Anda di halaman 1dari 75

SK , KD, TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI

INDIKATOR

TUJUAN PEMBELAJARAN

CONTOH SOAL

VIDEO PENGUKURAN

SK , KD, TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI

INDIKATOR CONTOH SOAL

TUJUAN PEMBELAJARAN VIDEO PENGUKURAN

STANDAR KOMPETENSI

Mengukur besaran dan menerapkan satuannya

KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya Menggunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu besaran fisis

Dapat membandingkan besaran pokok dan besaran turunan. Dapat menerapkan satuan besaran pokok dalam sistem internasional. Dapat Melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa dan waktu. Dapat memahami angka penting Dapat menuliskan hasil pengukuran dengan tepat sesuai aturan penulisan angka penting.

TUJUAN PEMBELAJARAN

SK , KD, TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI

INDIKATOR CONTOH SOAL

TUJUAN PEMBELAJARAN VIDEO PENGUKURAN

Besaran pokok dan besaran turunan dibandingkan Satuan besaran pokok diterapkan dalam Sistem Internasional Nilai yang ditunjukkan alat ukur dibaca secara tepat, serta hasil pengukuran ditulis sesuai aturan penulisan angka penting disertai ketidakpastiannya (batas ketelitian alat) dengan tepat.

Angka penting didefinisikan dan diterapkan dalam pengukuran. Pengertian tentang kesalahan sistematik dan acak dijelaskan serta diberikan contohnya Kesalahan sistematik dihitung dalam pengukuran Data hasil pengukuran diolah dan disajikan dalam bentuk grafik dan dibuat kesimpulan tentang besaran fisis yang diukur berdasarkan hasil yang telah disajikan dalam bentuk grafik

SK , KD, TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI

INDIKATOR CONTOH SOAL

TUGAS VIDEO PENGUKURAN

Pokok Besaran
Besaran yang satuannya telah ditetapkan (distandarkan)

Turunan
Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok

Besaran Panjang Massa Waktu Arus listrik Suhu Jumlah zat Intensitas cahaya

Satuan Meter (m) Kilogram (kg) Sekon (s) Ampere (A) Kelvin (K) Mol Kandela (cd)

Besaran Sudut datar Sudut ruang

Satuan Radian (rad) Steradian (sr)

Besaran Luas Volume Massa Jenis Kecepatan Percepatan Gaya Usaha Tekanan

Satuan m2 m3 kg.m-3 m.s-1 m.s-2 kg.m.s-2 kg.m2.s-2 kg.m-1.s-3

Besaran Setara
Dua besaran setara jika dapat dinyatakan dengan satuan yang sama
Panjang, lebar, dan tinggi adalah tiga besaran yang setara karena dapat dinyatakan dengan m Usaha setara dengan energi dengan satuan J Berat setara dengan gaya dengan satuan N

Sistem lokal
Panjang: depa, jengkal, hasta, marhalah Luas: tumbak Volume: kullah, kati, mud

Sistem Britania ( British System )


Panjang: foot (ft) Massa: pound (lb) Gaya: pound force (lbf)

Besaran Gaya Usaha Tekanan Daya Frekuensi Muatan listrik

Satuan kg.m.s-2 kg.m2.s-2 kg.m-1.s-2 kg.m2.s-3 s-1 A.s

Satuan Pengganti Newton (N) Joule (J) Pascal (Pa) Watt (W) Hertz (Hz) Coulomb (C)

Besaran Panjang
Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang dalam vakum dari radiasi yang bersesuaian dengan transisi atom krypton-86 (Kr86) di antara tingkat 2p10 dan 5d5 Alat Ukur Panjang

Massa Dalam SI, massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg). Satu kilogram standar sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Perancis Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuansatuan lain, misalnya : gram (g), miligram (mg), dan ons untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa yang besar.

Anak Timbang

Neraca lengan

1 ton = 10 kw = 1.000 kg 1 kg = 1.000 g = 10 ons

Satu sekon standar adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali Satu ampere standar didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 107 Nm1

Waktu Satuan dasar SI untuk waktu adalah sekon (s). Satu sekon standar bersesuaian dengan 9.192.631.770 kali periode radiasi yang dihasilkan oleh transisi di antara tingkat hiperhalus atom Cesium-133 (Cs133). Berdasar jam atom ini, dalam selang 300 tahun hasil pengukuran waktu tidak akan bergeser lebih dari satu sekon Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya: menit, jam, hari, bulan, tahun, abad dan lain-lain. 1 hari = 24 jam 1 jam = 60 menit 1 menit = 60 sekon.

