Anda di halaman 1dari 29

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.

1 Dental Plak Dental plak merupakan suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak di dalam lapisan suatu matrik intraseluler. Lapisan ini terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Forest, 1995). Dalam jumlah sedikit plak tidak dapat terlihat kecuali apabila telah di arnai dengan disclosing solution atau telah mengalami diskolorasi oleh pigmen ! pigmen yang berada dalam rongga mulut. "pabila plak telah menumpuk, plak akan terlihat ber arna abu ! abu, kekuningan dan kuning. #lak biasanya terbentuk pada sepertiga permukaan gingi$al dan pada permukaan gigi yang cacat dan kasar (%anson, 199& ' %egananda et al, ())9). 2.1.1 Mekanisme pembentukan dental plak %ekanisme pembentukan plak terdiri dari dua tahap yaitu tahap pembentukan lapisan acquired pelicle dan tahap proli*erasi bakteri. Acquired pelicle merupakan deposit selapis tipis dari protein sali$a terdiri ! dari glikoprotein yang terbentuk beberapa detik setelah menyikat gigi. +etelah pembentukan acquired pellicle, bakteri mulai berproli*erasi disertai dengan pembentukan matriks inter bakterial yang terdiri dari polisakarida ekstraseluler. #olisakarida ini terdiri dari le$an, de,tran, protein sali$a dan hanya bakteri

pembentuk

polisakarida

ekstraseluler

yang

dapat

tumbuh,

yakni

Streptococcus mutans, Streptococcus bovis, Streptococcus sanguis dan Streptococcus salivarius, sehingga pada (- jam

pertama terbentuklah lapisan tipis yang terdiri dari jenis coccus. .akteri tidak membentuk suatu lapisan yang kontinyu diatas permukaan aquirec pelikel melainkan suatu kelompok ! kelompok kecil yang terpisah, suasana lingkungan pada lapisan plak masih bersi*at aerob sehingga hanya

mikroorganisma aerobik dan *akultati* yang dapat tumbuh dan berkembang biak (/laus,1909 ' %anson, 199& ' 1aran2a, ())3). #ada a al plori*erasi bakteri yang tumbuh adalah jenis coccus dan bacillus *akultati* (Neisseria, Nocardia dan Streptococcus), dari keseluruhan populasi 5)4 terdiri dari Streptococcus mutans (5illet, 1991). Dengan adanya perkembangbiakan bakteri maka lapisan plak bertambah tebal karena adanya hasil metabolisme dan adesi bakteri pada permukaan luar plak, lingkungan dibagian dalam plak berubah menjadi anaerob. +etelah kolonisasi pertama oleh Streptococcus mutans berbagai jenis

mikroorganisma lain memasuki plak, hal ini dinamakan 6 Phenomena of succession7, pada keadaan ini dengan bertambahnya umur plak, terjadi pergeseran bakteri di dalam plak (+emaranayake, ())3). Pada tahap kedua, dihari kedua sampai keempat apabila kebersihan mulut diabaikan, coccus gram negatif dan bacillus bertambah jumlahnya (dari 7 menjadi !" # dimana $% diantaranya terdiri dari bacillus yang

bersifat anaerob& Pada hari kelima 'usobacterium, Actinomyces dan (eillonella yang aerob bertambah jumlahnya& Pada saat plak matang dihari ketujuh ditandai dengan munculnya bakteri jenis Spirochaeta, (ibrio dan jenis filamen terus bertambah, dimana peningkatan paling menonjol pada Actinomyces naeslundi& Pada hari ke)

(0 dan ke8(9 jumlah Streptococcus terus berkurang (+emaranayake, ())3 ' 9urenlian, ()): ' %egananda et al, ())9). 2.1.2 Fakto ! "akto #an$ mempen$a u%i pembentukan dental plak %enurut 1arlsson (dalam /laus, 1909) *aktor ! *aktor yang mempengaruhi proses pembentukan dental plak adalah sebagai berikut ; 1. Lingkungan *isik yang meliputi anatomi dan posisi gigi, anatomi jaringan sekitarnya, struktur permukaan gigi, dimana plak akan jelas terlihat setelah dilakukan pe arnaan dengan menggunakan disclosing solution. #ada daerah yang terlindung karena kecembungan permukaan gigi, gigi yang letaknya salah, permukaan gigi dengan kontur tepi gusi yang buruk, permukaan email yang cacat dan daerah cemento enamel junction yang kasar, terlihat jumlah plak yang terbentuk lebih banyak. (. Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah pada permukaan gigi yang tidak terlindung dan pemeliharaan kebersihan mulut dapat mencegah atau mengurangi penumpukan plak di permukaan gigi.
&.

