Anda di halaman 1dari 7

STEP 7

1. Pencegahan dan penatalaksanaan Penatalaksanaan PAK: A. Terapi medikamentosa: Terhadap kasual (bila mungkin) Pada umumnya PAK/PAHK irreversibel, sehingga terapi sering kali hanya secara simptomatis saja. contoh: silikosis (irreversibel), terapi hanya mengatasi sesak nafas, nyeri dada Prinsip: lebih baik mencegah PAK/PAHK

B. Terapi okupasi Pindah ke bagian yang tidak terpapar Lakukan cara kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik Prinsip pencegahan Pencegahan awal (primer) o Penyuluhan o perilaku K3 yang baik o olahraga Pencegahan setempat (sekunder) o pengendalian melalui undang-undang o pengendalian melalui administrasi/organisasi o pengendalian secara teknis (substitusi, ventilasi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri) Pencegahan dini (tertier) o pemeriksaan kesehatan berkala o Penatalaksanaan Upaya rehabilitasi Rujukan 1. Rujukan kasus: diagnosis, terapi, perawatan 2. Rujukan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap kasus -> cepat dan tepat

3. Rujukan untuk pengendalian di perusahaan

Pengelolaan penyakit akibat kerja: deteksi dini PAK, pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus - Pelayanan kesehatan: Promotif, preventif, kuratif, rehabilitative - Penilaian potential hazard di tempat kerja - Pengendalian lingkungan kerja - Surveilans PAK

2. Diagnosis penyakit akibat kerja 1. Pengendalian pajanan 2. Identifikasi pajanan baru secara dini 3. Asuhan medis dan upaya rehabilitasi pekerja yang sakit dan/atau cedera 4. Pencegahan terulang/makin berat kejadian penyakit/kecelakaan 5. Perlindungan pekerja lain 6. Pemenuhan hak kompensasi pekerja 7. Identifikasi ada hub baru pajanan dan penyakit

Diagnosis (dokter perusahaan) berdasarkan: 1. Klinis 2. Laboratorium & pemeriksaan penunjang 3. Data lingkungan kerja & analisis riwayat pekerjaan

Tujuh langkah diagnosis penyakit akibat kerja 1. Tentukan diagnosis klinis 2. Tentukan pajanan yang dialami 3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut? 4. Apa jumlah pajanan cukup besar 5. Apa ada faktor-faktor individu yang berpengaruh 6. Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan 7. Penyakit akibat kerja, atau penyakit bukan akibat kerja:

Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau penyakit akibat kerja Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

Dasar membuat diagnosis penyakit akibat hubungan kerja membedakan: Pajanan ditempat kerja menyebabkan penyakit Pajanan ditempat kerja merupakan salah satu penyebab bermakna bersama dengan faktor risiko lain Pajanan ditempat kerja memperberat penyakit yang sudah diderita sebelumnya

1. Diagnosis klinis lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku bila perlu lakukan: o pemeriksaan penunjang /tambahan o rujukan informasi ke spesialis lain 2. Pajanan yang dialami Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya Beberapa pajanan -> 1 penyakit atau sebailknya Lakukan anamnesis (lebih bernilai bila ditunjang data obyektif): o deskripsi pekerjaan secara kronologis o periode waktu kerja masing-masing o apa yang diproduksi o bahan yang digunakan o cara bekerja 3. Apa ada hubungan pajanan dengan penyakit Lakukan identifikasi pajanan Evidence based: pajanan-penyakit Bila tidak ada: pengalaman -> penelitian awal

4. Jumlah pajanan cukup? Perlu mengetahui patifisiologi penyakit & bukti epidemiologis Dapat dengan pengamatan kualitatif -> cara kerja, proses kerja, bagaimana lingkungan kerja

Masa kerja Pemakaian alat pelindung sesuai/tepat?

