Anda di halaman 1dari 9

MATERI MATEMATIKA KELAS XII BAB 1 PELUANG

STANDAR KOMPETENSI 1
Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang

Standar Kompetensi : Mendeskripsikan kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi

1.      Kaidah Pencacahan

Jika beberapa peristiwa dapat terjadi dengan n1, n2, n3, ........cara yang berbeda , maka keseluruhan
peristiwa itu dapat terjadi dengan  n1 x n2 x n3 ........cara yang berbeda.

2.      Faktorial

n faktorial (n!) yaitu semua perkalian bilangan asli dari n sampai 1

3.      Permutasi
Suatu permutasi r unsur dari n unsur yang berbeda yaitu semua susunan berbeda yang
mungkin dari n unsur yang diambil r unsur yang berbeda.

Permutasi dengan beberapa unsur yang sama

Permutasi Siklis

4.      Kombinasi
Kombinasi adalah pola pengambilan yang tidak memperhatikan urutan (AB = BA).
Kombinasi dari beberapa unsur yang berbeda adalah 
Standar Kompetensi : Menghitung peluang suatu kejadian

Peluang Komplemen Suatu Kejadian

Peluang kejadian Majemuk


a)      Peluang gabungan dari dua kejadian    : P(AB) = P(A) + P(B) – P(AB)
b)      Peluang dua kejadian saling lepas (dengan kata hubung atau)  : P(AB)         = P(A) + P(B)
c)      Peluang dua kejadian saling bebas (dengan kata hubung dan) : P(AB) = P(A) × P(B)
(pengambilan obyek di kembalikan lagi)
d)      Peluang kejadian bersyarat ( A dan B tidak saling bebas)   (pengambilan obyek tidak dikembalikan
lagi)          : 

Frekwensi Harapan

Frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah Fh(A) = n × P(A) 


Kejadian saling bebas dan kejadian saling terpisah
Dua kejadian dikatakan saling bebas (independen) jika terjadinya kejadian yang satu
tidak mempengaruhi kemungkinan terjadinya kejadian yang lain.

Contoh

 Ketika melempar koin dua kali, hasil dari lemparan pertama tidak mempengaruhi
hasil dari lemparan kedua.
 Ketika mengambil dua kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu), kejadian
'mendapatkan raja (K)' pada kartu pertama dan kejadian 'mendapatkan kartu hitam'
pada kartu kedua adalah tidaksaling bebas. Peluang pada kartu kedua berubah
setelah kartu yang pertama diambil. Kedua kejadian di atas akan menjadi saling
bebas jika setelah mengambil kartu yang pertama, kartu tersebut dikembalikan ke
set semula (sehingga set kartu itu lengkap kembali, 52 kartu).

Untuk dua kejadian saling bebas, A dan B, peluang untuk keduanya terjadi, P(A dan B),


adalah hasil perkalian antara peluang dari masing-masing kejadian.

P(A dan B) = P(A ∩ B) = P(A)


× P(B)
Misalnya, ketika melempar koin dua kali, peluang mendapat 'kepala' (K) pada lemparan
pertama lalu mendapat 'ekor' (E) pada lemparan kedua adalah

P(K dan E) = P(K) × P(E)

P(K dan E) = 0.5 × 0.5

P(K dan E) = 0.25

Dua kejadian dikatakan saling terpisah jika kedua kejadian tersebut tidak dapat terjadi
secara bersamaan.

Contoh

 Ketika melempar sekeping koin, kejadian 'mendapat kepala' dan kejadian 'mendapat
ekor' adalah saling terpisah, sebab keduanya tidak mungkin terjadi secara
bersamaan.
 Ketika melempar sebuah dadu bermata 6, kejadian 'mendapat 1' dan kejadian
'mendapat 4' adalah saling terpisah, sebab keduanya tidak mungkin terjadi secara
bersamaan. Tetapi kejadian 'mendapat 3' dan kejadian 'mendapat bilangan ganjil'
adalah tidak saling terpisah, sebab keduanya bisa terjadi secara bersamaan. (yaitu
ketika mendapatkan 3, yang juga berarti mendapat bilangan ganjil).

