Anda di halaman 1dari 5

Sword art online 16.

5 translate indonesia Translate By : Rizky Utakata Asuna menjatuhkan dirinya yang telanjang ke sofa dan menatapku. ..kirito, cepat dan buka bajumu, kata asuna. .. a-apa? Kita lanjutkan? kelihatan konyol kalau kita berhenti disini!! Dengan cepat kuturuti. Dan membuka window (jendela menu) yang dikatakan Asuna. Ku pilih option yang jauh didalam menu. Karena terburu-buru, tidak ada hal romantis untuk dibicarakan. Duduk di kasur yang sedikit terlalu kecil untuk kami berdua, perlahan kami lakukan sebisa yang sistem bolehkan. Biru cahaya bulan yang redup tersaring lewat jendela, menuang bayangan yang kompleks di atas kasur. Sejak salemburg tidak ada pasar, orang-orang kota menghilang saat malam. Yang dapat kudengar hanya suara bisikan kecil dari danau, dan jantungku berdetak kencang menggema ke seluruh ruangan. Saat ini, Asuna dan aku sudah melepas semua pakaian, kami sudah berlutut di kasur sambil berhadapan selama sekitar 2 dan setengah menit. Aku tidak bisa membaca ekspresi Asuna yang mengepalkan tangannya di atas lutut dan menunduk kebawah. Kupikir mungkin aku harus yang pertama kali mengambil tindakan di situasi ini. Tapi, tidak dapat mengira apa hasilnya dari pilihanku ini. Aku duduk dengan amat keraguan, aku mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika aku berkata, maaf! dan memakai kembali pakaian dengan cepat sebelum keluar dari kamar. Akankah dia bilang ya, mau gimana lagi~ dan memaafkanku saat bertemu kembali besok? tidak mungkin dia berkata begitu. Mengingat kembali masa lalu yang jauh, aku hanya berumur 14 tahun saat logged ke S.A.O, musim dingin saat kelas 8 SMP. Aku tidak benar-benar ingin menceritakan bagaimana aku saat itu, tapi aku mengorbankan seluruh energi seksual yang mulai bangun pada rata2 anak laki2 yang berumur sekitar segitu untuk membenamkan diriku ke game. Sebagamaina hasilnya, aku tidak pernah merasakan situasi dimana aku hanya berduaan dengan gadis dikamarnya. Jelasnya, aku tak pernah telanjang berdua dengan gadis sebelumnya. Sejujurnya, aku ingin asuna, yang kupikir lebih tua dariku (dan memiliki keahlian di area ini) untuk memulai duluan. Bagamaina pun, kelihatannya semua orang di S.A.O, termasuk dia, memandangku sebagai lebih tua dari yang asli.

Sejak aku tidak pernah menghiraukannya sama sekali, tidak mungkin aku bisa mengatakan kepadanya di situasi seperti ini, maaf, sebenarnya... Aku memperkuat keputusanku. Walaupun aku tak berpengetahuan atau berpengalaman, aku tidak pernah dicintai atau telah merasakan perasaan yang intens untuk seseorang yang kupunya untuk Asuna. Sejak S.A.O dimulai, ada banyak saat-saat dimana aku berada didalam situasi yang dimana aku berkata Kau tidak bisa lari dari sini apapun itu tapi disini aku harus mengumpulkan tekad yang lebih kuat,kemudian aku memanjangkan tangan kananku dan memajukan tubuhku. Jemariku dengan halus menyentuh lengkungan lembut bahunya Asuna. Tubuhnya bergetar tajam. Aku dengan perlahan menelusuri jalur dari garis tulang selangkanya sampai ke tengkuk lehernya. N..mm Asuna mengerang halus sambil menutup matanya. Pipinya memerah dan alisnya terkerut. Untuk beberapa kali aku memperhatikan respon asuna diam2 sebagaimana aku meraba seluruh tubuhnya. Sedikit bersemangat akan reaksinya aku agak memberanikan diri karena daritadi aku hanya meraba kulitnya terus. Aku meraba kebawah tangannya yang menutupi dadanya dengan rapat, memutari perutnya dan kembali kebawah tangannya lagi. ah...ohh...ohmm Setiap kali jariku bergerak , tubuhnya akan goyang dan mengerang lembut. Setelah membelai seluruh tubuhnya, jari tangan kananku memegang dagu asuna yang kecil dan mengangkat kepalanya keatas, dengan jari telunjuk tangan kiriku, aku menelusuri bibirnya yang basah, mengkilap dan berwarna cherry. tidak.. jangan hanya..jarimu.. Asuna yang lembut dan malu membuka matanya menatapku , dengan meminta. cium aku.. ... Aku dengan tenang mendekatkan wajahku , bibir asuna seakan tidak ingin menunggu lagi, tapi bukannya merapatkan bibir kami bersama, aku malah mencongkel bibir bawahnya dengan ujung lidahku. mm.. Asuna menjulurkan lidahnya, tapi aku menahan diriku dan menghindarinya sebelum menyentuhnya dengan ujung lidahku dengan halus. ah..mm...ahh Asuna mengeluarkan suara kesal dari kedua antisipasi dan keinginan sebagaimana aku secara tiba-tiba memasukkan lidah ku ke mulutnya ah-mm! Dengan kasar kugerak2an lidahku ke sekitar mulutnya. Sensai rabaan didalam S.A.O , seperti halnya sensasi rasa yang nyata, telah di pre-program dan diaktifkan dalam penyesuaian terhadap situasinya.

