Anda di halaman 1dari 7

Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya BPH

1. Kadar Hormon Kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan denganpeningkatan risiko BPH. Testosteron akan diubah menjadi androgen yang lebih poten yaitu dihydrotestosteron (DHT) oleh enzim !"redu#tase$ yang memegang peran penting dalam proses pertumbuhan sel"sel prostat %. &sia Pada usia tua terjadi kelemahan umum termasuk kelemahan pada buli (otot detrusor) dan penurunan 'ungsi persara'an. Perubahan karena pengaruh usia tua menurunkan kemampuan buli"buli dalam mempertahankan aliran urin pada proses adaptasi oleh adanya obstruksi karena pembesaran prostat$ sehingga menimbulkan gejala.Testis menghasilkan beberapa hormon seks pria$ yang se#ara keseluruhan dinamakan androgen. Hormon tersebut men#akup testosteron$ dihidrotestosteron dan androstenesdion. Testosteron sebagian besar dikon(ersikan oleh enzim "al'a"reduktase menjadi dihidrotestosteron yang lebih akti' se#ara 'isiologis di jaringan sasaran sebagai pengatur 'ungsi ereksi. Tugas lain testosteron adalah pema#u libido$ pertumbuhan otot dan mengatur deposit kalsium di tulang. )esuai dengan pertambahan usia$ kadar testosteron mulai menurun se#ara perlahan pada usia *+ tahun dan turun lebih #epat pada usia ,+ tahun keatas.

*. -as .rang dari ras kulit hitam memiliki risiko % kali lebih besar untuk terjadi BPH dibanding ras lain. .rang"orang /sia memiliki insidensi BPH paling rendah. 0. -i1ayat keluarga -i1ayat keluarga pada penderita BPH dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi yang sama pada anggota keluarga yang lain. )emakin banyak anggota keluarga yang mengidap penyakit ini$ semakin besarrisiko anggota keluarga yang lain untuk dapat terkena BPH. Bila satu anggota keluarga mengidap penyakit ini$ maka risiko meningkat % kali bagi yang lain. Bila % anggota keluarga$ maka risiko meningkat menjadi %" penelitian terdahulu didapatkan .- sebesar 0$% (2 3$ 45 1$6"1+$%) . .besitas .besitas akan membuat gangguan pada prostat dan kemampuan seksual$ tipe bentuk tubuh yang mengganggu prostat adalah tipe bentuk tubuh yang membesar di bagian pinggang dengan perut bun#it$ seperti buah apel. Beban di perut itulah yang menekan otot organ seksual$ sehingga lama"lama organ seksual kehilangan kelenturannya$ selain itu deposit lemak berlebihan juga akan mengganggu kinerja testis. Pada obesitas terjadi peningkatan kadar estrogen yang berpengaruh terhadap pembentukan BPH melalui peningkatan sensitisasi prostat terhadap androgen dan menghambat proses kematian sel" sel kelenjar prostat. Pola obesitas pada laki"laki biasanya berupa penimbunan lemak pada abdomen. )alah satu #ara pengukuran untuk memperkirakan lemak tubuh adalah teknik indirek$ di antaranya yang banyak dipakai adalah kali. Dari

Body 7ass 5ndeks (B75) dan 1aist to hip ratio (8H-). B75 diukur dengan #ara berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m). 5nterpretasinya (8H.) adalah o(er1eight (B75 % "%2$2 kg9m)$ obesitas (B75 : *+ kg9m). Pengukuran B75 mudah dilakukan$ murah dan mempunyai akurasi tinggi. 8H- diukur dengan #ara membandingkan lingkar pinggang dengan lingkar panggul. Pengukurannya dengan #ara penderita dalam posisi terlentang$ lingkar pinggang diambil ukuran minimal antara ;yphoiddan umbili#us dan lingkar pinggul diambil ukuran maksimal lingkar gluteus " sim'isis pubis. Pada laki"laki dinyatakan obesitas jika lingkar pinggang : 1+% #m atau 8H: +$2+. Pada penelitian terdahulu didapatkan .dds -asio (.-) pada laki"laki yang kelebihan berat badan (B75 % "%2$2 kg9m) adalah 1$01 pada laki"laki obesitas (B75 *+"*0 kg9m%) adalah 1$%6 sedangkan pada laki"laki dengan obesitas parah (B75 :* kg9m%) adalah *$ %. ,. Pola Diet Kekurangan mineral penting seperti seng$ tembaga$ selenium berpengaruh pada 'ungsi reproduksi pria. <ang paling penting adalah seng$ karena de'isiensi seng berat dapat menyebabkan penge#ilan testis yang selanjutnya berakibat penurunan kadar testosteron. )elain itu$ makanan tinggi lemak dan rendah serat juga membuat penurunan kadar testosteron.Penelitian terdahulu didapatkan .- = %$*> (2 3 45 = 1$%+"0$2+). 8alaupun kolesterol merupakan bahan dasar untuk sintesis zat pregnoloneyang merupakan bahan baku DH?/ (dehidroepian"androsteron) yang dapat memproduksi testosteron$ tetapi bila berlebihan tentunya akan terjadi penumpukan lemak pada perut yang akan menekan otot"otot seksual dan mengganggu testis$