Untuk dua kejadian saling terpisah, A dan B, peluang salah satu terjadi, P(A atau B), adalah
jumlah dari peluang masing-masing kejadian.
P(A atau B) = P(A)
+ P(B)
Misalnya, ketika memilih bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola
hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah

P(Biru atau Merah) = P(Biru) + P(Merah)

P(Biru atau Merah) = 3/10 + 5/10

P(Biru atau Merah) = 8/10 = 0.8

Untuk kejadian yang tidak saling terpisah peluang terjadinya salah satu atau keduanya
adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B)


- P(A ∩ B)
dimana P(A ∩ B) adalah peluang kejadianA dan kejadian B terjadi secara bersamaan.

Misalnya, ketika mengambil kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu), peluang
mendapat kartu merah atau raja adalah

P(Merah atau Raja) = P(Merah) + P(Raja) - P(Merah ∩ Raja)

P(Merah atau Raja) = 26/52 + 4/52 - 2/52

P(Merah atau Raja) = 28/52 = 7/13

Sebuah kartu bisa merah, raja, atau keduanya (yaitu raja merah). Jadi kita harus
mengurangi peluang kartu itu adalah raja merah, karena peluang itu sudah termasuk ketika
kita menghitung peluang untuk kartu merah dan peluang untuk kartu raja.
Kejadian Saling Bebas

Bety melihat adiknya yang bernama Andi sedang menghitung kelereng di teras rumah.
Sekarang Andi duduk di kelas 9 dan ia sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk
keperluan percobaan yang akan dilakukannya besok di sekolah .

Betty: “Dik, di dalam kantong itu ada berapa kelereng? Apa saja warnanya?”

Andi: “Ada tujuh kereng kak. Kelereng biru ada 3 butir dan sisanya berwarna putih.”

Betty: “Ukurannya sama dik?”

Andi: “Ya, seluruhnya sama besar kak. Kenapa kakak bertanya seperti itu?”

Betty: “Mari belajar peluang sambil santai ya dik."

Oleh karena di dalam kantong ada 3 kelereng biru dan seluruhnya ada 7 kelereng dengan
ukuran sama, berarti peluang terambil kelereng berwarna biru adalah 37. Nah, kalau
ukuran setiap kelereng tidak sama, tentunya peluang terambilnya setiap kelereng akan
berbeda. Akibatnya, peluang terambil kelereng berwarna biru bisa jadi bukan 37

Betty: Sekarang coba kamu ambil 1 kelereng berwarna biru, kemudian masukkan


kembali kelereng tersebut ke dalam kantong. Selanjutnya, ambil lagi 1 kelereng
secara acak. Coba tebak, berapa peluang kelereng yang terambil berwarna putih?”

Andi: “Mudah kak…. Peluang terambil kelereng berwarna putih adalah 47.”

Betty: “Mengapa bisa demikian dik?”

Andi: “Oleh karena kelereng yang diambil tadi dikembalikan lagi, maka jumlah
kelereng dalam kantong tetap 7 dan jumlah kelereng berwarna putih tetap 4.
Dengan demikian, peluang terambil kelereng berwarna putih adalah 47."

Betty: “Wow …. Kamu pintar dik. Perlu kamu ketahui, percobaan yang tadi kamu
lakukan sebenarnya adalah salah satu contoh dari dua kejadian yang saling bebas,
dimana kejadian pertama tidak mempengaruhi kejadian kedua”.