Saat kau mempertimbangkan ini, satu-satunya kesimpulan yang bisa diambil adalah rasa dari ciuman yang dalam yang pasti sudah diprogram. (ya,tidak seperti yang pernah kualami di kehidupan nyata, tapi..) sebuah perasaan yang mempesona yang tak dapat dilukiskan menyerang sarafku. Lidahku melilit asuna, dan penuh tenaga aku kuhisap sebagaimana aku merasa bahwa seluruh tenaganya keluar dari tubuhnya. Matanya lembab dan redup, dan nafasnya tak beraturan sebagaimana aku mengeluarkan lidahku dan mulai menjilat kebawah lehernya, kebelakang kupingnya dan cekungan tulang selangkanya. Saat akhirnya aku sampai ke lembah halusnya yang berada tepat diatas dadanya yang masih ditutupi tangannya sampai sekarang, seluruh tubuhnya bergerak2. Tangannya menahan lebih kencang dadanya dan menggoyangkan kepalanya kesana kemari. Asuna.. lepaskan tanganmu.. T-tapi.. Aku ingin melihat dadamu.. asuna.. Kulihat dadanya yang disilang tangannya kutarik dan perlahan kujilati dan kuhisap dadanya yang sedikit demi sedikit terbuka. ah... tidak.. Akhirnya asuna melepas tangannya dan kedua dadanya yang tersingkap dan terlihat pandangan mataku. Dadanya yang biasanya tertutupi baju ksatria ternyata lebih besar dari yang kubayangkan. Penuh dan menonjol tajam kedepan. Diujungnya terdapat sepasang puting yang sulit dibedakan. Dengan tegak dalam bentuk kerucut. Seluruh ruangan sekarang penuh dengan cahaya biru bulan danAsuna.. nyalakan lampunya.. a-apa.. tidak.. jangan! Setelah menolak permintaanku, aku menghisap puting kirinya dengan mulutku ah!!.. Tak menghiraukan suara jeritan Asuna karena serangan tiba2ku, aku mengemut putingnya yang keras sambil menjilatinya. ahhhh! Ah! no.. no, no..! Dengan kuat kutahan tangan asuna yang ingin mendorongku sambil menangis, sementara tubuhnya bergetar dan tangan kiriku pindah ke dada yang kanan. Aku meremasnya diantara jari-jariku, kemudian dengan lembut kugunakan jari telunjukku memainkan putingnya. ah, ahh, oh!! Aku meremas kencang kedua dadanya. Tubuh Asuna yang gemetaran dan menangis manis dengan hebat, aku menggigit sesuatu yang menonjol dan dengan agak kasar aku mengemutnya, disaat yang sama jempol dan telunjukku memainkan puting yang lain. oh!! Ah, ah, ti-tidak, jangan.. Tubuh Asuna tiba-tiba menjadi kaku. Tangannya yang sekarang memegang belakang kepalaku mengencangkan cengkramannya. oh.. tidak, no, no.., baru saja, dadaku...! oh aku.. kelu...