sehingga kelebihan lemak tersebut justru dapat menurunkan kemampuan seksual. /kibat lebih lanjut adalah penurunan produksi testosteron$ yang nantinya mengganggu prostat. )uatu studi menemukan adanya hubungan antara penurunan risiko BPH dengan mengkonsumsi buah dan makanan mengandung kedelai yang kaya akan iso'la(on. Kedelai sebagai estrogen lemah mampu untuk memblokir reseptor estrogen dalam prostat terhadap estrogen. @ika estrogen yang kuat ini sampai menstimulasi reseptor dalam prostat$ dapat menyebabkan BPH. )tudi demogra'ik menunjukkan adanya insidensi yang lebih sedikit timbulnya penyakit prostat ini pada laki"laki @epang atau /sia yang banyak mengkonsumsi makanan dari kedelai. 5so'la(on kedelai yaitu genistein dan daidzein$ se#ara langsung mempengaruhi metabolisme testosteron. -isiko lebih besar terjadinya BPH adalah mengkonsumsi margarin dan mentega$ yang termasuk makanan yang mengandung lemak jenuh. Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi (terutama lemak he1ani)$ lemak berlebihan dapat merusak keseimbangan hormon yang berujung pada berbagai penyakit. ?strogen$ hormon yang jumlahnya lebih besar pada 1anita ternyata juga dimiliki oleh pria (dalam jumlah ke#il). Aamun$ hormon ini sangat penting bagi pria$ sebab estrogen mengatur libido yang sehat$ meningkatkan 'ungsi otak (terutama ingatan)$ dan melindungi jantung. Tetapi jika tingkatnya terlalu tinggi$ maka tingkat hormon testoteron akan berkurang$ dan pria akan mengalami kelelahan$ lemas$ 'ungsi seksual yang menurun$ dan akan terjadi pembesaran prostat. 7asukan makanan berserat berhubungan dengan rendahnya kadar sebagian besar akti(itas hormon seksual dalam plasma$ tingginya kadar )HBB (se; hormone"binding globulin)$ rendahnya9bebas dari testosteron.

7ekanisme pen#egahan dengan diet makanan berserat terjadi akibat dari 1aktu transit makanan yang di#ernakan #ukup lama di usus besar sehingga akan men#egah proses inisiasi atau mutasi materi genetik di dalam inti sel. Pada sayuran juga didapatkan mekanisme yang multi'aktor dimana di dalamnya dijumpai bahan atau substansi anti karsinogen seperti karoteniod$ selenium dan to#opherol. Dengan diet makanan berserat atau karoten diharapkan mengurangi pengaruh bahan"bahan dari luar dan akan memberikan lingkungan yang akan menekan berkembangnya sel"sel abnormal. 6. /kti(itas )eksual Kalenjar prostat adalah organ yang bertanggung ja1ab untuk pembentukan hormon laki"laki. BPH dihubungkan dengan kegiatan seks berlebihan dan alasan kebersihan. )aat kegiatan seksual$ kelenjar prostat mengalami peningkatan tekanan darah sebelum terjadi ejakulasi. @ika suplai darah ke prostat selalu tinggi$ akan terjadi hambatan prostat yang mengakibatkan kalenjar tersebut bengkak permanen. )eks yang tidak bersih akan mengakibatkan in'eksi prostat yang mengakibatkan BPH. /kti(itas seksual yang tinggi juga berhubungan dengan meningkatnya kadar hormon testosteron.Penelitian terdahulu didapatkan .- = %$0+. >. Kebiasaan merokok Aikotin dan konitin (produk peme#ahan nikotin) pada rokok meningkatkan akti'itas enzim perusak androgen$ sehingga menyebabkan penurunan kadar testosteron. Penelitian terdahulu didapatkan .- = %$60 (2 3 45 = 1$0*" $% )

2. Kebiasaan minum"minuman beralkohol Konsumsi alkohol akan menghilangkan kandungan zink dan (itamin B, yang penting untuk prostat yang sehat. Cink sangat penting untuk kelenjar prostat. Prostat menggunakan zink 1+ kali lipat dibandingkan dengan organ yang lain. Cink membantu mengurangi kandungan prolaktin di dalam darah. Prolaktin meningkatkan penukaran hormon testosteron kepada DHT. Penelitian terdahulu didapatkan .- = %. , (2 3 45 = 1$*6"0$6 ) 1+. .lah raga Para pria yang tetap akti' berolahraga se#ara teratur$ berpeluang lebih sedikit mengalami gangguan prostat$ termasuk BPH. Dengan akti' olahraga$ kadar dihidrotestosteron dapat diturunkan sehingga dapat memperke#il risiko gangguan prostat. )elain itu$ olahraga akan mengontrol berat badan agar otot lunak yang melingkari prostat tetap stabil. .lahraga yang dianjurkan adalah jenis yang berdampak ringan dan dapat memperkuat otot sekitar pinggul dan organ seksual. .lahraga yang baik apabila dilakukan * kali dalam seminggu dalam 1aktu *+ menit setiap berolahraga$ olahraga yang dilakukan kurang dari * kali dalam seminggu terdapat sedikit sekali perubahan pada kebugaran 'isik tetapi tidak ada tambahan keuntungan yang berarti bila latihan dilakukan lebih dari kali dalam seminggu. .lahraga akan mengurangi kadar lemak dalam darah sehingga kadar kolesterol menurun. Penelitian terdahulu didapatkan .- = %$ >.

