Anda di halaman 1dari 6

Distribusi Peluang Peluang diperlukan untuk mengetahui ukuran atau derajad ketidakpastian suatu peristiwa.

Di dalam statistik, peluang dipakai antara lain terkait dengan cara pengambilan sampel dari suatu populasi. Mengundi dengan sebuah mata uang logam atau sebuah dadu, membaca temperatur dengan termometer tiap hari, menghitung barang rusak yang dihasilkan tiap hari, mencatat banyak kendaraan yang melalui pertigaan jalan tertentu setiap jam, dan masih banyak contoh yang lain, merupakan eksperimen yang dapat diulangi. Semua hasil yang mungkin terjadi bisa dicatat. Segala bagian yang mungkin didapat dari hasil ini dinamakan peristiwa. Contoh: Eksperimen mencatat banyak kendaraan yang melalui sebuah tikungan X setiap jam. Hasilnya bisa didapat , !, ", #, $ buah kendaraan setiap jam yang melalui tikungan X. %eberapa peristiwa yang didapat misalnya& tidak ada kendaraan selama satu jam, lebih dari tiga kendaraan selama satu jam, ada ' kendaraan dalam satu jam, dsb. Simbol untuk menyetakan peristiwa misalnya dengan huru( besar ), %, *, $.baik disertai indeks atu tidak. Misal& ) berarti tidak ada kendaraan yang melalui tikungan dalam satu jam. % berarti ada ! kendaraan yang melalui tikungan dalam satu jam, dsb. Definisi& Dua peristiwa atau lebih dinamakan saling ekslusi( jika terjadinya peristiwa yang satu mencegah terjadinya yang lain. Contoh: !. +ika E menyatakan suatu peristiwa terjadi, maka E digunakan untuk menyatakan peristiwa itu tidak terjadi. Peristiwa,peristiwa E dan E jelas saling eksklusi(. ". +ika E menyatakan barang yang dihasilkan rusak, maka E digunakan untuk menyatakan barang yang dihasilkan tidak rusak. Dua peristiwa E dan E jelas saling eksklusi(. #. +ika muka - dan muka H digunakan untuk menyatakan dua sisi dari mata uang logam yang homogin, maka bila dilakukan pengundian dengan mata uang logam tersebut muka antara muka - dan muka H tidak akan pernah muncul secara bersamaan. Muka - dan muka H merupakan dua peristiwa yang saling ekslusi(.

.. Sebuah dadu dengan muka ' memiliki muka satu /! titik0, muka dua /" titik0, muka tiga, $, muka enam. %ila dilakukan pengundian dengan dadu akan tampak hanya ada satu muka yang menghadap ke atas. Dalam hal ini akan didapat enam peristiwa yang saling eksklusi(. Definisi: +ika peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali di antara 1 peristiwa yang saling eksklusi( dan masing,masing terjadi dengan kesempatan yang sama, maka peluang peristiwa E terjadi adalah n21 dan dinyatakan dengan P/E0 3 n21. Contoh: !. Pengundian dengan mata uang logam yang homogen dengan muka - dan muka H untuk menyatakan kedua sisinya. +ika E 3 muka - di atas, maka P/E0 3 P/muka - di atas0 3 4 dan P/E0 3 P/H0 3 4 ". Pengundian dengan sebuah dadu yang homogen menghasilkan ' peristiwa. 5ntuk E 3 muka . di atas, maka P/E0 3 P/muka . di atas0 3 !2'. Dengan cara yang sama dapat diperoleh untuk P/E0 3 P/muka ! di atas0 3 !2', P/E0 3 P/muka " di atas0 3 !2', P/E0 3 P/muka di atas0 3 !2'. #. Sebuah kotak berisi " kelereng yang identik kecuali warnanya. Di dalam kotak tersebut terdapat 6 kelereng warna merah, !" warna kuning, dan sisanya warna hijau. +ika kelereng dalam kotak di aduk,aduk dan diambil secara acak dengan mata tertutup /setelah diambil dikembalikan lagi0, maka peluang mengambil kelereng berwarna merah P/Merah0 3 62" 3 7, peluang mengambil kelereng berwarna kuning P/8uning0 3 !"2" 3 #26, dan peluang mengambil kelereng berwarna hijau P/Hijau0 3 #2" . %erdasar rumus peluang dan beberapa contoh tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa P/E03 bila n 3 dan P/E0 3 ! bila n 3 1. Secara matematika dituliskan 0 P(E) 1. +ika E menyatakan bukan peristiwa E, maka berarti jika P/E0 3 n21 maka P/E0 3 ! 9 P/E0. Hal itu berarti P(E) + P(E) = 1. Contoh: !. +ika peluang muncul muka ' pada pengundian dengan dadu adalah P/E0 3 P/'0 3 !2' maka peluang muncul bukan muka ' adalah P/E0 3 P/bukan muka enam0 3 ! 9 !2' 3 62'. ". +ika peluang mendapat hadiah adalah P/Hadiah0 3 ,'!, maka peluang tidak mendapat hadiah adalah P/:idak dapat hadiah0 3 !, ,'! 3 ,#;.