Dia tidak bisa bicara lagi setelah itu. Mengeluarkan suara serak, tangisan kencang didalam tenggorokannya, tubuhnya mengejang dan melompat sekali sebelum menjatuhkan tubuhnya ke arahku. Nafasnya masih terengah-engah. Sesekali tubuhnya bergetar sedikit. ah... ha.. haa... Asuna.. barusan.. ah.. ti-dak.. sangat memalukan... aku tak pernah mengalami itu.. sampai sekarang.. sampai.. sekarang? ah.. Asuna menundukan badannya dan melihat kebawah dengan malu. ng-ngak kok, gapapa! ...beritahu aku Kupegang lagi dada asuna dengan tangan kiriku tapi Asuna langsung mengenggam putingnya dan menyandarkan badannya sebelum aku memegang putingnya. ahh.. tidak, berhenti, tidak lagi dengan dada.. Apa maksudmu.. sampai sekarang? ahh.. Asuna berbicara dengan putus-putus ditambah dengan tangisan manisnya dan erangan halusnya. .. tentang <ethic code off>.. setelah kupelajari hal itu.. beberapa kali.. sendiri.. .. apa yang kau lakukan? auuu.... sambil memikirkanmu.. aku memainkan.. dadaku dan... bawah sini.. Berbicara tentang fantasinya menambah sisi masokisnya. Kupegang perutnya yang kencang , dengan sangat perlahan kugerakkan tanganku ke daerah situ. Sedikit kuraba bagian perutnya, dan saat aku sampai ke gundukan vaginanya, Asuna menjerit sambil menggoyangkan tubuhnya. ah... no.. Aku menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk memainkan daerah sekitar vaginanya. Untuk tidak peduli menyentuh bagian tengahnya, aku menikmati sensasi memainkan kedua gundukan vaginanya,dan menariknya. ah, ah.. ha, mmm..! Asuna berlutut, sambil memegangku dan mengerang sementara menutup wajahnya ke leherku selama aku menggerakkan jariku, membuat tubuhnya bergoyang dan kejang. ah, mmm... jangan.. Tapi sedikit sedikit suara suaranya menjadi serak sambil menggoyangkan seluruh tubuh dan kepalanya. ahhh... tidak, jangan, jangan.... Kupikir telah terlalu menggodanya, perlahan aku mulai masukkan jariku ke vaginanya. mm.. mmm.. Ahhh..! Asuna menangis sungguh keras, jariku terlumuri sensasi berlendir. Seperti tidak ada ujungnya, hangat, lembab, dan sangat lembut tanpa sadar aku memainkannya dengan jariku. ah!! Jangan!!.. jangan!!...

Asuna menangis, tubuhnya mulai bergerak tak karuan , tanpa menanggapinya, aku meremas tonjolan kecil yang menongol dari celah vaginanya dengan jempolku sambil membukanya dengan jariku. Ahh.. ha.. haa.. Kelihatannya Asuna tak sanggup berbicara lagi sambil mencakar punggungku dan melengkungkan badannya sebisa mungkin. Ah, ha jangan!! Aku tak tahan lagi!! Tapi dalam sisi lain, aku juga sudah pada batasku. Aku ingin sekali melihat seluruh bagian tubuh Asuna , kemudian aku jatuhkan dia dan kulebarkan kakinya. Eh.... eh..? ah... apa..!? Asuna sudah tidak kaku dan berusaha melepaskan tubuhnya ketika dia menyadari bahwa dia sedang dalam posisi yang sangat memalukan, tapi tidak mungkin aku melepaskan genggamanku. a-apa, kirito, jangan melihat terlalu dekat!! Asuna.. Aku menaikkan kepalaku dan menatap mata Asuna. ...haruskah kita nyalakan lampunya? Ng-nggak- Dengan yakin Asuna menolak saranku yang kemudian wajahnya yang memerah. Menyerah, aku memfokuskan diriku untuk memeriksa tempat tersembunyi Asuna. Vagina lembut,halus yang berwarna putih bersih tanpa ada bulu satupun. Mungkin, daripada sebuah referensi dari developer, adalah sebuah batas sistem itu sendiri. Objek Hairtype adalah kategori yang sangat berat. Alhasil, selain rambut kepala dan jenggot, tidak ada lagi bagian tubuh player yang terdapati rambut. Terdapat suatu tonjolan diantara dua gundukan yang halus, dan didalamnya lagi ada suatu lipatan yang berwarna terang. Sedikit sedikit keluar cairan bersih yang menetes kemudian mengalir ke anus asuna sebelum hilang menjadi titis cahaya. Entah karena malu atau kehabisan tenaga, Asuna berhenti melawan, kemudian aku melepas tanganku dari kaki kanannya dan perlahan membuka vaginanya. mhaa... Tatapan asuna menjadi kosong sambil mengerang lembut. Didalam vaginanya, dibanding dengan informasi yang kudapat dari internet di dunia nyata, sebuah bentuk simple yang tak biasa dengan (yang kukira) membran yang berwarna persik tersebar dengan halus dibagian dalam dan luar. Pembukaan vagina yang tanpa hentinya mengeluarkan cairan bersih serta sedikit berdenyut, dan dibagian atas dimana ada tonjolan kecil yang menongolkan ujungnya. Didalam S.A.O, player cowok setidaknya harus menyiksa kepala mereka dalam mengira-ngira bagaimana bentuk bagian tubuh player cewek, tapi aku mengalami suatu emosi setelah mengetahui jawaban dari pertanyaan ini. Tentu saja, dibagian bawah tubuhku ada sesuatu, yang sudah mengeras karena sudah tidak tahan lagi.