Andi: “Kakak tahu bagaimana cara menghitung peluang dua kejadian yang saling
bebas?”
Betty: “Begini dik caranya. Misalkan kejadian terambil kelereng berwarna biru pada
pengambilan pertama kita namai dengan kejadian A dan kejadian terambil
kelereng berwarna putih adalah kejadian B. Nah, peluang terjadinya
kejadian A dan kejadian BBadalah perkalian antara peluang terjadinya
kejadian A dan peluang terjadinya kejadianB".

P(A∩B)=P(A)×P(B)
Betty: “Dik, coba jawab pertanyaan kakak: berapa peluang terambil kelereng
berwarna putih jika kelereng berwarna biru pada pengambilan pertama tidak
dikembalikan?”

Andi: “Jawaban pertanyaan kakak mudah. Peluangnya 46=23. Hal ini karena jumlah


kelereng berwarna biru berkurang satu dan jumlah kelereng berwarna putih tetap
ada 4, sehingga jumlah seluruh kelereng di kantong menjadi 6."

Betty: "Memang hebat kamu dik. Jawaban kamu benar. Nah, dalam kasus ini, hasil
pada pengambilan kedua mempengaruhi hasil pada pengambilan kedua, sehingga
dua kejadian ini tidak saling bebas.

Kejadian Saling Lepas


Betty: “Apa kamu pernah melihat kartu remi atau kartu bridge?"

Andi: "Pernah kak. Dalam kartu remi ada empat kartu bergambar, yaitu Jack, Queen,
King, dan As. Nah, yang lainnya adalah kartu dengan nomor 2 sampai 10. Adapun
jumlah seluruh kartu ada 52, dimana kartu terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu kartu
wajik dan hati yang berwarna merah, serta kartu sekop dan keriting/waru yang
berwarna hitam."
Betty: “Coba ambil satu kartu secara acak dik. Berapa peluang terambil kartu
tersebut bergambar atau bernomor 8?”

Andi: “Belum tahu caranya kak. Pertanyaan kakak makin sulit saja”.

Betty: “Oleh karena yang diambil hanya 1 kartu, maka tidak mungkin kartu tersebut
bergambar sekaligus bernomor 8. Dengan kata lain, peluang terambil kartu
bergambar sekaligus bernomor 8 adalah nol. Nah, dua kejadian seperti ini disebut
kejadian saling lepas."

Andi: Lantas bagaimana cara menghitung peluang dua kejadian yang saling lepas
kak?

Betty: "Kakak tulis rumusnya ya.

P(A∪B)===P(A)+P(B)−P(A∩B)P(A)+P(B)−0P(A)+P(B)
Apakah kalian sudah paham mengenai peluang kejadian saling bebas dan peluang
kejadian saling lepas dari pembicaraan antara Betty dan Andi?

Yuk kita cermati beberapa contoh soal berikut agar kalian semakin paham.

Contoh 1
Dua buah koin yang identik dilempar undi satu kali. K adalah kejadian muncul angka pada
koin pertama dan M adalah kejadian muncul gambar pada koin kedua. Berapakah peluang
kejadian K dan M?

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat menggunakan tabel silang sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas, peluang kejadian K dan M adalah P(K∩M)=14.

Nah, karena kejadian KK dan MM adalah dua kejadian yang saling bebas, maka peluang
kejadian KK dan MM juga dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

P(K∩M)===P(K)×P(M)12×1214
Contoh 2

Sebuah kartu diambil dari satu set kartu remi. Berapakah peluang terambil kartu
bernomor 10 atau kartu bergambar?

Penyelesaian:

Misal:

 AA adalah kejadian terambil kartu bernomor 10


 BB adalah kejadian terambil kartu bergambar.
Dengan demikian,

 n(A)=4→P(A)=452
 n(B)=12→P(B)=1252
Oleh karena kejadian AA dan BB adalah dua kejadian yang saling lepas karena tidak dapat
terjadi secara bersamaan, maka

P(A∪B)====P(A)+P(B)452+12521652413
Jadi, peluang terambil kartu bernomor 10 atau kartu bergambar adalah 413.

Anda mungkin juga menyukai