Anda di halaman 1dari 25

REFERAT KOMA

Pembimbing: dr. Nur Faizah, Sp.A Disusun Oleh: Dera Fakhrunnisa (G1A212103)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO 2013

Latar Belakang
Koma merupakan keadaan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan dimana tidak ada reaksi sama sekali ketika diberi rangsang apapun

Koma merupakan salah satu petunjuk adanya kegagalan fungsi integritas otak.

Koma pada anak merupakan penyebab utama tingginya morbiditas dan mortalitas pada kasus kegawatdaruratan (Trubel et al., 2007)

Dibutuhkan diagnosis, serta tatalaksana secara cepat dan tepat

Formatio Reticularis

Definisi

KOMA: Keadaan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan dimana tidak ada reaksi sama sekali ketika diberi rangsang apapun, baik dalam hal membuka mata, bicara, maupun reaksi motorik.

Etiologi
Trauma Kontusio Perdarahan intrakranial Diffuse axonal injury Non Trauma Infeksi Epilepsi Intoksikasi Kongenital Metabolik Neoplasma Lain-lain

Klasifikasi
KOMA

Supratentorial diensefalik

Infratentorial diensefalik

Bihemisferik difus

Ensefalopati metabolik primer

Ensefalopati metabolik sekunder

Contd
Koma Supratentorial Diensefalik
Disebabkan oleh semua proses supratentorial yang mengakibatkan destruksi dan kompresi pada substansia retikularis diensefalon (nuclei intralaminares).

Koma Infratentorial Diensefalik


Disebabkan oleh proses patologik di ruang infratentorial.

Contd
Koma Bihemisferik Difus
Terjadi karena metabolisme neuronal kedua hemisfer terganggu secara difus

1) Ensefalopati metabolik primer


Terjadi karena degenerasi di substansia grisea atau substansia alba otak

2) Ensefalopati metabolik sekunder:


Terjadi akibat ekstraserebral yang melibatkan metabolisme otak

Patogenesis

Koma bihemisferik Koma diensefalik

Contd

Normal brain position

Lesi supratentorial

Lesi infratentorial

Penegakan Diagnosis
DIAGNOSIS

Anamnesis: Trauma kepala, konvulsi DM, peny. ginjal, jantung, paru, obat, alergi

Px Fisik

Px Penunjang: Lab, CT scan, MRI, pungsi lumbal, EEG

Vital Sign: Nadi, HR, laju & pola nafas, TD

Px Neurologis: PCS, posisi, pupil, ref. sefalik, motorik, sensorik

Px sistemik: Kulit, kepala, THT, abdomen, thorax, ekstremitas

Pemeriksaan Fisik
Vital Sign

Contd

Pemeriksaan Neurologis
Penilaian kesadaran PCS
Membuka Mata Verbal Non Verbal Motorik Skor

Mengikuti perintah Baik, tidak disorientasi Spontan Stimulus verbal Rangsang nyeri Reaksi (-) Bicara kalimat, disorientasi Kata-kata, tidak tepat Mengerang Respon (-) Senyum, mengikuti objek suara Menangis, dapat dibujuk Rewel, tidak kooperatif, tanggap lingkungan Gelisah, agitasi Respon (-) Melokalisir nyeri Menghindar Dekortikasi Deserebrasi Respon (-)

6 5 4 3 2 1

Pupil dan Gerak Bola Mata

Refleks Sefalik
1. Refleks okulosefalik

Kelopak mata dibuka kepala diputar ke samping kanan, kiri, ditekuk, ditengadahkan

(+) : pemutaran ke kanan, mata deviasi ke kiri; deviasi ke atas jika difleksikan di leher batang otak intak (-) : tidak bergerak, gerakan asimetrik kerusakan pons, mesensefalon

Contd
2. Refleks okulovestibular (Tes Kalori)
Air es dialirkan melalui membran timpani yang intak
(+) : mata bergerak kearah telinga yang dirangsang batang otak intak (-) : tidak bergerak, gerakan asimetrik kerusakan pons, mesensefalon

