KELOMPOK 5 :
1. Fathonah Finalianti
2. Meilani Putri
3. Nur Azizah
4. Selpi Marseli
5. Titin Sumarni
DOSEN PEMBIMBING :
Menurut Roeslan (2002) plak gigi bakterial mengandung 3 komponen fungsional yaitu
a. Organisme kariogenik, terutama s.mutans, L.Acidophillus dan A. Viscocus.
b. Organisme penyebab kelainan periodontal khususnya bacteroides asaccha rolyticus
(gingivitis) dan Actinobacillus.
c. Bahan adjuvan dan supresif adalah lipopolisakarisa, dekstan dan asam lipoteikoat.
Plak juga terdiri dari mutans dan streptokokus sanguis yang ditandai oleh
kemampuannya mensintesis sukrosa menjadi polisakarida ekstraseluler dan asam.
Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam (asidogenik) juga tahan
terhadap asam (asidurik).
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PLAK
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan plak atau menjadi penyebab
terjadinya plak. Menurut Carlsson, faktor-faktor yang tersebut antara lain :
1. Lingkungan Fisik
a. Anatomi gigi dan posisi gigi 2. Hadirnya Nutrien
b. Anatomi jaringan sekitar gigi a. Makanan atau diet
c. Struktur permukaan gigi b. Cairan gusi
d. Gesekan oleh makanan dan c. Sisa epitel dan leukosit
jaringan sekitar d. saliva
e. Tindakan kebersihan mulut
KOMPOSISI PLAK GIGI
Komposisi Secara Keseluruhan :
Plak gigi sebagian besar terdiri atas air dan berbagai macam mikroorganisme
yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler yang terdiri atas
polisakarida ekstraseluler dan protein saliva.
Sekitar 80 % dari berat plak adalah air, sementara jumlah mikroorganisme
kurang lebih 250 juta/mg berat basah.
Selain terdiri atas mikroorganisme juga terdapat sel-sel epitel lepas, leukosit,
partikel-partikel sisa makanan, garam anorganik yang terutama terdiri atas
kalsium, fosfat, dan fluor.
Komposisi Bakteri :
A. Polisakarida Ekstraseluler
Jenis utama bakteri yang mempunyai kemampuan untuk membentuk
polisakarida ekstraseluler adalah beberapa galur (strain) streptococcus, yaitu
streptococcus mutans, streptococcus bovis, streptococcus sanguis, dan galur
streptococcus lainnya.
Bakteri ini membentuk polisakarida ekstraseluker dari karbohidrat, terutama
sukrosa.
Polisakarida ekstraseluler didalam plak adalah dekstran yang merupakan
polimer glukosa dan levan yang merupakan polimer fruktosa
B. Protein Saliva
Selain polisakarida ekstraseluler, matriks dari plak juga
mengandung protein dari saliva, sisa-sisa sel bakteri yang telah
mengalami lisis, dan beberapa mineral.
Matriks dari plak gigi terdiri atas asam-asam amino yang
merupakan karakteristik glikoprotein saliva.
Komposisi Komponen Anorganik :
Plak gigi mengandung konsentrasi kalsium dan fosfat yang jauh lebih tinggi
dari pada dalam saliva
Jika diet mengandung sukrosa atau gula-gula lain, konsentrasi kalsium dan
fosfat turun dengan cepat
Selain kalsium dan fosfat plak juga mengandung flour dalam konsentrasi
kurang lebih 80 ppm pada pasien yang meminum air yang telah di fluoridasi
(dalam konsentrasi Ippm)
Plak dapat mengikat kalsium dalm jumlah besar dan hal ini mungkin
berhubungan dengan perpindahan kalsium kedalam dan keluar email.
PROSES TERJADINYA PLAK
Proses pembentukan plak ini terdiri dari dua tahap, yaitu :
1. Tahap pembentukan pelikel (acquired pellicle) 2. Tahap perlekatan bakteri (poliferasi bakteri)
Terbentuknya pelikel dan melekatnya pelikel pada Hanya bakteri yang dapat membentuk
gigi. Pelikel adalah lapisan tipis dari protein air polisakarida ekstraseluler, yaituStreptococcus
ludah ( saliva ) sesaat setelah gigi dibersihkan, mutans, streptococcus bovis, streptococcus
sanguis, streptococcus salivarius sehingga pada
pelikel berperan melindungi email dari aktivits
24 jam pertama terbentuklah lapisan tipi yang
asam. Namun, disisi lain pelikel menyediakan
trediri atas jenis kokus pada tahap awal
permukaan yang bersifat sticky (leengket) sehingga
poliferasi bakteri. Perkembangbiakan bakteri
bakteri mudah menempel. membuat lapisan plak bertambah tebal dan
karena metabolism dan adhesi dari bakteri-
bakteri pada permuakaan luar plak, lingkungan
di bagian dalam plak berubah nenjadi anaerob.
THANK YOU