Anda di halaman 1dari 33

SISTEM MULTIMEDIA TERDISTRIBUSI

15.1. PENDAHULUAN
Komputer modern dapat menangani aliran data yang terus-menerus. Data yang berbasis waktu seperti audio dan video digital dapat ditangani dengan baik tanpa masalah. Kemampuan ini telah menyebabkan pengembangan aplikasi multimedia terdistribusi seperti perpustakaan video dalam jaringan, Telepon Internet dan video conference. plikasi seperti ini layak digunakan dengan kondisi jaringan saat ini untuk keperluan umum, meskipun kualitas sistem audio dan video yang dihasilkan biasanya kurang memuaskan. !enggunaan lain yang "ebih boros sumberdaya seperti video conference berskala besar, layanan T# digital, T# dan sistem pengawasan elektronik dengan video interaktif masih berada di luar kemampuan jaringan saat ini dan teknologi sistem terdistribusi. plikasi multimedia menuntut pengiriman tepat waktu terhadap aliran data multimedia kepada pengguna akhir. $treaming audio dan video yang dihasilkan dan dinikmati secara real time dengan pengiriman tepat waktu dari masing-masing komponen %sampel audio, frame video& sangatlah penting bagi integritas aplikasi. $ingkatnya, sistem multimedia adalah sistem yang real-time' mereka harus melaksanakan tugas dan memberikan hasil yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan secara e(ternal. $ejauh mana hal ini dicapai beserta sistem yang mendasarinya dikenal sebagai Quality of Service QoS!. )alaupun masalah desain sistem real-time sudah diteliti sebelum munculnya sistem multimedia dan banyak sistem real-time tersebut yang telah berhasil dikembangkan *Kopet+ dan #erissimo ,--./, mereka tidak secara umum diintegrasikan dalam sistem operasi dan jaringan untuk berbagai keperluan umum. $ifat tugas yang dilakukan oleh sistem ini adalah real-time, seperti yang diterapkan dalam sistem penerbangan, kontrol lalu lintas udara, pengendalian proses pabrik dan telepon switching, berbeda dari yang dilakukan di aplikasi multimedia. 0ang pertama biasanya berhubungan dengan jumlah data yang relatif kecil dan dengan tenggat waktu yang tidak ada toleransi, kegagalan untuk memenuhi tenggat waktu pun dapat berakibat serius. Dalam kasus tersebut, solusi telah diadopsi untuk menentukan sumber daya komputasi dan untuk mengalokasikan mereka pada jadwal yang telah ditentukan untuk menjamin agar persyaratan yang terburuk akan selalu terpenuhi. 1encana alokasi dan penjadwalan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan aplikasi multimedia dan aplikasi lain disebut sebagai "a#a$e"e# %ualita& laya#a# (Quality of Service Management). $ebagian besar sistem operasi dan jaringan saat ini tidak termasuk ke dalam fasilitas manajemen 2o$ yang diperlukan untuk mendukung aplikasi multimedia.
1

plikasi multimedia memerlukan pemrosesan dan transmisi berkelanjutan dari besarnya aliran data dengan bandwidth yang tinggi dan dengan tenggat waktu yang rapat %misalnya ada 3atas waktu penyerahan setiap video frame ke tujuannya&, tetapi konsekuensi dari kegagalan menjadi kurang serius - sebagian kecil meleset dari tenggat waktu sering dapat ditoleransi. Konsekuensi dari kegagalan untuk memenuhi tenggat waktu pada aplikasi multimedia dapat menjadi serius, terutama di lingkungan komersial seperti layanan video-ondemand, aplikasi konferensi bisnis dan layanan medis di tempat terpencil, tetapi persyaratannya sangat jauh berbeda dari aplikasi real-time lainnya' plikasi 4ultimedia sering didistribusikan dan beroperasi dalam lingkungan komputasi terdistribusi. 5leh karena itu mereka bersaing dengan aplikasi terdistribusi lainnya dalam hal bandwidth jaringan dan sumber daya komputasi pengguna pada workstation dan server.

'a"(ar 1. Si&te" Multi"e)ia Ter)i&tri(u&i

$umber daya aplikasi multimedia adalah dinamis. #ideo Konferensi akan memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit bandwidth jaringan ketika jumlah peserta bertambah atau berkurang. !enggunaan sumber daya komputasi pada setiap pengguna workstation juga akan berbeda, karena, misalnya, jumlah video stream yang harus ditampilkan bervariasi. plikasi multimedia mungkin melibatkan variabel lain atau beban intermiten. $ebagai contoh, kuliah multimedia mungkin termasuk aktivitas simulasi yang memerlukan sumberdaya prosesor yang intensif.
2

!emakai sering berharap untuk menyeimbangkan penggunaan sumber daya aplikasi multimedia dengan kegiatan lainnya. 6adi mereka mungkin bersedia untuk mengurangi tuntutan mereka terhadap bandwidth video dalam aplikasi konferensi untuk memungkinkan terpisahnya suara percakapan agar dapat terus diproses, atau mereka mungkin ingin menggunakan pengembangan program atau kegiatan menggunakan pengolah kata untuk tetap bias berhubungan sementara mereka berpartisipasi dalam konferensi.

$istem manajemen 2o$ dimaksudkan untuk memenuhi semua kebutuhan ini, mengelola sumber daya yang tersedia secara dinamis dan menyediakan alokasi yang beragam sebagai respons terhadap perubahan tuntutan dan prioritas pengguna. $ebuah sistem manajemen 2o$ harus mengelola semua perhitungan dan komunikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh, memproses dan mentransmisikan aliran data multimedia, terutama ketika sumber daya dipergunakan bersama antara beberapa aplikasi. 7ambar ,8., menggambarkan sistem multimedia terdistribusi mampu mendukung berbagai aplikasi seperti video conferencing dan menyediakan akses untuk menyimpan video secara terurut, siaran T# dan radio digital. $umber daya yang diperlukan 2o$ meliputi manajemen bandwidth jaringan, siklus prosesor dan kapasitas memory. 3andwidth system penyimpanan pada server video mungkin juga untuk dimasukkan. Kita akan mengadopsi istilah generik resource bandwidth untuk merujuk pada kapasitas sumber daya perangkat keras %jaringan, prosesor pusat, subsistem disk& untuk mengirimkan atau memproses data multimedia.

Dalam sebuah sistem terdistribusi terbuka, aplikasi multimedia dapat dimulai dan digunakan tanpa diawali dengan pengaturan. 3eberapa aplikasi dapat berjalan secara berdampingan dalam jaringan yang sama dan bahkan pada komputer9workstation yang sama. Kebutuhan terhadap manajemen 2o$ kemudian meningkat terlepas dari jumlah total sumber daya bandwidth atau kapasitas memori dalam sistem. 4anajemen 2o$ diperlukan untuk menjamin aplikasi akan dapat memperoleh kuantitas sumber daya yang diperlukan sepanjang waktu yang dibutuhkan, bahkan ketika aplikasi lain bersaing untuk menggunakan sumber daya yang ada.

3eberapa aplikasi multimedia yang telah didistribusikan bahkan dengan menggunakan 2o$ saat ini : lingkungan komputasi dan jaringan yang kurang memadai. Termasuk di antaranya'

Multimedia berbasis web' dalah aplikasi yang memberikan upaya terbaik akses kepada' aliran data audio dan video yang dipublikasikan melalui )eb. 4ereka telah berhasil menyelenggarakannya ketika tidak diperlukan sinkronisasi aliran data ke lokasi yang berbeda-beda. Kinerjanya terkendala oleh terbatasnya bandwidth dan variabel latency yang ada pada jaringan saat ini dan oleh ketidakmampuan sistem operasi saat ini untuk mendukung penjadwalan sumber daya secara real-time. ;ntuk audio dan video berkualitas rendah, penggunaan buffering yang lebar di tempat tujuan untuk menyediakan variasi bandwith dan latensi menghasilkan tampilan video yang mulus tapi dengan penundaan %delay& sumber-ke-tujuan yang mencapai beberapa detik.

Telepon jaringan dan audio conference : 6enis aplikasi yang relatif rendah dalam persyaratan bandwidth, terutama bila teknik kompresi yang digunakan efisien. Tetapi, sifatnya yang interaktif membutuhkan waktu penundaan round-trip yang rendah dan hal ini tidak selalu dapat dicapai.

Layanan video on demand: !asokan informasi video dalam bentuk digital' mengambil data dari sistem penyimpanan online yang besar dan mengirimkannya ke layar pengguna. 3entuk ini cukup berhasil ketika bandwidth pada jaringan terdedikasi cukup tersedia dan ketika video server dan stasiun penerimanya terdedikasi. 3entuk ini juga menggunakan buffering yang cukup besar di tempat tujuan.

plikasi yang sangat interaktif dapat menimbulkan masalah yang jauh lebih besar. 3anyak aplikasi multimedia yang bersifat kooperatif %melibatkan beberapa user sekaligus& dan sinkron %memerlukan kegiatan pengguna yang akan dikoordinasikan&. 4ereka melibatkan berbagai spektrum dalam hal konteks dan skenario aplikasi. <ontoh' $ebuah video konferensi sederhana yang melibatkan dua atau lebih pengguna, masing-masing
4

menggunakan workstation yang dilengkapi dengan kemampuan untuk menjalankan kamera video digital, mikrofon, output suara dan layar video. !erangkat lunak aplikasi sederhana yang mendukung telekonferensi secara luas telah tersedia *<;-$ee4e, =etmeeting, #i+/, namun performanya sangat dibatasi oleh kemampuan komputer dan lingkungan jaringan saat ini. $ebuah fasilitas panggung latihan dan pergelaran musik yang memungkinkan musisi di berbagai lokasi dapat tampil di sebuah ensemble *Konstantas et al. ,-->/. Ini adalah sebuah aplikasi multimedia dengan kebutuhan khusus karena membutuhkan sinkronisasi yang begitu ketat.

'a"(ar *. T+e ,-i#)o. of Scarcity/ "e#a"0il%a# &u"(er)aya %o"0uta&i )a# %o"u#i%a&i.

plikasi seperti ini membutuhkan' Low Latency Communication (Komunikasi dengan Latency yang Rendah): !enundaan 1ound trip ?,@@ ms, sehingga interaksi antara pengguna dapat ditampilkan secara sinkron. Synchronous Distributed State (Keadaan erdistri!usi yang Sinkron): 6ika salah satu pemakai menghentikan sebuah video pada satu frame, pengguna lain harus melihat video itu berhenti pada frame yang sama.

