Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

Anemia Perdarahan

Oleh: Hidayatullah (04043100048) Adrian Kurniawan (04043100044) Pem im in!: dr" #orman $%amaludin& 'pP$ Oponen (a%i : 1" *adil Pramudhia ." )intan! Arroyantri 3" Aldiar 4" O+ta Hari0a 1" 2helsia 'eptiani 3" Adrian Kurniawan 5" 6ita 47riani 8" Astari Putriyanti 9" Ahmad -au7an 10" -asya Kurniawati 11" :ul Amali in 2he Kamaruddin 1." -edy 6a0ali 13" 6i0s+a Putri Oponen )e as: 1" O+ta,ianus -am un ." /ardianita 3" Ari *auta 4" Alisa An!!un 'ari 1" A+ ar #o,an $' 3" 4use iusyu,ens 5" /eryta 8l7a 8" 4 eneser 'itepu 9" *eni An!!raini 10" Hesti Puspita 'ari 11" 'u+ma 8tama 1." Ahmad -riadi 13" $alilah

$4PA;-4/4# P4#<AK=- $ALA/ ;8/AH 'AK=- $;" /OH" HO4'=# PAL4/)A#6 *AK8L-A' K4$OK-4;A# 8#=>4;'=-A' ';=(=?A<A .008

KA-A P4#6A#-A;

Segala puji syukur kepada ALLAH SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul Anemia Perdarahan. i kesempatan ini penulis juga mengu!apkan terima kasih yang sebesarjamaludin, SpP selaku pembimbing yang telah

besarnya kepada dr. Norman

membantu penyelesaian laporan kasus ini. Penulisan juga mengu!apan terima kasih kepada residen-residen, temanteman, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Penulis menyadari sepenuhnya bah"a dalam penyusunan laporan kasus ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. #leh karena itu, segala saran dan kritik yang bersi$at membangun sangat kami harapkan. emikianlah penulisan laporan ini, semoga berman$aat, amin.

Palembang,

%anuari &''(

Penulis

HALA/A# P4#64'AHA#

Laporan )asus %udul

Anemia Perdarahan

#leh* Hidayatullah (04043100048) Adrian Kurniawan (04043100044)

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti )epaniteraan )linik Senior di +agian ,lmu Penyakit -ebruari &''3. alam -akultas )edokteran .ni/esitas Sri"ijaya 0umah Sakit 1ohammad Hoesin Palembang periode 2 esember &''3 4 (

Palembang,

%anuari &''(

dr. Norman jamaludin, SpP

)A) = P4#$AH8L8A#

Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia, di samping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara berkembang. )elainan ini merupakan penyebab debilitas kronik 5 chronic debility6 yang mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta kesehatan $isik. #leh karena $rekuensinya yang demikian sering, anemia, terutama anemia ringan seringkali tidak mendapat perhatian dan dile"ati oleh para dokter di praktek klinik. Anemia se!ara $ungsional dide$inisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit 5red cell mass6 sehingga tidak dapat memenuhi $ungsinya untuk memba"a oksigen dalam jumlah yang !ukup ke jaringan peri$er 5penurunan oxygen carrying capacity6. Se!ara praktis ditujukan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematrokrit, atau hitung eritrosit 5red cell count6. Tetapi yang paling la7im dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian hematokrit. Harus diingat bah"a terdapat keadaan-keadaan tertentu di mana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti dehidrasi, perdarahan akut dan kehamilan. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri 5 disease entity6, tetapi merupakan gejala berbagai ma!am penyakit dasar 5 underlying disease6. #leh karena itu dalam diagnosis anemia tidaklah !ukup hanya sampai kepada label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut. Pendekatan pasien anemia memerlukan pemahaman tentang pathogenesis dan pato$isiologi anemia, serta keterampilan dalam memilih, menganalisis serta merangkum hasil anamnesis, pemeriksaan $isik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Anemia merupakan kelainan yang sering dijumpai baik klinik maupun di lapangan. iperkirakan lebih dari 8'9 penduduk dunia atau 2:''' juta orang e 1aeyer menderita anemia dengan sebagian besar tinggal di daerah tropi!.

memberikan gambaran pre/alensi anemia di dunia untuk tahun 2(3: seperti terlihat pada tabel berikut ini* ;ambaran Pre/alensi Anemia di unia Lo+asi Negara 1aju Negara +erkembang unia Ana+ 0@4 th 2&9 :29 =89 Ana+ 1@1. th <9 =>9 8<9 La+i@la+i dewasa 89 &>9 239 (anita 11@49 th 2=9 :(9 :29 (anita hamil 229 =<9 8:9

dikutip dari e 1aeyer ?1, et al, 2(3(

.ntuk ,ndonesia, Husaini memberikan gambaran pre/alensi anemia pada tahun 2(3( sebagai berikut* O %e+ Penelitian Anak prasekolah Anak usia sekolah Perempuan de"asa tidak hamil Perempuan hamil Laki-laki de"asa Pekerja berpenghasilan rendah Pre,alensi 8'-='9 &:-8:9 8'-='9 :'-<'9 &'-8'9 8'-='9