Peristiwa,peristiwa yang saling eksklusi( dihubungkan dengan kata ):)5 . 5ntuk itu berlaku aturan& +ika k buah peristiwa E!, E", E#, $, Ek, saling eksklusi(, maka peluang untuk terjadinya E! atau E", atau $ atau Ek sama dengan jumlah peluang tiap peristiwa. P(E1 atau E2 atau atau Ek) = P(E1 + E2 + E3 + + Ek). Contoh: !. Sebuah kotak berisi ! kelereng merah, !< kelereng hijau, dan "" kelereng kuning. 8ecuali warna, lain,lainnya identik. %ila semua kelereng dimasukkan ke dalam kotak dan diaduk,aduk, maka berapakah peluang warna merah atau hijau yang terambil dari kotak jika kelereng diambil secara acak dengan mata tertutup= a!ab: Misal ) 3 mengambil warna merah % 3 mengambil warna kuning * 3 mengambil warna hijau P/)0 3 ! 2/! >!<>""0 3 ," P/%0 3 !<2/! >!<>""0 3 ,#' P/*0 3 ""2/! >!<>""0 3 ,.. 8etiga peristiwa di atas adalah saling eksklusi(, sehingga berlaku& P/) atau *0 3 P/)0 > P/*0 3 ," > ,.. 3 ,'. Hal itu berarti jika pengambilan kelereng dilakukan dalam jangka waktu lama, maka '. dari setiap ! ". )da " kali mengambil akan terambil kelereng warna merah atau kuning.

lembar undian berhadiah, dan di dalamnya terdapat sebuah hadiah pertama, 6 hadiah ketiga, dan sisanya tak berhadiah. %erapakah peluang

hadiah kedua, ! a!ab:

seseorang akan mendapatkan hadiah pertama atau kedua= Misal ) 3 mengambil lembar undian hadiah pertama % 3 mengambil lembar undian hadiah kedua * 3 mengambil lembar undian hadiah ketiga D 3 mengambil lembar undian tanpa hadiah P/)0 3 !2/!>6>! >!<.0 3 , 6 P/%0 3 62/!>6>! >!<.0 3 , "6 P/*0 3 ! 2/!>6>! >!<.0 3 , 6 P/D0 3 !<.2/!>6>! >!<.0 3 ,;" 8eempat peristiwa di atas adalah saling eksklusi(, sehingga berlaku& P/) atau %0 3 P/)0 > P/%0 3 , 6 > , "6 3 , #