11. Penyakit Diabetes 7ellitus Daki"laki yang mempunyai kadar glukosa dalam darah : 11+ mg9dD mempunyai risiko tiga kali terjadinya BPH$ sedangkan untuk laki"laki dengan penyakit Diabetes 7ellitus mempunyai risiko dua kali terjadinya BPH dibandingkan dengan laki"laki dengan kondisi normal. Penelitian terdahulu didapatkan .dds -atio (.-) pada penderita Diabetes 7ellitus adalah %$% (2 3$ 45 = 1$%*"0$11)

Anda mungkin juga menyukai

  • Ipi365171 PDF
    Ipi365171 PDF
    Dokumen15 halaman
    Ipi365171 PDF
    Gani Yojanvia
    Belum ada peringkat
  • H IPERTENSI
    H IPERTENSI
    Dokumen13 halaman
    H IPERTENSI
    Hunter Willy Albert Kaman
    100% (20)
  • Jurnal Pelayanan Farmasi
    Jurnal Pelayanan Farmasi
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Pelayanan Farmasi
    Rumah Sakit Puri Medika
    Belum ada peringkat
  • Posbindu PTM
    Posbindu PTM
    Dokumen71 halaman
    Posbindu PTM
    Mohd Ridwan Yasin
    94% (33)
  • Kecubung Tanaman Perdu Beracun
    Kecubung Tanaman Perdu Beracun
    Dokumen8 halaman
    Kecubung Tanaman Perdu Beracun
    Agenkuota Mdn
    Belum ada peringkat
  • Sop Limbah Medis
    Sop Limbah Medis
    Dokumen2 halaman
    Sop Limbah Medis
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Respirasi Sel
    Respirasi Sel
    Dokumen24 halaman
    Respirasi Sel
    Angga Dwi P
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Syok Hipovolemik
    Anestesi Syok Hipovolemik
    Dokumen51 halaman
    Anestesi Syok Hipovolemik
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Radiologi
    Lapkas Radiologi
    Dokumen28 halaman
    Lapkas Radiologi
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Ciri-Ciri Diabetes Mellitus: Hormon Insulin
    Ciri-Ciri Diabetes Mellitus: Hormon Insulin
    Dokumen9 halaman
    Ciri-Ciri Diabetes Mellitus: Hormon Insulin
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Referat Putri .Docx 1
    Referat Putri .Docx 1
    Dokumen23 halaman
    Referat Putri .Docx 1
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Menguak Misteri Kamar Bius
    Menguak Misteri Kamar Bius
    Dokumen77 halaman
    Menguak Misteri Kamar Bius
    wahyu Pur
    0% (1)
  • Jadi
    Jadi
    Dokumen44 halaman
    Jadi
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Metabolisme
    Gangguan Metabolisme
    Dokumen25 halaman
    Gangguan Metabolisme
    s4f11sn
    100% (3)
  • Anemia Pada Orang Dewasa
    Anemia Pada Orang Dewasa
    Dokumen14 halaman
    Anemia Pada Orang Dewasa
    Mitaberkah
    Belum ada peringkat
  • Visum
    Visum
    Dokumen38 halaman
    Visum
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Sistemik Lupus Eritematosus
    Sistemik Lupus Eritematosus
    Dokumen19 halaman
    Sistemik Lupus Eritematosus
    sri wahyuni
    91% (11)
  • Status Stroke
    Status Stroke
    Dokumen7 halaman
    Status Stroke
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Rheumatoid Arthritis
    Rheumatoid Arthritis
    Dokumen29 halaman
    Rheumatoid Arthritis
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Lapkas BPH
    Lapkas BPH
    Dokumen48 halaman
    Lapkas BPH
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen17 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Artritis Reumatoid 2
    Artritis Reumatoid 2
    Dokumen9 halaman
    Artritis Reumatoid 2
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Orchitis
    Lapkas Orchitis
    Dokumen15 halaman
    Lapkas Orchitis
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus BPH
    Laporan Kasus BPH
    Dokumen16 halaman
    Laporan Kasus BPH
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Yogen HIL
    Lapkas Yogen HIL
    Dokumen23 halaman
    Lapkas Yogen HIL
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Astigmatism A
    Astigmatism A
    Dokumen2 halaman
    Astigmatism A
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Glaukoma
    Daftar Isi Glaukoma
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi Glaukoma
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus BPH
    Laporan Kasus BPH
    Dokumen16 halaman
    Laporan Kasus BPH
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat
  • CA Mammae
    CA Mammae
    Dokumen48 halaman
    CA Mammae
    Yogen Maulanda Putra Chaniago
    Belum ada peringkat