)lasi$ikasi anemia berdasarkan etiopatogenesis dapat dikelompokan menjadi empat bagian yaitu* A. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosi dalam sumsum tulang@ +. Anemia akibat perdarahan@ A. Anemia hemolitik@ . Anemia idiopatik. Pada kesempatan ini kami akan mengangkat kasus mengenai anemia hemolitik yang disebabkan gangguan autoimun. )asus autoimun hemolitik anemia 5A,HA6 memang relati$ jarang ditemukan. Namun pada kenyataannya penyakit ini sangat berpotensi mengan!am ji"a. Pemahaman praktisi kesehatan tentang A,HA, baik tentang gejala klinis, pemeriksaan $isik hingga kelainan lain yang bisa menyertai sehingga identi$ikasi dan penatalaksanaannya dapat sangat perlu untuk ditingkatkan. .ntuk itulah, kasus ini kami ambil sebagai bahan presentasi kasus kami.

)A) == LAPO;A# KA'8'

=$4#-=*=KA'= Nama %enis kelamin .sia Alamat Pekerjaan Status perka"inan Agama 10S A#A/#4'=' )eluhan .tama 1imisan sejak B 2: hari sebelum masuk rumah sakit 0i"ayat Perjalanan Penyakit B 2: hari S10S os mengeluh mimisan setelah os mengorek hidung. 1imisan B 2 gelas, darah tidak berhenti "alaupun disumbat dengan daun sirih. #s juga mengeluh demam 5C6, demam tinggi dan hilang timbul, pasien mengeluh kadang-kadang menggigil, nyeri sendi 5C6, batuk 5C6, dahak 5-6. mual 5-6, muntah 5-6. +A) dan +A+ tidak ada keluhan. #s kemudian berobat ke bidan dan diberi obat suntik dan obat penambah darah, namun mimisan os masih terjadi. B 2& hari S10S os mengeluh mimisan bertambah, diikuti batuk darah, darah sebanyak D ember ke!il, $rekuensi 2 kaliEhari. #s kemudian berobat ke 0S. 1uara ?nim dan dira"at. #s mendapat trans$usi 23 kantong. Setelah trans$usi kantong ke-23 os mengeluh timbul bentol-bentol di kulit, gatal. #s lalu diberi suntikan. Setelah bentol-bentol menghilang mun!ul ber!ak-ber!ak di kulit tangan dan perut ber"arna biru. #s juga mengeluh ;usi berdarah 5C6. emam 5C6 hilang timbul, menggigil 5-6, nyeri sendi 5C6, mual 5C6, muntah 5-6. +A+ "arna hitam, konsistensi keras. +A) ber"arna agak gelap. #s kemudian dirujuk ke 0S1H dan dira"at. * Nona ,1 * Perempuan * 2: tahun * s. atar Lebar, )e!. Semendo, )abupaten 1uara ?nim, Sumatera Selatan * Pelajar * +elum )a"in * ,slam * > %anuari &''(

0i"ayat Penyakit ahulu - Sakit malaria B ( bulan S10S, dira"at di 0S 1uara ?nim - 1imisan B 3 bln S10S ditrans$usi < kantong - Sakit malaria B < bulan S10S, dira"at di 0S1H Palembang dengan gusi berdarah - 1ensturasi banyak disangkal 5os pakai pembalut &FEhari bila mens6 0i"ayat Penyakit )eluarga - 0i"ayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal Status gi7i iet sebelum sakit Gariasi diet )arbohidrat Protein Lemak Sayur +uah Susu * nasi, D piring * ikan sepotong, hampir tiap hari, tahu dan tempe sering * daging, sepotong ke!il, jarang, 2 bulan 2F. * setiap hari * 2F seminggu * jarang, 2F bulan * 8F sehari, teratur

P4/4;=K'AA# *='=K )eadaan .mum )eadaan umum )eadaan sakit )esadaran ;i7i )esan Tekanan darah Nadi Pernapasan * * * * * * * * tampak sakit tampak sakit sedang !ompos mentis 5=> kg, 2>2 !m6 0+WH 38,<9 ++ kurang 22'E<' mmHg 2'& FE menit, teratur, isi tegangan !ukup &' FE menit