Hal itu berarti jika pengambilan kertas undian dilakukan terus,menerus, maka # dari setiap ! kedua. Hubungan kedua yang terdapat antara peristiwa adalah hubungan bersyarat. Dua peristiwa dikatakan mempunyai hubungan bersyarat jika peristiwa yang satu menjadi syarat terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwa tersebut ditulis dengan )?% untuk menyatakan peristiwa ) terjadi dengan didahului terjadinya peristiwa %. Peluangnya ditulis P/)?%0 yang disebut peluang bersyarat. +ika terjadinya atau tidak terjadinya peristiwa % tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa ), maka ) dan % disebut peristiwa peristiwa bebas atau independent. 5ntuk menyatakan kedua peristiwa terjadi maka ditulis ) dan % atau P(" #an $) = P(") % P($) Contoh: !. +ika dilakukan undian dengan sebuah mata uang sebanyak dua kali. %ila peristiwa ) adalah tampak muka dan peristiwa % juga tampak muka, maka peristiwa ) dan % adalah independent. Peluang peristiwa ) dan peluang peristiwa % adalah P/) dan %0 3 P/)0 . P/%0 3 4 . 4 3 7 ". ) menyatakan si @ akan hidup dalam tempo < tahun, % menyatakan si A akan hidup dalam tempo juga < tahun. +ika diberikan P/)0 3 ,'6 dan P/%0 3 ,6" %erapakah peluang si @ dan si A dua,duanya akan hidup dalam tempo < tahun= P/) dan %0 3 P/)0 . P/%0 3 ,'6 . ,6" 3 ,##< #. Sebuah kotak berisi ! kelereng merah, !< kelereng hijau, dan "" kelereng kuning. 8ecuali warna, lain,lainnya identik, dan di dalam kotak kelereng diaduk,aduk. Dari dalam kotak diambil kelereng dua kali, tiap kali sebuah kelereng. 8elereng yang telah diambil pertama tidak dimasukkan kembali ke dalam kotak. %erapakah peluang kelereng warna hijau bila kelereng pada pengambilan pertama berwarna merah= a!ab: Misal E 3 kelereng yang diambil pertama berwarna merah, dan B 3 kelereng yang diambil kedua kali berwarna hijau. Peristiwa,peristiwa E dan B tidak independent. P/E0 3 ," merupakan peluang kelereng warna merah pada pengambilan pertama, dan P/B? E0 3 peluang kelereng pada pengambilan kedua berwarna hijau bila pada pengambilan kelereng pertama berwarna merah. P/B?E0 3 !<2/;>!<>""0 3 !<2.; P/E dan B0 3 P/E0 . P/B?E0 3 ," C !<2.; 3 , D# Merupakan peluang kelereng warna hijau pada pengambilan kedua setelah kelereng warna merah pada pengambilan pertama. kali mengambil akan terambil lembar undian hadiah pertama atau hadiah

Hubungan yang ketiga adalah hubungan inklusi(, yaitu atau ) atau % atau kedua, duanya terjadi, P/)>%0 3 P/)0 > P/%0 9 P/) dan %0. *ontoh& :umpukan kartu bridge ada 6" kartu terdiri dari . kartu hati, keriting, wajik, dan skop. :iap macam terdiri dari !# kartu yang bernomor dari ", #, ..., ! , +, E, 8, dan )S. Peluang menarik kartu hati, keriting, wajik, dan skop masing,masing ,"6. Misalkan E 3 menarik kartu )S dari tumpukan dan B 3 menarik kartu hati. Dalam hal ini E dan B dua peristiwa yang tidak eksklusi( karena kita dapat menarik selembar kartu )s dari kelompok kartu hati. Peluang menarik kartu )S atau sebuah hati adalah& P/E>B0 3 P/E0 > P/B0 9 P/E dan B0 3 .26" > !#26" 9 !26" 3 !'26" 3 .2!# Probabilitas Diskrit Fariabel yang biasanya hanya dapat dinyatakan dengan bilangan bulat. Misal hasil pelemparan mata uang logam, apakah hasilnya muka satu atau dua. *ontoh lain jumlah penduduk, jumlah mesin, jumlah kepala keluarga, dll. *ontoh probabilitas diskrit& +ika sebuah mata uang dilemparkan sebanyak # kali, akan menghasilkan < kemungkinan keluaran, yaitu& MMM MM% M%M M%% %MM %M% %%M %%% :ampak M2% X ! " # +umlah Brekuensi :ampak M2% ! # # ! < &'& ('& 3'& 1'& 0 1 2 3 Probabilitas *ontinue )'& 1'& 0 1 2 3 Prob relati( (/X0 !2< #2< #2< !2< <2< Prob kum B/X0 !2< .2< D2< <2<

Fariabel yang biasanya hanya dapat dinyatakan dengan bilangan yang berada di suatu interGal, misal& berat badan, lama bekerja dalam jam, dll. +ika X suatu Gariabel random kontinue, maka Gariabel X itu berada dalam suatu nilai& ,H I X I >H sehingga akan mempunyai probabilitas antara a dan b yakni P/a J X J b0.

,H X Per+utasi +umlah alternati( susunan objek dalam suatu himpunan. n! pn r = (n - r)! *o+binasi

>H

Dalam kombinasi yang diperhatikan bukan urutan n tetapi kombinasi dari n tsb. n! Kn r = (n - r)!.r!

Anda mungkin juga menyukai