proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari beserta cara mempelajarinya Pengembangan kurikulum adalah proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.
lanjutan
Proses pengembangan kurikulum merupakan
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terusmenerus (Seller dan Miller: 1985) Rangkaian pengembangan kurikulum:
Orientasi
Evaluasi
Pengembangan
Implementasi
pendidikan Pandangan tentang anak didik Pandangan tentang proses pembalajaran Pandangan tentang lingkungan Konsepsi tentang peranan guru Evaluasi belajar
sempit, Rancangan program studi mencakup kegiatankegiatan menentukan tujuan, urutan serta kedalaman materi dalam setiap bidang studi Penyusunan modul, bahan ajar, dsb.
filosofis Studi tentang kehidupan sehari- hari sebagai aspek sosial- budaya Studi tentang siswa dan teori- teori belajar sebagai aspek psikologi.
Konsep kurikulum
kurikulum
yang jelas tentang hakikat ilmu pengetahuan dan hakikat nilai (sebagai landasan filosofis Pandangan filosofis tersebut kemudian disusun dalam konteks pemahaman kurikulum tentang masyarakat dan kebudayaannya serta kebutuhan masyarakat pada masa yang akan datang (landasan sosiologis budaya)
berkontribusi dalam membangun suatu kurikulum (landasan psikologi) Landasan tersebut menjadi sumber bagi pengembang dalam menentukan keputusan tentang kurikulum yang akan disusun Untuk menentukan keputusan tentang tugas- tugas kurikulum Penentuan hasil akhir kurikulum yang dibutuhkan
Prinsip Relevansi
Pengalaman belajar yang disusun harus relevan
keserasian antara komponen- komponennya Relevansi eksternal: relevan dengan lingkungan peserta didik, relevan dengan perkembangan zaman, relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan
Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum dapat dilaksanakan sesuai situasi dan
bagi guru untuk mengembangkan program pengajarannya Fleksibel bagi siswa: kurikulum menyediakan siswa kemungkinan program pilihan sesuai minat dan bakatnya
Prinsip Kontinuitas
Perlu dijaga keterkaitan dan kesinambungan antara
Prinsip Efektivitas
Efektivitas kegiatan guru dalam mengimplementasi
kurikulum dalam kelas Efektivitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar
Prinsip Efisiensi
Efisiensi antara tenaga, waktu, suara, dan biaya yang
Landasan filosofis
Filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan Filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran
yang harus diberikan Filsafat dapat menentukan strategi pencapaian tujuan Filsafat dapat menentukan tolak ukur keberhasilan pendidikan
penentuan tujuan pendidikan Pengembangan kurikulum harus mencerminkan sistem nilai masyarakat
Landasan Psikologis
Psikologi pengembangan anak
Psikologi belajar
Tahap- tahap perkembangan anak (Piaget) Sensorimotor (0- 2 thn) Praoperasional (2- 7 thn) Operasional konkret (7- 11 thn) Operasional formal (11- >14 thn)
(Object permanence) karena telah Munculnya mental interpretation Kemampuan dalam berbahasa mulai berkembang Anak mulai mengetahui perbedaan antara objekobjek sebagai bagian dari individu atau kelasnya Pandangan animistik terhadap dunia Bersifat egosentris
pengalaman Dapat mengkoordinasikan suatu ide dalam sistem pemikirannya sendiri Kemampuan kognitif yang dimiliki meliputi: conservation, addition of classes, multifrication of clesses
proses yang kompleks Aktivitas proses berfikirnya mulai menyerupai orang dewasa Sudah mampu memprediksi berbagai macam kemungkinan
b. Psikologi belajar
Hakikat manusia menurut Jhon Locke: organisme
pasif (teori tabularasa) Manusia menurut Leibnitz: organisme aktif (teori kognitif- wholistik) Aliran behavioristik: Belajar merupakan hubungan stimulus- respon
agraris: Pola kerja masyarakat agraris sangat teratur, pada waktu yang tetap. Masyarakat industri menggunakan waktu yang panjang dan tidak beraturan untuk bekerja. Pada masyarakat industri, pola hidupnya sangat bergantung pada hasil-hasil teknologi Perubahan pola hidup dalam sistem perekonomian, meliputi maraknya penggunaan produk perbankan dan asuransi
politik rezim yang berkuasa Karena itu, para pengembang kurikulum harus:
Mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat
Menganalisis budaya masyarakat tempat sekolah
berada Menganalisis kekuatan serta potensi daerah Menganalisis syarat dan tuntunan tenaga kerja Menginterpretasi kebutuhan individu dalam kerangka kepentingan masyarakat