Temperatur )eadaan Spesi$ik )ulit

83,& I !el!ius

Warna kuning langsat, e$loresensi* purpura 5C6, s!ar 5-6, pigmentasi normal, ikterus 5-6, sianosis 5-6, spider ne/i 5-6, temperatur kulit 5C6 panas, pertumbuhan rambut normal, telapak tangan dan kaki pu!at 5C6 );+ )elenjar getah bening di submandibula, leher, aFila, inguinal tidak ada pembesaran, nyeri tekan tidak ada )epala +entuk o/al, simetris, ekspresi tampak sakit, "arna rambut hitam, rambut mudah rontok 5C6, de$ormitas 5-6 1ata ?ksophtalmus 5-6, endophtalmus 5-6, edema palpebra 5-6, konjungti/a palpebra pu!at 5C6, sklera ikterik 5-6, pupil isokor, re$lek !ahaya 5-6, pergerakan mata ke segala arah dan simetris, lapangan penglihatan baik Hidung +agian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis 5C6

Telinga Tophi tidak ada, pada liang telinga tidak ada kelainan, nyeri tekan pro!. 1astoideus tidak ada, kedua meatus a!usti!us eksternus normal, pendengaran baik

1ulut .l!erasi 5C6, pembesaran tonsil 5-6, gusi berdarah 5C6, lidah pu!at 5-6, lidah kotor 5-6, atro$i papil 5-6, hipertro$i gusi 5-6, stomatitis 5-6, rhagaden 5C6, bau pernapasan khas 5-6 Leher Pembesaran kelenjar getah bening 5-6, pembesaran kelenjar thyroid 5-6, %GP 5:-&6 !mH&#, hipertro$i mus!ulus sterno!leidomastoideus 5-6, kaku kuduk 5-6 ada +entuk dada normal, retraksi 5-6, nyeri tekan 5-6, nyeri ketok 5-6, krepitasi 5-6 Paru* ,nspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi %antung ,nspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi * * * * i!tus !ordis tidak terlihat i!tus !ordis tidak teraba batas atas ,AS ,,, batas kanan linea parasternalis deFtra, batas kiri lKnea mid !la/i!ula sinistra H0 2'& FE menit, murmur 5-6, gallop 5-6 * * * * statis-dinamis simetris paru kanan kanan dan kiri stem$remitus paru kananJkiri kanan redup mulai ,AS ,G, sonor pada lapangan paru kiri /esikuler 5C6 N, 0+S 5C6 di basal paru kanan, "hee7ing 5-6

Abdomen ,nspeksi * datar, purpura 5C6

Palpasi Perkusi Auskultasi ;enital ?kstremitas

* * * *

lemas, nyeri tekan 5C6 di epigastrium, hepar dan lien tidak teraba thympani, shi$ting dullness 5-6 bising usus 5C6 normal tidak ada kelainan * * nyeri sendi 5C6, gerakan bebas, edema 5-6, jaringan parut 5-6, pigmentasi normal, telapak tangan pu!at 5C6, jari tabuh 5-6, turgor kembali lambat 5-6

?kstremitas atas

?kstremitas ba"ah

nyeri sendi 5C6, gerakan bebas, edema 5-6, jaringan parut 5-6, pigmentasi normal, telapak kaki pu!at 5C6, 5-6, turgor kembali lambat 5-6 jari tabuh

P4/4;=K'AA# P4#8#?A#6 La oratorium (3 ?anuari .009) Hematolo!i No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal 2. Hemoglobin <,: gEdl L* 2=-23 gEdl@ P* 2&-2> gEdl 8 &. ?ritrosit &.>&'.'''E mm L* =,:-:,: jutaEmm8, P* =,'-:,' jutaEmm8 8. Hematokrit &= /ol 9 L*='-=3 /ol9, P*8<-=8 /ol9 =. 1AH &( pi!ogram &<-82 pi!ogram :. 1AG (2 mi!rogram 3&-(& mi!rogram >. 1AHA 8& 9 8& 4 8> 9 <. Leukosit 2(.2''ELl :.'''-2'.'''ELl 3. Laju endap darah 2': mmEjam L* J 2' mmEjam@ P* J 2: mmEjam 8 (. Trombosit 2'.'''E mm &'''''-:''''' mm8 2'. Hitung jenis 'E'E&E(2E<E' '-2E2-8E&->E:'-<'E&'-='E&-3 22. ;ambaran darah ? * Normositik normokrom tepi L * M N, bentuk normal T * M O, bentuk normal

)esan * anemia normokrom normositik C trombositopenia Kimia +lini+ No. Pemeriksaan 2. +SS &. .ri! a!id 8. .reum =. Areatinin :. S;#T >. S;PT <. Natrium 3. )alium (. T,+A 2'. -e *oto -horaA: 0ontgen ThoraF 5( %anuari &''(6* ,nterpretasi* )ondisi $oto baik ThoraF simetris Posisi tra!hea berada di tengah Tulang-tulang normal Hilus tidak ada kelainan AT0 P :'9 Pinggang jantung menghilang Tampak perselubungan homogen masi$ di paru kanan Sinus !osto$reni!us pada paru kanan tumpul