Tapi ini pertama kalinya sejak masuk ke S.A.O akan terjadi seperti ini. Ada sesuatu yang menarik yang terjadi berhubungan dengan semua ini. (maaf untuk menyimpang, tapi..) saat S.A.O masih dibawah pengembangan, Argas company memiliki test aplha yang tertutup saat mereka beralasan semenjak player tidak akan menggunakan alat kelamin, mungkin tidak perlu mengobjekannya. Bagaimanapun, mereka mengetahui sebagian tester cowok akan mengalami beberapa kegelisahan. Walau begitu, takkan ada masalah kalau Cuma main beberapa jam. Saat mereka melakukan percobaan bermain selama 48 jam berturut-turut, mereka menemukan sebagian besar tester yang mengikuti percobaan ini tidak dapat berdiri karena tidak memiliki alat kelamin dan menyerah. Jadi saat beta testing lah alat kelamin mulai dipasangkan untuk kebutuhan. Kelihatannya ini juga menjadi alasan kenapa player S.A.O tidak boleh mengganti kelamin. Bagaimanapun, walaupun kau memiliki alat kelamin , pertanyaan sebelum pembukaan official (maksudnya, sebelum insiden) adalah, mau ada atau tidak pastinya akan ada kegelisahan akan kurangnya fungsi alat kelamin. Aku sendiri terlah menderita berkali-kali pada beberapa kesempatan akan ketidakmampuan untuk mengeluarkan energi terpendamku, tapi sekarang kulihat jika ethic code atau apalah telah dimatikan, kemudian fungsinya, memungkinkan ejakulasi. Selama merasa seperti aku melewatkan banyak hal yang ku tidak ketahui sampai sekarang. Saat ini pun, aku menghadapi pertanyaan baru. Setelah memiliki fungsi mematikan ethic code pada dasarnya berarti sex virtual online sudah direncanakan pada saat gamenya release. Banyak pemain S.A.O yang dibawah umur sepertiku, jadi, apapun yang kupikirkan tentang itu, fungsi ini akan mengakibatkan protes keras sosial. Sambil menggoda vaginanya yang imut dengan jariku, aku menaikkan kepalaku sambil menanyakannya. ah.. ha... apa?.. Kupikir dia menatap kosong dalam matanya dan menegaskan jawabannya dengan nafasnya yang terengah-engah, dengan serius Asuna menjawabnya. Ha i-itu mereka merencanakan menggunakansistem S.A.O untuk menyediakan layanansex pribadi mungkin kita terhubung denganFungsi ituahhhah begitudalam kata lain, mungkin itu salah satu dari pengaturan halus itu baiklah, cukup dengan ngobrolnya Kugunakan tangan kiriku untuk membuka kaki Asuna selebar yang kubisa. Ahh!! Dia sudah tidak tidak terkendali lagi, tapi Asuna mengeluarkan tangisan sambil melebarkan kakinya keatas. Kudekatkan wajahku dan dengan halus kujilat lubang kecil yang berada ditengah. haaa!!