Media Synchronisation (Sinkronisasi Media): $emua peserta dalam pertunjukan musik harus mendengar pergelaran kira-kira pada waktu yang sama %Konstantas et al. *,-->/ persyaratan yang telah diidentifikasikan untuk sinkronisasi adalah dalam
5

waktu 8@ ms&. !emisahan jalur suara dan video stream harus dapat memelihara Alip syncA, misalnya Bkomentar langsung oleh pengguna dalam siaran video, atau sesi Karaoke terdistribusi. E ternal Synchronisation (Sinkronisasi eksternal): Dalam aplikasi konferensi dan aplikasi kooperatif lainnya, terdapat' kemungkinan data yang aktif dalam format lain, seperti animasi yang dihasilkan komputer, data < D, papan tulis elektronik, dokumen bersama. ;pdate pada sistem ini harus dapat didistribusikan dan ditindaklanjuti dalam cara yang mungkin setidaknya dapat disinkronkan dengan aliran data multimedia yang berbasis waktu. 3eberapa aplikasi ini akan berjalan dengan baik hanya dalam sistem yang melibatkan skema pengelolaan 2o$ yang ketat. 1e#)ela %ela#2%aa# 3 3anyak sistem komputer saat ini yang memiliki kemampuan untuk menangani data multimedia, tetapi sumber daya yang diperlukan masih sangat terbatas. Terutama ketika berurusan dengan data stream audio dan video berukuran besar, banyak sistem yang dibatasi dalam kuantitas dan kualitas stream yang dapat didukung. $ituasi ini digambarkan sebagai jendela kelangkaan * nderson et al. ,--@b/. $ementara kelas tertentu dari aplikasi beradadalam jendela ini, sistem perlu untuk mengalokasikan dan menjadwalkan sumber dayanya dengan hati-hati dengan tujuan untuk menyediakan layanan yang dikehendaki %lihat 7ambar ,8.C&. $ebelum jendela kelangkaan tercapai, sebuah sistem memiliki sumber daya yang tidak memadai untuk menjalankan aplikasi yang relevan. Ini adalah situasi untuk aplikasi multimedia sebelum pertengahan tahun delapan puluhan. $ekali kelas aplikasi telah meninggalkan jendela kelangkaan, kinerja sistem akan cukup kuat untuk menyediakan layanan bahkan dalam keadaan yang merugikan dan tanpa mekanisme penyesuaian.

'a"(ar 15.4 5+aracteri&tic& of ty0ical "ulti"e)ia &trea"&.

Data (a""ro#imate) Telephone speech <D-Guality sound $tandard T# video DE Kbits9sec ,,E@@ Kbits9sec ,C@ 4bits9sec

rate

Sample si$e F bits ,D bits up to DE@ ( EF@

or

frame fre%uency F,@@@9sec EE,@@@9sec CE9sec

%uncompressed& $tandard T# video ,.8 4bits9sec %4!H7-, compressed& IDT# video %uncompressed& IDT# compressed& ,,@@@:.,@@@ 4bits9sec %4!H7-C ,@:.@ 4bits9sec

pi(els ( ,D bits variable up to ,-C@ ( ,@F@ pi(els ( CE bits variable CE9sec CE:D@9sec CE:D@9sec

Kemungkinan aplikasi multimedia akan tetap berada di jendela kelangkaan ini untuk beberapa tahun mendatang. Kemajuan dalam kinerja sistem kemungkinan akan digunakan untuk meningkatkan kualitas data multimedia, untuk melibatkan frame rate yang lebih tinggi dan resolusi yang lebih besar pada video stream atau untuk mendukung banyak media stream sekaligus, misalnya dalam sistem video konferensi. "ebih menuntut aplikasi, termasuk di antaranya virtual reality dan manipulasi stream secara real-time %Jefek khususJ& dapat memperluas jendela kelangkaan menjadi hampir tak terbatas. !ada $ubbab ,8.C kita akan membahas karakteristik data multimedia. $ubbab ,8.. akan menggambarkan pendekatan terhadap alokasi sumber daya yang tidak memadai untuk mencapai 2o$ dan $ubbab ,8.E membahas mengenai metoda penjadwalan. $ubbab ,8.8 membahas metode untuk mengoptimalkan aliran data dalam sistem multimedia. $ubbab ,8.D menggambarkan Tiger #ideo $erver, sebuah sistem terukur dengan biaya rendah untuk menyiarkan video stream yang telah tersimpan kepada sejumlah besar klien secara bersamaan.

15.*. 6ara%teri&ti% Data Multi"e)ia


Kita harus mengacu pada data video dan audio sebagai data yang kontinyu9berkelanjutan dan berbasis waktu. 3agaimana kita bisa mendefinisikan karakteristik ini dengan lebih tepatK Istilah AberkelanjutanA dalam hal ini lebih merujuk pada bagaimana pengguna melihat data. $ecara internal, media terus menerus ditampilkan sebagai rangkaian dari nilai-nilai diskrit yang satu menggantikan yang lain sepanjang waktu. $ebagai contoh, tampilan dari suatu rangkaian gambar berganti C8 kali dalam setiap detik untuk memberi tampilan yang sama dengan kualitas T# : dari sebuah adegan bergerakL nilai amplitudo suara berganti F.@@@ kali per detik untuk menyampaikan suara dengan kualitas telepon.
7

4ultimedia streams adalah berdasarkan waktu %atau isochronous& karena elemen data berjangka seperti audio dan video stream menentukan semantik atau AisiA dari aliran data. )aktu di mana nilai-nilai dimainkan atau direkam dapat mempengaruhi validitas data. Dengan demikian sistem yang mendukung aplikasi multimedia perlu untuk menjaga waktu ketika mereka sedang menangani data kontinyu. 4ultimedia stream seringkali berukuran besar. 5leh karena itu sistem yang mendukung aplikasi multimedia membutuhkan kemampuan untuk memindahkan data dengan ukuran yang lebih besar daripada sistem konvensional. 7ambar ,8.. memperlihatkan beberapa kecepatan data tertentu dan frekuensi frame9sampel. Kami mencatat bahwa sumberdaya bandwith untuk beberapa kebutuhan sangatlah besar. Terutama untuk video dengan kualitas yang baik. $ebagai contoh, aliran data untuk T# standar memerlukan lebih dari ,C@ 4bits 9 detik, yang melebihi kapasitas dari jaringan Hthernet ,@@ 4bit 9 detik. Kapasitas <!; juga ikut terkurasL sebuah program yang menerapkan salinan atau transformasi data sederhana untuk setiap frame dari video streaming T# standar memerlukan setidaknya ,@M dari kapasitas <!; pada !< E@@ 4I+. 7ambaran angka-angka ini untuk video stream pada televisi definisi tinggi bahkan lebih tinggi lagi, dan dalam banyak aplikasi, seperti konferensi video, ada kebutuhan untuk menangani beberapa video dan audio stream secara bersamaan. !enggunaan system kompresi oleh karenanya menjadi penting, meskipun transformasi seperti video mi(ing tetap sulit untuk diterapkan pada aliran data yang terkompresi.

Kompresi dapat mengurangi kebutuhan bandwith dengan perbandingan antara ,9,@ hingga ,9,@@, akan tetapi jadwal waktu yang dibutuhkan dari data kontinu tidak akan terpengaruh. !ara ahli telah melakukan penelitian intensif dan kegiatan standardisasi yang bertujuan untuk menghasilkan tampilan yang efisien, berdayaguna, dan metoda kompresi untuk multimedia data stream. Kerja keras mereka telah menghasilkan berbagai format data terkompresi seperti 7IN, TINN dan 6!H7 untuk gambar diam, dan 4!H7-,, 4!H7-C dan 4!H7-E untuk data video. 3eberapa sumber lain, misalnya *3uford ,--E/ dan *7ibbs dan Tsichrit+is ,--E/ memberikan tinjauan mengenai jenis media, representasi dan standar, serta halaman-halaman )eb *$+entivanyi ,---/ sebagai sumber referensi tambahan untuk dokumentasi pada multimedia dengan standar yang berlaku saat ini.

4eskipun penggunaan data video dan audio terkompresi dapat mengurangi kebutuhan bandwidth dalam jaringan komunikasi, namun hal ini secara substansial dapat memberikan beban tambahan pada sumber daya pemrosesan baik pada computer sumber maupun pada computer tujuan. !emrosesan ini telah sering dipasok melalui penggunaan perangkat keras khusus untuk memproses dan mengirimkan data video dan audio - video dan audio coders 9 decoders %<odec& ditemukan pada kartu video yang diproduksi untuk komputer pribadi. =amun, meningkatkan kekuatan prosesor pusat pada komputer pribadi dan arsitektur multiprosesor kemungkinan besar akan memungkinkan untuk melakukan banyak pekerjaan dalam perangkat lunak ini dengan menggunakan filter untuk coding dan decoding. !endekatan ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dengan dukungan yang lebih baik untuk format data pada aplikasi tertentu, aplikasi untuk tujuan khusus secara logis dan simultan menangani beberapa media stream sekaligus. 4etode kompresi yang digunakan untuk format video 4!H7 adalah asimetris, dengan algoritma kompresi yang kompleks dan dekompresi yang sederhana. Ial ini ditujukan untuk membantu penggunaannya pada desktop conferencing, dimana kompresi ini sering dilakukan oleh hardware <odec, tapi dekompresi dari beberapa stream yang dilakukan di masing-masing komputer pengguna dilakukan oleh perangkat lunak, sehingga jumlah peserta konferensi dapat berbeda tanpa memperhatikan jumlah <odec yang ada pada masing-masing komputer pengguna.

15.4.

Ma#a$e"e#

QoS

Ma#a$e"e#

6ualita&

Laya#a#!

Ketika menjalankan aplikasi multimedia di jaringan komputer pribadi mereka bersaing untuk sumber daya di workstation menjalankan aplikasi %prosesor siklus, siklus bus, kapasitas buffer& dan dalam jaringan %link transmisi fisik, switch, gateway&. )orkstation dan jaringan mungkin memiliki untuk mendukung beberapa multimedia dan aplikasi konvensional. da persaingan antara multimedia dan aplikasi konvensional, antara aplikasi multimedia yang berbeda dan bahkan antara media stream dalam aplikasi individu. 0ang bersamaan penggunaan sumber daya fisik untuk berbagai tugas telah lama mungkin dengan multi-tasking sistem operasi dan jaringan bersama. Dalam multitasking sistem operasi prosesor pusat dialokasikan untuk tugas individu %atau proses& dalam 1ound-robin atau skema penjadwalan lain yang berbagi sumber daya pada pengolahan terbaik dasar usaha di antara semua tugas saat ini bersaing untuk prosesor pusat.
9