#engaruh diet terhadap pembentukan plak ada dua aspek yaitu ; pengaruhnya secara *isik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi bakteri di dalam plak. /eras lunaknya makanan mempengaruhi pembentukan plak, plak akan terbentuk apabila kita lebih banyak menkonsumsi makanan lunak. <erutamanya makanan yang mengandung karbohidrat jenis sukrosa karena

akan menghasilkan dektran dan le$an yang memegang peranan penting dalam pembentukan matrik plak. 2.1.& St uktu dan komposisi dental plak +ecara keseluruhan dental plak terdiri dari air dan berbagai macam mikroorganisme yang bekembang biak dalam suatu matrik interseluler yang terdiri dari polisakarida ekstra seluler dan protein sali$a. #lak 0)4 terdiri dari air dan mikroorganisme yang jumlahnya kurang lebih (5) juta per mg berat basah. #ada plak terdapat pula sel ! sel epitel lepas, lekosit dan partikel ! partikel sisa makanan, garam ! garam anorganik terutama kalsium, *os*at dan *luor. /omposisi bakteri dari plak pada permukaan luar terdiri dari bakteri jenis aerobic, sedangkan pada permukaan bagian dalam terdiri dari bakteri anaerob. .akteri anaerob cendrung lebih banyak karena oksigen yang masuk kebagian dalam hanya sedikit sehingga memungkinkan bakteri anaerob tumbuh dengan subur. .akteri di dalam plak tidak sama dengan yang terdapat dalam rongga mulut, lactobacillus yang dulu dikira penyebab utama karies ternyata hanya sejumlah kecil pada plak dan dalam sali$a jumlahnya lebih banyak. +edangkan Streptococcus sangat sedikit jumlahnya di dalam sali$a dan banyak pada dental plak. .akteri bakteri yang berada di dalam plak selain bisa menghasilkan asam (asidogenik) dari makanan yang mengandung karbohidrat juga dapat bertahan dan berkembang biak dalam suasana asam (asidurik). Distribusi bakteri di dalam plak sangat ber$ariasi, namun pada umumnya bakteri di lapisan bagian dalam

berkumpul membentuk koloni yang lebih padat serta mempunyai dinding yang lebih tebal, terutamanya dari jenis coccus (5illett, 1991 ' 9urenlian, ()): ' +amaranayake, ())9). /omposisi matriks interseluler dari dental plak terdiri atas polisakarida ekstraseluler yang dibentuk oleh jenis bakteri tertentu di dalam plak. =enis utama bakteri yang mempunyai kemampuan untuk membentuk

polisakarida ekstraseluler adalah beberapa strain Streptococcus yaitu Streptococcus mutans, Streptococcus bovis, Streptococcus sanguis dan strain Streptococcus lainnya. .akteri ! bakteri ini membentuk polisakarida ekstraseluler dari karbohidrat, terutama sukrosa merupakan substrat utama bagi pembentukan dekstran yang merupakan polimer glukosa dan le$an yang merupakan polimer *ruktosa. #ada permukaan licin dari gigi, koloni dilakukan terutama oleh jenis ! jenis bakteri yang mempunyai kemampuan untuk membentuk dekstran, misalnya Streptococcus mutans. +edangkan pada permukaan akar yang lebih terlindung terhadap tekanan tekanan mekanik, organisma pembentuk le$an seperti *dontomyces viscosus akan berkoloni membentuk plak (5illet, 1991 ' 1aran2a, ())3 ' %egananda et al., ())9). Disamping polisakarida ekstraseluler, matriks dari plak juga mengandung asam ! asam amino yang merupakan karakteristik dari glikoprotein sali$a, sisa ! sisa sel bakteri yang telah mengalami lisis dan beberapa mineral. Dental plak mengandung kalsium dan *os*at yang lebih tinggi daripada di dalam sali$a. .ila diet banyak mengandung sukrosa atau gula ! gula maka konsentrasi kalsium dan *os*at akan turun dengan cepat. >ni disebabkan karena kebutuhan bakteri akan

unsur ! unsur tersebut meningkat se aktu metabolisma gula ! gula (5illet, 1991 ' %egananda et al, ())9).
2.2 Streptococcus mutans

9ambar (.1 Streptococcus mutans (?ugraha, ()1)). /lasi*ikasi Streptococcus mutans (?ugraha, ()1)) ; /ingdom Di$isio 1lass Family 9enus +pecies ; %onera. ; Firmicutes. ; Lactobacilalles. ; +treptococcaceae. ; +treptococcus. ; Streptococcus mutans.

Streptococcus adalah bakteri s*eris 9ram positi* yang khasnya berpasangan atau membentuk rantai selama pertumbuhannya dan

merupakan *lora normal rongga mulut. Streptococcus mempunyai bentuk sel bulat atau lonjong dengan

garis tengah sekitar (@m. /oloninya berpasangan atau berantai, tidak bergerak (non motil) dan tidak berspora, metabolismenya anaerob, namun dapat hidup secara anaerob *akultati*. +treptococcus mutans mempunyai delapan serotipe (a ! h) pertamakali ditemukan oleh .ratthel (19:)) yaitu serotipe a, b, c, d, e kemudian #erch (19:-) menemukan serotipe *, g dan 5hiley (1900) menemukan serotipe h (Aaya*ani, ())&). .akteri ini tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 10B8-)B 1, pada pC 5,( ! : sesuai pC plak. #ertumbuhan Streptococcus cendrung kurang subur pada medium padat atau kaldu kecuali diperkaya dengan darah atau cairan j aringan (=a et2, ())0 ' +uprasti i, ()1) ' 5ikipedia, ()1)). Streptococcus mutans merupakan kelompok dari Streptococcus viridians, ciri khas organisme ini adalah si*at D hemolitik tetapi dapat juga non hemolitik. Streptococcus mutans dapat dibedakan dari Streptococcus lainnya di rongga mulut karena kemampuannya untuk mem*ermentasi sorbitol dan manitol, serta menghasilkan berbagai en2im dan substansi ekstraseluler. Streptococcus mutans mampu mensintesis polisakarida besar seperti mutan, dekstran atau le$ans dari sukrosa yang merupakan polisakarida yang lengket. Eleh karena kemampuannya ini, bisa mendukung dan

