BAB I
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur Alamat
: Ny. R
: 29 tahun : Villa Permata, Tambun Selatan : IRT
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri ulu hati
ANAMNESIS KHUSUS :
Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 3 hari SMRS. Keluhan disertai mual, kembung, begah, muntah sebanyak 1 kali dan nyeri kepala. Keluhan panas badan tidak ada. BAB dan BAK tidak ada kelainan. Keluhan sering berulang kali dirasakan. Riwayat penyakit penyerta lain tidak ada.
Pasien sering berulang kali mengeluhkan keluhan tersebut sejak tahun 2013. Keluhan biasa disertai dengan dada berdebar, keringat dingin, dan tangan bergetar. Keluhan dialami setelah salah satu kerabat pasien, yaitu tukangnya, tiba-tiba meninggal dunia. Pasien memiliki hubungan baik dengan tukangnya, hampir setiap hari bertemu dan berbincang. Saat tukangnya tersebut meninggal, pasien merasakan kehilangan yang teramat sangat. Sejak saat itu, pasien sering merasa tidak tenang, selalu merasa khawatir memiliki penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
Sekitar 4 hari SMRS, salah seorang tetangga pasien meninggal dunia. Pasien semakin merasa tidak tenang. Keluhan menjadi semakin terasa dan pasien kembali merasa khawatir akan penyakit yang dialaminya.
Pasien sudah beberapa kali berobat ke dokter umum di berbagai klinik, dikatakan memiliki sakit maag, namun obat-obatan yang diberikan hanya bersifat menyembuhkan sementara. Pasien tetap merasa penyakitnya dapat tiba-tiba menjadi parah dan menyebabkan kematian.
Pasien sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Sehari-hari pasien tidak bekerja, hanya mengurus anak di rumah. Pasien menjadi agak kurang konsentrasi seharihari. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan lingkungannya. Pasien tidak memiliki keluarga dengan keluhan yang sama.
STATUS FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah Nadi : 120/70 mmHg
: 88 x/menit
Respirasi
Suhu
: 20 x/menit
: 36,8 C
Kepala
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher
KGB tidak teraba membesar, euthyroid (+)
Toraks
Bentuk dan gerak simetris Cor : bunyi jantung murni regular
Pulmo
Abdomen
: VBS kiri=kanan, rhonki -/-, wheezing -/: datar lembut, BU (+) normal NT (+) a/r epigastrium dan hipokondrium
Ekstremitas
Akral hangat, tremor -/-
STATUS PSIKIATRIKUS
Roman muka : Cemas
Kontak/Rapport : Ada/adekuat
Orientasi:
Waktu : baik
Tempat
Orang : baik
: baik
Ingatan :
Immediate Recent : baik : baik
Remote
Perhatian
: baik
: cukup
Persepsi:
Ilusi
Halusinasi
: tidak ada
: tidak ada
Pikiran:
Bentuk Jalan : eutim : koheren
Waham
: tidak ada
Emosi:
Mood (subjektif) : cemas
Afek (objektif)
Kesesuaian
: cemas
: sesuai
: Spontan
Insight of illness
: baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (14 Januari 2014)
Hb Leukosit : 13,8 g/dl : 7800 /mm
Eritrosit
Hematokrit Trombosit
: 4,5 jl/mm3
: 39,6 % : 227 ribu/mm3
GDS
HbsAg
: 121 mg/dl
:-
USG Abdomen (15 Januari 2014) Kesimpulan : USG intra abdomen dalam batas normal
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis 1: Gangguan Cemas Menyeluruh
Axis 2: Gangguan Kepribadian Cemas (menghindar) Axis 3: Dispepsia Axis 4: Masalah dalam pekerjaan Axis 5: GAF 71-80
PENATALAKSANAAN
PSIKOTERAPI
Psikoterapi individual Konseling keluarga
FARMAKOTERAPI
Ranitidine inj. 1 amp. Ondansetron inj. 1 amp. Ranitidine 2 x 150 mg Acitral 3 x 1 C Alprazolam 1 x 0,5 mg
PROGNOSIS
Quo advitam
Quo ad functionam
: ad bonam
: dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
DSM-IV
suatu keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebihlebihan, dan menetap sekurang kurangnya selama enam bulan mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas disertai oleh berbagai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi - fungsi lainnya
EPIDEMIOLOGI
Satu di antara empat orang memenuhi kriteria untuk sedikit-sedikitnya satu gangguan anxietas
Perempuan (prevalensi seumur hidup 30,5%) lebih cenderung mengalami gangguan anxietas daripada laki-laki (prevalensi seumur hidup 19,2%). Prevalensi gangguan anxietas menurun dengan meningkatnya status ekonomi.