6aringan yang dirancang untuk memungkinkan pesan dari sumber yang berbeda untuk interleaved sehingga banyak saluran komunikasi virtual ada yang sama kanal fisik. ;tama jaringan area lokal teknologi, Hthernet, mengelola medium transmisi bersama dalam upaya-cara terbaik. $etiap node dapat menggunakan media ketika tenang. Tapi paket tumbukan dapat terjadi dan ketika mereka melakukan pengiriman node menunggu untuk periode backoff acak untuk mencegah tabrakan berulang-ulang. Tumbukan cenderung terjadi ketika jaringan yang sangat sibuk dan skema ini tidak dapat memberikan jaminan mengenai bandwidth atau latency dalam situasi seperti itu.
Nitur kunci dari skema alokasi sumber daya ini adalah bahwa mereka menangani kenaikan permintaan dengan menyebarkan sumber daya yang tersedia lebih tipis antara bersaing tugas. 1ound-robin dan lain-upaya terbaik untuk berbagi metode siklus prosesor dan bandwidth jaringan tidak dapat memenuhi kebutuhan aplikasi multimedia. $ebagaimana telah kita lihat, yang tepat waktu pemrosesan dan transmisi aliran multimedia sangat penting bagi mereka. Terlambat pengiriman tidak berharga. Dalam rangka untuk mencapai pengiriman tepat waktu, aplikasi perlu jaminan bahwa sumber daya yang diperlukan akan dialokasikan dan dijadwalkan pada waktu yang diperlukan. !engelolaan dan alokasi sumber daya untuk memberikan jaminan adalah disebut sebagai layanan kualitas manajemen. 7ambar ,8.E menunjukkan infrastruktur komponen untuk konferensi multimedia yang sederhana aplikasi yang berjalan pada dua pribadi komputer, perangkat lunak menggunakan kompresi data dan konversi format. Kotak putih komponen perangkat lunak mewakili kebutuhan sumber daya yang dapat mempengaruhi kualitas layanan dari aplikasi. ngka menunjukkan yang paling umum digunakan arsitektur untuk multimedia abstrak perangkat lunak, di mana sungai-sungai yang mengalir terus menerus elemen data media %video frame, audio sampel& yang diproses oleh sekumpulan proses dan ditransfer antara proses dengan proses antar-koneksi. !roses menghasilkan, mengubah dan mengkonsumsi terus-menerus aliran data multimedia. 4enghubungkan hubungan proses dalam suatu urutan dari suatu elemen media sumber ke sasaran di mana ia diterjemahkan atau dikonsumsi. Iubungan antara proses tersebut dapat dilaksanakan oleh jaringan sambungan atau dengan transfer di memori ketika proses berada pada mesin yang sama. ;ntuk unsur-unsur data multimedia untuk mencapai sasaran mereka pada waktunya, setiap proses harus memadai dialokasikan waktu <!;, kapasitas memori dan bandwidth jaringan untuk melaksanakan ditunjuk tugas dan harus dijadwalkan untuk menggunakan sumber daya yang cukup sering untuk memungkinkannya untuk memberikan elemen data dalam sungai untuk proses selanjutnya pada waktunya. Dalam 7ambar ,8.8 kami berangkat kebutuhan sumber daya untuk komponen perangkat lunak utama dan koneksi jaringan pada 7ambar ,8.E %perhatikan huruf yang sesuai terhadap komponen di kedua angka&. 6elas, sumber daya yang diperlukan hanya dapat dijamin jika ada komponen sistem yang bertanggung jawab atas alokasi dan penjadwalan dari mereka daya. Kami akan mengacu pada komponen sebagai 2uality of $ervice manajer. !eraga ,8.D menunjukkan tanggung jawab manajer 2o$ dalam bentuk diagram alur. Dalam dua sub-bagian kita menggambarkan manajer 2o$ dua sub-tugas' 10

Kualitas layanan negosiasi. plikasi mengindikasikan kebutuhan sumber daya kepada manajer 2o$. 4anajer 2o$ mengevaluasi kelayakan memenuhi persyaratan terhadap database yang tersedia saat ini sumber daya dan sumber daya komitmen dan memberikan respons positif atau negatif. 6ika negatif, aplikasi mungkin dapat dikurangi ulang untuk menggunakan sumber daya dan proses ulang. dmission control. 6ika hasil evaluasi sumber daya positif, sumber daya yang diminta dilindungi undang-undang dan aplikasi diberi 1esource Kontrak, menyatakan sumber daya yang telah dilindungi undang-undang. Kontrak mencakup batas waktu. plikasi ini bebas untuk lari. 6ika persyaratan mengubah sumber daya harus memberitahu 2o$ 4anager. 6ika persyaratan penurunan, sumber daya yang dirilis kembali ke database sebagai sumber daya yang tersedia. 6ika mereka meningkat, putaran baru negosiasi dan kontrol pendaftaran dimulai.

Dalam sisa bagian ini kami akan menjelaskan teknik-teknik untuk melakukan ini di subtasks lebih detail. Tentu saja, sedangkan aplikasi sedang berjalan, ada kebutuhan untuk fine-grained penjadwalan prosesor sumber daya seperti waktu dan bandwidth jaringan untuk memastikan bahwa real-time proses menerima sumber daya yang dialokasikan pada waktunya. Teknik untuk hal ini dibahas dalam 3agian ,8.E.

15.4.1 Negosiasi QoS


=egosiasi 2o$ antara aplikasi dan sistem yang mendasarinya. $ebuah aplikasi harus menyampaikan persyaratan 2o$ kepada 2o$ 4anager. Ial ini dilakukan dengan mentransmisikan satu set parameter. Tiga parameter di antaranya adalah parameter utama untuk mengatur pengolahan dan pengiriman multimedia stream, yakni' bandwidth, latency, dan tingkat penurunan kualitas. Ba#).i)t+' 3andwidth dari sebuah multimedia stream atau komponen multimedia adalah besaran di mana data akan mengalir melewatinya. Late#cy' "atency adalah waktu yang diperlukan oleh elemen data individual untuk bergerak melalui arus dari sumber ke tujuan. Tentu saja bisa bervariasi tergantung pada volume data lain dalam sistem dan karakteristik lain dari sistem yang membebani. #ariasi ini disebut dengan jitter - resminya, jitter adalah turunan pertama dari latency. Lo&& Rate Ti#2%at 6e2a2ala#!' Karena pengiriman data multimedia terakhir tidak memiliki harga, maka elemen-elemen data akan berhenti bila tidak dimungkinkan untuk mengirimkan mereka sebelum waktu pengiriman terjadwal. Dalam lingkungan 2o$ yang dikelola secara sempurna, hal ini tidak akan pernah terjadi, tapi jika belum sempurna, hanya sedikit lingkungan yang ada untuk alasan-alasan yang telah diuraikan sebelumnya. $elanjutnya, usaha sumber daya untuk menjamin pengiriman yang tepat waktu untuk setiap elemen media seringkali tidak dapat diterima - kemungkinan untuk melibatkan sumber daya yang disiapkan jauh melebihi kebutuhan rata-rata untuk sekalisekali menghadapi puncak. lternatif yang diadopsi adalah untuk menerima tingkat kerugian data - frame video yang hilang atau penurunan sampel audio. 1asio yang dapat diterima biasanya diupayakan untuk tetap rendah : jarang sekali melebihi ,M dan jauh lebih rendah lagi untuk aplikasi yang kritis terhadap kualitas.
11

Tiga parameter tersebut dapat digunakan untuk' ,. 4enggambarkan karakteristik aliran data multimedia dalam sebuah lingkungan tertentu. $ebagai contoh, sebuah video stream mungkin memerlukan bandwidth rata-rata ,,8 4bits9detik dan karena bandwidth ini digunakan dalam aplikasi konferensi yang perlu ditransfer dengan waktu penundaan maksimum ,8@ ms untuk menghindari jeda pada percakapan. lgoritma dekompresi digunakan pada target yang mungkin masih menghasilkan gambar dengan kualitas yang baik dengan loss rate %tingkat kerugian& , frame dari ,@@. C. 4enggambarkan kemampuan sumber daya untuk mengirimkan data multimedia. $ebagai contoh, pada sebuah jaringan dapat menyediakan koneksi dengan bandwidth sebesar DE Kbits9detik, dengan algoritma antrian menjamin keterlambatan kurang dari ,@ ms dan sistem transmisi dapat menjamin loss rate yang lebih kecil dari , dalam ,@D. !arameter-parameter tersebut saling ketergantungan. <ontoh' "oss rate dalam sistem modern jarang bergantung pada kesalahan kecil akibat adanya kebisingan atau kerusakanL Ial ini dihasilkan dari buffer overflow dan dari data bergantung waktu yang datang terlambat. 5leh karena itu, solusinya adalah bandwidth dan penundaan yang lebih besar, semakin besar pula mungkin loss-rate yang rendah. $emakin kecil keseluruhan bandwidth dari suatu sumber daya dibandingkan dengan bebannya, maka semakin besar kemungkinan pesan akan terakumulasi di depannya dan semakin besar buffer untuk akumulasi ini diperlukan untuk menghindari kerugian. $emakin besar buffer, semakin besar kemungkinan pesan
12

tersebut perlu menunggu pesan lain di depannya untuk dilayani : dengan demikian, semakin besar pula waktu penundaan. Me#e#tu%a# 0ara"eter QoS u#tu% &trea"i#27 =ilai-nilai parameter 2o$ dapat dinyatakan secara eksplisit %misalnya untuk streaming output dari kamera pada 7ambar ,8.E kita mungkin memerlukan !and&idth: 8@ 4bits 9 detik, delay: ,8@ ms, loss'rate: ?, frame per ,@.& atau secara implisit %misalnya bandwidth dari input stream untuk koneksi jaringan K adalah hasil dari penerapan kompresi 4!H7-, pada output kamera&. kan tetapi, semakin banyak kasus seperti ini adalah bahwa kita perlu menentukan suatu nilai dan berbagai variasi yang diperbolehkan. $ekarang, kita dapat mempertimbangkan kebutuhan untuk masing-masing parameter' Ba#).i)t+7 $ebagian besar teknik kompresi video menghasilkan streaming dengan frame yang berbeda ukuran tergantung pada konten pada video raw. ;ntuk 4!H7, rata-rata rasio kompresinya antara ,'8@ dan ,',@@, tetapi ini akan bervariasi tergantung pada konten secara dinamis, misalnya, diperlukan bandwidth tertinggi ketika konten berubah paling cepat. 5leh karena itu, sering kali berguna untuk menuliskan parameter 2o$ sebagai nilai maksimum, minimum atau nilai rata-rata, tergantung pada jenis 2o$ manajemen yang akan digunakan. 4asalah lain yang muncul dalam spesifikasi bandwidth adalah karakterisasi !urstiness. 3andingkan tiga aliran dari , 4bits 9 s berikut. !ertama, satu stream mentransfer satu frame dengan kecepatan , 4bit setiap detik, yang kedua adalah sebuah stream asinkron dari elemen-elemen sebuah animasi yang dibangkitkan oleh komputer dengan bandwidth rata-rata dari , 4bit 9 s, ketiga mengirim suara dengan sampling ,@@ bit setiap mikrodetik. Ketiga stream ini memerlukan bandwidth yang sama, akan tetapi pola lalu lintas mereka sangatlah berbeda. $alah satu cara untuk menjaga penyimpangan adalah dengan menentukan burst parameter %parameter ledakan& di samping frame rate dan ukuran frame. !arameter ledakan menentukan jumlah maksimum elemen-elemen media yang bisa datang lebih awal - yaitu, sebelum mereka harus tiba sesuai dengan jadwal normal. 4odel (roses Kedatangan er!atas'Linier %"3 !' "inear-3ounded rrival !rocesses& yang digunakan dalam * nderson ,--./ mendefinisikan jumlah maksimum pesan dalam sebuah stream selama setiap waktu Interval t dinyatakan sebagai !t " # di mana ! adalah rate dan B adalah ukuran maksimum burst. Keuntungan menggunakan model ini adalah bahwa model ini cukup baik untuk mencerminkan karakteristik sumberdaya multimedia' data multimedia yang dibaca dari disk biasanya dikirimkan dalam blok-blok besar dan data yang diterima dari jaringan sering kali datang dalam bentuk rangkaian paket-paket yang lebih kecil. Dalam kasus ini 3urst !arameter mendefinisikan jumlah ruang buffer yang diperlukan untuk menghindari kegagalan.