menyebabkan bakteri lain menuju ke email gigi, mendukung pertumbuhan bakteri asidurik yang lain dan melarutkan email dan berperan penting pada pembentukan karies gigi. (5illet, 1991 ' =a et2, ())0 ' ?ugraha, ()1)). Streptococcus mutans dapat menimbulkan terjadinya karies gigi apabila jumlahnya di dalam sali$a mencapai F1) 5 untuk lo+ caries activity dan G 1)3 untuk high caries activity (+emaranayake, ())9).

(.(.1 Fakto ! "akto #an$ mempen$a u%i pe tumbu%an bakte i #ertumbuhan adalah peningkatan jumlah semua komponen organisma secara teratur. #ertumbuhan bakteri berarti jumlah bakteri tersebut bertambah dan berakumulasi sebagai koloni yang merupakan populasi yang terdiri atas miliaran sel (=a et2, ())0 ' Aadji, ()1)). Hntuk membuat media pertumbuhan bakteri yang cocok harus mengandung semua 2at makanan yang diperlukan oleh organisma agar dapat dibiakkan. "dapun *aktor ! *aktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah ;
1.

+uhu +ebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia. .akteri di golongkan menjadi tiga bagian besar berdasarkan perbedaan suhu tumbuh, yaitu ; hidup di udara dingin, pada suhu 15 ! ())1 (psikro*ilik), hidup di udara bersuhu sedang, pada suhu (5 ! -))1 (meso*ilik) dan hidup di udara panas, suhu 5) ! 3))1 (termo*ilik). Streptococcus merupakan bakteri meso*ilik yang tumbuh pada suhu 10 ! -))1 dan tumbuh optimum disekitar suhu inangnya berkisar &:)1. Hntuk menginkubasi biakan bakteri, suhu inkubator diatur pada suhu &:)1.

2.

/onsentrasi ion Cidrogen (pC) +ebagian besar organisma memiliki kisaran pC optimal yang cukup sempit. pC optimal harus ditentukan secara empiris untuk masing ! masing spesies. +ebagian besar organisma (neutro*il) paling baik tumbuh pada pC 3,) ! 0,),

meskipun beberapa bentuk (asido*il) mempunyai pC optimal &,) dan yang lainnya (alkali*il) mempunyai pC optimal 1),5. /etika dibiakkan di laboratorium bakteri sering memproduksi asam yang biasanya

berpengaruh pada pertumbuhan bakteri itu sendiri. Hntuk menetralkan asam dan mempertahankan pC, dapar kimia dapat ditambahkan ke dalam media. #epton dan asam amino bekerja sebagai dapar pada beberapa media perbenihan.
3.

<ekanan osmotik dan kekuatan ionik Faktor ! *aktor seperti tekanan osmotik dan konsentrasi garam harus dikendalikan. .akteri memperoleh semua nutrisi dari cairan disekitarnya, bakteri membutuhkan air untuk pertumbuhan. <ekanan osmotik yang tinggi dapat menyebabkan air keluar dari dalam sel. Erganisme yang memerlukan konsentrasi garam tinggi disebut halo*ilik, organisme yang memerlukan tekanan osmotik tinggi disebut osmo*ilik.
-.

Eksigen .anyak organisma adalah obligat aerob yang secara spesi*ik memerlukan oksigen sebagai akseptor hidrogen. .eberapa organisma bersi*at *akultati* yang mampu hidup secara aerob maupun anaerob dan organisme yang lain adalah obligat aerob memerlukan 2at selain oksigen sebagai akseptor hidrogen dan menjadi sensiti* terhadap inhibisi oksigen.

5.

Iat kimia

10

+elain air, unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah unsur kimia antara lain ; karbon, nitrogen, sul*ur, *os*or dan unsur kelumit (misalnya ; 1u, In dan Fe) (=a et2, ())0 ' Aadji, ()1)). 2.2.2 Da#a %ambat antibakte i "ntibakteri merupakan bahan atau senya a yang khusus digunakan untuk kelompok bakteri. "ntibakteri dapat dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu antibakteri yang menghambat pertumbuhan dinding sel, antibakteri yang mengakibatkan perubahan permeabilitas membrane sel atau menghambat pengangkutan akti* melalui membrane sel, antibakteri yang menghambat sintesis protein dan antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel. "kti$itas antibakteri dibagi menjadi dua yaitu bakteriostatik (menghambat pertumbuhan tetapi tidak membunuh, bakteri tumbuh lagi setelah agen dihilangkan) dan bakterisid (bakteri tidak dapat tumbuh lagi alaupun tidak terkena 2at itu lagi)

