asam seperti ini sangat disukai oleh Sterptococcus mutans dan Lactobacillus sp,
yang merupakan mikroorganisme penyebab utama dalam proses terjadinya karies
(Kusumaningsih, 1999).
Gambar 3. Skema reaksi kimia siklus demineralisasi dan remineralisasi (Kanzil &
Santoso, 1999)
Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah dentin melalui lubang
fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru timbul bila
dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu banyak
mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara mekanis, yang
menghasilkan kavitasi yang makroskopis dapat dilihat (Schuurs, 1993).
produknya sehingga kelainan yang timbul didalam mulut mungkin dapat berasal da
rigangguan di dalam mulut sendiri ataupun akibat manifestasi metastatik dari
gangguan organdidalam tubuh.Rongga mulut yang selalu basah oleh saliva
merupakan media yang cukup layakuntuk perkembangbiakan mikroba didalamnya.
Semenjak manusia lahir mikroba telahterdapat didalam mulut seseorang, sekitar 30
spesies dapat diisoler dari mulut, dan padaumumnya merupakan flora mulut yag
apatogen. Bakateri streptokokus viridans palingmendominir didalam mulut dan
banyak dikaitkan dengan penyebab infeksi dalam ronggamulut dan saluran
pernafasan (Sabiston, 1976). Organisme didalam mulut dapat tinggaldidalamnya
karena terikat oleh suatu ikatan yang dapat berupa ikatan mekanis, khemic
yang berasal dari polimer saliva ataupun produk dari jaringan setempat, adesi antar
bakteri yang berbeda spesies, sedang mikroba yang berafinitas rendah terhadap str
uktur jaringan mulut pada umumnya bersifat mobile dan dapat ikut
tertelan bersama air ludah dan bolus makanan.Mikroba yang ikut tertelan apakah
dapat berkembangbiak didalam lambung merupakanmasalah tersendiri karena
seperti telah kita ketahui asam lambung merupakan barier pertamaterhadap
aktifitas mikrobakterium.Sumber (fokus) infeksi dalam rongga mulut, terutama yang
berhubungan erat dengangigi dapat berada di jaringan
kuman akan lebihmudah mencapai daerah ujung akar gigi dan masuk saluran
darah. Keadaan ini yang biasa disebut pyorhoea yaitu gejala keluarnya
nanah dari saku gusi yang berasal dari peradangan karena rusaknya
periodontium.2.
lubang baru setelah pencabutan, bekas akar gigi (socket) dapat pula merupakan
fokus infeksi.Cara dari kuman
memompakan kuman
kuman dari sekeliling akar gigi ke dalam aliran darah dankelenjar getah bening
melalui pembuluh darah (Moestopo, 1982).Penyakit umum yang disebut
Demam rheumatik2.
penyakit tersebut belum tentu sebab utamanya adalah dari gigi.Salah satu akibat
yang berat dari fokus infeksi gigi yang telah banyak diselidiki dan
diketahui bahwa kuman
kuman dari gigi infeksi dapat menjadi sumber infeksinya, yaitu penyakitinfeksi
katup jantung (sub-acute bacterial endocarditis), biasanya penyakit ini terjadi
karenadidalam rongga mulut ada gigi yang busuk atau terinfeksi sehingga kuman
maxillaris (peradangan dari rongga tulang rahang atas). Ini biasanya merupakan
akibat dari pembusukkan atau infeksi dari gigi rahang atas, dan ini disebabkan
karena sinus maxillaris iniletaknya sangat dekat dengan ujung akar gigi atas,
terutama akar dari gigi molar
(geraham) pertama dan premolar kedua yang berada tepat dibawah dasar dari sinu
s maxillaris. B ilarongga ini kecil, tulang antara akar gigi dan dasar rongga cukup
tebal, tidak mudah tertembusinfeksi, tetapi kadang
kadang rongga ini besar sekali, sehingga akar gigi menonjolmendesak kedalam
rongga tersebut, dimana tulang yang membatasi rongga tersebut tipissekali,
bahkan kadang
kadang tidak ada tulang sama sekali, dengan demikian sangat mudahterjadi
peradangan sinus yang berasal dari gigi yang busuk. Disamping itu pembuluh balik
dari rongga tulang rahang atas ini ada hubungan dengan rongga
rongga lain dari tengkoraksehingga ada bahaya bahwa infeksi tersebut menjalar
kerongga
kuman penyakit dari infeksi yang ikut aliran darah dapat sampai ke alat
alat dalam tubuh yang lain, misalnya ginjal menyebabkan radang ginjal.Pernah
pula terjadi pada pembusukan dan peradangan gigi
gigi atas menyebabkangangguan dan kebutaan pada mata, mulai dari kabur
sampai tidak dapat melihat dan penyakitini berangsur
angsur sembuh setelah gigi yang menjadi focus infeksi dicabut.Belum dapat
dibuktikan secara mutlak kalau setiap penyakit umum disebabkan oleh gigi,tetapi
perlu juga diperhatikan bahwa gigi dapat menjadi penyebab dari penyakit
umumlainnyaKemajuan dalam klasifikasi dan identifikasi kuman rongga mulut dan
bidangimunologi, semakin meyakinkan adanya peran penting infeksi gigi
terdapat berbagai penyakitsistemik seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,
penyakit paru, penyakit gula, stroke,kanker dsb. Juga menjadi semakin jelas gigi
dan rongga mulut dapat menjadi tempat asal bagidesiminasi mekroorganisme
penyebab penyakit kebagian tubuh lain. Radang gusi dan jaringan pendukung gigi
merupakan suatu faktor resiko bagi penyakit sistemik.