13

Late#cy7 !ersyaratan Timing pada hasil multimedia di antaranya ada yang berasal dari stream itu sendiri' jika satu frame pada suatu stream tidak bisa diproses dengan kecepatan yang sama di tempat frame tersebut tiba, maka backlog akan dibangun dan kapasitas buffer akan terlampaui. 6ika hal ini harus dihindari, maka sebuah frame harus berukuran ratarata, tidak berada dalam buffer selama lebih dari $ % !, dimana ! adalah frame rate dari stream. 6ika backlogs terjadi, maka jumlah dan ukuran backlogs akan mempengaruhi angka maksimum penundaan ujung-ke-ujung dari suatu stream, di samping waktu pengolahan dan waktu propagasi. !ersyaratan latensi lain muncul dari lingkungan aplikasi. !ada aplikasi conference, kebutuhan interaksi secara cepat akan muncul di antara para peserta membuatnya mutlak diperlukan untuk mencapai delay end-to-end yang tidak lebih dari ,8@ ms untuk menghindari kesalahan persepsi dalam percakapan. $edangkan untuk memutar ulang video yang disimpan, pastikan respon sistem mencukupi untuk menjalankan perintah seperti !" 0 dan ! ;$H, latency maksimum harus dalam ukuran 8@@ ms.

'a"(ar 4. Al2orit"a Lea%y Buc%et )a# To%e# Buc%et !ertimbangan ketiga untuk waktu pengiriman data multimedia adalah jitter - variasi dalam periode waktu antara pengiriman dua frame yang berdekatan. Kebanyakan perangkat multimedia harus memastikan bahwa mereka dapat mempresentasikan data pada tingkat regulernya tanpa variasi, software presentasi %misalnya, dalam sebuah perangkat lunak decoder untuk video& perlu lebih berhati-hati untuk menghindari jitter. )itter pada dasarnya dapat diselesaikan dengan buffering, akan tetapi ruang untuk penghapusan jitter dibatasi, karena total penundaan end-to-end dibatasi oleh pertimbangan tersebut di atas, maka pemutaran media juga memerlukan elemenelemen media yang tiba sebelum jadwal yang ditetapkan.
14

Lo&& rate7 Tingkat Kegagalan adalah parameter 2o$ yang paling sulit untuk ditentukan. =ilai Tingkat Kegagalan umumnya dihasilkan dari perhitungan probabilitas tentang buffer overflow dan waktu tunda %delay&. !erhitungan ini juga didasarkan pada asumsi terburuk atau berdasarkan pada standar distribusi. $emuanya ini tidak selalu cocok untuk situasi praktis. =amun, spesifikasi Tingkat Kegagalan diperlukan untuk menentukan parameter bandwidth dan latency' dua aplikasi mungkin memiliki karakteristik bandwidth dan latency yang samaL mereka akan terlihat jauh berbeda ketika satu aplikasi kehilangan satu dari setiap lima frame video dan yang lainnya hanya kehilangan satu di antara sejuta frame. $eperti dengan spesifikasi bandwidth, di mana tidak hanya volume data yang dikirim dalam waktu Interval namun distribusinya melalui selang waktu tertentu menjadi penting, spesifikasi tingkat kegagalan membutuhkan penentuan interval waktu untuk memperkirakan tingkat kegagalan. Tingkat kegagalan tertentu, yang diberikan untuk rentang waktu yang tak terbatas adalah tidak berguna mengingat beberapa kegagalan dalam waktu yang singkat dapat melebihi tingkat kegagalan jangka panjang secara signifikan. Traffic &+a0i#27 Traffic Shaping adalah istilah untu& menggambar&an penggunaan output buffering untu& memperlancar aliran elemen'elemen data multimedia . !arameter bandwidth dari sebuah multimedia stream biasanya memberikan pendekatan idealis dari pola lalu lintas aktual yang akan terjadi ketika multimedia stream ditransmisikan. $emakin dekat pola lalu lintas aktual sesuai dengan deskripsi, maka semakin baik pula sistem akan mampu menangani lalu lintas, khususnya ketika menggunakan metode penjadwalan yang dirancang untuk permintaan periodik. !ara model "3 ! variasi bandwidth menghasilkan pengaturan !urstiness %"edakan& dari multimedia stream. $etiap aliran dapat diatur dengan menyisipkan sebuah buffer pada sumber dan dengan mendefinisikan sebuah metode yang membuat elemen data meninggalkan buffer. $ebuah contoh ilustrasi metode ini adalah gambar dari ember bocor %7ambar ,8.>a&' ember dapat diisi dengan air secara bebas sampai penuhL melalui kebocoran di bagian bawah ember, air akan mengalir terus menerus. lgoritma Hmber bocor menjamin bahwa sebuah stream tidak akan pernah mengalir dengan kecepatan yang lebih tinggi dari !. ;kuran buffer # mendefinisikan ledakan9burst maksimum dapat dikenakan pada sebuah stream tanpa kehilangan elemen-elemennya. # juga membatasi lama waktu untuk sebuah elemen untuk tetap berada dalam ember. lgoritma Hmber 3ocor benar-benar menghilangkan ledakan. !enghapusan seperti ini tidak selalu diperlukan selama bandwidth dibatasi pada setiap selang waktu. lgoritma Hmber Token mencapai hal ini dengan cara memungkinkan ledakan besar terjadi ketika
15

stream telah berhenti selama beberapa saat %7ambar ,8.>b&. Ini adalah variasi dari algoritma ember bocor di mana token mengirim data yang dibangkitkan pada kecepatan yang tetap !. 4ereka dikumpulkan dalam ember dengan ukuran #. Data dengan ukuran S hanya dapat dikirim jika paling tidak terdapat sejumlah S token dalam ember. !roses pengiriman akan menghilangkan S token ini. lgoritma Hmber Token memastikan bahwa pada Interval t jumlah data yang dikirimkan tidak lebih besar dari !t " #. Ial ini, adalah sebuah implementasi dari model "3 !.

'a"(ar 8. R95 14:4 9lo. S0ec.

!uncak # hanya terjadi dalam sistem ember token ketika stream berhenti beberapa saat. ;ntuk menghindari ledakan tersebut, ember bocor sederhana dapat ditempatkan di belakang ember token. Kecepatan aliran ( dari ember ini harus lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan ! pada skema ini agar masuk akal. Tujuannya adalah untuk memecah semburan yang benar-benar besar. S0e&ifi%a&i Alira#7 $ejumlah parameter 2o$ biasanya dikenal sebagai spesifikasi aliran, disingkat flo& s"ec. 3eberapa contoh flo& s"ec ada dan semuanya serupa. Internet 1N< ,.D. *!artridge ,--C/, sebuah flo& s"ec yang didefinisikan sebagai sebelas nilai numerik ,Dbit %7ambar ,8.F& yang mencerminkan parameter 2o$ yang dibahas di atas sebagai berikut ini' $atuan transmisi maksimum dan Kecepatan transmisi maksimum menentukan bandwidth maksimum yang diperlukan oleh stream.
16

;kuran dan Kecepatan Hmber Token menentukan tingkat !urstiness stream. Karakteristik delay ditentukan oleh delay minimum yang dapat dilihat pada sebuah aplikasi %karena kita ingin menghindari over-optimasi untuk penundaan pendek& dan jitter maksimum yang dapat menerima. Karakteristik Kegagalan ditentukan oleh total jumlah kegagalan yang dapat diterima pada interval tertentu dan jumlah maksimum kegagalan secara berturutturut.

da banyak alternatif untuk mengekspresikan setiap kelompok parameter. Dalam $1! * nderson et al. ,--@a/ !urstiness dari sebuah stream diberikan oleh parameter &orkahead maksimum yang mendefinisikan jumlah data. $ebuah stream mungkin sampai lebih cepat daripada kecepatan regulernya pada titik waktu tertentu. Dalam *Nerrari dan #erma ,--@/ sebuah angka delay terburuk diberikan' jika sistem tidak dapat menjamin untuk dapat mentransmisikan data dalam rentang waktu ini, transportasi data akan tidak berguna untuk aplikasi. Dalam 1N< ,,-@, spesifikasi protokol $T-II *Topolcic ,--@/, kegagalan direpresentasikan sebagai probabilitas untuk setiap paket yang hilang. <ontoh-contoh di atas memperlihatkan ebuah spektrum yang kontinu mengenai nilainilai 2o$. 6ika kumpulan aplikasi dan stream harus didukung secara terbatas, hal itu mungkin cukup untuk mendefinisikan sebuah diskrit set kelas 2o$, misalnya, audio kualitas-telepon dan hi-fi, video siaran langsung dan video playback, dll. !ersyaratan semua kelas harus diketahui secara implisit oleh semua komponen sistemL sistem bahkan mungkin dikonfigurasi bagi gabungan lalu lintas tertentu.

Pro&e)ur #e2o&ia&i 7 ;ntuk aplikasi multimedia terdistribusi, komponen dari sebuah streaming kemungkinan besar akan ditempatkan di beberapa simpul. kan ada manajer 2o$ pada masingmasing simpul. $ebuah pendekatan langsung pada negosiasi 2o$ adalah mengikuti aliran data sepanjang stream dari sumber hingga ke target. $ebuah komponen sumber memulai negosiasi dengan mengirimkan flow spec kepada manajer 2o$ lokal. 4anajer dapat memeriksa melalui database yang tersedia mengenai sumber daya yang tersedia apakah 2o$ yang diminta dapat disediakan. 6ika sistem lain terlibat dalam aplikasi, flow spec diteruskan ke node berikutnya mana sumber daya yang diperlukan. Nlow spec melintasi seluruh simpul hingga sasaran akhir tercapai. Kemudian informasi apakah 2o$ yang diinginkan dapat disediakan oleh $istem ini dilintaskan kembali ke sumbernya. !endekatan negosiasi sederhana ini dapat memuaskan untuk berbagai tujuan, namun tidak mempertimbangkan kemungkinan konflik antara negosiasi 2o$ yang bersamaan yang dimulai pada node yang berbeda. !rosedur transaksi 2o$ yang terdistribusi akan diperlukan untuk solusi lengkap masalah ini.
17

plikasi jarang memiliki persyaratan 2o$ yang tetap. lih-alih mengembalikan nilai 3oolean apakah 2o$ tertentu dapat disediakan atau tidak, adalah lebih sesuai bagi sistem untuk menentukan jenis 2o$ apa yang dapat disediakan dan membiarkan aplikasi untuk memutuskan apakah itu dapat diterima. ;ntuk menghindari 2o$ yang over-optimi+e atau untuk membatalkan negosiasi jelaslah bahwa kualitas yang diinginkan tidak dapat dicapai, biasanya untuk menentukan nilai yang dikehendaki dan nilai terburuk untuk setiap parameter 2o$. $etiap aplikasi dapat menetapkan kebutuhan bandwidth ,,8 4bits 9 s, akan tetapi juga akan mampu menangani , 4bits 9 s atau bahwa delay maksimal harus C@@ ms, akan tetapi ketika dalam keadaan terburuk menjadi .@@ ms pun masih tetap dapat diterima. $ebagai satu-satunya parameter yang dapat dioptimalkan pada saat yang sama, Iei1 T *#ogt et al. ,--./ harapan pengguna untuk mendefinisikan nilai-nilai hanya untuk dua parameter saja dan membiarkan sistem untuk mengoptimalkan parameter yang ketiga. 6ika sebuah stream memiliki beberapa jalur negosiasi yang tenggelam sesuai dengan aliran data. $ebagai perpanjangan langsung skema di atas, simpul-simpul yang berada di bagian tengah dapat agregat pesan umpan 2o$ dari target untuk menghasilkan nilai terburuk untuk parameter 2o$. 3andwidth yang tersedia kemudian menjadi bandwidth paling kecil yang tersedia dari semua target, delay menjadi yang terpanjang dari semua target, dan tingkat kegagalan menjadi yang terbesar dari semua target. Ini adalah prosedur praktis bagi protokol negosiasi yang dimulai oleh pengirim seperti $1!, $T-II atau 1< ! *3anerjea dan 4ah ,--,/. !ada situasi yang menggunakan target-target yang heterogen, biasanya tidak tepat untuk menugaskan 2o$ dengan kondisi terburuk untuk semua target. $ebaliknya, setiap target harus menerima 2o$ dengan kemungkinan terbaik. Ial ini akan membangkitkan proses negosiasi yang dimulai oleh penerima, bukan oleh pengirim. 1$#! *Ohang et al. ,--./ adalah sebuah alternatif protokol negosiasi 2o$ di mana target terhubung langsung dengan stream. $umber data akan memberitahukan keberadaan stream dan karakteristik yang menyertainya ke semua target. Target kemudian dapat terhubung ke simpul-simpul terdekat melalui stream yang melewatkan dan membangkitkan data. gar mereka dapat memperoleh data dengan 2o$ yang tepat, maka digunakanlah teknik filtering%dibahas dalam 3agian ,8.8&.