Refleks Kornea
Mengusap kornea dengan kapas halus (+) batang otak intak

Refleks Muntah
Menyentuh dinding belakang faring (-) kerusakan medulla oblongata

Respon Motorik dan Sensorik


Motorik

Spontan Mioklonik: ensefalopati metabolik Kejang fokal: lokasi lesi struktural Kejang multifokal: proses metabolik

Refleks Dekortikasi lesi hemisfer diifus atau tepat diatas mesensefalon Deserebrasi lesi batang otak

Sensorik: respons asimetris menandakan lateralisasi defisit sensoris.

Komplikasi
Pneumonia

Gagal nafas

Komplikasi KOMA

Aspirasi

Dekubitus

Diagnosis Banding
1. The Locked-in syndrome
Suatu keadaan klinis dimana terdapat sedikit atau tidak
ada gangguan kesadaran, untuk memberi namun respon terdapat secara

ketidakmampuan adekuat.

Penatalaksanaan

Ref: Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat IDAI, 2013

Prognosis
Prognosis buruk bila didapatkan: 1. Adanya gangguan fungsi batang otak 2. Pupil lebar tanpa adanya refleks cahaya. 3. GCS yang rendah (1-1-1).

DAFTAR PUSTAKA
Mardjono, M., Sidharta P. 2009. Kesadaran dan Fungsi Luhur dalam Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat. Hal. 181200. Harris, S. 2004. Penatalaksanaan Pada Kesadaran Menurun dalam Updates in Neuroemergencies. Jakarta: FKUI. Hal.1-7 Trubel HK, Norotny E, Lister G. 2007. Outcome of coma in children. Curr Opin. Pediatr.15: p.283-287. Tasker RC, Cole GF. 1996. Acute encephalopathy of childhood and intensive care. In: Brett EM, editor. Pediatric Neurology, 3rd edn. Edinburgh: Churchill Livingstone. p.691-729. Harsono (ed.). 2005. Buku Ajar Neurologis Klinis, cetakan ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Lumbantobing (ed.).2005. Kesadaran dalam Neurologi Klinik, Pemeriksaan Fisik dan Mental, cetakan ketujuh. Jakarta: FKUI. Hal. 7-16. Snell, Richard. 2006. Formasio Retikularis dan Sistem Limbik dalam Neuroanatomi Klinik Edisi 5. Jakarta: EGC. Hal. 337345. Price, A. Sylvia (ed). 2006. Anatomi dan Patofisiologi Sistem Saraf dalam Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol 2 Edisi 6. Jakarta: EGC. Hal. 1007-1043. Childrens Coma Scale (Modified Glasgow coma Scale, Adelaide Coma Scale). Algorithm. Available at : www.childneuro.org.uk/content/publish/algorithms/article_211.shtml-51k Setyabudhi, Irawan M., Saptadi Y. 2013. Evaluasi Diagnosis dan Tata Laksana Penurunan Kesadaran Pada Anak dalam Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal: 19-29. Wong, C.P., Forsyth, R.J., Kelly T.P., Eyre, J.A. 2001. Incedence, aetiology, and outcome of non traumatic coma: a population based study. Arch Child Dis. 84: p. 193-199. Ahmed, A., Ejaz K., Shamin., M.S., Salim M.A., Khan M.U.R. 2011. Non traumatic coma in paediatric patients: etiology and predictors of outcome. J Pak Med Assoc. 61: p. 671-675. Khodapanahandeh, F., Najarkalayee, N.G. 2005. Etiology and Outcome of Non-traumatic Coma in Children Admitted to Pediatric Intensive Care Unit. Iran J Pediatr. 19(4): p. 393-398. Behrman R.E., Kleigman R.M., Arvin A.M. 2000. Koma Pada Masa Anak dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol. 3 Edisi 15. Jakarta: EGC. Hal 2089-2092.

Anda mungkin juga menyukai