Hasil &:: mgEdl 8,( mgEdl =3 mgEdl ',3 mgEdl && .El &> .El 2=2 mmolEl 8,& mmolEl &>< ugEdl :: ugEdl

Nilai Normal L*8,:-:,< @ P*&,>->,' 2: - 8( L*',(-2,8 @ P*',>-2,' J =' .El J =2 28:-2:: 8,:-:,: &<=-83: L*:(-2:3 @ P*8&-2=:

Kesan : 47usi Pleura minimal B ?antun! Curi!a mem esar& +on7irmasi 426 ;4'8/4 Seorang laki-laki dengan inisial Nona A 1, 2: tahun datang dengan keluhan utama mimisan sejak B 2: hari sebelum masuk rumah sakit

ari anamnesis didapatkan* B 2: hari S10S os mengeluh mimisan setelah os mengorek hidung. 1imisan B 2 gelas, darah tidak berhenti "alaupun disumbat dengan daun sirih. #s juga mengeluh demam 5C6, demam tinggi dan hilang timbul, pasien mengeluh kadang-kadang menggigil, nyeri sendi 5C6, batuk 5C6, dahak 5-6. mual 5-6, muntah 5-6. +A) dan +A+ tidak ada keluhan. #s kemudian berobat ke bidan dan diberi obat suntik dan obat penambah darah, namun mimisan os masih terjadi. B 2& hari S10S os mengeluh mimisan bertambah, diikuti batuk darah, darah sebanyak D ember ke!il, $rekuensi 2 kaliEhari. #s kemudian berobat ke 0S. 1uara ?nim dan dira"at. #s mendapat trans$usi 23 kantong. Setelah trans$usi kantong ke-23 os mengeluh timbul bentol-bentol di kulit, gatal. #s lalu diberi suntikan. Setelah bentol-bentol menghilang mun!ul ber!ak-ber!ak di kulit tangan dan perut ber"arna biru. #s juga mengeluh ;usi berdarah 5C6. emam 5C6 hilang timbul, menggigil 5-6, nyeri sendi 5C6, mual 5C6, muntah 5-6. +A+ "arna hitam, konsistensi keras. +A) ber"arna agak gelap. #s kemudian dirujuk ke 0S1H dan dira"at. #s mempunyai ri"ayat sakit malaria dua kali ( dan < bln S10S dira"at di 0S 1uara ?nim dan 0S1H Palembang. Selain itu juga os pernah mengeluh mimisan sekitar 3 bulan lalu dan mendapat trans$usi < kantong. #s menyangkal adanya penyakit dengan gejala yang sama dalam keluarganya. ari pemeriksaan $isik didapatkan, keadaan umum pasien adalaah tampak sakit sedang dan kesadarannya !ompos mentis. Tekanan darah 22'E<' mmHg, nadi 2'> kaliEmenit, teratur, isi dan tegangan !ukup, pernapasan &' kaliEmenit, temperatur 83'A, 0+W 38,<9 5berat badanH=> kg dan tinggi badanH2>2!m6, kesan berat badan kurang, %GP5:-&6 !mH&#. ?pisthaksis 5C6. 0hagaden 5C6. Normal thoraF, pemeriksaan abdomen@ tampak purpura, nyeri di epigastrium 5-6, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan 5C6, pada eFtremitas didapatkan nyeri sendi 5C6 dan telapak tangan dan kaki pu!at.

)riteria A0A yang ditemukan* 2. .lserasi mulut &. Artritis pada Q sendi peri$er 8. )elainan hematologi 5trombositopenia J2''.'''Emm86 $=A6#O'A K4;?A Anemia perdarahan e!. Trombositopenia $=A6#O'A )A#$=#6 - SL? - Leukimia akut - ,TP ,A *

P4#A-ALAK'A#AA# Non $armakologis* ,stirahat -armakologi* ,G- 0L gg RLEmenit iet ++ T)TP

Git. +2, +>, +2& 8F2 tab

;4#2A#A P4/4;=K'AA# arah 0utin

* - S;#T, S;PT, bilirubin direkE indirek - +1P - 0o. ThoraF PA

.rin 0utin 0

PL

P;O6#O'=' * Suo ad /itam Suo ad $un!tionam * * dubia dubia ad malam

-ollo" .p* Tanggal S #* )eadaan umum )esadaran Tekanan darah Nadi Pernapasan Temperatur )eadaan spesi$ik )epala Leher ThoraF* Paru