15.4.* 6o#trol Pe#eri"aa# A)"i&&io# 5o#trol!


Kontrol !enerimaan mengatur akses terhadap sumber daya untuk menghindari kelebihan beban dan untuk melindungi sumber daya dari permintaan yang tidak dapat dipenuhi. 4elibatkan penolakan terhadap permintaan layanan yang kebutuhan sumber daya bagi sebuah multimedia stream baru yang dapat merusak multimedia streaming yang telah dijamin oleh 2o$.
18

$kema kontrol penerimaan didasarkan pada beberapa pengetahuan tentang keseluruhan kemampuan sistem meliputi kapasitas dan beban yang ditimbulkan oleh masing-masing aplikasi. $pesifikasi kebutuhan bandwidth untuk aplikasi dapat mencerminkan jumlah maksimum bandwidth yang selalu dibutuhkan oleh aplikasi, bandwidth minimum diperlukan agar bisa berfungsi, atau nilai rata-rata di antara keduanya. $ejalan dengan itu, skema control penerimaan dapat berdasarkan pada alokasi sumber daya untuk setiap nilai-nilai tersebut. ;ntuk sumber daya yang memiliki satu alokasi, kontrol penerimaan dilakukan secara langsung. $umber daya yang memiliki jalur akses yang terdistribusi, seperti beberapa jaringan " =, memerlukan satu kontrol penerimaan yang terpusat atau algoritma beberapa kontrol penerimaan yang terdistribusi untuk menghindari konflik antara beberapa control penerimaan yang bersamaan. 3us untuk arbitrase dalam workstation termasuk dalam kategori ini - namun, bahkan sistem multimedia yang melakukan alokasi bandwidth secara ekstensif tidak mengontrol bus penerimaan seperti halnya mengontrol bus bandwidth, tidak dianggap berada pada jendela kelangkaan. Re&erva&i (a#).i)t+ dalah cara yang umum untuk menjamin tingkat 2o$ tertentu untuk multimedia stream adalah dengan menyediakan sebagian dari bandwidth untuk digunakan secara eksklusif. gar dapat memenuhi persyaratan stream di sepanjang waktu, pemesanan perlu dibuat untuk bandwidth maksimum. Ini adalah satu-satunya cara yang mungkin untuk memberikan jaminan 2o$ pada suatu aplikasi - setidaknya selama tidak terjadi kegagalan karena bencana. <ontoh ini digunakan untuk aplikasi yang tidak dapat beradaptasi dengan tingkat 2o$ yang berbeda atau menjadi tidak berguna ketika terjadi penurunan kualitas. <ontohnya mencakup beberapa aplikasi medis %sebuah penyakit dapat terlihat dalam sebuah video sinar-( hanya pada saat frame video tersebut rusak9cacat& dan rekaman video %di mana frame yang rusak9cacat akan menghasilkan cacat dalam rekaman yang akan selalu terlihat setiap kali video tersebut dimainkan&. 1eservasi didasarkan pada persyaratan maksimum jika dilakukan secara langsung' jika kontrol akses ke jaringan bandwidth tertentu dinyatakan dengan #, multimedia stream s dari sebuah bandwidth bs dapat diterima selama )bs *+ #. 6adi, sebuah token ring dengan bandwith ,D 4b9s dapat mendukung sampai dengan ,@ stream video digital masing-masing dengan kecepatan ,,8 4b9s. $ayangnya, perhitungan kapasitas tidak selalu sesederhana seperti dalam kasus jaringan. ;ntuk mengalokasikan bandwidth <!; dengan cara yang sama membutuhkan eksekusi masing-masing proses aplikasi untuk diketahui. kan tetapi, eksekusi waktu akan tergantung pada prosesor yang digunakan dan sering kali tidak dapat ditentukan secara tepat. $ementara beberapa usulan untuk perhitungan waktu eksekusi secara otomatis ada *4ok ,-F8/, *Kopet+ et al. ,-F-/, tak satu pun dari mereka yang digunakan secara luas. Hksekusi waktu biasanya ditentukan melalui pengukuran yang seringkali memiliki margin kesalahan luas dan portabilitas yang terbatas.
19

3agi media dengan encoding tertentu seperti 4!H7, bandwidth yang dikonsumsi oleh aplikasi mungkin jauh lebih rendah dari bandwidth maksimum. 1eservasi didasarkan pada kebutuhan maksimum yang kemudian dapat mengakibatkan bandwidth sumber daya yang terbuang' permintaan untuk penerimaan baru akan ditolak meskipun mereka bisa puas dengan bandwidth yang disediakan, tetapi sebenarnya tidak digunakan oleh aplikasi yang ada. Stati&tical "ulti0le;i#27 Karena potensi yang dimiliki oleh penggunaannya, biasanya sumber daya mendapatkan kelebihan pesanan. 6aminan yang dihasilkan, sering disebut jaminan statistik atau jaminan lunak adalah untuk membedakannya dari jaminan deterministik atau jaminan keras, yang hanya berlaku dengan beberapa tingkat kemungkinan %yang biasanya sangat tinggi&. 6aminan statistik cenderung untuk memberikan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik karena mereka tidak mempertimbangkan kasus terburuk. Tetapi seperti ketika alokasi sumber daya didasarkan pada kebutuhan rata-rata atau minimum, beban puncak yang terus-menerus dapat menyebabkan penurunan pada kualitas layananL aplikasi harus dapat menangani penurunan kualitas ini. $tatistical 4ultiple(ing didasarkan pada hipotesis bahwa untuk sejumlah besar stream, bandwidth yang diperlukan hampir konstan tanpa menghiraukan bandwidth individual pada masing-masing stream. Ini mengasumsikan bahwa ketika satu aliran mengirimkan data dalam jumlah besar, juga akan ada stream lain yang mengirimkan data dalam jumlah kecil dan secara keseluruhan kebutuhan akan seimbang. =amun, ini hanya kasus untuk stream yang tidak saling berhubungan. $ebuah eksperimen menunjukkan *"eland et al. ,--./, lalu lintas multimedia pada lingkungan yang sama tidak mematuhi hipotesis ini. ngka yang lebih besar pada stream yang bursty, menghasilkan lalu lintas yang masih tetap bursty. Istilah self'similar %serupa diri sendiri& telah diterapkan ke fenomena ini, yang berarti bahwa lalu lintas menunjukkan kesamaan bagi masing-masing stream di mana mereka digabungkan.

15.8. Ma#a$e"e# Su"(er Daya


;ntuk memberikan tingkat 2o$ tertentu pada sebuah aplikasi multimedia, tidak hanya sistem yang membutuhkan sumber daya yang cukup (kinerja)* akan tetapi juga dibutuhkan untuk membuat sumber daya ini dapat dipergunakan oleh aplikasi ketika dibutuhkan ("enjad&alan).

15.8.1 Pe#$a).ala# Su"(er)aya


!roses harus memiliki sumber daya yang ditugaskan kepada mereka sesuai dengan prioritas. !enjadwalan sumberdaya menentukan prioritas proses berdasarkan kriteria tertentu. !enjadwalan <!; tradisional dalam bentuk sistem time-sharing sering mendasarkan prioritas penugasan pada tingkat responsif dan keadilan' pekerjaan yang membutuhkan I95 yang intensif akan mendapatkan prioritas tinggi untuk menjamin
20

tanggapan yang cepat terhadap permintaan pengguna, pekerjaan yang terikat pada <!; mendapatkan prioritas yang lebih rendah, dan secara keseluruhan, proses pada kelas yang sama akan diperlakukan sama. Kedua kriteria tetap berlaku bagi sistem multimedia, tetapi adanya tenggat waktu untuk pengiriman masing-masing elemen data multimedia mengubah sifat penjadwalan. lgoritma penjadwalan real-time dapat diterapkan untuk masalah ini seperti yang akan dibahas di bawah ini. Karena sistem multimedia harus menangani media diskrit dan media kontinu, menjadi sebuah tantangan untuk memberikan pelayanan yang cukup bagi stream yang tergantung-waktu tanpa menyebabkan kekurangan akses bagi media diskrit dan aplikasi interaktif lainnya. 4etode penjadwalan perlu diterapkan untuk %dan dikoordinasikan untuk& semua sumber daya yang mempengaruhi kinerja aplikasi multimedia. Dalam skenario seperti ini, multimedia streaming akan diambil dari disk dan kemudian dikirim melalui jaringan ke sebuah stasiun target di mana dia akan disinkronkan dengan stream yang berasal dari sumber lain dan akhirnya akan ditampilkan. $umber daya yang diperlukan dalam contoh ini meliputi disk, jaringan, dan <!; beserta memori dan bandwidth bus pada semua sistem yang terlibat. 9air Sc+e)uli#2 Pe#$a).ala# ya#2 A)il! 6ika beberapa stream bersaing untuk sumber daya yang sama, perlu untuk mempertimbangkan keadilan dan untuk mencegah stream berperilaku buruk dengan mengambil terlalu banyak bandwidth. $ebuah pendekatan langsung untuk memastikan keadilan adalah dengan menerapkan penjadwalan round-robin untuk semua stream di kelas yang sama. $edangkan dalam *=agle ,-F>/ sebuah metode tertentu diperkenalkan dengan berbasis paket-demi-paket, pada *Demers et al. ,-F-/ metode yang digunakan berdasarkan pada bit-demi-bit dasar yang menyediakan keadilan yag lebih baik berkaitan dengan berbagai ukuran paket dan waktu kedatangan paket. 4etode ini dikenal sebagai antrian yang adil (fair %ueuing). !aket tidak bisa benar-benar dikirimkan berdasarkan bit-demi-bit, akan tetapi memberikan kecepatan frame tertentu, sehingga memungkinkan untuk menghitung setiap paket kapan seharusnya telah terkirim secara lengkap. 6ika transmisi paket disusun berdasarkan pada perhitungan ini, satu berkas akan memiliki perilaku hampir sama seperti pada aktual round robin bit-demi-bit, kecuali ketika sebuah paket besar dikirim, mungkin akan memblokir pengiriman paket yang lebih kecil yang pasti akan lebih disukai dengan menggunakan skema bit-demi-bit. =amun, tidak ada paket tertunda lebih panjang daripada waktu transmisi paket maksimum. $emua dasar skema round-robin menetapkan bandwidth yang sama bagi setiap stream. ;ntuk mengambil bandwidth masing-masing stream ke dalam perhitungan,
21

