Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan hubungan antara struktur dan fungsi keluarga dengan penularan penyakit
pada scenario?
Jawab :
DEFINISI KELUARGA
Menurut Depkes RI (1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suaru tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Friedmen (1998), keluarga
adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling
membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional , serta mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari anggota keluarga.
STRUKTUR DAN FUNGSI KELUARGA
1. Struktur Keluarga
Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus menerus berinteraksi
satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan
pola hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya
seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dan sebagainya yang
semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu
akan membentuk kekuatan dan struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat
diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk
merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur keluarga yang sangat kaku atau
sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi keluarga.
Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:
a. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa
disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti : sender,
chanel-media, massage, environtment dan reciever.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1) Karakteristik pengirim yang berfungsi
a. Yakin ketika menyampaikan pendapat
b. Jelas dan berkualitas
c. Meminta feedback
d. Menerima feedback
2) Pengirim yang tidak berfungsi
a. Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data yang
obyektif)Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi wajahnya)
b. Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu yang
tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar, baik/buruk,
normal/tidak normal, misal: kamu ini bandel, kamu harus
c. Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
d. Komunikasi yang tidak sesuai
3) Karakteristik penerima yang berfungsi
a. Mendengar
b. Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)
c. Memvalidasi
4) Penerima yang tidak berfungsi
a. Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
b. Diskualifikasi, contoh : iya dech..tapi.
c. Offensive (menyerang bersifat negatif)
d. Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
e. Kurang memvalidasi
5) Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
a. Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
b. Komunikasi terbuka dan jujur
c. Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
d. Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6) Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
a. Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
b. Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
c. Kurang empati
d. Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
e. Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
f. Komunikasi tertutup
g. Bersifat negative
h. Mengembangkan gosip
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam
masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.
Perilaku peran
a. Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga,
sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya,
pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.
Tipe struktur kekuatan yaitu:
1) Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap anak)
2) Referent power (seseorang yang ditiru)
3) Resource or expert power (pendapat ahli)
4) Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)
5) Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
6) Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
7) Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih
misalnya hubungan seksual)
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan
keputusan dalam keluarga seperti:
1) Konsensus
2) Tawar menawar atau akomodasi
3) Kompromi atau de facto
4) Paksaan
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma
adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam
keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
2. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi
keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan
keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan
tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal
maupun eksternal.
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan
dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak
didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan
perilaku yang menyimpang.
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi
yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan
konflik dan pemecahan masalah.

Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
a) Fungsi afektif dan koping, yaitu keluarga memberikan kenyamanan emosional
anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi
stress.
b) Fungsi sosialisasi, yaitu keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai,
sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
c) Fungsi reproduksi, yaitu keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan
meneruskan keturunan.
d) Fungsi ekonomi, yaitu keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan
kepentingan di masyarakat
e) Fungsi fisik, yaitu keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.

Fungsi keluarga menurut Allender (1998):
a) Affection
1) Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan
2) Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual
3) Menambah anggota baru
4) Security and acceptance
5) Mempertahankan kebutuhan fisik
6) Menerima individu sebagai anggota
b) Identity and satisfaction
1) Mempertahankan motivasi
2) Mengembangkan peran dan self image
3) Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas
4) Affiliation and companionship
5) Mengembangkan pola komunikasi
6) Mempertahankan hubungan yang harmonis
c) Socialization
1) Mengenal kultur (nilai dan perilaku)
2) Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal
3) Melepas anggota
d) Controls
1) Mempertahankan kontrol sosial
2) Adanya pembagian kerja
3) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992):
a) Fungsi keagamaan :
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
b) Fungsi sosial budaya :
membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
c) Fungsi cinta kasih :
memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota
keluarga
d) Fungsi melindungi :
melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga
merasa terlindung dan merasa aman
e) Fungsi reproduksi :
meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat
anggota keluarga
f) Fungsi sosialisasi dan pendidikan :
mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak,
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
g) Fungsi ekonomi :
mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk
memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang
h) Fungsi pembinaan lingkungan :
Fungsi keluarga yang memberikan kemampuan pada setiap keluarga dapat menempatkan
diri secara serasi, selaras dan seimbang sesuai daya lingkungan alam dengan lingkungan
yang berubah secara dinamis.

Anda mungkin juga menyukai