mengalami metabolisme. Termasuk metabolisme yang terjadi pada kondisi lapar (puasa) dan setelah makan (kenyang). Metabolisme yaitu semua reaksi biokimia yang terjadi dalam tubuh untuk mempertahankan hidup. Metabolisme penting untuk diketahui karena berhubungan dengan kondisi biokimia dalam darah. Pada percobaan ini dilakukan pemeriksaaan kadar glukosa dan trigliserida pada kondisi puasa dan kenyang. Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah dapat menjelaskan aspek biokimia yang terjadi pada kondisi lapar dan setelah makan. Serta dapat melakukan pemeriksaan parameter biokimia terkait dengan metabolisme. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan kadar glukosa pada percobaan ini adalah metode GOD-PAP sedangkan metode yang digunakan dalam pemeriksaan kadar trigliserida adalah metode GPO-PAP. Hasil yang didapat pada percobaan ini, kadar glukosa probandus 1 pada kondisi puasa adalah 115,48 mg/dL. Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 132,68 mg/dL. Kadar glukosa probandus 2 pada kondisi puasa adalah 97,77 mg/dL Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 98,66 mg/dL. Kemudian kadar trigliserida probandus 1 pada kondisi puasa adalah 131,91 mg/dL. Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 131,83 mg/dL. Kadar trigliserida probandus 2 pada kondisi puasa adalah 111,91 mg/dL. Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 114,68 mg/dL. Dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa dan trigliserida meningkat pada kondisi kenyang. A. PENDAHULUAN B. METODE Alat alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat spektrofotometri mikropipet, tabung reaksi, vortex dan waterbath. Sedangkan bahan bahan yang digunakan adalah aquades, kit pemeriksaan glukosa, kit pemeriksaan trigliserida, makanan tinggi lemak, makanan tinggi karbohidrat, dan sampel serum. Pada pemeriksaan glukosa digunakan metode GOD-PAP. Prinsip metode GOD-PAP adalah penetapan kadar glukosa secara tidak langsung dengan menggunakan glukosa oksidase sebagai enzim. H2O2 yang terbentuk akan bereaksi dengan fenol dan 4 aminoantipirin yang menghasilkan senyawa berwarna yang dapat dideteksi di spektrofotometer. Cara kerja yang pertama dilakukan adalah disiapkan 6 tabung reaksi dan masing-masing tabung diisi 1000 ditambahkan aquades 10 reagen Glucose Liquid. Kemudian tabung 1 , tabung
3 ditambahkan sampel (plasma) probandus 1 saat puasa 10 sampel (plasma) probandus 2 saat puasa 10
, tabung 4 ditambahkan
. Kemudian masing masing tabung diinkubasi 10 menit pada suhu 536 nm. Setelah itu dihitung kadar
Pada pemeriksaan trigliserida digunakan metode GPO-PAP. Prinsip metode GPOPAP adalah trigliserida yang sudah dihidrolisis dan difosforilasi ditetapkan kadarnya secara tidak langsung dengan menggunakan gliserol-3P oksidase sebagai enzim. H2O2 yang terbentuk akan bereaksi dengan fenol dan 4 aminoantipirin yang menghasilkan senyawa berwarna yang dapat dideteksi di spektrofotometer. Cara kerja yang pertama dilakukan adalah disiapkan 6 tabung reaksi dan masing-masing tabung diisi 1000 reagen Fluitest TG. Kemudian tabung 1 ditambahkan aquades 10 ditambahkan larutan standar trigliserida 10 probandus 1 saat puasa 10 puasa 10 , tabung 2
. Kemudian
masing masing tabung diinkubasi 5 menit pada suhu 37 C. Kemudian dibaca absorbansinya pada 536 nm. Setelah itu dihitung kadar trigliserida.