skema bit-demi-bit skema dapat diperpanjang sehingga untuk stream tertentu jumlah bit yang lebih besar dapat ditransmisikan per siklus. 4etode ini disebut antrian tertimbang adil (&eighted fair %ueuing). Real<ti"e Sc+e)uli#2 3eberapa algoritma penjadwalan waktu-nyata telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan penjadwalan <!; pada aplikasi seperti pengontrolan proses pada industri pesawat. ndaikan sumber daya <!; belum dialokasikan secara berlebihan %yang merupakan tugas 4anajer 2o$&, mereka menetapkan timeslots pada <!; untuk serangkaian proses dengan cara yang memastikan mereka dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. 4etode penjadwalan real-time tradisional sangat sesuai dengan model multimedia stream yang teratur secara kontinyu. Pe#$a).ala# Earlie&t<Dea)li#e<9ir&t ED9 7 Me#)a+ulu%a# te#22at .a%tu ya#2 le(i+ a.al! telah hampir menjadi sinonim untuk metode ini. $ebuah HDN scheduler menggunakan tenggat waktu yang dikaitkan dengan masing-masing item pekerjaan untuk menentukan item berikutnya yang akan diproses' item dengan tenggat waktu paling awal akan diproses lebih dulu. !ada aplikasi multimedia, kita mengidentifikasi setiap elemen media pada suatu proses sebagai item pekerjaan. !enjadwalan HDN terbukti optimal untuk mengalokasikan sebuah sumber daya yang didasarkan pada kriteria waktu' jika ada jadwal yang memenuhi semua persyaratan waktu, penjadwalan HDN akan menemukannya *Dertou+os ,->E/. !enjadwalan HDN memerlukan satu keputusan penjadwalan per pesan %yaitu per elemen multimedia&. kan lebih efisien untuk membuat penjadwalan berdasarkan pada elemen-elemen yang ada untuk waktu yang lebih lama. Pe#$a).ala# )e#2a# Rate<Mo#oto#ic RM 7 6ece0ata# ya#2 teta0! adalah teknik paling terkemuka untuk penjadwalan real-time dengan proses periodik. !rioritas penugasan streaming disesuaikan dengan tingkat kecepatan mereka' semakin tinggi tingkat item pekerjaan pada sebuah stream, semakin tinggi pula prioritas stream. !enjadwalan 14 telah terbukti optimal untuk situasi yang hanya memanfaatkan bandwidth yang kurang dari D-M *"iu dan "ayland ,->./. 4enggunakan semacam skema alokasi, sisa bandwidth dapat diberikan kepada aplikasi non-real-time. ;ntuk mengatasi lalu-lintas bursty real-time, dasar metode penjadwalan real-time harus disesuaikan untuk membedakan antara item pekerjaan media kontinu waktu-kritis dan non-kritis. Dalam *7ovindan dan nderson ,--,/ diperkenalkan penjadwalan tenggat waktu 9 workahead. Ial ini memungkinkan pesan dalam sebuah stream kontinu datang sebelum waktu ledakan, tetapi penerapan penjadwalan HDN pada sebuah pesan hanya pada waktu kedatangan regulernya.
22

15.5. A)a0ta&i Strea"


Kapanpun terjadi, 2o$ tertentu tidak dapat dijamin atau hanya dapat dijamin dengan probabilitas tertentu, aplikasi membutuhkannya untuk beradaptasi terhadap perubahan tingkat 2o$, menyesuaikan dengan kinerjanya. ;ntuk media-kontinyu, penyesuaian diterjemahkan ke dalam berbagai tingkat kualitas media presentasi. 3entuk yang paling sederhana adalah dengan memecahkan informasi ke dalam kepingan-kepingan yang lebih kecl. Ini mudah dilakukan pada audio stream di mana sampel independen satu sama lain, akan tetapi dapat segera diperhatikan oleh pendengarnya. <ara memcahkan informasi dalam sebuah video stream dapat dikodekan ke dalam 4otion 6!H7, di mana setiap frame yang berdiri sendiri dapat lebih ditoleransi. 4ekanisme encoding 4!H7, di mana setiap frame diterjemahkan tergantung pada nilai-nilai dari beberapa frame yang berdekatan, kurang dapat mengurangi kesalahan' Dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaiki kesalahan dan mekanisme pengkodean pada kenyataannya dapat memperkuat kesalahan. 6ika bandwidth tidak mencukupi dan data drop, keterlambatan pada stream akan meningkat seiring waktu. ;ntuk aplikasi yang non-interaktif, hal ini dapat diterima, meskipun akhirnya dapat menyebabkan buffer meluap sebagai data yang dikumpulkan antara sumber dan tempat pembuangannya. ;ntuk conferencing dan aplikasi interaktif lainnya, penundaan yang meningkat tidak dapat diterima, atau hanya ada dalam waktu yang singkat. 6ika sebuah stream berada di belakang jadwal waktu yang ditugaskan, maka tingkat playout harus ditingkatkan sampai kembali sesuai jadwal' sementara stream tertunda, frame harus dikeluarkan secepat mungkin.

15.5.1 Scali#2
6ika adaptasi dilakukan pada target stream, beban pada setiap hambatan dalam sistem ini tidak berkurang dan situasi kelebihan beban tetap terjadi. $angat berguna untuk membuat stream beradaptasi terhadap bandwidth yang tersedia dalam sistem sebelum memasuki sebuah hambatan sumber daya. Ial ini dikenal dengan istilah scaling. $caling terbaik diterapkan bila live stream dikompresi. ;ntuk stream yang disimpan, hal ini tergantung pada metode kompresi, mudah untuk menghasilkan stream yang telah dikompresi. $caling mungkin terlalu rumit jika seluruh stream harus mendekompresi dan dikodekan lagi hanya untuk tujuan scaling. lgoritma scaling adalah tergantungmedia meskipun pendekatan scaling secara keseluruhan adalah sama' yakni untuk mengkompresi sinyal tertentu. ;ntuk informasi audio, kompresi tertentu dapat dilakukan dengan mengurangi kecepatan sampling audio.

23

6uga dapat dilakukan dengan menghilangkan satu kanal dalam transmisi stereo. <ontoh berikut ini menunjukkan, berbagai metode scaling dapat bekerja di berbagai tingkatan. ;ntuk video, berikut metode scaling yang paling sesuai' Te"0oral &cali#2 mengurangi resolusi stream video dalam domain waktu dengan menurunkan jumlah frame video yang dikirimkan dalam satu interval. Temporal scaling paling cocok untuk video stream di mana setiap frame dapat diakses secara independen. Teknik kompresi delta lebih sulit untuk menanganinya karena tidak semua frame dapat dengan mudah dihilangkan. 5leh karena itu, temporal scaling lebih cocok untuk 4otion 6!H7 daripada 4!H7 stream. S0atial &cali#2 mengurangi jumlah piksel dari setiap gambar dalam video stream. ;ntuk spasial scaling, susunan hirarkis sangat ideal karena video yang dikompresi segera tersedia dalam berbagai resolusi. 5leh karena itu, video bisa ditransfer melalui jaringan menggunakan resolusi yang berbeda tanpa pengkodean ulang. 6!H7 dan 4!H7-C mendukung spasial scaling dengan resolusi gambar yang berbeda dan sangat cocok untuk spasial scaling. 9re%ue#&i &cali#2 memodifikasi algoritma kompresi yang diterapkan pada gambar. Ini mengakibatkan penurunan kualitas, tetapi pada gambar umumnya, kompresi dapat meningkat secara signifikan sebelum penurunan kualitas gambar dapat jelas terlihat. A"0litu)i#al &cali#2 mengurangi kedalaman warna untuk setiap pi(el gambar. $caling dengan metode ini, digunakan dalam encoding I.CD, agar sampai pada kecepatan output yang konstan walaupun konten gambar bervariasi. 5olour S0ace scaling dengan mengurangi jumlah entri dalam ruang warna. $atu cara untuk mewujudkan scaling ruang warna adalah mengubah gambar berwarna dengan menampilkannya dalam skala abu-abu. 6elas, kombinasi metode penskalaan ini adalah mungkin. ;ntuk melakukan scaling, sebuah sistem terdiri dari monitor untuk melihat proses di sisi target dan proses scaling pada sisi sumber. 4onitor mencatat waktu kedatangan data. Ketika data mendapat penundaan, terdapat indikasi hambatan dalam sistem. 4onitor
24

kemudian mengirim pesan ke sumber untuk menurunkan skala dan mengurangi bandwidth dari stream. $etelah beberapa waktu, sumber dapat menaikan skala stream kembali. pabila hambatan masih terjadi, monitor akan kembali mendeteksi keterlambatan dan stream akan diturunkan skalanya *Delgrossi et al. ,--./. 4asalah mendasar dari pendekatan scaling adalah untuk menemukan pemecahan masalah sendiri yang baik untuk menghindari operasi peningkatan skala yang tidak diperlukan dan untuk mencegah sistem dari pengulangan yang tak berhenti.

15.5.* 9ilteri#2
$ebagai scaling memodifikasi sebuah sungai di sumber, tidak selalu cocok untuk aplikasi yang melibatkan beberapa penerima' ketika sebuah bottleneck terjadi pada rute ke satu sasaran, target ini mengirimkan $kala-Down pesan ke sumber dan semua target menerima kualitas rusak walaupun beberapa tidak akan mempunyai masalah dalam menangani aliran asli. Niltering adalah metode yang memberikan 2o$ terbaik untuk masing-masing sasaran dengan menerapkan skala yang relevan pada setiap simpul di jalan dari sumber ke target %7ambar ,8.-&. 1$#! *Ohang et al. ,--./ adalah contoh dari negosiasi 2o$ protokol yang mendukung penyaringan. Niltering mengharuskan sungai dapat dibagi menjadi seperangkat hierarkis sub-sungai, masingmasing menambahkan tingkat kualitas yang lebih tinggi. Kapasitas simpul di jalan menentukan jumlah sub-aliran menerima target. $emua sub-aliran disaring keluar sebagai dekat dengan sumber mungkin %mungkin bahkan pada sumbernya& untuk menghindari transfer data yang kemudian dibuang. $ebuah sub-stream tidak disaring pada pertengahan node jika suatu tempat hilir jalan ada yang dapat membawa seluruh sub-sungai.