(.rooks et al.,())5 ' =a et2, ())0). /ekuatan daya hambat bakteri dikategorikan menurut Da$is dan +tout (19: 1) dibagi atas ; sangat kuat (2ona bening G ()mm), kuat (2ona bening 1) ! ()mm), sedang (2ona bening 5 ! 1)mm), lemah (F5mm) (De i,()1)). Hji akti$itas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi disk dan metode pengenceran. Hji difusi disk dilakukan dengan mengukur diameter 2ona bening (clear ,one) yang merupakan petunjuk adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senya a antibakteri dalam ekstrak. +yarat jumlah

11

bakteri untuk uj i kepekaan atau sensiti$itas yaitu 1)5 ! 1)0 1FHJml (Cerma an et al., ()):). Hntuk mengukur 2ona bening yang disekitar difusi disk dengan menggunakan jangka sorong secara $ertical, hori2ontal dan diagonal, kemudian dirata ! ratakan dalam millimeter (#erti i, ())5).

2.& Potensi Patolo$is Dental Plak Te %adap Te 'adin#a Pen#akit Ja in$an Ke as dan Ja in$an (unak )i$i #lak yang melekat erat pada permukaan gigi dan gingi$al mempunyai potensi yang cukup besar terhadap terjadinya penyakit pada jaringan keras gigi maupun jaringan pendukungnya. /eadaan ini disebabkan karena plak mengandung berbagai macam bakteri dengan berbagai macam hasil metabolismenya. #enyakit yang ditimbulkan oleh bakteri terhadap jaringan keras gigi maupun jaringan pendukungnya tergantung dari umur dan ketebalan plak (yang akan mempengaruhi pC, komposisi organik dan anorganik serta macam dan jumlah bakteri), jenis makanan dalam diet dan banyaknya aliran sali$a. %etabolisme karbohidrat oleh bakteri asidogenik akan menghasilkan pembentukan dan penimbunan asam, asam ini akan mengakibatkan terjadinya dekalsi*ikasi dan destruksi permukaan gigi sehingga terjadi karies. +edangkan metabolisme protein akan menghasilkan bahan toksik terhadap jaringan lunak, selain itu juga menghasilkan produksi basa seperti ?C& yang dapat meningkatkan pC dan merangsang deposisi serta penimbunan garam kalsium dan *os*at yang menyebabkan terjadinya kalkulus (/laus, 1909 ' %egananda et al, ())9).

12

2.&.1 Dental plak seba$ai pen#ebab te 'adin#a ka ies .akteri bakteri dalam plak yang melekat pada permukaan gigi terutamanya Streptococcus dan -actobasilus akan memetabolisme sisa makanan yang bersi*at kariogenik terutama yang berasal dari j enis karbohidrat yang fermentable, seperti sukrosa, glukosa, *ruktosa, maltose. 9ula ini mempunyai molekul yang kecil dan mempunyai berat yang rendah sehingga mudah meresap dan dimetabolisme oleh bakteri, hasil metabolisme oleh bakteri tersebut selain dapat menghasilkan asam juga menghasilkan polisakarida ekstraseluler dan polisakarida intraseluler, alkohol dan 1E(. +elain dihasilkan oleh

Streptococcus dan -actobasilus, asam dan polisakarida ekstraseluler dan intraseluler juga dihasilkan oleh Stapilococcus, Neisseria, .nterococcus, akan tetapi bakteri ini tidak tahan hidup dalam lingkungan asam dan hanya dapat hidup sampai pC 3 ! 3,5, sedangkan Streptococcus dapat tahan sampai pC -,5 dan -actobacilus dapat tahan sampai pC -. Streptococcus dan -actobasilus selain asidogenik juga bersi*at asidurik (/idd, 199(). "sam yang paling banyak dihasilkan adalah asam laktat, selain itu juga asam piru$at, asam asetat, asam propionate dan asam *ormiat. "sam yang terbentuk dari hasil metabolisme ini selain dapat merusak gigi, juga dipergunakan oleh bakteri untuk mendapatkan energi. "sam ! asam ini akan dipertahankan oleh plak permukaan email dan akan mengakibatkan turunnya pC di dalam plak dan pada permukaan email sampai 5,( ! 5,5 (pC kritis) dalam aktu 18& menit, tetapi adapula yang mengatakan bah a

Streptococcus untuk menurunkan pC permukaan email menjadi pC 3,) ! 5,) membutuhkan aktu kurang dari 1& menit. #ada

.akteri K karbohidrat888- polisakarida e,traseluler (#L+)