< %anuari &''( +atuk Aompos mentis 28'E3' mmHg 2'& FEmenit 8' FE menit 8<,:'A Aonjungti/a palpebra pu!at 5C6 S!lera ikterik 5-6 %GP 5:-&6 !m H&# Pembesaran );+ 5-6 , * statis-dinamis simetris kanan H kiri P * stem$remitus kanan J kiri P * kanan redup mulai ,AS ,G, sonor di lapangan paru kiri A * /esikuler 5C6 N, 0+S 5C6 di basal paru kanan, "hee7ing 5-6 , * i!tus !ordis tidak terlihat P * i!tus !ordis tidak teraba P * batas atas ,AS &, batas kanan LPS deFtra, batas kiri L1A sinistra A * H0 2'& FE menit murmur 5-6, gallop 5-6 , * datar, purpura 5C6 P * lemas, nyeri tekan epigastrium 5C6, hepar dan lien tidak teraba P * thympani A * bising usus 5C6 normal

%antung

Abdomen

;enitalia ?kstremitas Pemeriksaan Penunjang Hematologi

Tak ada kelainan ?dema 5-6 Hemoglobin * <,: gEdl ?ritosit * &.>&'.''' Hematokrit * &= /ol9 Leukosit * 2(.2''E mm8 1AH * &( pi!ogram 1AG * (2 mikrogram 1AHA * 8& 9 L? * 2': mmEjam 0etikulosit * ',:9 Trombosit * 8'.'''Emm8 Hitung jenis +aso$il * '9 ?osino$il * '9 +atang * &9 Segmen * (2 9 Lim$osit * <9 1onosit * '9 ;ambaran darah tepi* ?ritrosit * normositik normokrom Leukosit * jumlah meningkat, bentuk normal Trombosit * jumlah menurun, bentuk normal )esan * anemia normositik normokrom disertai trombositopeni dan leukositosis ,TP C susp. ?$usi pleura deFtra E SL? Leukimia akut ,stirahat iet ++ T)TP ,G- 0L gtt FFEm Git +2, +>, +2& 8F2 tab 0en!ana * )ultur dan resistensi sputum, darah, urin +TA sputum ,,,,,,,, 1alaria )onsul di/isi hematologi 3-( %anuari &''(

A P

Tanggal

S #* )eadaan umum )esadaran Tekanan darah Nadi Pernapasan Temperatur )eadaan spesi$ik )epala Leher ThoraF* Paru

1untah, demam Aompos mentis 28'E(' mmHg (' FEmenit &' FE menit 8<,:'A Aonjungti/a palpebra pu!at 5C6 S!lera ikterik 5-6 %GP 5:-&6 !m H&# Pembesaran );+ 5-6 , * statis-dinamis simetris kanan H kiri P * stem$remitus kanan J kiri P * kanan redup mulai ,AS ,G, sonor di lapangan paru kiri A * /esikuler 5C6 N, 0+S 5C6 di basal paru kanan, "hee7ing 5-6 , * i!tus !ordis tidak terlihat P * i!tus !ordis tidak teraba P * batas atas ,AS &, batas kanan LPS deFtra, batas kiri L1A sinistra A * H0 (' FE menit murmur 5-6, gallop 5-6 , * datar, purpura 5C6 P * lemas, nyeri tekan epigastrium 5C6, hepar dan lien tidak teraba P * thympani A * bising usus 5C6 normal Tak ada kelainan ?dema 5-6 1alaria tidak ditemukan ,TP E SL? Leukimia akut ,stirahat iet N+ T)TP ,G- 0L gtt FFEm Ae$ta7idin & F 2 g

%antung

Abdomen

;enitalia ?kstremitas Pemeriksaan penunnjang A P

Git +2, +>, +2& 8 F 2 tab Trans$usi P0A 8'' !! 0en!ana pemeriksaan* ThoraF $oto PA .S; abdomen +1P Sel L? arah rutin Albumin, globulin, asam urat, L H, L-T, bilirubin, S;#T, S;PT ?); Tanggal S #* )eadaan umum )esadaran Tekanan darah Nadi Pernapasan Temperatur )eadaan spesi$ik )epala Leher ThoraF* Paru 2'-22 %anuari &''( emam Aompos mentis 2''E<' mmHg 2'' FEmenit 8& FE menit 8('A Aonjungti/a palpebra pu!at 5C6 S!lera ikterik 5-6 %GP 5:-&6 !m H&# Pembesaran );+ 5-6 , * statis-dinamis simetris kanan H kiri P * stem$remitus kanan J kiri P * kanan redup mulai ,AS ,G, sonor di lapangan paru kiri A * /esikuler 5C6 N, 0+S 5C6 di basal paru kanan, "hee7ing 5-6 , * i!tus !ordis tidak terlihat P * i!tus !ordis tidak teraba P * batas atas ,AS &, batas kanan LPS deFtra, batas kiri L1A sinistra A * H0 2'' FE menit murmur 5-6, gallop 5-6 , * datar, purpura 5C6 P * lemas, nyeri tekan epigastrium 5C6, hepar dan lien tidak teraba P * thympani