5. Faktor individu berperan Berapa besar berperan? Riwayat atopi/alergi Riwayat penyakit dalam keluarga Hiegene perorangan

6. Faktor lain di luar pekerjaan Pajanan lain yang dapat menyebabkan penyakit -> Bukan faktor pekerjaan Rokok, pajanan di rumah, hobi

7. Menentukan diagnosis PAK Kaji semua langkah-langkah Bukti + referensi -> PAK? Ada hubungan sebab akibat pajanan-penyakit & faktor pekerjaan faktor yang dianggap paling bermakna terhadap terjadinya penyakit-> diagnosis PAK

Langkah-langkah medis 1. Anamnesis riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan Riwayat penyakit sekarang deskrispsikan keluhan dengan perjalanan penyakit Riwayat penyakit dahulu Riwayat pekerjaan: o o o faktor di tempat kerja riwayat penyakit dan gejala riwayat pekerjaan dari dulu sampai saat ini (jenis kerja, waktu, lama, hasil produksi, bahan yang dipakai, dll) 2. Anamnesis pekerjaan Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis Waktu Lamanya bekerja per hari dan masa kerja Apa yang diproduksi

Bahan apa yang digunakan\ Jumlah pajanan (kuantitatif) Alat pelindung diri yang digunakan Hubungan gejala dengan waktu kerja Pengaruh terhadap pekerjaan lain Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan pekerjaan

3. Pemeriksaan klinis 4. Pemeriksaan lab (darah urin, faeses) 5. Pemeriksaan rontgen untuk paru-paru

6. Pemeriksaan tempat kerja faktor penyebab hasil pengukuran

7. Diagnosis kerja & diagnosis differensial 8. Diagnosis okupasi: Ada hubungan diagnosis kerja dengan pekerjaan/proses kerja/lingkungan kerja.

3. Ruang lingkup agromedicine Ilmu kedokteran dasar, klinik, dan ilmu-ilmu social memfokuskan pada kesehatan dan keselamatan kerja bidang agroindustri Pertanian : kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Dari sana terdapat bahaya bahaya yang dapat mengancam pekerja tersebut. Seperti penggunaan pisau, cangkul dan alat sejenisnya.

Perkebunan : segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usaha ladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.

Peternakan : kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Perikanan : kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi, dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya.

Kehutanan : suatu praktik untuk membuat, mengelola, menggunakan dan melestarikan hutan untuk kepentingan manusia.

Dari setiap bagian agroindutri tersebut memiliki bahaya potensial tersendiri. Bisa dikarenakan terkena alat yang digunakan, terinfeksi mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh, tergigit dari hewan peliharaan yang dapat menyebabkan seorang individu pekerja mengalami sakit dan lain sebagainya. 4. Identifikasi masalah yang timbul dalam sector pertanian Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang penting dalam rangka memahami kondisi lingkungan sistem usaha tani di suatu wilayah. Hasil identifikasi akan menentukan keputusan penting dalam perencanaan kegiatan sistem usahatani. Keberhasilan identifikasi akan mendukung akurasi dan validasi data sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan, sebaliknya kegagalan dalam identifikasi akan berdampak menurunkan kualitas data dan informasi sehingga kegiatan menjadi tidak efektif karena salah mengambil keputusan.

Kita dalam mengidentifikasi suatu masalah harus melihat beberapa hal: Karakteristik dan Deliniasi Lokasi o Biofisik (data sekunder dari kantor desa/kecamatan) Luas potensi lahan pertanian di desa menurut agroekosistem Keragaan masing-masing agroekosistem meliputi :