13

-actobasilus memerlukan

aktu beberapa hari untuk menghasilkan penurunan pC aktu dan akan

yang sama. #lak akan bersi*at asam untuk beberapa kembali ke pC normal (pC :) dibutuhkan

aktu &) ! 3) menit. #ada

seseorang yang terlalu sering mengkonsumsi gula dan terus ! menerus maka pC akan tetap diba ah pC normal, dalam aktu tertentu akan

mengakibatkan terjadinya demineralisasi dari permukaan email yang rentan diikuti dengan terjadinya pelarutan kalsium dan phospat dari email, selanjutnya akan terjadi kerusakan J destruksi email sehingga terjadilah karies gigi (%egananda et al, ())9 ' +emaranayake, ())9 ' 5ikipedia, ()1)). %enurut 9ibbons dan .anghart (193:), =ordan dan /ayes (1933) menyatakan bah a Streptococcus kariogenik mempunyai si*at si*at yang memegang peranan utama dalam proses karies gigi. Streptococcus mem*ermentasi berbagai jenis karbohidrat menjadi asam sehingga

mengakibatkan turunnya pC. Streptococcus membentuk dan menyimpan polisakarida intraseluler dari berbagai jenis karbohidrat kemudian

polisakarida simpanan ini dapat dipecah kembali oleh bakteri tersebut apabila karbohidrat eksogen berkurang, sehingga asam akan terus menerus terbentuk. Streptococcus juga memiliki kemampuan untuk membentuk polisakarida ekstraseluler (dekstran dan le$an) yang menyebabkan si*at adesi* dan kohesi* dari plak (/idd, 199( ' 5illet, 199 1).

/at2 (19:1) menggambarkan proses karies gigi secara diagramatik sebagai

berikut (%egananda et al, ())9) ;

14

#L+ K bakteri K sali$a888888- plak gigi .akteri asidogenik dalam plak K karbohidrat8888888- asam "sam K permukaan gigi8888- karies gigi.

2.&.2 Dental plak seba$ai pen#ebab kelainan 'a in$an pe iodontal Faktor lokal yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit periodontal antara lain adalah bakteri dalam plak, kalkulus, material alba dan food debris. +emua *aktor lokal tersebut terjadi akibat kurangnya kebiasaan memelihara kebersihan gigi dan mulut. Loe et al (1935) mengadakan penelitian mengenai proses terjadinya gingi$itis pada pasien ! pasien dengan gingi$al sehat, dengan cara mengabaikan kebersihan gigi dan mulut serta meneliti perubahan ! perubahan yang terjadi pada mikro*lora plak. #enelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara plak dan gingi$itis. 9ejala ! gejala klinis gingi$itis mulai terlihat 1) ! (1 hari setelah prosedur pembersihan gigi dan mulut dihentikan. <heilade dan Ait2 menyatakan bah a dengan bertambahnya umur plak juga akan terjadi perubahan pada jumlah dan jenis bakteri. /occus dan batang 9ram positi* merupakan bakteri yang dominan pada permulaan, setelah beberapa hari akan berkurang. +elanjutnya coccus 9ram negati*, *ilamen fusobakterium, vibrio, spirochaeta dan jenis lainnya akan bertambah dan terdapat bukti ! bukti bah a perubahan ! perubahan ini berhubungan erat dengan bertambahnya potensi patologis plak gigi terhadap periodontal (/laus, 1909 ' %anson, 199&).

15

<erjadinya in*lamasi pada gingi$al oleh bakteri di dalam plak disebabkan karena bakteri tersebut menghasilkan en2im ! en2im yang mampu menghidrolisa komponen interseluler dari epitel gingi$al dan jaringan ikat di ba ahnya. Ln2im ! en2im hidrolitik yang berperan pada proses in*lamasi ini yaitu en2im hialuronidase, lipase, kolagenase,

betaglukoranidase, chondrolitin sul*atase, dekarboksilase, peroksidase dan katalase. .eberapa jenis bakteri berbentuk *ilament seperti 0acteroides melaninogenicus mempunyai kemampuan untuk menghasilkan kolagenase (en2im yang dapat menghidrolisa kolagen), *dontomyces viscosus dan beberapa jenis lainnya mempunyai potensi patogenik terbesar terhadap gingi$al. >ritasi terjadi karena to,in yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak dan akan mengakibatkan degenerasi dari epitel gingi$al dan in*lamasi jaringan ikat diba ahnya. Dinding sel dari bakteri 9ram negati* yang banyak terdapat pada plak de asa mengandung endotoksin yang akan dilepaskan setelah bakteri tersebut mati. .akteri dalam plak dan hasil metabolismenya merangsang terjadinya reaksi antigen antibodi yang abnormal pada jaringan gingi$al sebagai respon tubuh terhadap antigen bakteri (+emaranayake, ())3 ' %egananda, ())9). 2.* Pen+e$a%an dan Kont ol Te %adap Pembentukan Dental Plak %enurut Loe (1935), 5ilco, dan L$erett (193&), bah a ada atau tidaknya plak pada permukaan ser$ikal gigi tidak dipengaruhi oleh makanan yang le at melalui rongga mulut. +edangkan menurut Lindhe dan 5icen (1939) bah a mengunyah makanan dalam bentuk kasar dan berserat tidak mencegah pembentukan plak, alaupun sudah ada self cleansing gigi 8

geligi yang berperan dalam pemeliharaan oral hygiene manusia. Eleh

karena itu pencegahan dan

16

pengontrolan terhadap pembentukan plak gigi harus didasarkan atas usaha pemeliharaan oral hygiene yang dilakukan secara akti* (%egananda et al, ())9). "dapun usaha ! usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengontrol pembentukan dental plak meliputi ; mengatur pola makanan, tindakan secara kimia i terhadap bakteri dan terhadap polisakarida ekstra seluler, serta tindakan mekanis berupa pembersihan rongga mulut dan gigi dari semua sisa makanan, bakteri dan hasil hasil metabolismenya (Forrest, 1995). 2.*.1 Kont ol plak se+a a kimia,i +ecara kimia i kontrol plak bisa dilakukan dengan penekanan pada koloni bakteri dan penekanan terhadap pembentukan polisakarida ekstraseluler.

