Anda di halaman 1dari 3

NAMA : GHISQY ARSY MULKI

NIM : 2011730136
5. JELASKAN ALUR PEMERIKSAAN PADA KASUS !
Anamnesa
Kapan terjadinya muntah perlu diperjelas, jika muntah setelah makan terjadi
dapat disebabkan oleh adanya iritasi bahan makanan pada struktur lambung yang
mungkin terdapat ulkus. Juga mungkin dapat terjadi akalasia sehingga makanan
tidak dapat masuk ke lambung dan kemudian dikeluarkan lewat mulut. Muntah
yang disebabkan oleh peradangan seperti pada kolesistisis dan Pankreatitis juga
mengakibatkan muntah segera setelah makan. Namun dengan gejala penyerta
yang berbeda-beda.
Karakteristik Muntah, Karakteristik makanan yang keluar dapat membantu
diagnosis, jika makanan yang keluar tidak asam maka diagnosa akan condong ke
akalasia. Jika terdapat darah dapat mengarahkan kita pada terjadinya ulkus, bila
darah tersebut berwarna segar maka dapat dipastikan luka berasal dari saluran
cerna sebelum masuk lambung, mungkin berasal dari dinding esofagus atau
faring, darah yang berwarna coklat seperti kopi mengindikasikan adanya
perdarahan dari lambung, dan adanya empedu pada muntahan memperlihatkan
bahwa makanan telah sampai ke duodenum jadi diagnosis mengarah pada
kelainan di duodenum.
Gejala yang Menyertai Muntah, Nyeri pada perut dapat mengindikasikann pada
ulkus peptik, obstruksi intestinum, dan penyakit-penyakit peradangan . Muntah
dapat meredakan sakit pada perut pada ulkus yang terdapat di saluran cerna,
namun pada penyakit radang, muntah tidak terlalu mempengaruhi rasa sakit di
perut. Adanya diare, demam dan myalgia, mengarahkan pada penyakit infeksi.
Turunnya berat badan dan malnutrisi memberitahukan bahwa penyakit telah
berlangsung kronis. Adanya lesi pada sistem saraf pusat akan bergejala sakit
kepala, perubahan penglihatan, dan kekakuan leher. Nyeri dada, disfagi, atau
jaundice mengarah pada penyakit jantung, esofagus, dan hepatobilier.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat membantu penegakan diagnosis, adanya demam
mengindikasikan adanya infeksi sedang berlangsung. Takikardi dan orthostatik
menunjukkan gejala dehidrasi atau malnutrisi. Jika terjadi nyeri tekan pada
pemeriksaan palpasi dapat didiagnosa adanya ulkus dalam saluran cerna.
Pemeriksaan pada ukuran hepar juga membantu diagnosa, adanya hepatomegali
menandakan adanya sirosis dan hepatitis. Kepucatan pada pasien menandakan
bahwa pasien juga telah mengalami malbsorbsi yang menandakan bahwa
makanan tidak sempat masuk ke lambung untuk dicerna proteinnya.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium, Hitung darah lengkap dapat menunjang diagnosis, leukositosis
terjadi pada peradangan, leukopenia pada infeksi virus. Namun secara
keseluruhan tes laboratorium kurang mendukung dalam penegakkan diagnosis.

Radiology, Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu foto thorax dengan kontras
barium untuk melihat keadaan pada esofagus, jika terjadi gambaran ekor tikus
atau paruh burung maka dapat dipastikan terjadi striktur pada lumen esofagus,
entah disebabkan oleh divertikuli atau akalasia. Foto MD memperlihatkan
gambaran keadaan gaster, jika terjadi striktur pada LES maka didiagnosis sebagai
akalasia. Ulkus Gaster sulit terlihat pada foto polos, gambaran ulkus dapat
terlihat pada gambaran foto CT-Scan.
Endoscopy, Pemeriksaan ini merupakan suatu golden standard dalam menilai
penyebab muntah, ulkus esofagus, ulkus gaster, dan anomaly pada saluran
pencernaan dapat terlihat sehingga tingkat akurasi dalam mendiagnosis pada
modalitas ini sangat tinggi.
Jika pemeriksaan menunjukkan keganasan, maka dilakukan pemberian terapi,
terapi yang dapat kita berikan bisa kita lihat di bawah ini.
MACAM TERAPI
1. TERAPI UTAMA
Yaitu terapi yang ditujukan untuk
menghilangkan penyakit kanker. Bisa
dikerjakan dengan berbagai cara:
misal : Tumor solid lokal . . . .
Operasi Bila telah menyebar
luas dan hormonal dependent
maka terapi utamanya adalah
hormonal terapi
2. TERAPI TAMBAHAN (ADJUVANT)
Yaitu tindakan / tambahan terapi pada
terapi utama yang ditujukan untuk
menghancurkan sel-sel kanker yang
mikroskopik mungkin masih ada
Misal :
Ca-Mamma std II, terapi utama operasi
terapi adjuvant radiasi, hormonal, khemoterapi
Ca-Mamma std IV, terapi utama hormonal / khemoterapi
terapi adjuvant operasi
3. TERAPI KOMPLIKASI

Yaitu tindakan terhadap komplikasi


penyakit kanker itu sendiri atau
komplikasi karena pengobatan penyakit
kankernya.
4. TERAPI BANTUAN
Yaitu terapi berupa nutrisi, transfusi darah, fisioterapi
C. CARA TERAPI
1.

Operasi

2.

Radioterapi

3.

Khemoterapi

4.

Hormonal terapi

5.

Immunoterapi

6.

Lain-lain : Elektrokoagulasi

7.

Terapi kombinasi

Anda mungkin juga menyukai