ETIOLOGI
Biologik neurotransmitter
norepinefrin serotonin,
Psikologik
Teori psiko-analitik
Teori behavior
Teori eksistensial
KLASIFIKASI
F40 Gangguan anxietas fobik
F40.0 Agorafobia .00 tanpa gangguan panic .01 dengan gangguan panik
FAKTOR PREDISPOSISI
Biologi
pengaruh neurotransmiter
Psikologis
konflik emosional antara id dan superego
Sosial budaya
respon individu dalam merespon konflik dan cara mengatasi anxietas
TINGKAT KECEMASAN
Kecemasan ringan atau Mild anxiety
sehat dan normal
CIRI KECEMASAN
Ciri Fisik
Kegelisahan, kegugupan Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar
Ciri-ciri Behavioral
Perilaku menghibur Perilaku melekat dan dependent
Banyak berkeringat
Mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit menelan berdebar keras berdetak kencang Terdapat gangguan sakit perut atau mual Wajah terasa memerah dan merasa sensitif atau mudah marah
Perilaku terguncang
Ciri-ciri Kognitif Khawatir tentang sesuatu Kecemasan akan kehilangan kontrol
PATOFISIOLOGI
Psikofarmaka Gangguan Kecemasan Menyeluruh bersumber pada neurosis, bukan dipengaruhi oleh ancaman eksternal tetapi lebih dipengaruhi oleh keadaan internal individu
Psikodinamika ketidakmampuan egonya untuk mengatasi dorongan-dorongan yang muncul dari dalam dirinya secara terus menerus sehingga ia akan mengembangkan mekanisme pertahanan diri
Humanistik-eksternal pusat kecemasan adalah konsep diri, yang terjadi sehubungan dengan adanya gap antara konsep diri yang sesungguhnya (real self) dan diri yang diinginkan (idea self).
Behavioristik kesalahan dalam belajar Kognitif kesalahan dalam mempersepsikan halhal yang menakutkan
GEJALA KLINIS
Anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
Kecemasan
Ketegangan motorik Overaktivitas otonomik Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta keluhan somatik berulang yang menonjol
DIAGNOSIS BANDING
Permulaan skizofrenia
Mania Psikosis atipis
PENATALAKSANAAN
Pendekatan psikoterapi
Terapi kognitif perilaku Terapi suportif, terapi yang menawarkan ketentraman dan kenyamanan bagi pasien Terapi berorientasi tilikan, memusatkan untuk mengungkapkan konflik bawah sadar dan mengenali kekuatan ego pasien.
Psikofarmaka
No 1. Nama Generik Diazepam Nama Dagang Diazepin Sediaan Tab. 2-5 mg Dosis Anjuran 10-30 mg/h
Lovium
Stesolid
Tab. 2-5 mg
Tab. 2-5 mg Amp. 10mg/2cc
2.
Chlordiazepoxide
Drg. 5-10 mg Tab. 5 mg Cap. 5 mg Tab. 0,5-1-2 mg Tab. 1 mg Tab. 10 mg Tab. 0,25-0,5 mg Tab. 0,25-0,5 mg Cap. 50 mg Tab. 10 mg Caplet 25 mg
15-30 mg/h
3.
Lorazepam
Ativan Renaquil
2-3 x 1 mg/h
4. 5.
Clobazam Alprazolam
6. 7. 8.
BAB III
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
Axis 1 : Gangguan Cemas Menyeluruh
Pasien menunjukkan kecemasan yang mengambang dan berlangsung hampir setiap hari selama kurang lebih satu tahun. Gejala-gejala yang ada pada pasien tersebut:
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk yaitu kematian, sulit berkonsentrasi) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, tidak dapat santai) Overaktivitas otonomik (berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas, nyeri epigastrik, dan pusing kepala)
Axis 3 : Dispepsia
Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, mual, kembung, begah, dan muntah. Dari pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan epigastrik.
PENATALAKSANAAN
Psikoterapi
Psikoterapi individu berupa pendekatan kognitif secara langsung menjawab distorsi kognitif pasien dan pendekatan perilaku menjawab keluhan somatik secara langsung. Konseling keluarga sebagai terapi suportif, memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien agar pasien lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaan
Farmakologi
Bertujuan untuk menghilangkan gejala somatik dan psikologik pasien:
PROGNOSIS
Quo advitam
Quo ad functionam
: ad bonam
: dubia ad bonam
Karena kesembuhan fungsional pasien tergantung dari kerjasama yang baik antara pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan yang melayani pasien.
TERIMA KASIH