15.: Stu)i 6a&u&7 T+e Ti2er =i)eo Server


$istem penyimpanan video yang memasok beberapa real time video stream secara bersamaan adalah dilihat sebagai sebuah komponen sistem yang penting untuk mendukung multimedia yang berorientasi pada konsumen aplikasi. 3eberapa sistem riset jenis ini telah dikembangkan dan beberapa berevolusi menjadi produk %lihat *<hung ,--F/&. $alah satu yang paling maju di antaranya adalah Iarimau #ideo Nile
25

$erver dikembangkan di 4icrosoft 1esearch "abs *3olosky et al. ,--D/. Desain tujuan utama tujuan desain untuk sistem adalah sebagai berikut' #ideo on demand untuk sejumlah besar pengguna' aplikasi yang khas adalah layanan yang persediaan film untuk membayar klien. Nilm yang dipilih dari besar digital yang tersimpan film perpustakaan. Klien harus menerima frame pertama mereka dalam sebuah film dipilih beberapa detik menerbitkan permintaan dan mereka harus dapat melakukan pause, rewind dan maju cepat operasi di akan. 4eskipun perpustakaan yang tersedia film besar, beberapa film mungkin sangat populer dan mereka akan menjadi subjek beberapa tidak sinkron permintaan, mengakibatkan beberapa bersamaan tapi waktu-playings bergeser dari mereka. Kualitas layanan' video stream harus dipasok dengan laju yang konstan dengan maksimum jitter yang ditentukan oleh %diasumsikan kecil& jumlah buffer yang tersedia di klien dan yang sangat rendah tingkat kerugian. $calable dan didistribusikan' Tujuannya adalah untuk merancang sebuah sistem dengan arsitektur yang e(tensible %dengan penambahan komputer& untuk mendukung hingga ,@.@@@ klien simultanously. 3iaya rendah hardware' $istem ini akan dibangun dengan menggunakan perangkat keras berbiaya rendah % AkomoditasA !< dengan standar disk drive&. Nault toleran' $istem tersebut harus terus beroperasi tanpa terlihat degradasi setelah kegagalan server tunggal setiap komputer atau disk drive. $ecara bersama-sama, persyaratan ini menuntut pendekatan radikal penyimpanan dan perolehan kembali data video dan algoritma penjadwalan yang efektif yang menyeimbangkan beban kerja melintasi sejumlah besar server serupa. Tugas utama adalah transfer tinggi aliran bandwidth data video dari disk penyimpanan ke jaringan dan inilah beban yang harus dibagi antara server. rsitektur The Tiger arsitektur perangkat keras ditunjukkan pada 7ambar ,8.,@. $emua komponen off-the-rak produk. <ub komputer yang ditunjukkan pada gambar adalah identik !< dengan jumlah yang sama standar hard disk drive %biasanya antara C dan E& yang melekat pada masing-masing. 4ereka juga dilengkapi dengan Hthernet dan jaringan T4 kartu. <ontroller adalah !< lain. Ial ini tidak terlibat dalam penanganan data multimedia dan bertanggung jawab hanya untuk penanganan permintaan klien dan pengelolaan pekerjaan jadwal dari <ubs. 5rganisasi penyimpanan masalah desain Kuncinya adalah distribusi data video di antara melekat pada disk <ubs agar memungkinkan mereka untuk berbagi beban. Karena beban mungkin melibatkan beberapa aliran pasokan dari film yang sama serta pasokan sungai dari berbagai film yang berbeda, setiap solusi yang didasarkan pada penggunaan satu disk untuk menyimpan setiap film tidak mungkin untuk mencapai tujuan. $ebaliknya, film yang disimpan dalam garis-garis perwakilan di semua disk seperti yang dijelaskan di bawah ini. Ini mengarah ke model kegagalan di mana hilangnya sebuah disk atau hasil <ub kesenjangan dalam urutan setiap film. Ini ditangani dengan oleh mirroring penyimpanan skema yang mereplikasi data dan toleransi kesalahan mekanisme seperti yang dijelaskan di bawah ini. $triping' $ebuah film dibagi ke dalam blok-blok %potongan video yang sama waktu bermain, biasanya sekitar , detik, menempati sekitar @,8 4bytes& dan urutan dari blok yang membentuk film %biasanya sekitar >@@@ di antaranya selama dua jam film& disimpan pada disk
26

terlampir <ubs yang berbeda secara berurutan ditunjukkan oleh nomor disk yang ditunjukkan pada 7ambar ,8.,@. $ebuah film bisa mulai pada setiap disk. $etiap kali angka-angka tertinggi disk tersebut tercapai, maka film adalah AmembungkusA sehingga blok berikutnya disimpan pada disk @ dan proses berlanjut.

4irroring' membagi skema yang mencerminkan setiap blok ke dalam beberapa bagian yang disebut sekunder. Ial ini memastikan bahwa ketika sebuah <ub gagal, beban kerja tambahan penyediaan data untuk blok pada <ub gagal jatuh pada beberapa <ubs yang tersisa dan bukan hanya satu dari mereka. 6umlah per blok sekunder ditentukan oleh faktor decluster, d dengan nilai-nilai khas dalam kisaran E-F. The sekunder untuk satu blok i disimpan pada disk disimpan on disk i P, ke i P d. !erhatikan bahwa, dengan syarat bahwa ada lebih dari d <ubs, tak satu pun dari ini disk yang melekat pada disk yang sama seperti i. <ub Dengan decluster faktor F, kira-kira >9Fths dari kapasitas pengolahan dan disk bandwidth <ubs dapat dialokasikan untuk kesalahan - bebas tugas. ,9Fth yang tersisa dari sumber daya harus cukup untuk untuk melayani sekunder bila diperlukan. 6adwal didistribusikan 6antung Tiger desain dalam penjadwalan beban kerja untuk The <ubs. 6adwal diatur sebagai daftar slot, di mana setiap slot mewakili pekerjaan yang harus dilakukan untuk memutar salah satu film blok - yaitu, untuk membacanya dari disk yang relevan dan transfer ke jaringan T4. da tepat satu slot untuk setiap calon klien menerima sebuah film %yang disebut penampil& dan masing-masing mewakili satu slot menempati penampil menerima real-time data video stream. =egara penampil direpresentasikan dalam jadwal oleh alamat komputer klien, identitas dari file yang dimainkan, si pengamat posisi dalam file %blok berikutnya harus disampaikan di sungai& penampil permainan nomor urut %dari mana waktu pengiriman untuk blok berikutnya dapat dihitung& dan beberapa informasi pembukuan. 6adwal ini diilustrasikan pada 7ambar ,8,,,. )aktu bermain balok T adalah waktu yang akan dibutuhkan untuk penampil untuk menampilkan blok pada komputer klien, biasanya sekitar , detik dan diasumsikan sama untuk semua film yang disimpan. Karena itu harus tiger mempertahankan T selang waktu antara waktu pengiriman dari blok di setiap sungai, dengan jitter diijinkan kecil yang ditentukan oleh buffer yang tersedia di klien komputer. $etiap <ub memelihara sebuah pointer ke dalam jadwal untuk setiap disk yang mengendalikan. $elama waktu bermain setiap blok itu harus proses semua slot dengan
27

blok angka yang jatuh pada disk ini mengendalikan dan waktu pengiriman yang termasuk dalam blok waktu bermain saat ini. "angkah yang <ub melalui jadwal pemrosesan secara real time slot sebagai berikut' ,. 4embaca blok berikutnya ke buffer penyimpanan di <ub. C. !acketi+e blok dan mengirimkannya ke jaringan T4 <ub controller dengan alamat komputer klien. .. ;pdate penampil negara dalam jadwal untuk menunjukkan blok sebelah baru dan bermain urutan nomor dan lulus diperbarui slot untuk <ub berikutnya. Tindakan ini diasumsikan untuk mengisi waktu t maksimum yang dikenal sebagai blok layanan waktu. $eperti dapat dilihat pada 7ambar ,8,,,, t secara substansial kurang dari bermain balok waktu. =ilai t ditentukan oleh bandwidth disk atau bandwidth jaringan, mana yang lebih kecil. %The pengolahan sumber daya dalam <ub yang memadai untuk melakukan dijadwalkan bekerja untuk semua disk terlampir&. Ketika seorang <ub telah menyelesaikan jadwal tugas untuk blok waktu bermain saat ini tersedia untuk downtime tugas sampai awal ofthe waktu bermain berikutnya. Dalam prakteknya, disk tidak memberikan blok dengan penundaan tetap dan untuk mengakomodasi pengiriman rata mereka membaca disk dimulai setidaknya satu layanan blok waktu sebelum blok diperlukan untuk packeti+ing dan pengiriman. $ebuah disk dapat menangani pekerjaan untuk melayani T 9 t aliran dan nilai-nilai T dan t biasanya menghasilkan nilaiQ E untuk rasio ini. Ini dan jumlah disk di seluruh sistem menentukan jumlah pemirsa bahwa sebuah sistem Tiger layanan. 4isalnya sistem Tiger dengan 8 <ubs dengan . disk yang melekat pada masing-masing dapat memberikan sekitar >@ video stream secara bersamaan. Toleransi kesalahan striping Karena semua file film di semua disk di sistem Tiger, kegagalan dari setiap komponen %disk drive atau <ub& akan menghasilkan gangguan layanan kepada semua klien. The Tiger desain obat ini dengan mengambil data dari salinan cermin sekunder ketika sebuah blok utama tidak tersedia karena kegagalan sebuah <ub atau disk drive. Ingatlah bahwa blok sekunder lebih kecil daripada primer blok di rasio faktor decluster d dan bahwa sekunder didistribusikan sehingga mereka jatuh pada beberapa disk yang melekat pada <ubs berbeda. Ketika seorang <ub atau sebuah disk gagal, jadwal dimodifikasi oleh pemula yang berdekatan untuk menunjukkan cermin penampil beberapa negara bagian, mewakili beban kerja untuk disk yang d pegang sekunder untuk film-film. $ebuah cermin negara penampil serupa dengan negara penampil normal tetapi dengan blok yang berbeda nomor dan persyaratan waktu. Karena beban kerja tambahan dibagi antara d disk dan d <ubs, dapat ditampung tanpa mengganggu tugas di slot lainnya, asalkan ada sejumlah kecil dari kapasitas cadangan jadwal. Kegagalan sebuah <ub setara dengan kegagalan dari semua disk yang melekat pada dan ditangani dengan cara yang sama. Dukungan jaringan blok masing-masing film tersebut hanya dilewatkan ke jaringan T4 oleh The <ubs yang menahan mereka, bersama-sama dengan alamat klien yang bersangkutan. 2o$ jaminan protokol jaringan T4 %lihat 3ab ?=etworksQ, 3agian
28