Asuna menggoyangkan kepalanya kesana kemari sambil menangis. Dengan lembut kurangsang lubangnya dengan lidahku sambil kumasuk dan keluarkan jariku dari lubangnya. ah! Jangan, ja-jangan itu-! Setiap kali Asuna mengejang, cairan yang banyak yang keluar dari vaginanya akan membuat suara lengket dilidahku. Menjilati lubangnya dan menikmati rasa konstriksi nya disekitarku, aku mendorong diriku ke arah Asuna. Aku sudah hampir pada batasnya dan rasanya mungkin aku akan keluar kalau aku terus melanjutkan menulusuri tubuhnya. Asuna.. bolehkah.. aku? Ah.. ha.. Asuna dengan penuh semangat mengangguk dan melepaskan nafas beratnya. Ya.. buat aku.. puas.. dengan.. Anumu.. kirito.. Merasa pusing memikirkan si yang dikatakan si ksatria tak terkalahkan itu, aku menekankan diriku pada kelembapan Asuna, sambil menggerakkan keatas kebawah penisku, akhirnya kumasukkan. Ah... ah.. Dengan kuat Asuna mencengkram bahuku sambil menutup matanya dan mengerutkan alisnya. Bahkan dalam ruangan yang gelap biru pucat aku dapat melihat seluruh tubuhnya memerah dan berkeringat. Saat aku menaruh tanganku ke Asuna, dia sedikit menggerakan maju pahanya. Aku merasakan sedikit perlawan, tapi dengan sensasi yang jos!, setengah penisku sudah ditelan masuk vaginanya. Aaaa!! Walau hanya itu, Asuna berteriak dan melengkungkan tubuhnya. Disaat yang sama, nafasku tersangkut dan aku merasakan mati rasa yang menyebar dari penisku dan keseluruh tubuhku. Sudah memasukkan seluruh batangku kedalamnya, kubiarkan hasratku mengambil alih untuk mempenetrasinya perlahan-lahan. aaaah! Haaah!! Asuna terus menjerit dan penuh semangat menggoyangkan tubuh dan kepalanya. Terkadang aku berpikir apakah sakit, aku sudah tidak bisa menghentikan pahaku yang terus bergerak memasukkan penis kebagian paling dalamnya Asuna dengan suara slop,slop yang basah. ha.. ah.. ah-!! Akhirnya penisku sudah masuk seluruhnya kedalam vaginanya Asuna. Sejak dia adalah wanita terbaik dan sangat kucintai. Pemikiran gila bahwa aku berada di aincrad top idol berputar2 didalam kepalaku, membuatku gila. Secara tak sengaja aku dapat menenangkan nafasku kembali sambil mendekatkan mulutku ke telinga Asuna dan berkata, seluruh batangku sudah masuk.. apa kau kesakitan? ti, tidak... sangat panas.. aku seperti akan meleleh..! Asuna menjawabku dengan suara kecil, dan tinggi sambil menggoyangkan kepalanya.

kirito.. seluruh batangmu.. didalamku.. ah.. ah.. Aku juga rasanya seperti ingin meleleh dari hawa panas yang hebat yang kualami. Penisku yang dengan kuat dijepit vaginanya Asuna terus menerus memberi hawa panas yang bergejolak sampai meledak seperti kembang api dikepalaku. ah... ah, ah, ah, ah!! Aku menyadari bahwa erangan asuna menjadi lebih keras dan keras sampai aku tak terkendali, berusaha melawan sensasi yang terancam membanjiriku. Vaginanya dengan erat memijitku dengan hebat. Ah! Ti-tidak, jangan, aku, lagi,lagi.. Suara Asuna, seperti suara dia yang sudah tergila-gila akan kenikmatan ini, berubah menjadi suara lelehan dan, tidak, tidak, lagi, a-aku keluar, keluar, ah, ah... Asuna membanting kepalanya kebelakang dan Ahh!! Berteriak kencang, Asuna sudah klimaks yang kedua kalinya. Disaat yang sama, penisku serasa diremas dengan tekanan yang dahsyat, dan aku merasakan sesuatu yang hebat mendidih didalam diriku, ingin keluar. !! Kugigit bibirku dan kulawan perasaan itu. Sambil berpikir bahwa diriku tidak bisa tenang, entah bagaimana aku bisa mangatasi desakan ini. Sangat terengah-engah, aku memeluk Asuna yang sudah lemas akan orgasme. Mengetahui aku tak punya banyak waktu, jadi dengan kasar kutarik keluar penisku dari vaginanya dan memasukkannya lagi sekuat tenaga. Smack! Aaaa! Asuna membuka matanya dan menjerit. jangan! Jika kau... melakukan itu, aku tidak tahan lagi... ... Sekali lagi aku terpaksa menghentikan penisku jauh didalam vaginanya. Panas, sensasi lembut menyelimutiku , penisku berdenyut akan penetrasi dari vaginanya. Asuna sudah klimaks beberapa kali dan jika kami terus begini, pada akhirnya aku akan keluar juga. Tapi kupikir itu bukan cara terbaik untuk menyelesaikannya, setelah berpikir sejenak, perlahan ku memindahkan tubuhku. eh..? Menaikkan tubuh asuna yang kelelahan, aku pindah kebawahnya. Akhirnya kami berdua bertukar posisi, dengan aku dibawah dan asuna berada diatasku (woman on top). Saat Asuna menyadari bahwa posisinya sangat memalukan, wajahnya makin merah dan menggerakkan kepalanya kesana kemari. tidak... ini... memalukan.. Asuna, kau mulai duluan.. apa... o-ok.. Asuna dengan malu mulai menggerakan tubuhnya sambil mengangguk. Ah, aah akuminta maafhanya aku yang merasa nikmat Kirito, kau juga bisa Suara lengket dari vaginanya yang penisku sedang menyodoknya. Gerakan Asuna minim, tapi dengan kuat

