Beastiality
Beastiality
Termasuk kategori parafilia Melibatkan perasaan romantis antara manusia dengan hewan Ada keinginan untuk menjaga hewan dari marabahaya
Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan manusia mengenal aktivitas ini Beberapa sumber menyatakan sejak awal peradaban manusia, sebagian menolaknya Dalam Kitab Taurat sudah tertulis Hewan yang sering menjadi objek adalah anjing, kuda, domba, sapi, kera Oral seks, anal seks, dan seks penetratif
Study mengenai bestiality masih sangat sedikit sehingga pola perilaku dan motivasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku tersebut belum bisa dipahami Kendala:
1. 2. Respon masyarakat Pelaku bestiality berani menunjukan eksistensinya
Jumlah pelaku juga belum bisa diketahui dengan pasti, namun melihat dari materi pornografi yang berisikan aktivitas seksual dengan binatang maka dapat disimpulkan jumlahnya cukup besar.
14.7%
19.8%
Getting pregnant from animal, or vice versa Sex with Lupine (e.g. Werewolf, werecat, etc.) Sex with Big Cats
10.2%
10.1% 7.2%
Other
Bestiality memang tidak menyebabkan kehamilan, namun bukan berarti bestiality bebas dari resiko Bahaya bestiality:
Penyakit menular seperti HIV Aids Rabies Alergi Cacing
Bisa menyebabkan kanker penis Sekresi hewan berbeda dari sekresi manusia
and
Belum ada undang-undang yang mengatur aktivitas seksual dengan Binatang Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, bestiality bukanlah hal yang melanggar hukum. Di Swedia pun demikian. Jerman semenjak tahun 1969 melegalkan bestiality dengan syarat tidak menyakiti binatang, namun sejak 2012 kemarin parlemen Jerman sudah merancang undang-undang yang melarang hubungan seksual dengan binatang
Bestiality adalah penyimpangan dan juga perbuatan keji Manusia memiliki kodrat yang berbeda dengan binatang Manusia diciptakan serupa gambar dan rupa Allah
Biblical Perspective
Dalam kitab Kejadian, dituliskan bahwa tidak ada satupun hewan yang cocok untuk Adam Manusia menjadi sama seperti binatang, tidak berakal budi, tidak bisa membedakan kasih dan hawa nafsu
Kesimpulan