Stopwatch

Satuan Standar
Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 dari suhu titik tripel air Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu

Satuan Standar
Satu mol standar setara dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10-2 kg karbon-12

Awalan dalam SI
Awalan Kilo Mega Giga Tera Peta Exa Simbol K M G T P E Faktor 103 106 109 1012 1015 1018 Awalan mili mikro nano piko femco ato Simbol m n p f a Faktor 10-3 10-6 10-9 10-12 10-15 10-18

Contoh
1 km = 1 x 103 m = 1000 m 2 nm = 2 x 10-9 m 3 MW = 3 x 106 W 40 C = 40 x 10-6 C

Konversi Satuan Konversi satuan adalah mengubah nilai besaran yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu menjadi nilai besaran yang sama yang dinyatakan dalam satuan yang berbeda Konversi satuan dilakukan dengan mengalikan atau membagi nilai besaran dengan faktor konversi

Contoh 1 kg = 2,2046 lb (faktor konversi)

2, 2046 lb 3 kg = 3 kg x 6,6138 lb 1 kg

1 kg 3 lb = 3 lb x ... kg 2, 2046 lb

Contoh 3 mg = kg ?

10 g 3 3 mg = 3 mg x 3x10 g 1 mg

1 kg 6 3x10 g = 3x10 g x 3 3x10 kg 10 g


3 3

10 GW= 10 X 109 W

Kuis (10 menit) 1. Diketahui faktor konversi 1 in. = 2,54 cm maka, a. 3 in. = cm b. 3 cm = in. 2. Konversikan sesuai satuan yang diminta: a. 3 nm = mm b. 3 GigaVolt = miliVolt

Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok

Dimensi Besaran Pokok


Besaran Panjang Massa Waktu Arus listrik Suhu Jumlah zat Intensitas cahaya Satuan m Kg s A K Mol cd Dimensi L M T I N J

Dimensi Besaran Turunan

Besaran Gaya Usaha Tekanan Daya Frekuensi Muatan listrik

Satuan N (kg.m.s-2) J (kg.m2.s-2) Pa (kg.m-1.s-2) W (kg.m2.s-3) Hz (s-1) C (A.s)

Dimensi M.L.T-2 M.L2.T-2 M.L-1.T-2 M.L2.T-3 T-1 I.T

Dimensi Besaran Turunan


Kalor jenis
Satuan: J.kg-1.K-1 Dimensi: M.L2.T-2.M-1.-1 = L2.T-2.-1

Dimensi Besaran Turunan


Persamaan gaya gravitasi Newton

F = Gaya gravitasi, N G = Tetapan gravitasi universal m1, m2 = massa benda 1 dan 2, kg r = jarak antara dua benda, m

m1m2 F G 2 r

Tentukan dimensi G

Dimensi Besaran Turunan


2
2

m1m2 F G 2 r

Fr G m1m2

Nm G[ ] 2 kg
2

G[]M .L .T
3

M .L.T L G[] 2 M

Tugas (1)

TUGAS (1)

Tugas (2)
Persamaan gas ideal dirumuskan sebagai berikut: pV = nRT dengan, p = tekanan, Pa V = volume, m3 n = jumlah zat, mol R = tetapan gas ideal T = suhu, K Tentukan dimensi R

Pengertian Mengukur: membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan Satuan: nilai standar bagi pembanding alat ukur Besaran: segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka

Contoh Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam

Contoh Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = Jarak Nilai Besaran = 90 Satuan = km

Contoh Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = waktu Nilai Besaran = 2,5 Satuan = jam

Contoh Jarak Kota Malang Surabaya 90 km, dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan mobil yang melaju dengan kecepatan rata-rata 36 km/ jam Besaran = kecepatan rata-rata Nilai Besaran = 36 Satuan = km/ jam

Pengukuran Besaran Pengukuran panjang Pengukuran massa Pengukuran waktu

Alat Ukur Panjang Mistar Jangka sorong Mikrometer Sekrup

Mistar Hasil pengukuran besaran dinyatakan dengan beberapa angka pasti dan satu angka taksiran yang terletak di belakang Pengukuran dengan mistar memiliki ketelitian 1 mm

Mistar Hasil pengukuran


X0 = 3,24 (benar) X0 = 3,23 (benar) X0 = 3,16 (salah) X0 = 3,2 (salah)

PENGUKURAN PANJANG

Jangka Sorong Pengukuran dengan jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 mm

Jangka Sorong Cara Kerja Mengukur diameter luar benda Mengukur diameter dalam benda Mengukur kedalaman benda

Jangka Sorong Cara Pembacaan Skala Skala utama, satuan cm Skala nonius, satuan mm Cara pembacaan
Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama Perhatikan skala utama sebelum nol pada skala nonius Hasil pembacaan = Skala Utama + Skala Nonius

Mikrometer Sekrup Pengukuran dengan mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm

Mikrometer Sekrup Komponen Poros tetap Poros geser / putar Skala utama Skala nonius Pemutar Pengunci

Mikrometer Sekrup Cara Kerja

Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.