mematikan rasa yang menyebar keseluruh tubuhku lagi. Saat kuberpikir, saat ini mungkin aku juga akan keluar- ah, ah, ah, haa... Lagi-lagi suaranya bercampur dengan suara gairah. Asuna menggigit jari tangan kanannya sambil menggerakkan pahanya keatas dan kebawah. Ah, ah, kenapa, aku, ah, seperti ini, seperti Rambutnya asuna terlempar setiap kali dia menggoyangkan kepalanya. Keringat pun keluar , berubah menjadi cahaya sebelum menghilang. maaf kirito, ahh, Kirito, aku, ah, ah, kekelkeluar!! Asuna membanting tubuhnya kebelakang sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya. Dadanya yang menempel didepannya bergoyang-goyang. aku tidak bisa berhenti memandangi Asuna yang menutup matanya dan menggertakkan giginya terlihat sangat imut, cabul, secara bersamaan. Vagina Asuna yang menekan penisku dengan kuat, aku sekali lagi diserang desakan ingin keluar. Kupikir aku tak akan bisa menahannya kali ini, aku dengan sendirinya mendorong diriku ke Asuna. Menarik pahanya dengan tanganku, menggesek penisku masuk sebisa mungkin sebelum mengeluarkannya. Ah-!! Aaaah-!! Dengan tiba-tiba diserang tepat setelah keluar, yang Asuna bisa lakukan hanya menggeliat kenikmatan. Kupegang tangannya yang dipanjangkan kearahku dan menyatukan jari kami bersama. Setiap kali kumasukkan penisku kedalamnya. Cairan yang tidak habisnya akan bergabung dengan panas yang tidak hentinya. Ahh.. ahh.. mantap.. Dadanya yang bergoyang juga mengeluarkan keringat yang banyak. Asuna mengerang tak terkendali dengan tampang kenikmatan di wajahnya. Ah, A-A-Aaa!! A-aku .. keluar Ha, ya, keluarkan, ah, Kirito, keluarkan, yang banyak Sambil menggesekkan penisku ke vaginanya, kukeluarkan sensasi yang terpendam yang sudah tak tahan lagi. A.. Asuna..! Aaaah-!!! Aku bisa merasakan spermaku yang hangat mengalir jauh kedalam vagina Asuna yang juga bergetar akan klimaks lagi. Dua tahun sperma yang tak sia-sia dikumpulkan membuat suara glop mengalir tanpa henti kedalam Asuna. Setiap kali penisku mengejang, rasanya seperti kembang api meledak dikepalaku. Ah... ah.. Setelah menerima yang kuberikan padanya, Asuna kelelahan dan menjatuhkan dirinya keatas tubuhku. Ah.. ha.. Dengan perlahan kupeluk Asuna yang masih saja bergetar seperti dia sedang dirangsang oleh cairan yang masuk vaginanya, kemudian kesadaranku mulai redup. End. Nice done Kirito, Nice done...

I dont own Sword Art online, All goes to copyrights owner Translator : Rizky Utakata Chapter : 16.5 (Light Novel) FB : Rizky Utakata Twitter : @Kidstanley BB : 24D1E9F7

Anda mungkin juga menyukai