%antung

Abdomen

A * bising usus 5C6 normal ;enitalia ?kstremitas Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Tak ada kelainan ?dema 5-6 Hemoglobin * 3,8 gEdl Leukosit * (.&''E mm8 Trombosit * :2.'''Emm8 1alaria * 5-6 L H * >8: . E l Asam urat * 8,( mgEdl Sel L? tidak ditemukan Tulang Normal, !or !uriga membesar, gambaran e$usi pleura deFtra C S0, aFis normal, H0 2::FEm, gel P normal, P0 inter/al ',2& detik, S0S komplek ','= detik, ST-T !hange -, T in/erted G2-G8 )esan* Sinus takikardi C iskemik anteroseptal )riteria A0A yang ditemukan* 2. .lserasi mulut &. Artritis P & sendi peri$er 8. )elainan hematologi =. Pleuritis ,TP sekunder SL? E ,TP C pleuro pneumoni deFtra Leukimia Akut ,stirahat iet N+ T)TP ,G- 0L* :9 gtt FFEm Trans$usi P0A 8'' !! Ae$ta7idin & F 2 g Git +2, +>, +2& 8 F 2 tab 0en!ana pemeriksaan* Aek Hb post trans$usi )ultur sputum +1P +SNE+SPP A8,A= ANA Anti ds NA AT, +T AoombTs test ?!ho!ardiogra$i

0ontgen ThoraF PA ?);

)riteria A0A

A P

)onsul mata Tanggal S #* )eadaan umum )esadaran Tekanan darah Nadi Pernapasan Temperatur )eadaan spesi$ik )epala Leher ThoraF* Paru 2&-28 %anuari &''( emam Aompos mentis 22'E3' mmHg 3' FEmenit &= FE menit 8>,>'A Aonjungti/a palpebra pu!at 5-6 S!lera ikterik 5-6 %GP 5:-&6 !m H&# Pembesaran );+ 5-6 , * statis-dinamis simetris kanan H kiri P * stem$remitus kanan J kiri P * kanan redup mulai ,AS ,G, sonor di lapangan paru kiri A * /esikuler 5C6 N, 0+S 5C6 di basal paru kanan, "hee7ing 5-6 , * i!tus !ordis tidak terlihat P * i!tus !ordis tidak teraba P * batas atas ,AS &, batas kanan LPS deFtra, batas kiri L1A sinistra A * H0 3' FE menit murmur 5-6, gallop 5-6 , * datar, purpura 5C6 P * lemas, nyeri tekan epigastrium 5C6, hepar dan lien tidak teraba P * thympani A * bising usus 5C6 normal Tak ada kelainan ?dema 5-6 Hemoglobin * (,= gEdl Leukosit * 22.:''E mm8 Trombosit * &(.'''Emm8 +SN* 33 mgEdl, +SPP *2'3 mgEdl

%antung

Abdomen

;enitalia ?kstremitas Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

)onsul mata )riteria A0A

A P

Tanggal S #* )eadaan umum )esadaran Tekanan darah Nadi Pernapasan Temperatur )eadaan spesi$ik )epala Leher ThoraF* Paru

AT* 3 detik, +T* ( detik Aoomb test dire!t 5C6, indire!k 5C6 )esan * /askulitis C +0G# # S 2. .lserasi mulut &. Artritis P & sendi peri$er 8. )elainan hematologi =. Pleuritis SL? E anemia hemolitik autoimun Leukimia Akut ,stirahat iet N+ T)TP ,G- 0L* :9 gtt FFEm Ae$ta7idin & F 2 g Git +2, +>, +2& 8 F 2 tab 0en!ana pemeriksaan* )ultur sputum +1P A8,A= ANA Anti ds NA 2= %anuari &''( emam, batuk Aompos mentis ('E<' mmHg 2&' FEmenit 8> FE menit 8>,>'A Aonjungti/a palpebra pu!at 5-6 S!lera ikterik 5-6 %GP 5:-&6 !m H&# Pembesaran );+ 5-6 , * statis-dinamis simetris kanan H kiri P * stem$remitus kanan J kiri P * kanan redup mulai ,AS ,G, sonor di lapangan paru kiri A * /esikuler 5C6 N, 0+S 5C6 di basal paru kanan, "hee7ing 5-6 , * i!tus !ordis tidak terlihat P * i!tus !ordis tidak teraba

%antung

P * batas atas ,AS &, batas kanan LPS deFtra, batas kiri L1A sinistra A * H0 2&' FE menit murmur 5-6, gallop 5-6 Abdomen , * datar, purpura 5C6 P * lemas, nyeri tekan epigastrium 5C6, hepar dan lien tidak teraba P * thympani A * bising usus 5C6 normal Tak ada kelainan ?dema 5-6 Peningkatan seri eritrosit SL? E anemia hemolitik autoimun ,TP ,stirahat iet N+ T)TP ,G- 0L* :9 gtt FFEm Ae$ta7idin & F 2 g Git +2, +>, +2& 8 F 2 tab