? T4Q& adalah diandalkan untuk memberikan blok ke komputer klien secara berurutan dan dalam waktu. Klien penyangga kebutuhan penyimpanan yang cukup untuk memegang dua blok utama, salah satu yang saat ini bermain di layar klien dan salah satu yang datang dari jaringan. Ketika primer blok sedang melayani klien hanya perlu memeriksa nomor urutan masing-masing tiba blok dan menyebarkannya dengan tampilan penangan. Ketika sekunder sedang disajikan, d <ubs bertanggung jawab untuk menyampaikan declustered blok sekunder ke jaringan di urutan dan itu adalah responsiblity klien untuk mengumpulkan dan mengumpulkan mereka dalam buffer penyimpanan. Nungsi lain Kami telah menggambarkan waktu-kegiatan kritis dari Tiger server. Itu persyaratan desain disebut untuk penyediaan cepat-maju dan mundur fungsi. Ini fungsi panggilan untuk pengiriman beberapa bagian dari blok di film ke klien dalam ;ntuk memberikan umpan balik visual biasanya disediakan oleh video recorder. Ial ini dilakukan pada terbaik-upaya dasar oleh <ubs dalam waktu tak terjadwal. Tugas yang tersisa termasuk manajemen dan distribusi dari jadwal dan pengelolaan database film, menghapus tua dan menulis film baru ke disk, menjaga indeks film. Dalam 4acan awal jadwal pelaksanaan manajemen dan distribusi <ontroller ditangani oleh komputer. Karena ini merupakan titik tunggal kegagalan dan bottleneck kinerja yang potensial, pengelolaan jadwal kemudian dirancang ulang sebagai algoritma terdistribusi *3olosky et al. ,-->/. !engelolaan database film dilakukan oleh <ubs dalam waktu tak terjadwal, sebagai tanggapan atas perintah dari <ontroller. Kinerja dan skalabilitas prototipe awal dikembangkan pada tahun ,--E dan digunakan lima !entium ,..4I+ !< masing-masing dilengkapi EF 4bytes 1 4 dan tiga disk $<$I C7byte drive, netwrok T4 controller dan menjalankan )indows =T. Konfigurasi ini diukur dalam simulasi beban klien. Ketika menyajikan film-film menjadi DF klien tanpa kesalahan dalam sistem Tiger pengiriman data yang sempurna - tidak ada blok yang hilang atau disampaikan kepada klien terlambat. Dengan satu <ub gagal %dan karenanya tiga disk& adalah layanan dipertahankan dengan tingkat kehilangan data hanya @,@CM, baik dalam tujuan desain. !engukuran lainnya yang diambil adalah late#cy &tartu0 untuk menyampaikan pertama blok film setelah menerima permintaan klien. Ini akan sangat tergantung pada jumlah dan posisi free slots dalam jadwal. lgoritma yang digunakan untuk awalnya ini akan menempatkan permintaan klien dalam slot bebas terdekat ke disk memegang blok @ dari para diminta film. Ial ini mengakibatkan nilai diukur latency startup dalam kisaran C sampai ,C detik. Kerja baru-baru ini telah menghasilkan alokasi slot algoritma yang mengurangi pengelompokan menempati slot dalam jadwal free slots meninggalkan mendistribusikan lebih merata di jadwal dan meningkatkan startup rata-rata latensi *suapan dan 3olosky ,---/. 4enyelesaikan komentar 4eskipun eksperimen awal dibuat dengan sedikit konfigurasi, kemudian pengukuran dibuat dengan ,E <ub, 8D disk konfigurasi dan penjadwalan terdistribusi skema yang digambarkan oleh 3olosky et al. *,-->/. 3eban yang dapat dilayani oleh sistem ini skala D@C berhasil untuk menyampaikan secara simultan C 43it 9 stream data kedua dengan tingkat kerugian kurang dari , blok di <ubs ,F@.@@@ ketika semua adalah berfungsi. Dengan satu <ub
29

gagal, kurang dari , dalam E@.@@@ blok hilang. Iasil ini yang mengesankan dan muncul untuk menguatkan klaim bahwa sebuah sistem Tiger dapat dikonfigurasi dengan sampai dengan ,@@@ <ubs pelayanan hingga simultan .@,@@@-E@,@@@ pemirsa. Tiger sistem telah berevolusi menjadi sebuah produk perangkat lunak 4icrosoft yang berjudul =et$how Teater $erver *4icrosoft C@@@/.

30

Refere#ce&
* nderson ,--./ nderson, D.!. %,--.&, 4eta-$cheduling for Distributed <ontinuous 4edia. <4 Transactions on <omputer $ystems, #ol. ,,, =o. .. * nderson et al. ,--@a/ nderson, D.!., Ierrtwich, 1.7. and $chaefer, <. %,--@&, $1! : 1esource 1eservation !rotocol for 7uaranteed-!erformance <ommunication in the Internet. Technical 1eport -@-@@D, International <omputer $cience institute, 3erkeley. * nderson et al. ,--@b/ nderson, D.!., T+ou, $., )ahbe, 1., 7ovindan, 1. and ndrews, 4. %,--@&, $upport for <ontinuous 4edia in the D $I $ystem. Tenth International <onference on Distributed <omputing $ystems, !aris. *3anerjea and 4ah ,--,/ 3anerjea, . and 4ah, 3. . %,--,&, The 1eal-Time <hannel dministration !rotocol. $econd International )orkshop on =etwork and 5perating $ystem $upport for Digital udio and #ideo, Ieidelberg. *3olosky et al. ,--D/ 3olosky, )., 3arrera, 6., Draves, 1., Nit+gerald, 1., 7ibson, 7., 6ones, 4., "evi, $., 4yhrvold, =. and 1ashid, 1. %,--D&, The Tiger video fileserver, Dth =5$$D # <onference, Oushi, 6apan, pril. http'99www.research.microsoft.com9Rbolosky9papers9 *3olosky et al. ,-->/ 3olosky, )., Nit+gerald, 1. and Douceur, 6. %,-->&, Distributed schedule management in the Tiger video fileserver, ,Dth <4 $ymposium on 5perating $ystem !rinciples, pp. C,C-CC., $t. 4alo, Nrance, 5ctober. http'99www.research.microsoft.com9Rbolosky9papers9 *3uford ,--E/ 3uford, 6.K. %,--E&, 4ultimedia $ystems, ddison: )esley !ublishers. *<heng ,--F/ <heng, <. K. %,--F& $urvey of 4edia $ervers, Iong Kong ;niversity <$I$, =ovember, http'99www.csis.hku.hk9Rckcheng9papers9video.ps *<;-$ee4e, =etmeeting, #i+/ ?1eferences to be addedQ. *<ru+ ,--,/ <ru+, 1. %,--,&, <alculus for =etwork Delay. IHHH Transactions on Information Theory, #ol. .>, =o. ,. *Delgrossi et al. ,--./ Delgrossi, "., Ialstrick, <., Iehmann, D., Ierrtwich, 1.7., Krone, 5., $andvoss, 6. and #ogt, <. %,--.&, 4edia $caling for udiovisual <ommunication with the Ieidelberg Transport $ystem. <4 4ultimedia A-., naheim. *Demers et al. ,-F-/ Demers, ., Keshav, $., $henker, $. %,-F-&, nalysis and $imulation of a Nair 2ueueing lgorithm. <4 $I7<544 AF-. *Dertou+os ,->E/ Dertou+os, 4.". %,->E&, <ontrol 1obotics : The !rocedural <ontrol of !hysical !rocesses. INI!
31

<ongress. *Douceur and 3olosky ,---/ Douceur, 6.1. and 3olosky, ). %,---&, Improving 1esponsiveness of a stripe-scheduled media server. $!IH !roceedings #ol. .D8E. 4ultimedia <omputing and =etworking. pp.,-C-C@.. http'99www.research.microsoft.com9Rbolosky9papers9 thrifty9mmcn--.ps *Nerrari and #erma ,--@/ Nerrari, D. amd #erma, D. %,--@&, $cheme for 1ealTime <hannel Hstablishment in )ide- rea =etworks. IHHH 6ournal on $elected reas in <ommunications, #ol. F, =o. E. *7ibbs and Tsichrit+is ,--E/ 7ibbs, $.6. and Tsichrit+is, D.<. %,--E&, 4ultimedia !rogramming, ddison-)esley !ublishers. *7ovindan and nderson ,--,/7ovindan, 1. and nderson, D.!. %,--,&, $cheduling and I!< 4echanisms for <ontinuous 4edia. <4 5perating $ystems 1eview, #ol. C8, =o. 8, pp.DF-F@. *Iyman et al. ,--,/ Iyman, 6., "a+ar, . ., !acifici, 7. %,--,&, 4 1$ : The 4 7=HT-II 1eal-Time $cheduling lgorithm. <4 $l7<54 A-,, Ourich. *Ierrtwich ,--8/ Ierrtwich, 1.7. %,--8&, chieving 2uality of $ervice for 4ultimedia pplications, H1$ D$ S-8, Huropean 1esearch $eminar on dvanced Distributed $ystems, lS lpe dSIue+, Nrance, pril. *Konstantas et al. ,-->/ Konstantas, D., 5rlarey, 0., 7ibbs, $. and <arbonel, 5. %,-->&, Distributed 4usic 1ehearsal, !roc. International <omputer 4usic <onf. ->. lso available at' http'99cuiwww.unige.ch95$79publications9T1->9 T1-><ontents.html *Kopet+ et al. ,-F-/ Kopet+, I. et al. %,-F-&, Distributed Nault-Tolerant 1eal-Time $ystems : The 4 1$ pproach. IHHH 4icro, #ol. -, =o. ,. *Kopet+ and #erissimo ,--./ Kopet+, I. and #erissimo, !. %,--.&, 1eal Time and Dependability <oncepts, in 4ullender %Hd.&, Distributed $ystems, Hdition C, ddison-)esley ,--.. *"iu and "ayland ,->./ "iu, <.". and "ayland, 6.). %,->.&, $cheduling lgorithms for 4ultiprogramming in a Iard 1eal-Time Hnvironment. 6ournal of the <4, #ol. C@, =o. ,. *"eland et al. ,--./ "eland, ) H., TaGGu, 4.$., )illinger, )., )ilson, D.#. %,--.&, 5n the $elf-$imilar =ature of Hthernet Traffic. <4 $I7<544 A-., $an Nrancisco. *4icrosoft C@@@/ 4icrosoft <orporation %C@@@&, =et$how Theater $erver )eb !age. http'99www.microsoft.com9Theater9 *4ok ,-F8/ 4ok, .K. %,-F8&, $ 1T51 : Design Hnvironment for 1eal-Time $ystems. =inth IHHH <54!-$ <. *"aursen et al. ,--E/ "aursen, ., 5lkin, 6. and !orter, 4. %,--E&, 5racle media server' !roviding consumer based interactive
32

access to multimedia data. $I745D 1ecord % <4 $pecial Interest 7roup on 4anagement of Data&, C.%C&'E>@-E>>, 6une. *=agarajan and Kurose ,--C/ =agarajan, 1. and Kurose, 6. %,--C& 5n Defining, <omputing, and 7uaranteeing 2uality-of-$ervice in Iigh-$peed =etworks. I=N5<54 A-C. *=agle ,-F>/ =agle, 6. %,-F>&, 5n !acket $witches with Infinite $torage. IHHH Transactions on <ommunications, #ol. .8, =o E. *!artridge ,--C/ !artridge, <. %,--C&, !roposed Nlow $pecification. Internet 1N< ,.D., =etwork Information <enter. *$teinmet+ and Hngler ,--./ $teinmet+, 1. and Hngler, <. %,--.&, Iuman !erception of 4edia $ynchroni+ation. Technical 1eport E..-.,@, I34 Huropean =etworking <enter, Ieidelberg. *$+entivanyi ,---/ $+entivanyi, $. %,---&, Inde( to 4ultimedia Information $ources. http'99dutiem.twi.tudelft.nl9projects94ultimediaInfo9 *Topolcic ,--@/ Topolcic, <. %Hd.& %,--@&, H(perimental Internet $tream !rotocol, #ersion C. Internet 1N< ,,-@, =etwork Information <enter. *Turner ,-FD/ Turner, 6.$. %,-FD&, =ew Directions in <ommunications %or )hich )ay to the Information ge&. IHHH <ommunications, #ol. CE, =o. ,@ *#ogt et al. ,--./ #ogt, <., Ierrtwich and 1.7, =agarajan, 1. %,--.&, Iei1 T : The Ieidelberg 1esource dministration TechniGue' Design !hilosophy and 7oals. Kommunikation in verteilten $ystemen, 4Tnchen, Informatik aktuell, $pringer. *Ohang et al. ,--./ Ohang, ", Deering, $.H., Hstrin, D., $henker, $. Oappala, D. %,--.&, 1$#! : =ew 1esource 1eservation !rotocol. IHHH =etwork 4aga+ine, #ol. -, =o. 8.

33

Anda mungkin juga menyukai