyaditiadakan. Arus uang illegal terse!ut dapat digantikan oleh ta!ungan pem!erdayaanekonomi PK,. Ta!ungan terse!ut !ertujuan agar PK, dapat memiliki lahan sendiriuntuk !erdagang kedepannya sehingga tidak terus menerus sampai tua dikejar"kejaraparat karena !erdagang di tempat yang ilegal. .ormulasinya adalah setiap PK, yang!erdagang di lokasi tertentu di kutip uang Rp )8.888 setiap hari. -isalnya terdapat 7888 PK, di lokasi ts!# maka setahun 5asumsi 338 hari !erdagang efektif6 terdapat ta!ung PK, se!esar Rp )>#7 -. Akumulasi dari uang terse!ut dapat digunakan untuk mem!eli asset daerah atau s$asta yang strategis namun pemanfaatannya kurang.Pungutan terse!ut hendaknya dilakukan oleh lem!aga yang diper&aya PK, namunharus dikuatkan oleh peraturan dari Pemda agar le!ih transparan# akunta!el dan adil. g. *iCersifikasi Retri!usi PK, di !e!erapa daerah dapat menjadi sum!er PA*# namun dengan model diCersifikasiRetri!usi. /adi tidak !isa semua !ayar retri!usi yang sama# sehari misalnya Rp. 788#" *istasiun KA/Terminal harusnya !eda dengan di pinggir pasar atau di tempat yang sepiharusnya !eda dengan tempat PK, yang mengaki!atkan kema&etan karena ramai. 'tu kan !isa di!erlakukan se!agai disinsentif. (isa diklasifikasi di tempat ini mem!ayarRp.)8.888/hari# di tempat lain Rp. 7.888/hari# Rp. 3.888/hari dan di sana# yang jauhatau sepi Rp. 788/hari. h. Estetika PK, Se!agai &ontoh konkret di jalan -alio!oro ;ogyakarta# Pemda melakukan kerjasamadengan salah satu perguruan tinggi s$asta untuk mem!uat disain tenda !agi PK, yangpraktis mudah dilepas dan rapi tenda"tenda terse!ut nantinya di!uat seragam agardalam !erjualan tidak terlihat kumuh.*i Sleman ;ogyakarta# di!angun taman PK, untuk mengangkat kehidupan PK, dengandesain pari$isata dan konsumen yang di!idik adalah anak muda. 4leh karena itu pihak pengelola atau Pemda juga mengundang sponsor untuk meramaikan taman terse!ut !aik dengan mengadakan hi!uran atau sekadar untuk mempromosikan !arangnya.*esain lokasi# tenda# dan !angunan PK, juga men&erminkan ji$a daerah terse!ut sehingga terlihat indah. i. Pem!inaan -ental

;ang terakhir adalah !agaimana mengelola PK, itu sendiri. Kalau kita !i&ara tentang PK, itu !ukan hanya mengelola tempat tetapi juga mengelola orang. Salah satu keengganan orang untuk !er!elanja di pasar adalah kesadaran lingkungan yang rendahdan ketidakjujuran. Kesadaran lingkungan yang rendah terhadap sampah dan aromayang menyengat hidung juga menye!a!kan kalah populernya PK, di!anding pusat per!elanjaan modern. *an ketidakjujuran sangat mengganggu proses jual !eli di PK,.%ntuk men&egah dan mengurangi hal terse!ut salah satu &ara dengan so&ial Caluesystem atau nilai"nilai yang mengikat di masyarakat. %paya pem!inaan mental terhadapPK, perlu dilakukan agar PK, menjadi le!ih jujur dan sadar lingkungan.Pem!inaan mental dapat dilakukan dengan mengadakan kajian keagamaan yang!erkenaan dengan masalah muamalah atau him!auan yang dikemas dalam nuansareligius !aik melalui media tatap langsung# sele!aran# ds!nya