o Topografi (ketinggian tempat, berlereng/datar) o Iklim (curah hujan, tipe iklim, kelembaban, suhu, dll) o Jenis tanah dan kesuburannya o Cekaman lingkungan yang pernah dialami : cekaman abiotik (erosi, banjir, kekeringan, kebakaran dll) dan biotik (hama, penyakit tanaman) o Sejarah desa (meliputi perkembangan dan perubahan yang terjadi dari dulu hingga sekarang. Parameternya terdiri dari : penguasaan lahan/ternak/asset produktif pertanian lainnya; kecukupan pangan; produktivitas usahatani; sarana pendukung lainnya seperti pertanian, sosial ekonomi dan kesehatan serta indikatror lainnya). Dengan demikian dapat disimpulkan trend usahatani di desa itu. Apakah usahatani di desa itu cenderung tambah meningkat, tetap atau mulai menurun). o Sosial Ekonomi meliputi (data sekunder dalam monografi desa/kecamatan) Dari hal hal tersebut kita dapat melihat bagaimana lingkungan sekitar dari pertanian tersebut. Dan dapat mengetahui apa saja factor yang akan mempengaruhi suatu masalah jika lingkungan yang ada disektor tersebut sudah kita ketahui sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Angina Ludwig
    Angina Ludwig
    Dokumen15 halaman
    Angina Ludwig
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Refereat Hiv
    Refereat Hiv
    Dokumen33 halaman
    Refereat Hiv
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Chapter I-1
    Chapter I-1
    Dokumen3 halaman
    Chapter I-1
    Chofi Qolbi
    Belum ada peringkat
  • Kel 11
    Kel 11
    Dokumen23 halaman
    Kel 11
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Chapter II Dra
    Chapter II Dra
    Dokumen7 halaman
    Chapter II Dra
    Dedi Aje
    Belum ada peringkat
  • HIPERTIROID
    HIPERTIROID
    Dokumen7 halaman
    HIPERTIROID
    Ayu Assa Chua
    0% (1)
  • HIPERKALEMIA
    HIPERKALEMIA
    Dokumen5 halaman
    HIPERKALEMIA
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Gingivitis
    Gingivitis
    Dokumen2 halaman
    Gingivitis
    dprihantin
    Belum ada peringkat
  • LEUKOPLAKIA
    LEUKOPLAKIA
    Dokumen12 halaman
    LEUKOPLAKIA
    nyoman gede prayudi
    100% (5)
  • Keracunan Makanan
    Keracunan Makanan
    Dokumen3 halaman
    Keracunan Makanan
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Digesti Ipdv II
    Bahan Ajar Digesti Ipdv II
    Dokumen70 halaman
    Bahan Ajar Digesti Ipdv II
    Amalia An-Nisak
    100% (1)
  • Skenario 3
    Skenario 3
    Dokumen21 halaman
    Skenario 3
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Chapter II PDF
    Chapter II PDF
    Dokumen23 halaman
    Chapter II PDF
    Sitti Nur Qomariah
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen6 halaman
    Nama
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Isi Ebm RNT Fix
    Isi Ebm RNT Fix
    Dokumen14 halaman
    Isi Ebm RNT Fix
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Ttrial Sken 1 Step 7
    Ttrial Sken 1 Step 7
    Dokumen39 halaman
    Ttrial Sken 1 Step 7
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Skenario 1 Agromedicine
    Skenario 1 Agromedicine
    Dokumen10 halaman
    Skenario 1 Agromedicine
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Ebm
    Ebm
    Dokumen11 halaman
    Ebm
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Isi Ebm RNT Fix
    Isi Ebm RNT Fix
    Dokumen14 halaman
    Isi Ebm RNT Fix
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Sken 1 Ikkom
    Sken 1 Ikkom
    Dokumen1 halaman
    Sken 1 Ikkom
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Isi Ebm RNT Fix
    Isi Ebm RNT Fix
    Dokumen14 halaman
    Isi Ebm RNT Fix
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Cover KT Pengantar Ske 1
    Cover KT Pengantar Ske 1
    Dokumen2 halaman
    Cover KT Pengantar Ske 1
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Ebm
    Ebm
    Dokumen11 halaman
    Ebm
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Maldesensus Testis
    Maldesensus Testis
    Dokumen16 halaman
    Maldesensus Testis
    Andriani Kemala Sari
    Belum ada peringkat
  • Mikro Ranti
    Mikro Ranti
    Dokumen31 halaman
    Mikro Ranti
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tutorial Kelompok 7 Kasus 2
    Laporan Tutorial Kelompok 7 Kasus 2
    Dokumen35 halaman
    Laporan Tutorial Kelompok 7 Kasus 2
    Ranti Apriliani Putri
    100% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Ranti Apriliani Putri
    Belum ada peringkat