;enitalia ?kstremitas Pemeriksaan Penunjang +1P A P

)A) === A#AL='=' KA'8'

Anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan suatu !erminan perubahan pato$isiologik yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan $isik, dan kon$irmasi laboratorium. )arena semua sistem organ dapat terkena, maka pada anemia dapat menimbulkan mani$estasi klinik yang luas, bergantung pada* 526 ke!epatan timbulnya anemia@ 5&6 usia indi/idu@ 586 mekanisme kompensasi@ 5=6 tingkat akti/itasnya@ 5:6 keadaan penyakit yang mendasarinya@ dan 5>6 beratnya anemia. Pada anemia dimana terjadi pengurangan jumlah e$ekti$ sel darah merah 5S 16, terjadi penurunan pengiriman #& ke jaringan. )ehilangan darah yang mendadak 58'9 atau lebih6, seperti pada perdarahan, mengakibatkan gejala-gejala hipo/olemia dan hipoksemia, termasuk kegelisahan, dia$oresis 5keringat dingin6, takikardia, napas pendek, dan berkembang !epat menjadi kolaps sirkulasi atau syok. Namun berkurangnya massa S 1 dalam "aktu beberapa bulan 5bahkan pengurangannya sebanyak :'96 memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh untuk beradaptasi dan pasien biasanya asimtomatik, ke!uali pada kerja $isik berat. Tubuh beradaptasi dengan 526 meningkatkan !urah jantung dan pernapasan, oleh karena itu meningkatkan pengiriman #& ke jaringan-jaringan oleh S 1, 5&6 meningkatkan pelepasan #& oleh hemoglobin, 586 mengembangkan /olume plasma dengan menarik !airan dari sela-sela jaringan, dan 5=6 redistribusi aliran darah ke organ-organ /ital. Salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pu!at. )eadaan ini umumnya diakibatkan dari berkurangnya /olume darah, berkurangnya hemoglobin dan /asokonstriksi untuk memaksimalkan #& ke organ-organ /ital. Warna kulit bukan indeks yang dapat diper!aya untuk pu!at karena dipengaruhi pigmentasi kulit, suhu, dan kedalaman serta distribusi bantalan kapiler. +antalan kuku, telapak tangan, dan membrane mukosa mulut serta konjungti/a merupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pu!at. %ika lipatan tangan tidak lagi ber"arna merah muda, hemoglobin biasanya kurang dari 3 gram. alam melakukan perkiraan se!ara klinis akan sangat membantu bila kita memperhatikan lima hal yang mungkin merupakan penyebab anemia yaitu* 526 kurangnya intake 5masukan6@ 5&6

meningkatnya penghan!uran atau kehilangan@ 586 meningkatnya pemakaian@ 5=6 gangguan absorpsi@ 5:6 gangguan pembentukan. Pada trombositopenia ditandai oleh perdarahan spontan, "aktu perdarahan diperpanjang, dan "aktu pembekuan normal. Hitung trombosit 2''.''' per ml atau di ba"ahnya, jadi se!ara umum dianggap menyebabkan trombositopeni, meskipun perdarahan spontan baru akan terjadi setelah jumlah tersebut turun di ba"ah &'.''' per ml. %umlah trombosit antara &'.'''-:'.''' dapat menyebabkan perdarahan pas!atruma. +erkurangnya jumlah trombosit dapat terjadi karena* 526 penurunan produksi atau 5&6 perusakan yang berlebihan. +erkurangnya produksi trombosit berkaitan dengan berbagai ma!am kegagalan atau jejas sumsum@ keadaan ini termasuk anemia aplasia idiopati, kegagalan sumsum karena obat, dan in$iltrasi susum oleh tumor. Pada semua keadaan ini, trombositopeni berkaitan dengan penurunan megakariosit sumsum. i pihak lain kerusakan hebat atau konsumsi peri$er trombosit ditandai oleh jumlah megakariosit dalam sumsum normal atau bertambah. )erusakan trombosit yang diper!epat seringkali berhubungan dengan antibodi antitrombosit. )eadaan ini mungkin berhubungan dengan penyakit-penyakit autoimun yang dikenali benar, seperti SL? atau tampak sebagai gangguan nyata yang berdiri sendiri 5purpura trombositopeni idiopatiE,TP6. Sebagian trombositopeni karena obat juga diduga melalui perantaraan imunologi. )erusakan hebat trombosit pada beberapa kasus terjadi melalui keadaan nonimunologi. Seperti disebutkan di bagian a"al, peman$aatan trombosit se!ara berlebihan terjadi di dalam purpura trombositopeni thrombosis 5TTP6. Adanya trombositopenia dapat dijadikan indikator untuk memperkirakan prognosis pasien SL?. Sebuah studi kohort pada ='3 pasien dengan "aktu pemantauan median selama 22 tahun menyatakan bah"a adanya trombositopenia berhubungan dengan peningkatan risiko mortalitas yang terkait SL? sebanyak &,8> kali. Penyebab trombositopeni pada SL? dapat dibagi menjadi tiga, yaitu 526 kegagalan produksi yang disebabkan oleh pengobatan atau penyakitnya sendiri, 5&6 distribusi abnormal, seperti pooling di limpa, atau 586 destruksi besar-besaran seperti ,A. Penyebab nonimunologi lain men!akup prosthesis jantung dan kelainan rangka, yang disebut

