Anda di halaman 1dari 4

Menurut Kohlberg (yusuf:2005) , tahap perkembangan moral ketiga, moralitas pascakonvesional(postconventional morality) harus dicapai selama masa remaja.

Tahap ini merupakan tahap menerima sendiri sejumlah prinsip dan terdiri dari dua tahap. Dalam tahap pertama individu yakin bahwa harus ada kelenturan dalam keyakinan moral sehingga dimungkinkan adanya perbaikan dan perubahan standar moral apabila hal ini mengumpulkan anggotaanggota kelompok secara keseluruhan. Dalam tahap kedua individu menyesuaikan diri dengan standar sosial dan idela yang diinternalisasi lebih untuk menghindari hukuman terhadap diri sendiri daripada sensor sosial. Dalam tahap ini, moralitas didasarkan pada rasa hormat pada orang-orang lain dan bukan pada keinginan yang bersifat pribadi. Menurut Thomas (Monks,1989). Perkembangan pemikiran moral remaja dicirikan dengan mulai tumbuh kesadaran akan kewajiban mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada karena dianggapnya sebagai suatu yang bernilai walau belum mampu mempertanggungjawabkannya secara pribadiPerkembangan pemikiran moral remaja yang demikian ini,jika meminjam teori perkembangan moral dari Kohlberg berarti sudah mencapai tahap konvensional. Pada akhir masa remaja akan memasuki tahap perkembangan pemikiran moral berikutnya yang disebut dengan tahap pasca konvensional/dimana orisinalitas pemikiran moral remaja sudah semakin tampak jelas. Pemikiran moral remaja berkembang sebagai pendirian pribadi yang tidak tergantung lagi pada pendapat atau pranata-pranata yang bersifat konvensional. Latihan dan Pembiasaan, menurut Robert Coles (Wantah, 2005) latihan dan pembiasaan merupakan strategi penting dalam pembentukan perilaku moral pada anak usia dini. Sikap orang tua dapat dijadikan latihan dan pembiasaan bagi anak. Sejak kecil orang tua selalu merawat,

memelihara, menjaga kesehatan dan lain sebagainya untuk anak. Hal ini akan mengajarkan moral yang positif bagi anak dan khususnya remaja. Menurut Mitchell( Abdulkarim:2005) telah meringkaskan lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja yaitu : 1. Pandangan moral individu semakin lama semakin menjadi lebih abstrak dan kurang konkret. 2. Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan. 3. Penilaian moral menjadi semakin kognitif. Ia mendorong remaja lebih berani menganalisis kode sosial dan kode pribadi dari pada masa anakanak dan berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya. 4. Penilaian moral menjadi kurang egosentris. 5. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis. Menurut Carol Gilligan (Melly :1982) berpendapat bahwa teori Kohlberg lebih mementingkan peran laki-laki. Menurut Gilligan, wanita tidak terlalu banyak memandang moralitas dalam kerangka keadilan dan kesetaraan tetapi lebih kepada tanggung jawab untuk menunjukkan kasih sayang dan menghindari hal yang membahayakan. Anak perempuan di awal masa remaja memang cenderung menekankan pada perhatian yang berkaitan dengan pertanya terbuka: Seberapa pentingkah menepati janji terhadap teman? dan dilema moral yang dipilihnya sendiri terkait dengan pengalaman mereka. Menurut Selman (Faust:1971),pemikiran bahwa tindakan menyimpang terhadap suatu hubungan interpersonal yang baik dapat dimaafkan. Seperti dalam kasus tindakan mencuri, merampok, dapat dimaafkan

apabila tindakan tersebut dilakukan untuk menolong nyawa orang yang sangat dicintai yang berada dalam keadaan kritis. Hal ini menunjukkkan adanya kemampuan ahli peran. Selman mengatakan when this ability is acquired (role taking-penulis), the individual is capable of stage 3 thought . Pemikir tahap tiga menilai tindakan apakah sebagai suatu moral yang buruk dari persetujuan orang lain. Untuk ini seseorang harus mempunyai kemampuan mengantisipasi hal-hal yang disetujui atau tidak disetujui orang lain dan hal-hal yang dapat menimbulkan kemurkaan. Sifat-sifat egois ditransformasi kepada pemerolehan persetujuan, walaupun sifat-sifat egois tersebut belum hilang sama sekali.a-cara yang harus dilakukan untuk mengajarkan tingkah laku yang dapat diterima dan etis kepada remaja. Menurut Haditono (Karso :1984) berpendapat sama dengan Kohlberg bahwa remaja seyogianya mencapai tingkat perkembangan moral tingkat pasca konvensional. Mendasarkan pencapaian moral judgment remaja pada karakteristik remaja yang masih mau diatur secara ketat oleh hukum-hukum umum yang lebih tinggi, walaupun penilaianpenilaian moral mereka belum berasal dari kata hati. Dengan karakteristik mereka ini, remaja seharusnya mencapai perkembangan moral tahap lima. Mengenai pendapat Kohlberg, ia mengemukakan dengan tegas bahwa moralitas pasca konvensional harus dicapai selama masa remaja. Jhon Dewey(Kohlberg:1995) mengemukakan tiga tahap perkembangan moral. a. Tahap Pramoral Ditandai bahwa anakbelum menyadari keterikatan pada aturan. b. Tahap Konvensional Ditandai dengan perkembangannya kesadaran akan ketaatan pada aturan.

c. Tahap Otonom Ditandai dengan perkembangan keterkaitan pada aturan yang didasarkan pada resiprositas analisis.

Anda mungkin juga menyukai