Kelompok K1 K2 K3 K4 K5 Rata-Rata
Absorbansi Glukosa Puasa Standar P1 P2 0.6160 0.9471 0.8774 0.4459 0.7439 0.5706 0.5227 0.3460 0.0000 0.7850 0.4629 0.3434 0.3471 0.5110 0.3480 0.5433 0.6022 0.5349
Kenyang P1 P2 0.8755 0.6805 0.6380 0.3125 0.6534 0.3820 0.6190 0.8503 0.5520 0.4660 0.6676 0.5383
Kadar Glukosa =
= =
Kelompok K1 K2 K3 K4 K5 Rata-Rata
Absorbansi Trigliserida Puasa Standar P1 P2 0.4318 0.0000 0.2732 0.5938 0.2906 0.2917 0.4450 0.0000 0.0000 0.3080 0.3823 0.2566 0.2320 0.2360 0.0000 0.4021 0.3030 0.2738
Kenyang P1 P2 0.2140 0.3263 0.3423 0.2050 0.2050 0.0000 0.4819 0.3602 0.2710 0.2200 0.3028 0.2779
Kadar Trigliserida = Kadar Trigliserida P1 Puasa = Kadar Trigliserida P2 Puasa= Kadar Trigliserida P1 Kenyang = Kadar Trigliserida P2 Kenyang = = 131,91 mg/dL = 111,91 mg/dL = 131,83 mg/dL = 114,68 mg/dL
D. DISKUSI Bila dilihat dari probandus 1 dengan diet tinggi karbohidrat dan probandus 2 dengan diet tinggi lemaksama sama menunjukkan peningkatan kadar glukosa dan trigliserida setelah makan. Karena bukan hanya lemak yang akan menjadi lemak di tubuh. Namun karbohidrat pun akan dimetabolisme menjadi lemak. Pada diet tinggi lemak, kondisi setelah 2 jam makan seharusnya kadar glukosa dan trigliseridanya kembali turun (). Bila masih saja meningkat berarti kemampuan d jaringan
adiposa kurang atau kadar lemaknya terlalu tinggi. Begitu pula pada diet tinggi karbohidrat, kondisi setelah 2 jam makan seharusnya kadar glukosa dan trigliseridanya kembali turun (). Namun bila masih tinggi, kemungkinan kadar glukosanya melampaui batas tubuh menyimpan glikogen. Uji kadar glukosa menggunakan metode GOD-PAP , reaksi yang terjadi : Glukosa + O2 + 2H2O Asam Glukonat + H2O2 quinoneimine + 4H2O
Uji kadar trigliserida menggunakan metode GPO-PAP , reaksi yang terjadi : Gliserol 3P + O2 dihidroksi aseton P + H2O2 Quinonimin (merah) + 4H2O
E. KESIMPULAN 1. Aspek Biokimia yang terjadi pada kondisi lapar adalah pembongkaran cadangan
energy karena tidak ada asupan energi atau makanan dari luar. Sedangkan aspek biokimia yang terjadi pada kondisi setelah makan adalah sebagian glukosa digunakan sebagai glikogen dan trigliserida di jaringan adiposa. 2. Pemeriksaan parameter biokimia terkait metabolisme dilakukan pada sampel
plasma dengan uji kadar glukosa dengan metode GOD-PAP dan uji kadar trigliserida dengan metode GPO-PAP. Hasil yang didapat pada percobaan ini, kadar glukosa probandus 1 pada kondisi puasa adalah 115,48 mg/dL. Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 132,68 mg/dL. Kadar glukosa probandus 2 pada kondisi puasa adalah 97,77 mg/dL Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 98,66 mg/dL. Kemudian kadar trigliserida probandus 1 pada kondisi puasa adalah 131,91 mg/dL. Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 131,83 mg/dL. Kadar trigliserida probandus 2 pada kondisi puasa adalah 111,91 mg/dL. Sedangkan pada kondisi kenyang adalah 114,68 mg/dL. Dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa dan trigliserida meningkat pada kondisi kenyang.
F. REFERENSI