pada sindrom anti$os$olipid, anemia hemolitik mikroangiopatik atau trombositopenia yang diperantarai antibodi. 1ani$estasi klinis trombositopenia pada pasien SL? se!ara umum serupa dengan yang terlihat pada pasien ,TP atau trombositopenia akibat penyebab lain, dan tergantung pada jumlah hitung trombosit. Saat hitung trombosit di ba"ah :'.'''Emm8, perdarahan spontan atau purpura dapat terjadi. -aktor lain yang mempengaruhi perdarahan spontan tersebut selain hitung trombosit adalah de$ek trombosit se!ara kualitati$ dan usia trombosit. Perdarahan mun!ul biasanya sebagai petekie dan atau ekimosis, terutama pada tungkai ba"ah, dengan adanya peningkatan tekanan kapiler. Perdarahan hidung, menorrhagia, epistaksis, dan perdarahan gusi dapat pula terjadi. alam menangani kasus ini, pengobatan yang umum dianjurkan adalah terapi kortikosteroid sistemik, yaitu prednisone 2-2,: mgEkgEhari. Terapi kortikosteroid ini ekui/alen dengan Usplenektomi medikalV karena men!egah sekuestrasi trombosit berlapis antibodi limpa. Sebagian besar pasien menunjukkan perbaikan 2-3 minggu. Pada anamnesis pasien ini, ditemukan tanda-tanda perdarahan spontan 5perdarahan hidung, gusi berdarah, serta batuk darah6, demam yang hilang timbul disertai menggigil, dan mual. +erak ber"arna hitam serta urin ber"arna agak gelap. ari pemeriksaan laboratorium, trombosit pasien ini di ba"ah :'.'''Emm8. itemukan juga beberapa kriteria A0A pada pasien ini yaitu* 526 .l!erasi mulut@ 5&6 Artritis pada Q sendi peri$er@ 586 Pleuritis@ 5=6 )elainan hematologi. Pada pasien ini telah dilakukan uji Aomb dan didapatkan hasil positi$ pada uji Aomb se!ara langsung dan tak langsung. Namun untuk hasil pemeriksaan penunjang yang lain masih menunggu hasil sehingga untuk sementara diangnosis yang dapat ditegakkan pada pasien ini adalah anemia perdarahan e.! trombositopenia. Terapi yang diberikan masih bersi$at supporti$ serta penanganan in$eksi yang terjadi pada pasien ini.

$A*-A; P8'-AKA

2. Sudoyo, Aru W, dkk. +uku Ajar ,lmu Penyakit Penerbitan -).,@ &''<

alam, %akarta* Pusat

&. 0ani, A * Soegondo, S* Natsir, A...W* Wijaya, ,.P* Na$ 0iyaldi.1anjoer, A. Panduan Pelayanan 1edik Perhimpunan ,ndonesia. %akarta* -).,. &'': 8. 1ansjoer, A. dkk. )apita Selekta )edokteran. %ilid ,, edisi ,,,, %akarta, 2((( =. Hayes, P. A dan 1a!kay T. W. +uku Saku ?;A. 2((< :. )asper, . L, dkk. HarrisonTs Prin!iples o$ ,nternal 1edi!ine, Golume 2, 2> th edition. 1!;ra"- Hill, 1edi!al Publishing i/ision. &'': >. 0obbins, S.L, )umar, G. +uku Ajar Patologi. ?disi ke-=. %akarta * ?;A. 2((: <. 0obbin, SL, )umar, G, Aotran, 0S. %akarta* ?;A.2((( 3. Pri!e, Syl/ia A. dan Wilson, Lorraine 1. Pato$isiologi ?disi > Golume ,. %akarta* ?;A. &''> (. Prout +rian %, Aooper %ohn ;. Pedoman Praktis %akarta* +inarupa Aksara.2(3( iagnosis )linik ?disi &. asar Patologi Penyakit. ?disi ke-:. iagnosis dan Terapi . %akarta* okter Spesialis Penyakit alam

Anda mungkin juga menyukai