Alat Ukur Massa Neraca Lengan Neraca Kimia Neraca Digital

Alat Ukur Waktu Jam matahari

Jam Pasir
Arloji Stop Watch

Tugas (3) Tentukan hasil pengukuran panjang alat


ukur berikut ini ?
Jangka Sorong

MIKROMETER SKRUP

Bilangan Penting Bilangan Penting adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran dengan alat ukur Bilangan Penting terdiri atas beberapa angka pasti dan satu angka taksiran
Contoh: 3,24 cm (3,2 = angka pasti, 4 = angka taksiran)

Bilangan Eksak Bilangan Eksak adalah bilangan pasti yang diperoleh dari kegiatan membilang
Contoh: 3 butir telur 4 lembar kertas 6 ekor kambing

Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting Semua angka bukan nol adalah angka penting
258,14 m (5 angka penting)

Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting;
70,02 cm (4 ap)

Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah, angka penting berakhir pada garis bawah
700 (3 ap), 84,0 (3 ap) 320 (2 ap)

Aturan Menyatakan Banyaknya Angka Penting angka nol di sebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting
0,025 (2 ap) 0,00470 (3 ap)

Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 252,8 kg (8 = angka taksiran) 2,37 kg + (7 = angka taksiran) 255,17 kg (1 & 7 = angka taksiran) ditulis 255,2 kg

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan penting hanya boleh memiliki satu angka taksiran Contoh: 570 cm (7 = angka taksiran) 364 cm - (4 = angka taksiran) 206 cm (0 & 6 = angka taksiran) ditulis 210 cm

Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka yang penting paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 25.3 m x 14 m = 354.2 m2 (3 ap) (2 ap) Ditulis: 350 m2

Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian dua bilangan penting, sama dengan jumlah angka yang penting paling sedikit dari salah satu faktor Contoh: 394.5 m : 15 s = 26,3 m/s (4 ap) (2 ap) Ditulis: 26

Aturan Berhitung dengan Angka Penting Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 cm x 12 = 102.84 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 103 cm

Aturan Berhitung dengan Angka Penting

Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya Contoh: 8.57 cm : 3 = 2.856667 cm (3 ap) (bil. eksak) Ditulis: 2,86 cm

Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: (4,32 m)3 = 80,621568 m3 (3 ap) Ditulis: 80,6 cm

Aturan Berhitung dengan Angka Penting Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan atau penarikan akar sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya Contoh: 25 cm2 = 5 cm (2 ap) Ditulis: 5,0 cm

Aturan Pembulatan angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah


6,423 angka 3 dibulatkan ke bawah jadi 6,42

angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas


6,426 angka 6 dibulatkan ke atas jadi 6,43

angka 5 dibulatkan menjadi genap


6,425 angka 5 dibulatkan ke bawah jadi 6,42 6,435 angka 5 dibulatkan ke atas jadi 6,44

Tugas (4) Latihan

Notasi Ilmiah

a x 10

a bilangan penting 1 a < 10 n bilangan bulat 10n menyatakan orde

Pindahkan koma desimal sampai tersisa satu angka jika koma desimal pindah ke kiri, n adalah bulat positif, jika ke kanan n adalah bulat negatif n adalah banyaknya angka yang dilewati sewaktu memindahkan koma desimal
75400 W = 7,54 x 104 W 0,000570 N = 5,70 x 10-4 N

Aturan menulis hasil pengukuran dengan notasi ilmiah

Tugas (5) Latihan 1. Eko akan membuat sebuah bingkai berbentuk bujur sangkar. Kebetulan mempunyai sepotong kayu. Setelah diukur panjangnya 2,43 m. Dengan menggunakan aturan angka penting bisakah Kamu membantu Eko menentukan panjang masing-masing sisi bingkai. 2. Suatu taman bunga kecil berbentuk bujur sangkar dihitung luasnya 81 m2 . Hitunglah panjang sisi-sisi taman tersebut. Jika sisi-sisi taman diperkecil menjadi 2,5 m Tentukan luas taman tersebut sekarang.

Kegiatan Percobaan Tanggal/Jam Kelas/ Smt Kelompok 1. ................... 2. ................... 3. ................... 4. .. : : X/1 : 5. .......................... 6. .......................... 7. .......................... 8 ..

Judul Percobaan

Pengukuran Besaran

Petunjuk Percobaan : 1. Baca literatur yang berkaitan dengan besaran dan satuan (jangka sorong, mikrometer sekrup, Neraca Tiga lengan) 2. Baca dengan cermat petunjuk percobaan 3. Lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang disajikan 4. Buatlah laporan hasil percobaan (individu) di kertas laporanmu Alat-alat dan Bahan : 1. jangka sorong 2. mikrometer sekrup 3. neraca tiga lengan atau tiimbangan 4. kubus terbuat dari kayu,besi , baja, tembaga, kuningan 5. tabung reaksi 6. potongan kertas karton 7. potongan triplek 8 .kertas HVS

Jangka Sorong
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Benda kertas karton triplek tabung reaksi kubus kayu kubus besi kubus baja k. tembaga k. kuningan panjang ............... ............... ............... .............. ............... .............. ............. ............... lebar ............. ............. ............. ............. ............. ............. ............ ............. tebal ............ ............ ............ ............ ........... ............ ........... ............ .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... volume ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............

MIKROMETER SKRUP
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Benda kertas karton triplek tabung reaksi kubus kayu kubus besi kubus baja k. tembaga k. kuningan panjang ............... ............... ............... .............. ............... .............. ............. ............... lebar ............. ............. ............. ............. ............. ............. ............ ............. tebal ............ ............ ............ ............ ........... ............ ........... ............ .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... volume ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............

Anda mungkin juga menyukai