.erdasarkan si*at ! si*at mikrobiologis dari plak telah dilakukan berbagai usaha untuk mencegah bakteri berkolonisasi di atas permukaan gigi. .eberapa penelitian dilakukan dengan menggunakan antibiotik dan senya a antibakteri lainnya selain antibiotik, untuk mencegah terbentuknya plak. Loe et al (1939) menggunakan ),(54 tetracycline untuk kumur 8 kumur ternyata tidak terbentuk dental plak. Fit2ergerald (1955), %uhlemann et al (1931) dan Larses (193&) mengadakan percobaan dengan menggunakan penicillin dan tertracycline untuk mencegah terbentuknya plak, ternyata dental plak tidak terbentuk, sehingga mereka mengambil kesimpulan bah a pencegahan pembentukan plak dapat dilakukan dengan cara menekan pertumbuhan oral flora, dengan demikian mikroorganisme tidak berkolonisasi di atas permukaan gigi. %eskipun berbagai antibiotik telah ditemukan untuk mencegah dan mengurangi terbentuknya plak, akan

17

menimbulkan e*ek samping bila digunakan secara terus ! menerus, timbulnya strain ! strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik dan tidak dapat diabsorpsi oleh jaringan sehingga tetap tinggal di rongga mulut (Forrest, 1995). +enya a ! senya a antibakteri lain selain antibiotik telah banyak digunakan pada pasta gigi, obat kumur dan pemakaian secara topikal untuk pera atan penyakit periodontal. %iller (1009) menyatakan bah a

berdasarkan teori /hemico Parasitic, karies dapat dicegah dengan menggunakan antibakteri untuk mencegah terbentuknya plak. #emakaian antiseptik khlorhe,idin dapat mencegah bahkan dapat menghilangkan plak yang telah terbentuk, khlorhe,idin e*ekti* terhadap bakteri 9ram positi* maupun negati*. %enurut Cuge dan Long orth (1933) bah a e*ek primer dari antiseptik dan antimukotik khlorhe,idin adalah dengan merusak dinding sel bakteri. <etapi khlorhe,idin juga mempunyai e*ek samping yaitu diskolorasi gigi dan lidah serta gangguan pengecapan setiap selesai berkumur. /eyes et al (1933) meneliti e*ek dari *luor yang diaplikasikan secara topikal terhadap pembentukan plak, ternyata terdapat pengurangan jumlah plak yang terbentuk sebagai e*ek antibakteri dari *luor tersebut ( %egananda et al, ())9 ' "stoeti, ()1)). 2.- Men$kudu Seba$ai Ba%an Alte nati" .bat Kumu

18

9ambar (.( .uah %engkudu <ipe 1 (Djauhariya et al, ())3). /lasi*ikasi mengkudu (Djauhariya, ())&) ; Filum ; "ngiospermae

+ub *ilum ; Dicotyledoneae Di$isio Family 9enus +pesies ; Lignosae ; Aubiaceae ; 1orinda ; %. citri*olia, L. %engkudu atau 1orinda citrifolia sudah sangat populer untuk bahan pengobatan tradisional dika asan "sia <enggara, /epulauan #asi*ik dan /aribia. +emua bagian tanaman mengkudu seperti akar, kulit batang, daun dan buah berkhasiat untuk obat dan telah digunakan secara luas sejak 2aman purba, terutama di Mietnam, <hailand, %alaysia, >ndonesia, #olinesia, Ca ai dan +amoa. #enggunaan mengkudu untuk mengobati berbagai macam penyakit antara lain ;

19

gangguan pencernaan (diare dan radang usus), in*eksi dada (batuk, <.1, asma), in*eksi mata, gangguan tenggorokan dan mulut (radang, gusi bengkak, saria an, sakit gigi) (5aspodo, ()))) dan dengan berkumur !kumur menggunakan sari buah mengkudu dapat mengurangi terbentuknya plak pada gigi (Aaiyanti et al, ())-). 2.-.1 Jenis dan /a ietas men$kudu .erdasarkan penampilan *isik buahnya, mengkudu dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni mengkudu berbiji dan tidak berbiji. /eduanya berkhasiat obat, tetapi mengkudu yang tidak berbiji sangat jarang ditanam atau dikenal orang. .uku Lnsiklopedi ?asional >ndonesia menyebut dua spesies mengkudu. #ertama 1orinda citrifolia yang berdaun lonjong besar ber arna hijau mengkilap. /edua 1orinda elliptica yang berdaun jorong meruncing, keduanya termasuk *amili Aubiaceae (kopi ! kopian). +ementara /. Ceyna dalam <umbuhan .erguna >ndonesia menyebutkan beberapa spesies mengkudu antara lain 1orinda citrifolia, 1& braceata, 1 speciosa, 1&elliptica, 1& tinctoria dan 1& oleifera& /arena penampilannya yang selalu hijau sepanjang tahun tanaman ini tergolong tumbuhan ever green (9oretti, ()))). 2.-.2 0i i ! +i i umum men$kudu %engkudu merupakan tanaman tropis dapat tumbuh diberbagai tipe lahan dan iklim. /ondisi lahan yang sesuai untuk tanaman mengkudu adalah pada lahan terbuka cukup sinar matahari, ketinggian tempat ) 815))m dari permukaan laut, tekstur tanah liat, liat berpasir, dekat dengan sumber air, subur, gembur, banyak