PER,'N*%NGAN PK,

A. +ak"hak PK, ketika dilakukan pem!ongkaran


.enomena pem!ongkaran para PK, ini sangat tidak manusia$i.Pemerintah selalu menggunakan kata penerti!an dalam melakukan pem!ongkaran. Namun sangat disayangkan ternyata didalam melakukan penerti!an sering kali terjadi hal"hal yang ternyata tidak men&erminkankata"kata terti! itu sendiri. Kalau kita menafsirkan kata penerti!an itu adalahsuatu proses mem!uat sesuatu menjadi rapih dan terti!# tanpa menim!ulkankeka&auan atau masalah !aru.Pemerintah dalam melakukan penerti!an sering kali tidak memperhatikan# serta selalu saja merusak hak milik para pedagang kakilima atas !arang"!arang dagangannya.

(. Perlindungan +ukum
F6 Pasal 2= ayat 526 %%* 97 0 ? Tiap"tiap $arga Negara !erhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak !agi kemanusiaan.@F6 Pasal )3 %% nomor 8</)<<7 tentang usaha ke&il 0 ? Pemerintah menum!uhkan iklim usaha dalam aspek perlindungan# dengan menetapkan peraturan perundang"undangan dan ke!ijaksanaan untuk 0 menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi pem!erian lokasi di pasar# ruang pertokoan# lokasi sentra industri# lokasi pertanian rakyat# lokasi pertam!angan rakyat# dan lokasi yang $ajar !agi pedagang kaki lima # serta lokasi lainnya# mem!erikan !antuan konsultasi hukum dan pem!elaan. *engan adanya !e!erapa ketentuan diatas# pemerintah dalam menyikapi fenomena adanya pedagang kaki lima # harus le!ih mengutamakan penegakan keadilan !agi rakyat ke&il. alaupun didalam Perda K3 5Ke!ersihan# Keindahan# dan Keterti!an6 terdapat pelarangan Pedagang Kaki ,ima untuk !erjualan di trotoar# jalur hijau# jalan# dan !adan jalan# serta tempat"tempat yang !ukan peruntukkannya# namun pemerintah harus mampu menjamin perlindungandan memenuhi hak"hak ekonomi pedagang kaki lima .

(A( 3. PEN%T%P A. KES'-P%,AN


Pedagang kaki lima merupakan salah satu usaha sektor informal yang !anyak ditemui pada daerah perkotaan di 'ndonesia. Pedagang kaki lima ini juga merupakan !agian dari jalanya sistem perekonomian di kota. Pada umumnya PK, terjadi karena motif ekonomi# dan kurangnya ruang perkotaan yang disediakan oleh pemerintah untuk menunjang kegiatan !isnis mereka. PK, seringkali dipandang se!elah mata# karena !anyaknya dampak negatif yang ditim!ulkan# namun se!enarnya keadaan yang mendesak mereka untuk melakoni pekerjaanya. Keseim!angan dapat terjadi ketika kedua !elah pihak 5pemerintah dan PK,6 saling !erintrospeksi diri dan mem!angun koitmen !ersama yang mem!erikan keuntungan kepada kedua !elah pihak dan meminimalisir dampak negatif yang terjadi.

(. SARAN
Se!aiknya diantara pemerintah dan PK, diadakan se!uah interaksi agar tidak saling !eranggapan negatif. Karena se!enarnya pemerintah# rakyat dan semua aparatur negara memiliki tujuan yang sama yaitu menuju kepada kemakmuran !angsa. Semuanya saling mengerti !ah$asanya pemerintah melakukan !er!agai ke!ijakan adalah untuk kesejahteraan rakyat# !egitu pula se!aliknya# kemakmuran# aktifitas rakyat serta segala gejalanya juga menentukan !erhasil tidaknya suatu pemerintahan dalam memimpin. /adi keduanya haruslah saling !ertim!al !alik# pemerintah haruslah mem!uat ke!ijakan yang sesuai dengan rakat dan sama sekali tidak mem!eratkan rakyat# terutama rakyat ke&il# !egitu pula dengan rakyat# haruslah menuruti peraturan yang !erlaku jika sudah melakukan kesepakatan !ersama.

Anda mungkin juga menyukai