20

mengandung bahan organik dan drainase cukup baik. "danya bulan kering diba ah tiga bulan berhubungan dengan pembungaan dan pembuahan, huj an yang tinggi akan menyebabkan bunga gugur dan tidak terjadi pembuahan (Djauhariya, ()1)). #ohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara -83m. .atangnya bengkok bengkok, berdahan kaku dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. /ulit batang coklat keabu abuan atau coklat kekuning kuningan, berlekah dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya bersegi empat. Daun mengkudu terletak berhadap ! hadapan. Hkuran daun besar ! besar, tebal dan tunggal, bentuknya jorong lanset, berukuran 15 ! 5) , 5 ! 1:cm. <epi daun rata, ujung lancip pendek, pangkal daun berbentuk pasak, urat daun menyirip, arna hijau mengkilap, tidak berbulu.

.unga mengkudu berbentuk bulat, mahkota bunganya putih berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5cm. .enangsari tertancap di ujung mahkota dengan kepala putik berputing dua. .unganya mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan, arnanya putih dan harum.

.uahnya bulat lonjong berdiameter :,5 ! 1)cm, permukaan buah seperti terbagi dalam sel sel polygonal (bersegi banyak) yang berbintik bintik dan berkutil. #ada permulaan buah ber arna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan, setelah matang (Cembing, ())1 ' Dalimartha, ())3). arnanya putih transparan dan lunak

21

"da tujuh tipe dari buah mengkudu, dari tujuh tipe itu, empat tipe berukuran relati* besar dan tiga tipe kecil. <ipe satu berbentuk bulat8panjang (o$al), rasa daging asam manis, memiliki ukuran buah yang lebih panjang dan memiliki daerah penyebaran yang cukup luas di seluruh >ndonesia. /etujuh tipe buah mengkudu ini memiliki mutu yang memenuhi standar %%> (%ateria %edika >ndonesia). /adar air mengkudu cukup tinggi, makin besar ukurannya makin banyak kadar air yang dikandungnya. /adar abu pada mengkudu cukup rendah yaitu 54, makin tinggi kadar abu maka mutu simplisia semakin rendah. /adar abu adalah 2at yang tidak dapat dihilangkan pada pembakaran suhu tinggi, terdiri dari unsur logam dan pasir. /adar sari buah (ekstrak) dalam mengkudu di atas &,9(4, semakin tinggi kadar sari buah semakin tinggi mutu buah (Djauhariya et al, ())3). 2.-.& Kandun$an men$kudu %enurut hasil penelitian, selain mengandung 2at ! 2at nutrisi, mengkudu mengandung 2at akti* seperti terpenoid, anti bakteri, scolopetin, anti kanker, ,eronine, pro,eronine, pe arna alami dan asam.
a.

Iat ?utrisi +ecara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergi2i lengkap, 2at nutrisi seperti protein, $itamin dan mineral tersedia dalam jumlah yang cukup pada buah dan daun mengkudu. +ilenium merupakan salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu sebagai antioksidan.

22

b.

<erpenoid <erpenoid dalam senya a hidrokarbon isometric terdapat pada minyak atau lemak esensial. =enis lemak ini penting bagi tubuh, 2at ini membantu tubuh dalam proses sintesis organik dan pemulihan sel ! sel tubuh.

c.

Iat "nti .akteri =ournal #asi*ic +cience melaporkan bah a mengkudu mengandung 2at anti bakteri, senya a antraNuinon, saponin, *la$onoid, minyak atsiri, alkaloid, acubin dan ali2arin yang terdapat pada mengkudu dapat mela an bakteri Stahpylokokus aureus, 0acillus subtilis, Protens morganii, Pseudomonas, .scherichia coli. Iat anti bakteri ini juga dapat mengontrol bakteri patogen seperti Salmonella typhi, Shigella disentriae (+uhidayat, 1991). /andungan minyak atsiri merupakan bahan akti* yang terdiri dari sitral dan eugenol yang mempunyai e*ek *armakologis (+umono, ())9). #ada penelitian De i (()1)) yang meneliti akti$itas antibakteri pada Staphylococcus Saprophyticus dimana bakteri ini merupakan bakteri 9ram positi*, sama dengan Streptococcus mutans. /edua bakteri ini tidak memiliki endospora, tidak berkapsul dan memiliki dinding bakteri yang tersusun atas peptidoglikan dibandingkan dengan dinding bakteri 9ram negati* yang tersusun atas lipopolisakarida. .agian rangka peptidoglikan adalah sama untuk seluruh spesies bakteri, keadaan bakteri seperti ini akan sangat sensiti* terhadap bahan antiseptik (=a et2, ())0 ' Aadji, ()1)).

sangat e*ekti* sebagai unsur anti peradangan dan anti alergi. %enurut ?eil
23

Fla$onoid pada mengkudu sangat e*ekti* untuk menghambat pertumbuhan bakteri 9ram positi*, karena bersi*at polar sehingga lebih mudah menembus lapisan peptidoglikan yang bersi*at polar pada bakteri 9ram positi* daripada lapisan lipid yang nonpolar. Disamping itu pada dinding sel 9ram positi* mengandung polisakarida (asam terikoat) merupakan polimer yang larut dalam air, yang ber*ungsi sebagai trans*or ion positi* untuk keluar masuk. +i*at larut inilah yang menunjukkan bah a dinding sel 9ram positi* bersi*at lebih polar. +ehingga menyebabkan akti$itas penghambatan ekstrak mengkudu pada bakteri 9ram positi* lebih besar daripada bakteri 9ram negati* (De i, ()1)). Lkstrak mengkudu memiliki akti$itas bakteriostatik yang semakin meningkat daya hambatnya seiring dengan meningkatnya konsentrasi. /onsentrasi minimal yang menunjukkan akti$itas daya hambat pertumbuhan bakteri (%>1 ; 1inimal 2nhibitory /oncentration) pada bakteri 9ram positi* adalah 39mg (De i, ()1)). Hntuk memperoleh 2at antibakteri pada mengkudu =ayaraman et al& (())0) menggunakan pelarut methanol karena senya a antibakteri pada mengkudu bersi*at polar dan lebih besar dari pelarut heksane. ?amun karena methanol bersi*at toksik De i (()1)) mengganti pelarut methanol dengan etanol.
d.

+colopetin %engkudu juga mengandung scolopetin (hidrok metoksi kumarin) yang

sumber $itamin 1 dan anti oksidan yang berman*aat sebagai penetralisir


24

+alomon, scolopetin pada mengkudu adalah sejenis *itonutrien yang dapat mengikat serotonin, yaitu 2at kimia i yang ber*ungsi memperlebar pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah sehingga jantung tidak perlu bekerja keras untuk memompa jantung dan tekanan darah menjadi normal.
e.

Iat "nti /anker Lmpat ilmu an =epang berhasil menemukan 2at anti kanker dalam buah mengkudu, 2at ini dapat merangsang pertumbuhan struktur normal di dalam sel ! sel abnormal dan terbukti mengkudu paling e*ekti* mela an sel ! sel abnormal. #ada journal /ancer -etter melaporkan adanya 2at akti* kanker ( damnacanthal) dalam ekstrak mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel ! sel kanker.

*.

Oeronine dan #ro,eronine +alah satu alkaloid yang terdapat di dalam buah menkudu adalah ,eronine. Iat ini pertama kali ditemukan oleh Aaplh Ceinicke bah a mengkudu sedikit mengandung ,eronine tetapi banyak mengandung pro,eronine sebagai bahan pembentuk ,eronine. #ro,eronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat. "sam "sam askorbat yang terdapat di dalam buah mengkudu merupakan

e.

suatu pelarut. %etode ini dapat menghasilkan ekstrak dalam jumlah banyak, serta
25

radikal bebas. %engkudu juga mengandung asam kaproat, asam kaprik dan asam kaprilat. "sam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam ketika buah mengkudu masak, sedangkan asam kaprilat membuat rasa buah tidak enak (9oretti, ())) ' /usuma et al, ())&' Cariana ", ()):).

2.-.* 1kst aksi Lkstraksi adalah teknik pemisahan suatu senya a berdasarkan perbedaan distribusi 2at terlarut diantara dua pelarut yang saling bercampur. #ada umumnya 2at terlarut yang diekstrak bersi*at tidak larut atau larut sedikit dalam suatu pelarut tetapi mudah larut dalam pelarut lain. %etode ekstraksi yang tepat ditentukan oleh tekstur kandungan air bahan ! bahan yang akan diekstrak dan senya a ! senya a yang akan diisolasi (Carbone, 1993).

#roses pemisahan senya a dalam simplisia, menggunakan pelarut tertentu sesuai dengan si*at senya a yang akan dipisahkan. #emisahan pelarut berdasarkan kaidah 6 like dissolved like 7 artinya suatu senya a polar akan larut dalam pelarut polar. Lkstraksi dapat dilakukan dengan bermacam metode, tergantung dari tujuan ekstraksi, jenis pelarut yang digunakan dan senya a yang diinginkan. %etode ekstraksi yang paling sederhana adalah maserasi (#rati i, ())9).

%aserasi adalah perendaman bahan alam yang dikeringkan (simplisia) dalam

26

terhindar dari perubahan kimia senya a ! senya a tertentu karena pemanasan (#rati i, ())9).

Anda mungkin juga menyukai